TINJAUAN PUSTAKA
ini juga dapat di jadikan bukti dalam persoalan hukum.Dokumentasi itu sejatinya adalah
bukti fisik yang berupa tulisan,gambar visual baik diam atau bergerak (foto atau video)
nantinya di gunakan sebagai bukti otentik.Bukti-bukti otentik itu dapat di buktikan secara
Palan 1983)
tentang tipe atau jenis kualitas,serta kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi
pasien,para perawat serta seluruh tim kesehatan yang bekerja memberikan pelayanan
berbagai bukti dari seluruh pelaksanaan proses keperawatan.Catatan itu juga berisi
9
berbagai reaksi pasien terhadap penyakit yang di deritanya,serta reaksi terhadap proses
lengkap dan sistematis.Dokumentasi itu berisi berbagai informasi tentang kesehatan pasien
tersusun secara teratur dan sistematis.Catatan itu juga di masukkan dalam format tertentu
sesuai dengan jenis dan tipe yang sudah di tentukan.Kemudian satu hal yang cukup penting
adalah berbagai catatan itu dapat di pertanggungjawabkan secara moral dan hukum.
Dokumentasi Keperawatan
a) Sarana Komunikasi
komunikasi yang baik,maka akan tercipta relasi yang harmonis antara semua elemen
9
Dengan adanya relasi yang harmonis,maka akan timbul rasa saling percaya di
antara berbagai pihak,.Rasa percaya akan membuat pasien lebih terbuka terhadap
katakan bahwa proses keperawatan adalah inti dari seluruh kegiatan dengan kaidah
tersebut.
3. Standar Keperawatan
Standar keperawatan adalah berbagai catatan yang berhubungan dengan
keperawatan.
9
Standar keperawatan ini di perlukan agar para petugas memiliki tolak ukur dalam
Berikut adalah beberapa standar keperawatan yang baik sesuai dengan sistem dan
yang minim sarana prasana dan prasarana sekalipun berbagai hal yang di
hal hal tak terduga bisa terjadi .Jika itu terjadi, maka para tenaga keperawatan
taruhannya.
dan efektif.
menyeluruh.
9
5. Standar keperawatan ini sebaiknya dapat di kaji oleh berbagai pihak yang
membutuhkan.
keperawatan.
lebih efektif bisa terwujud karena berbagai tindakan yang berulang bisa di
cegah.
2. Menunjukkan Akuntabilitas ( Mekanisme Pertanggung Gugatan )
a. Dokumentasi dapat di jadikan sebagai settle concernartinya dapat di
9
saja yang sudah di lakukan masing-masing dari mereka,sehingga perawat
ini dapat membuat pasien aman dan nyaman,selama dia menjalani proses
save you,poor notes will discredit you,no notes will destroy you” Dengan
catatan yang baik,kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri,jika terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan.Kita bisa memiliki catatan yang memiliki dasar
hukum.
d. Catatan –catatan tertulis adalah dokumen yang legal,serta memiliki
penelitian ini dapat di lakukan sebagai bagian penilaian asuhan keperawatan yang di
etis.Kegiatan penelitian ini bukan hanya penelitian yang di lakukan oleh petugas
keperawatan atau di luar ilmu keperawatan yang sedang melakukan riset seputar dunia
9
Dokumentasi tertulis sangat bermanfaat sebagai bukti untuk melakukan
bukti untuk pihak ketiga,misalnya saja untuk pihak asuransi kesehatan,.Dengan bukti
pengeluaran yang tercatat,pasien dapat mengajukan klaim kepada pihak asuransi atau
perusahaan.
6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan
Melalui dokumentasi keperawatan yang tercatat dengan baik dan efisien
seluruh tim keperawatan ,serta pasien itu sendiri,dapat memantau seluruh proses
berfungsi sebagai alat kontrol terhadap kinerja para perawat,dan institusi kesehatan itu
sendiri.
7. Sebagai bahan akreditasi institusi kesehatan
Dokumen yang tercatat sangat bermanfaat bagi proses akreditasi ataupun
proses audit institusi kesehatan itu sendiiri.Proses akreditasi merupakan salah satu cara
menjadi bentuk tanggung jawab institusi kesehatan kepada para klien mereka.Hasil
akreditasi yang baik adalah perwujudan bahwa rumah sakit selalu menjaga kualitas
pelayanan mereka.
