Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fari Fatullah

Nim : 011602573125001

TUGAS PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Video ini dibuat oleh Yan Arthus Betrand yang merupakan pendiri
yayasan Good Planet sejak tahun 2005. Video dokumenter ini dibuat untuk
meningkatkan kesadaran publik terhadap kegiatan manusia terhadap bumi
yang berdampak pada pemanasan global. Video ini juga membantu
mengimplementasikan berbagai program, hasil riset yang inovatif untuk
mengatasi masalah-masalah hasil kegiatan manusia salah satunya emisi
karbon. Yan Arthus Betrand mendapatkan penghargaan atas aksi dan
kontribusinya terhadap Bumi oleh PBB pada tahun 2009 dan menyandang
julukan ‘Pembela Bumi’.

Video dokumenter ini banyak memaparkan masalah-masalah penting


yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan makhluk hidup di
Bumi, antara lain kerusakan lingkungan yang disebabkan industri-industri
seperti industri hewan ternak, dampak yang serius yang ditimbulkan akibat
kekurangan air bersih, bertambahnya permukaan air laut, ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil, serta penipisan sumber daya alam yang hebat.
Masalah-masalah ini ditimbulkan akibat aktivitas manusia yang tak terkendali
dalam menggunakan sumber daya alam yang ada di Bumi. 20% populasi
manusia di Bumi telah menghabiskan skeitar 80% sumber daya alam yang
tersedia di Bumi. Akibatnya tidak banyak waktu lagi yang tersisa untuk
memperbaiki Bumi, dan beralih ke sumber energi terbarukan dan ramah
lingkungan.

Permasalahan 1, kebakaran hutan merupakan salah satu masalah yang


ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Kebakaran hutan menyebabkan
terlepasnya gas karbon dioksida yang berbahaya bagi lingkungan dan
kesehatan dan gas ini akna semakin memperburuk pemanasan global.
Akibatnya siklus atau sistem iklim berubah tak beraturan. Pemanasan global
diakibatkan dari efek gas rumah kaca yang salah satu jenis gasnya yaitu metana
memiliki kekuatan perusak 20 kali lebih dahsyat apabila dibandingkan dengan
gas karbon dioksida, dan metana menjadi gas penentu bom waktu yang
sewaktu-waktu dapat merusak sistem iklim menjadi lebih tak beraturan.

Premaforst merupakan suatu keadaan dimana tanah berada dalam titik


bekunya, jika kondisi premaforst berubah keadaan dan meleleh maka akan
menyebabkan terlepasnya gas metana yang terdapat di dalam tanah dan akan
menyebabkan efek rumah kaca yang sangat dahsyat dan tak terkendali dan
efeknya tidak dapat diprediksi oleh siapapun. Publik dunia menggunakan dan
menghbiskan sumber daya alam yang terdapat di Bumi sekitar 12 kali lebih
banyak untuk mengembangkan sektor kemiliteran dari pada untuk membantu
negara-negara berkembang untuk lebih maju lagi.

Sekitar 5000 orang meninggal setiap harinya karena mereka


mengkonsumsi air kotor, dan sekitar 1 milyar orang tidak mendapatkan akses
terhadap air bersih (mandi, memasak) dan air minum yang aman untuk di
konsumsi. Sekitar 1 milyar orang merasakan kelaparan, 50% biji-bijian
digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai bahan bakar alternatif atau
biofuel dan sekitar 40% tanah garapan yang seharusnya bisa ditanamai
berbagai macam tanaman mengalami kerusakan. Setiap tahun sekitar 13
milyar hektar hutan menghilang, terbakar dan dijadikan lahan terbuka untuk
nantinya ditanami satu varietas tanaman seperti perkebunan kelapa sawit,
perkebunan teh, perkebunan kopi dan lainnya selain untuk perkebunan hutan
banyak digunduli diambil pohon-pohon yang besar sehingga dapat dijual dan
dijadikan bahan baku untuk pembuatan meubel selain itu pembakaran hutan
dilakukan untuk membuka lahan dan untuk membangun infrastruktur, gedung
bertingkat, mall dan lain sebagainya.

Akibat dari hutan yang hilang makhluk hidup yang tinggal didalamnya
merasa terganggu keseimbangan ekosistem pun berkurang, banyak hewan
yang kehilangan tempat tinggal sehingga dapat menyebabkan hewan-hewan
tersebut turun ke pemukiman warga disekitar hutan, perburuan hewan karena
dianggap mengganggu kehidupan manusia. Apabila hal ini terjadi terus-
menerus maka beberapa spesies hewan tersebut atau varietas tanaman yang
ada di dalam hutan menjadi punah. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan
akibat pembakaran hutan selain untuk kesehatan manusia karena polusi yang
dihasilkan dan juga mengganggu ekosistem lingkungan dan biota yang ada di
dalamnya.
Setidaknya hampir dua dekade suhu bumi meningkat, tercatat tertinggi
dalam sejarah planet Bumi. Sekitar 40% selubung atau selimut es mengalami
penipisan dan lebih tipis apabila dibandingkan 40 tahun yang lalu dan akan
diperkirakan sekitar 200 juta penduduk di tahun 2050 akan mengungsi karena
perubahan iklim yang cukup drastis. Hal yang telah di paparkan diatas
merupakan sebagian kerusakan besar yang ditimbulkan akibat aktivitas adan
tindakan manusia yang sembarangan dalam menggunakan sumber daya alam
yang ada di Bumi, apabila sudah terjadi hal seperti itu sulit untuk dikendalikan
bahkan diatasi walaupun saat ini banyak negara-negara yang sudah mulai
bertanggung jawab dan ikut berkontribusi dalam memperbaiki kondisi di Bumi.