8. Mengidentifikasi status kesehatan pasien
Dokumen keperawatan yang tercatat sangat bermanfaat bagi penyembuhan pasien
yang sedang di rawat .Dengan dokumen keperawatan yang tercatat secara rapi,para
9
keperawatan.Dokumen ini juga harus menggambarkan bagaimana perkembangan
status pasien dari waktu ke waktu .Terutama pada perkembangan kesehatan si pasien
itu sendiri.
2. Proses dokumentasi harus konsisten
Dokumentasi harus konsisten dan tidak berubah pada tiap-tiap
kode kode tertentu yang menjadi pengikat seluruh alur catatan keperawatan
tersebut.Kode-kode atau kebijakan adalah sebuah alur pencatatan harus tercantum hal-
format khusus yang dapat memberikan kerangka kerja untuk melakukan teknikk
kronologis,tersusun secara sistematis dan sesuai dengan alur waktu yang sudah di
9
Dalam dokumentasi keperawatan,berbagai penulisan singkatan maupun
pun harus konsisten dan tidak berubah-ubah pada tiap alur keperawatan.Dengan
singkatan walaupun tulisan singkatan tersebut berada pada tiap alur yang berbeda.
6. Penulisan dokumentasi harus di buat secepat mungkin
Setiap catatan tentang asuhan keperawatan harus di selesaikan segera,setelah
sejumlah dokumen tidak lengkap,padahal dokumen itu berperan amat penting dalam
dan ringkas dan mudah di baca.Selain itu,tulisannya pun harus di tulis dengan
menggunakan tinta.Pemilihan tinta sebagai alat untuk menulis karena tinta bersifat
permanen,sehingga agak sulit ketika ada petugas keperawatan ataupun pihak lain
yang dengan sengaja ingin memanipulasi data .Oleh karena itu,sebisa mungkin
9
Informasi serta data yang tertulis pada dokumen pasien merupakan sesuatu
yang bersifat sangat rahasia.Data dan informasi tidak boleh di ketahui oleh orang
lain tanpa tujuan serta dasar-dasar yang di benarkan oleh hukum.Oleh karena
benar terjaga keamanannya.Jika ada sesuatu yang buruk terjadi,misal ada kesalahan
maka institusi rumah sakit harus memiliki rencana cadangan untuk bisa
menerus,bahwa proses pencatatan adalah proses yang amat penting dan tidak dapat di
penuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah di sepakati.Adapun syarat yang harus
9
2. Mengandung nilai hukum,bila isinya menyangkut masalah jaminan
sumber perencanaan keuangan rumah sakit pada masa yang akan datang.
5. Mengandung nilai penelitian,bila isinya mengandung data/bahan yang
pengetahuan.
6. Mengandung nilai edukasi .Dokumentasi keperawatan yang berisi
sebagai bahan referensi pengajaran sesuai dengan profesi dan kebutuhan dari si
kegiatan.
9. Mengikuti tata bahasa yang telah di tetapkan .Ada berbagai aturan
9
dalam proses pencatatan.Tanpa kode bahasa yang sama ,tidak mungkin
khalayak (berasal dai latar yang berbeda ) yang membaca akan memahami.
10. Komponen/susunan kalimat mengandung subjek dan pedikat.Selain
itu,berbagai catatan yang di tulis dalam dokumentasi harus sesuai dengan tata
kesehatan lain.
6. Teknik Pencatatan
Dalam dokumentasi keperawatan ada teknik yang perlu di ikuti dan di jalankan
keperawatan.
1. Teknik Pencatatan Secara Naratif
Ini adalah teknik pencatatan yang di tulis dalam bentuk cerita atau
dan kronologis.Ada alur kisah dan di tulis seperti sedang menceritakan sebuah
informasi.
Petugas yang melakukan pencatatan dalm bentuk narasi harus
9
pencatatan naratif memiliki sifat terbuka,oleh karena itu,bentuk ini dapat
tangani.
c. Pencatan bentuk naratif memiliki format yang
proses keperawatan.
Sementara itu,selain keuntungan bentuk pencatan yang bersifat naratif
mungkin di duplikasi.
b. Terkadang pencatatatan dalam bentuk naratif membuat
9
tanpa harus mengulang catatan-catatan yang sudah di tulis
sebelumnya.
c.Catatan yang di tulis atau di jelaskan secara
dan berkelanjutan.
Teknik pencatatatn flow sheet sering di sebut sebagai catatan perkembangan
ringkas atau singkat.Contoh bentuk pendokumentasian dengan flow sheet dan check
list adalah :
Activity Daily Living (ADL )
Tanda-Tanda vital
Keseimbangan cairan (asupan haluaran)
Hasil laboratorium
Tinjauan sistem tubuh
Nutrisi
Pengkajian kulit
Jika petugas pencatat dokumentasi keperawatanmenggunakan teknik flow shet
dan check list,maka seluruh tim dalam proses keperawatan akan mendapatkan
keperawatan.
9
b. Dokumen keperawatan akan mudah di baca dan dipahami oleh
efisien.
d. Sumber data dan informasi tentang klien atau pasien semakin
kaya.Data dan informasi klien lebih mudah di dapat dan lebih cepat
untuk mendapatkannya.
e. Perbandingan data semakin dapat di tingkatkan dari periode ke
sasaran.
f. nformasi serta data di catat dengan tepat dan sesuai
sia-sia.
Kerugian menggunakan teknik flow shet dan check list yaitu
a. Sangat mungkin terjadi proses duplikasi atau pengulangan dalam
berbagai obat di ruang ICU di tulis dua kali,yang satu kali di dalam flow
khusus
b. Kolom yang kosong serta sempit dalam flow sheet yang di untukkan
catatan.
7. Tipe Dokumentasi Keperawatan
Ketika membicarakan tentang berbagai jenis ataupun tipe dokumentasi
keperawatan,maka kita harus kembali melihat berbagai tipe yang sudah di petakan
oleh para ahli bidang keperawatan.Para ahli tersebut telah menyusun berbagai
bermanfaat dan di gunakan oleh para praktisi keperawatan.Para ahli yang melakukan
(1989).
9
Secara umum ada enam tipe/model/sistem/metode dokumentasi yang biasa di
,yaitu:
a. Lembar penerimaan .Lembar ini berisi nama,alamat,serta
perintah dokter,di lengkapi dengan tanggal serta tanda tangan dokter yang
memberi instruksi.
c. Catatan perawat .catatan ini berisi tentang
berbagai informasi pada bagian –bagian ,yang sesuai dengan kegunaanya.Model SOR juga
karena petugas keperawatan harus mempelajari terlebih dahulu data yang letaknya tersebar
itu.Selain itu ,data dan informasi tentang permasalahan pasien tidak terkoordinasi dalam
satu bagian.
2. Catatan Berorientasi Pada Masalah (Problem Oriented Record /POR )
Menurut Poteer dan Perry ( 1989),model pencatatan dokumentasi
keperawatan dengan tipe POR ini terdiri dari empat komponen dasar ,yaitu:
a. Data Dasar
Ini adalah data serta informasi yang di peroleh saat pasien pertama
9
keperawatan yang terdiri dari data-data hasil pengkajian
berikut.
Daftar masalah Cross-Referencing
Dengan
1 CVA mengakibatkan hemiplegia
tubuh
2 Defisit perawatan diri #1
(kebersihan,eliminasi,makan
3 Hambatan mobilitas fisik #1
4 Inkontinensia total #1
5 Disfasia progresif #1
6 Gangguan penyesuaian yang #2
kurang
9
telah di selesaikan tidak bisa di gunakan lagi.Daftar yang sudah di susun
tiga bagian,yaitu:
Diagnostik
Koordinasi sangat di perlukan dalam fase ini dan yang di perlukan
Usulan Terapi
Pada fase ini,dokter akan menginstruksikan berbagai terapi yang
kesehatan.
d. Catatan Perkembangan ( Progress Note )
Catatan perkembangan ini di susun oleh seluruh tim
(Problem-Intervention-Evaluation ).
SOAP adalah sistem yang mirip dengan proses keperawatan.Dalam
9
asuhan.Catatan dengan teknik ini membantu para anggota tim
pembedahan
I Menjelaskan kepada pasien tentang persiapan
9
mengenai asuhan keperawatan pascaoperasi
operasi
lain-lain.
Tindakan keperawatan bersifat mandiri
Tindakan keperawatan bersifat pendelegasian
Evaluasi keberhasilan dari tiap tindakan keperawatan
Tindakan oleh dokter,tetapi mempengaruhi tindakan
keperawatan.
Kunjungan ke berbagai tim kesehatan yang ada dalam
grafik tanda-tanda vital pasien yang terdapat dalam flow shet.Inilah yang
9
Catatan ini di buat ketika pasien sudah selesai melakukan pengobatan
bermanfaat saja.
c. Proses pengkajian di lakukan sesuai dengan standar-standar
internasional.
d. Komunikasi antar anggota tim semakin baik.
e. Respon klien lebih mudah di lacak.
f. Biaya untuk mecatatnya pun lebih murah.
CBE sendiri menggabungkan tiga komponen yang saling terintegrasi.Tiga
9
a) Demograsi dasar
b) Diagnosis media utama
c) Instruksi terakhir dari dokter yang harus di laksanakan perawat
d) Rencana asuhan keperawatan yang tertulis
e) Instruksi keperawatan
f) Jadwal pemeriksaan serta prosedur tindakan
g) Faktor yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
6. Komputerisasi
Pendokumentasian dengan komuter adalah sistem pencatatan yang semakin populer di
gunakan dalam dunia kesehatan serta keperawatan.Sistem ini semakin banyak di gunakan di
dan megolah data,serta informasi dengan lebih efektif,dengan kapasitas yang lebih besar.
Berikut adalah sejumlah keuntungan saat menggunakan sistem pendokumentasian
dengan komputer.
a. Membuat perawat lebih mudah merencanakan berbagai asuhan
keperawatan.
b. Petugas keperawatan juga lebih mudah melakukan evaluasi atas
sheet.
Sementara itu,selain berbagai keuntungan yang di miliki ,sistem
dari sitem komputerisasi yang paling krusial adalah lemahnya sistem keamanan.
Dokumentasi Keperawatan
Baik tidaknya mutu dokumentasi proses keperawatan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yang meliputi latar belakang pendidikan, pengetahuan, motivasi kerja
9
pendidikan merupakan syarat paling pokok untuk fungsi-fungsi tertentu
jenjang pendidikan seseorang harus sesuai dengan jabatan yang dipegang (M.
As‟ad, 2010).
Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat pembangunan saat ini dan di masa
datang, khususnya pembangunan kesehatan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi dalam bidang kesehatan, khususnya bidang keperawatan, harus dilakukan
perubahan sangat mendasar dalam bidang keperawatan, mencakup segala aspeknya,
khususnya pendidikan keperawatan. Penekanan pendidikan bukan lagi hanya pada
penguasaan keterampilan melaksanakan asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan
medik, akan tetapi penumbuhan dan pembinaan sikap dan keterampilan professional
keperawatan disertai dengan landasan ilmu pengetahuan dan pendidika
nkhusunya ilmu keperawatan yang cukup (M. As‟ad, 2010).
(Nursalam, 2012).
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui dan mampu diingat oleh setiap
9
3. Motivasi kerja
a. Pengertian
Motivasi adalah proses psikologis yang timbul dan mengarahkan individu pada perilaku
guna mencapai tujuan tertentu (AchmadSigit,2012)
.
b. Teori motivasi
1) Teori kebutuhan
9
Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow, yang terkenal
b) Teori ERG
sudah terpuaskan.
9
(need of power), dan kebutuhan untuk berafilisi atau berhubungan
yang terpisah.
2) Teori Keadilan
3) Teori Harapan
Teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternative tingkah laku
berdasarkan harapannya
.4) Teori Penguatan
9
respon pada rangsangan terhadap pola tingkah laku yang konsisten
4. Waktu
menyita banyak waktu sehingga perawat merasa tidak punya waktu lebih
banyak untuk merawat klien. Selain itu timbul anggapan bahwa semua
mutu pelayanan keperawatan pada sebuah institusi kesehatan akan semakin baik.Ini
terjadi karena,institusi memiliki arsip yang baik tentang proses keperawatan yang
9
pelayanan mereka sebelumnya.Termasuk evaluasi terhadap sumber daya manusia
keperawatan dapat meningkatkan citra mereka.Ini bisa terjadi karena dengan sistem
semakin meningkat.Pasien akan puas,dan kabar tentang pelayanan yang baik pun akan
awal sampai akhir secara detail,maka institusi kesehatan yang merawat pasien memili
arsip serta bukti legal ,bahwa mereka telah menjalankan tanggung jawab secara baik
dan menyeluruh.
7. Mendukung pengembangan penelitian/riset
Pendokumentasian keprawatan dpat membantu para peneliti kesehatan,ataupun
bidang lainnya,agar lebih mudah menggali informasi,serta data riset yang mereka
9
butuhkan.Dengan dokumentasi keperawatan yang telah di susun secara
terus berkembang ini adalah salah satu cara agar masyarakat lebih pintar dan lebih
anggota tim yang bekerja dalam sebuah alur proses keperawatan,dapat meningkatkan
kepuasan kerja mereka.Ini terjadi karena setiap orang dalam tim bekerja secara
pengumpulan data yang sistematis dan pengorganisasian data yang sistematis.Tujuan dari
9
Menjamin adanya informasi dasar yang berguna supaya dapat
keperawatan.
Menjadi dasar bagi pencatatan rencana keperawatan yang efektif.
2. Tipe-tipe pengkajian
1. Pengkajian awal
Pengkajian awal di lakukan pada saat pertama kali klien masuk dalam
fase ini di lakukan pengkajian awal ( initial assesment) dengan cara mengisi
mengarah dari hal yang paling umum sampai yang paling pribadi ( misalnya
9
status keuangan,agama,seksual dan sebagainya.Data pemeriksaan fisik di
menggunakan format ini,semua data yang ingin di ketahui sudah tertera dalam
lanjutkan dengan fase pengkajian yang berkelanjutan.Pada fase ini akan ada
membutuhkan sebuah sistem pencatatan yang mengkaji sistem tubuh dengan atau
merupakan data baru saja yang di dapatkan,baik dari menggali data lewat
9
Pengkajian ini di lakukan ketika pasien menggunakan alat ukur khusus di
sederhana.
2. Petugas keperawatan melakukan pengkajian terhadap berbagai proses individu
tentang obat-obatnya.
4. Setelah berbagai hal di kumpulkan lalu di seluruh data di kumpulkan dan di
di tanya ,kontak mata pasien yang terbatas atau ada tangisan dari pasien namun dengan
suara halus.
C .Fase Diagnosis Keperawatan
9
Diagnosis keperawatan adalah salah satu tahap proses keperawatan yaitu
mengidentifikasi masalah klien yang dapat di atasi melalui intervensi dan menejemen
keperawatan.
Kunci perumusan yang tepat pada diagnosis keperawatan adalah memakai proses
dalam hal :
1. Mengidentifikasi masalah,gangguan kesehatan,atau kebutuhan perawatan
2. Menyelidiki dan menentukan penyebab masalah
3. Menentukan tanda dan gejala
P: Problem merupakan pernyataan singkat mengenai masalah kesehatan aktual
atau resiko yang di alami klien yang berhubungan dengan kebutuhan pelayanan
intervensinya.
E: Etiologi merupakan penyataan singkat yang menunjukkan kemungkinan
penyebab atau faktor resiko yang di alami oleh klien.Ini termasuk masalah bio-
munculnya masalah.
S: Sign Dan Sympton (Tanda & Gejala) merupakan pernyataan khusus tentang
responn klien yang sesuai dengan status kesehatan atau masalah kesehatannya
sympton merupakan data subjektif dan data objektif yang di kumpulkan selama
proses pengkajian.
Tujuan Pendokumentasian Diagnosis Keperawatan
1. Menyampaikan masalah klien dalam istilah istilah yang dapat di mengerti
9
Diagnosis keperawatan aktual menunjukkan masalah yng sedang
terjadi saat perawat melakukan pengkajian data .Setelah itu perawat akan
saat pengkajian mempunyai risiko untuk menjadi masalah aktual jika tidak di
di tekankan pada pengamatan dan pemantauan .Pada situasi klien seperti ini
,perawat harus mengetahui secara pasti faktor faktor yang dapat menyebabkan
Berikut adalah rangkuman dari Diagnosi keperawatan yang telah di susun oleh North
Intolen aktivitas
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Ansietas
Perubahan eliminasi:konstipasi
Diare
Disfungsi keluarga
Penurunan curah jantung gangguan pola tidur
Isolasi sosial
Dll
Selanjutnya adalah diagnosis keperawatan yang di sepakati oleh Clearing House National
9
Jalan napas tidak lancar
Diare
Inkontinensia
Gangguan konsep diri
Perubahan hubungan dengan orang tua/keluarga.
Nyeri
Takut
Dll
itu dapat di ubah atau tidak ,dapat di tanggulangi atau tidak.Berbagai kriteria
9
kriteria Nilai Bobot
1.Sifat masalah 1
Skala : 2
3
Ancaman kesehatan 1
Tidak.kurang sehat
ubah
Skala : 2
Dengan mudah 1
Hanya sebagian 0
Tidak dapat
3.Potensi masalah untuk di cegah
Skala :
Tinggi 1
Cukup 3
Rendah 2
1
segera di tangani
Masalah yang tidak di rasakan
D.Fase Perencanaan
I. Definisi Perencanaan Keperawatan Menurut para ahli
Perencanaan keperawatan adalh berbagai catatan yang di buat oleh
(Lismidar H).
9
Perencanaan asuhan keperawatan adalah berbagai tindakan pengkajian
urutan-urutan prioritasnya.
III. Tindakan perencanaan keperawatan
1.menentukan tipe dokumentasi perencanaan keperawatan
2.menentukan prioritas
3.melakukan validasi
4.merumuskan tujuan
5.menyusun rencana intervensi
6.menyusun rencana evaluasi
E. Fase Intervensi
Dokumentasi intervensi keperawatan adalah tahapan implementasi dari seluruh proses
keperawatan yang telah di susun dalam sebuah sistem asuhan keperawatan Tahapan
intervensi keperawatan merupakan tahap ke empat dari seluruh proses keperwatan .Berbagai
langkah dalam tahapan ini telah di rencanakan oleh perawat,agar berbagai tindakan
serta rujukan kepada institusi kesehatan lain yang lebih lengkap fasilitasnya
9
3. Setelah mempelajari berbagai data tertulis pada tahapan sebelumnya,maka
pasien,supaya pasien dapat menjangkau hal hal yang di butuhkan dengan mudah.
5. Setelah seluruh sumber daya di siapkan dan berada pada posisi yang sangat
persiapan ini di lakukan agar pasien siap secara mental dan spritual sert siap
secara fisik
6. Untuk melaksanakann berbagai intervensi keperawatan,seluruh tim
pasien
b. Tindakan keperawatan harus realistis sesui dengan kemampuan
pengobatan lainnya
d. Tindakan keperawatan yang di lakukan harus aman bagi pasien
e. Perawat harus bertindak profesional dalam memberikan tindakan
tugasnya.
- Jenis Dokumentasi intervensi keperawatan
1. Dokumentasi intervensi pendidikan kesehatan
Dengan melakukan intervensi di bidang kesehatan,para praktisi keperawatan dapat
9
pengetahuan,kemauan serta kemampuan klien agar mampu melaksanakan kegiatan
ini,semua proses keperawatan perlu dan akan di masukkan dalam lembar catatan
keperawatan.ketiga komponen itu adalah hal hal yang saling berkelindan,tidak dapat
9
Modifikasi rencana keperawatan biasanya berhubungan dengan bagaimana berbagaai
tercapai ,tujuan yang lebih luas pun sudah terpenuhi.Jika itu semua sudah tercapai
laksanakan.
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep pennelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur menurut penelitian yang akan
Pendidikan
Waktu
9
Skema diatas menunjukkan bahwa perawat dalam mendokumentasikan
D. Hipotesis penelitian
terhadap pertanyaan penelitian, yang masih perlu diuji kebenarannya (M. Arif
Tiro & Nur Hidayah, 2011). Berdasarkan definisi diatas, maka hipotesis
1. Ho (Hipotesa nol)
asuhan keperawatan.
keperawatan.
asuhan keperawatan.
2. Ha (Hipotesa alternatif)
keperawatan.
9
b. Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan.
keperawatan.
asuhan keperawatan.