Pemanasan global tak hanya diakibatkan karena kebakaran hutan yang


terjadi, akivitas transportasi dikota-kota besar, kawasan industri, pertanian dan
penggundulan hutan menjadi salah satu penyebab pemanasan global,
aktivitas-aktivitas tersebut mengakibatkan terlepasnya karbondioksida dalam
jumlah yang sangat besar, terbang keudara dan terperangkap di dalam
atmosfer menyebabkan atmosfer menjadi hangat, suhu Bumi meningkat dan
semakin lama membuat lapisan atmosfer menipis. Akibat pemanasan global
lapisan es yang berada di kutub utara dan selatan lama kelamaan akan mencair
sehingga permukaan air laut terus bertambah. Apabila hal ini terjadi terus
menerus maka kota atau negara yang letaknya di pesisir akan tenggelam.
Bertambahnya muka air laut akan menyebabkan air laut mengikis dan
menerobos masuk ke dalam sumber-sumber air bersih yang biasa penduduk
gunakan sehingga air bersih yang biasa digunakan akan tekontaminasi dengan
air laut dan penduduk tidak dapat menggunakan air tersebut untuk kebutuhan
minum, mencuci, memasak dan lain sebagainya.

Banyak negara miskin hingga berkembang mengalami kesulitan dalam


mengakses air bersih. Kebanyakan dari mereka hidup dalam kondisi lingkungan
yang kurang aman dan sehat, mereka menggunakan air kotor untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, biasanya hal ini terjadi di eilayah yang tingkat
kepadatan penduduknya tinggi. Selain air bersih listrik juga sulit bagi mereka
untuk mengaksesnya. Sebagian populasi penduduk di Bumi yang hidup di
negara miskin hingga berkembang kehidupannya bergantung pada 2% populasi
penduduk Bumi yang hidupnya baik dan layak. Ketidakseimbangan antara
negara berkembang dan negara maju menjadi isu penting yang perlu
diperbaiki.

Saat ini sudah banyak negara-negara yang ikut berkontribusi dan


bertanggung jawab dalam memperbaiki lingkungan dengan membangun,
menanami kembali pohon-pohon di hutan yang rusak untuk dijadikan rumah
dan wadah untuk melestarikan spesies-spesies hewan dan tumbuhan. Salah
satu contoh negara yang berkontribusi dalam lingkungan yaitu New York,
Amerika Serikat yaitu dengan membangun tanah resapan, hutan dan danau
yang nantinya dimanfaatkan air resapannya sebagai sumber air bersih, dan air
untuk di minum. Selanjutnya Korea Selatan memperbaiki hutannya yang
sempat rusak akibat peperangan yakni dengan membuat program rebioisasi
atau menanam kembali pohon-pohon di hutan yang telah rusak, kini luas
hutannya mencakup 65% dari wilayah negaranya, program lainnya yakni
sekitar 75% kertas dapat di daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah.
Negara selanjutnya yaitu Kostarika dan Gabon. Gabon merupakan salah satu
negara penghasil kayu terbesar di dunia, saat ini Gabon telah melalukan
program tebang pilih tanam untuk hutannya mereka menjalankan penebangan
pohon di hutan secara selektif dengan tidak menebang lebih dari satu pohon di
tiap-tiap hektar tanahnya. Hutan di negaranya merupakan salah satu sumber
daya alam yang paling penting karena membantu perekonomian negara meski
begitu hutan di negaranya memiliki cukup banyak aktu untuk beregenerasi.

Banyak program-program yang telah dibuat dan dijalankan untuk


melestarikan sumber daya alam yang ada dibumi, mencari dan meneliti
sumber-sumber daya alam lainnya yang dapat dijadikan sumber energi
terbarukan yang ramah terhadap lingkungan dan mudah dalam mengakses.
Sebagai produsen dan konsumen penduduk di Bumi harus lebih bijak dalam
menggunakan sumber-sumber daya alam dan sumber energi tersebut agar
terciptanya keadilan, kesejahteraan dan manfaat sehingga tiap-tiap orang
dapat hidup makmur dan mendapatkan penghasilan yang pantas secara terus
menerus. Dan diharapkan dengan berjalannya program-program tersebut,
sumber daya alam yang ada di bumi ini, khususnya pada energi yang tidak
dapat terbarukan sudah tidak lagi diambil dalam jumlah yang berlebihan dan
lebih berfokus kepada energi baru dan terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai