Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat


dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.Tanpa
adanya air bersih manusia akan mengalami kesulitan dan menghadapi
berbagai masalah. Sebagai contoh yang paling mudah tetapi paling penting
adalah untuk minum. Tanpa minum manusia tidak akan bisa hidup. Sumber
air dapat berasal dari mata air di pegunungan, danau, sungai, sumur, hujan,
dan lainnya. Air yang ada di bumi tidak pernah terdapat dalam keadaan murni
bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral lain yang terlarut di dalamnya.
Selain itu, air seringkali juga mengandung bakteri atau mikroorganisme
lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan pengolahan air agar air tersebut dapat
disebut sebagai air bersih. Keadaan normal air tergantung pada air itu sendiri
dan asal sumber air.

Peningkatan kualitas air minum dengan melakukan pengolahan


terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum dengan mutlak
diperlukan terutama apabila sumber air tersebut berasal dari air permukaan.
Pengolahan yang dimaksud dapat berupa pengolahan sederhana sampai
lengkap. Kecenderungan masyarakat menggunakan air sumur / air tanah
secara langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu disebabkan
karena ketidaktahuan akan adanya bakteri patogen yang dapat menggangu
kesehatan. Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan. maka dari itu
PDAM membuat sistem pengolahan air minum yang siap dikonsumsi. Air
yang dihasilkan harus mampu memenuhi persyaratan yang meliputi segi
kualitas, segi kuantitas dan segi kontinuitas, sebagai contoh air baku hasil

1
pengolahan sudah harus memenuhi baku mutu kualitas fisik, kimia dan
bakteriologis.

Di Indonesia, Perusahaan yang mengatur atau mengelola mengenai


masalah air bersih disebut Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) yang
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. BUMD tersebut bergerak di bidang pengelolaan air
minum yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan
memberikan pelayanan yang terbaik. Salah satu usaha yang dilakukan adalah
dengan memproduksi air baku dengan baik dan meningkatan pelayanan
sistem jaringan distribusi yang baik dan mampu untuk melayani kebutuhan air
bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah cakupan PDAM.

Perusahaan air minum khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara


terdapat banyak perusahaan daerah air minum, salah satunya adalah PDAM
Tirta Anoa Kendari. PDAM inilah yang memberikan pasokan dan distribusi
air bersih kepada konsumen, adapun sumber air bakunya sendiri berasal dari
sungai Pohara, PDAM ini terdiri dari beberapa unit salah satunya adalah unit
Punggolaka.

Salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman dan ilmu


pengetahuan dalam bidak ketekniksipilan khususnya dibidang infrastruktur
dan lingkungan maka kami melakukan kegiatan Kerja Proyek pada PDAM
Tirta Anoa Kendari dalam hal evaluasi pengolahan air bersih.

2
1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari kerja praktek adalah sebagai berikut:

a) Melatih dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama


perkuliahan dengan pelaksanaan secara teknis di lapangan melalui
Kerja Praktek (KP).
b) Melihat secara langsung proses pengolahan air bersih yang sedang
berlangsung.
c) Sebagai evaluasi terhadap ilmu yang telah di peroleh selama
perkuliahan dengan kegiatan di lapangan

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari kerja praktek adalah sebagai berikut:

a) Agar mahasiswa dapat mengetahui masalah yang terjadi di


lapangan khususnya pengolahan air di kota Kendari.
b) Agar mahasiswa dapat melihat langsung pekerjaan yang
berlangsung di lapangan secara eksisting dalam hal pengolahan air
bersih.
c) Agar mahasiswa dapat meninjau pekerjaan-pekerjaan yang
berlangsung.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari kerja praktek adalah sebagai berikut:

a) Mampu memahami permasalahan yang terjadi dilapangan terkait proses


pengolahan air bersih sesuai yang diinstruksikan oleh pembimbing
lapangan

3
b) Memberikan tambahan ilmu pengetahuan terkait pekerjaan yang sedang di
telaah
c) Mahasiswa secara langsung ikut andil dalam pekerjaan lapangan yang
sedang ditelaah

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari laporan kerja praktek (KP) ini, penulis
membatasi pada proses pengolahan air dari instalasi intake hingga ke reservoir
(penampungan air bersih) pada PDAM Tirta Anoa unit Punggolaka, mengetahui
mekanisme pengolahan air pada WTP serta mengevaluasi apakah instalasi yang di
WTP sudah sesuai standar.

1.6 Sistematika Laporan

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menerangkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan


masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan Kerja Praktek
(KP).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang pengertian air baku dan air bersih, instalasi


pengolahan air, proses penambahan koagulan dan desinfektan, baku mutu air
bersih atau air minum, dan parameter air bersih.

BAB III RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

Pada bab ini menerangkan tentang waktu dan lokasi kerja praktek,
gambaran umum lokasi kerja serta metode pengumpulan data.

4
BAB IV PEMBAHASAN

Menguraikan tentang sejarah perusahaan, profil perusahaan seperti visi


dan misi, tujuan, struktur organisasi, proses pengolahan air baku menjadi air
bersih mulai dari intake hingga ke reservoir, dimensi instalasi pengolahan, dan
data-data pengujian kualitas air.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Baku

Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air minum
yang memenuhi baku mutu air baku. Air baku merupakan awal dari sistem
penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang
bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai
dengan yang diperlukan.

Sumber air baku antara lain:

 Sumber air bawah tanah yaitu dari lapisan yang mengandung air di bawah
permukaan tanah dangkal atau dalam.
 Sumber air permukaan yaitu sungai, danau, rawa dan mata air.
 Air laut

Dalam merencanakan suatu sistem penyediaan air minum maka perlu


dilakukan peninjauan terhadap kondisi air baku. Pemilihan sumber air baku harus
mempertimbangkan semua potensi lokal air permukaan dan tanah yang berada di
atau di sekitar wilayah perencanaan.
Penentuan jenis sumber yang dipilih harus mempertimbangkan beberapa hal
yaitu:
 Kuantitas dan kualitas sumber air
 Iklim
 Kemudahan dalam konstruksi intake
 Keamanan pengoperasian
 Biaya dalam pengolahan air dan perawatan instalasi pengolahan
 Potensi pencemaran terhadap sumber air

6
 Kemudahan dalam memperbesar kapasitas intake di masa mendatang

2.2 Pengertian Air Bersih

Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus bebas dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia
yang dapat mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi
setiap makhluk hidup dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya
kesehatan (Dwijosaputro, 1981).

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air


minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung
logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia
coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak
air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini.
a. Sumber Air Bersih
 Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari

sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000

meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin

persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut

seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air

bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya

membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-

tempat yang memerlukan. (Chandra, 2012)

7
 Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu
perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan
tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim
kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
 Air permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi yang
berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di
permukaan tanah. Kualitas air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya
dimana air itu berada. Air permukaan kurang baik untuk langsung dikonsumsi
oleh manusia, oleh karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu
sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri dari ; air sungai, telaga, danau, rawa dan
sebagainya. (Chandra, 2012)
 Air bawah tanah.
Adalah air yang berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi
yang kemudia mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air jenis ini terdiri dari air sumur
dangkal, sumur dalam dan mata air. Chandra, 2012)

b. Pengertian Air Minum

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.


Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa,
tidak berbau, tidak berwarna,tidak mengandung mikroorganisme yang
berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 907 Tahun 2002).

8
menurut Sutrisno (1991:1) air minum dalam kehidupan manusia
merupakan salah satu kebutuhan paling esensial, sehingga kita perlu
memenuhinya dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Selain untuk
dikonsumsi air bersih juga dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup melalui upaya peningkatan derajat
kesehatan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa air minum
merupakan suatu kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup makhluk hidup,
terutama manusia. Tanpa air minum manusia tidak bisa melangsungkan
kehidupannya dengan baik karena tubuh manusia membutuhkan air minum
terutama untuk menjaga kesehatan. Jika hal ini sudah terpenuhi maka kualitas
hidup manusia akan meningkat dan bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari
dengan baik.

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat
risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli)
atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga
100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di
berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu
banyak dan pencemaran air.

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di


dalamnya (TDS) adalah sebagai berikut:
1. > 140 ppm : air minum biasa, (lebih dari 500 ppm berbahaya bagi
kesehatan).
2. 26 - 140 ppm : air minum yang mengandung mineral anorganik
3. 1 - 25 ppm : air organik yang tidak banyak mengandung unsur
anorganik

9
4. 0 ppm : air murni

2.3 Karakteristik Air

Air memiliki karakteristik yang khas. Air merupakan sumberdaya alam


yang berlimpah di muka bumi, menutupi sekitar 71% dari permukaan bumi.
Secara keseluruhan air di muka bumi, sekitar 98% terdapat di Samudera dan laut
dan hanya 2% yang merupakan air tawar yang terdapat di sungai, danau dan
bawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut, 87% diantaranya berbentuk es,
12% terdapat di dalam tanah, dan sisanya sebesar 1% terdapat di danau dan
sungai. Karakteristik air adalah sebagai berikut:

a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00C (320F) – 100oC, air
berwujud cair. Suhu 0oC merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100oC
merupakan titik didih (boiling point) air.
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpanan panas yang sangat baik. Perubahan suhu air yang lambat
mencegah terjadinya strees pada makhluk hidup karena adanya perubahan
suhu yang medadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk
hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin
mesin.
c. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini
memerlukan energi panas dalam jumlah besar. Sebaliknya, proses perubahan
uap air menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang besar.
Pelepasan energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa
sejuk pada saat berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama
yang menyebabkan terjadinya penyebaran panas secara baik di bumi.
d. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis
senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang

10
sangat sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga
35.000 mg/liter, (Tebbut, 1992). Sifat ini memungkinkan unsur hara terlarut
diangkut ke seluruh jaringan tubuh makhluk hidup dan memungnkan bahan-
bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan
untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai
pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar (polutan) yang masuk ke
dalam air.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan
memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan
tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki
sifat membasahi suatu bahan secara baik (higher wetting ability).
f. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku. Pada
saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki densitas (massa/volume)
yang lebih rendah daripada air.

Air mengalami sirkulasi yang disebut daur hidrologi. Proses ini


berawal dari permukaan tanah dan laut yang menguap ke udara kemudian
mengalami kondensasi yaitu berubah menjadi titik titik air yang mengumpul
dan membentuk awan. Titik- titik air itu memiliki kohesi sehingga titik- titik
air menjadi besar dan dipengaruhi gravitasi bumi sehingga jatuh disebut
hujan. Air hujan yang jatuh dipermukaan bumi sebagian diserap tanah dan
sebagian lagi mengalir melalui sungai menuju ke laut. Menurut waktu dan
tempat air dapat berubah kedalam tiga bentuk/sifat yakni air sebagai bahan
padat, air sebagai cairan, dan air sebagai uap seperti gas.

Berikut ini sifat-sifat fisik air antara lain:

 Titik beku 0OC - Massa jenis es (0OC) 0,92 gr/cm3


 Massa jenis air (0OC) 1,00gr/cm3
 Panas lebur 80 kal/gr

11
 Titik didih 100OC
 Panas penguapan 540 kal/gr
 Temperatur kritis 347OC
 Tekanan kritis 217 Atm
 Konduktivitas listrik spesifik (25OC)1x10-17/ohm-cm
 Konstanta dielektri (25OC)78

2.4 Baku Mutu Air Minum

Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh suatu air baku sistem
pengolahan air minum, yaitu:
a. Segi Kualitas
Air yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat kualitas fisik, kimia
dan biologi yang menjamin bahwa air tersebut akan aman dikonsumsi oleh
masyarakat tanpa khawatir akan terkena penyakit bawaan air. Dalam hal ini,
air harus memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010. (Kusnaedi, 2010).

Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Air Minum Berdasarkan Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010

Kadar maksimum yang


No. Jenis Parameter
diperbolehkan
1. Parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
 E. Coli
 Total Bakteri 0 per 100 mL sampel
Koliform 0 per 100 mL sampel
b. Kimia an-organik
 Fluorida 1,5 mg/l
 Nitrit 3 mg/l

12
Kadar maksimum yang
No. Jenis Parameter
diperbolehkan
 Nitrat 50 mg/l
 Sianida 0,07 mg/l
2. Parameter yang tidak
langsung berhubungan
dengan kesehatan
a. Parameter Fisik
 Bau Tidak Berbau
 Warna 15 TCU
 TDS 500 mg/l
 Kekeruhan 5 NTU
 Rasa Tidak Berasa
 Suhu Suhu udara
Kimia
 Aluminium 0,2 mg/l
 Besi 0,3 mg/l
 Kesadahan 500 mg/l
 Khlorida 250 mg/l
 Mangan 0,4 mg/l
 Ph 6,5-8,5
2 mg/l
 Tembaga
1,5 mg/l
 Amonia
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2010
b. Segi Kuantitas
Air yang akan dipergunakan harus tersedia dalam jumlah yang cukup
sehingga dapat dipergunakan selama dibutuhkan. Untuk menjaga kehidupan
akuatik di dalam sumber air maka terdapat persyaratan pengambilan debit
maksimum yang diijinkan yaitu sekitar 20 – 40% dari kapasitas sumber.
(Kusnaedi, 2010).

Tambahakan kata

13
Tabel 2.2 Metode Pemeriksaan Air (ketik ulanag)

Sumber: Standard Method, 1995

14
2.5 Parameter yang Terdapat Dalam Air Baku

Berikut ini keterangan mengenai parameter-parameter yang terdapat dalam air


baku.
1. Bau dan Rasa
Bau dan rasa dalam air dapat disebabkan oleh berbagai jenis material,
seperti alga atau mikroorganisme lain, zat organik yang membusuk, mineral
seperti besi dan mangan, juga gas terlarut seperti hidrogen sulfida atau klor.
2. Suhu
Suhu air adalah salah satu parameter penting dalam pengolahan air.
Sebagai contoh, bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan lebih mudah
larut dalam air yang hangat dibandingkan dalam air dingin. Partikel-partikel
juga akan mengendap lebih cepat dalam air hangat.
3. Warna
Warna air alami terlihat coklat kekuning-kuningan. Air permukaan,
terutama air genangan, seringkali memiliki warna yang menyebabkan air
tersebut tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam keperluan domestik
maupun industri. Warna yang terjadi berasal dari kontak air dengan sisa zat
organik seperti daun-daunan, ranting atau kayu dalam bentuk berbagai tahap
dekomposisi. Warna bisa dibedakan menjadi warna semu dan warna sejati.
Warna semu disebabkan oleh partikel-partikel tersuspensi dalam air,
sedangkan warna sejati disebabkan oleh zat-zat organik yang larut dalam air.
4. Zat Padat
Dalam air alam terdapat 2 kelompok zat, yaitu zat terlarut seperti garam
dan molekul organis, dan zat padat tersupensi dan koloidal seperti tanah liat,
kwarts. Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui
ukuran/diameter partikel-partikel tersebut. Analisa zat padat dalam air sangat
penting bagi penentuan komponen-komponen air secara lengkap, juga untuk
perencanaan serta pengawasan proses-proses pengolahan dalam bidang air

15
minum maupun dalam bidang air buangan. Zat padat total adalah semua zat-
zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampel air dalam
bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat
padat terlarut dan zat padat tersuspensi.

5. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang
berukuran 10 nm sampai 10 µm. Partikel-partikel kecil dan koloid tersebut
antara lain adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya.
6. DHL
Daya hantar listrik penting untuk memprediksi kandungan mineral dalam
air. Semakin tinggi kadar mineralnya semakin tinggi daya hantar listriknya.
7. pH
pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui
konsentrasi (aktivitas) ion hidrogen (H+). pH dinyatakan dalam angka 0-14.
pH 7 menunjukkan air yang netral, pH di bawah 7 menunjukkan bahwa air
bersifat asam dan pH di atas 7 menujukkan bahwa air bersifat basa. Kisaran
pH yang normal untuk air permukaan adalah 6,5 sampai 8,5. Jika pH air lebih
kecil dari 7, air cenderung menyebabkan korosi pada peralatan dan material
lain yang kontak dengan air. Jika pH air lebih besar dari 7, air memiliki
kecenderungan untuk membentuk kerak pada pipa.

8. DO
Adanya DO (oksigen terlarut) di dalam air sangat penting untuk
menunjang kehidupan ikan dan organisme air lainnya. Kemampuan air untuk
membersihkan pencemaran secara alamiah (self purification) banyak
tergantung kepada cukup tidaknya kadar oksigen terlarut. Oksigen terlarut
dalam air berasal dari udara dan dari proses fotosintesa tumbuh-tumbuhan air.

16
Terlarutnya oksigen di dalam air tergantung kepada temperatur, tekanan
barometrik udara dan kadar mineral di dalam air.
9. Nitrat
Nitrat merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat
oksidasi +5. Nitrat adalah senyawa nitrogen yang stabil. Nitrat merupakan
salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh-tumbuhan dan hewan,
akan tetapi nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat menstimulasi
pertumbuhan ganggang yang tak terbatas (bila beberapa syarat lain seperti
konsentrasi fosfat terpenuhi), sehingga air kekurangan oksigen yang
menyebabkan kematian biota air. Nitrat dapat berasal dari buangan industri
bahan peledak, piroteknik, pupuk cat, dan sebagainya. Kadar nitrat secara
alamiah biasanya rendah, namun dapat menjadi tinggi sekali pada air tanah di
daerah-daerah yang diberi pupuk yang mengandung nitrat. Kadar nitrat tidak
boleh melebihi 10 mg/l. Di dalam usus manusia, nitrat dapat direduksi
menjadi nitrit yang menyebabkan metamoglobinemi, terutama pada bayi
(baby blue disease).
10. Nitrit
Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat
oksidasi +3. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan
sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrat, yang dapat terjadi pada
instalasi pengolahan air buangan, dalam air sungai dan sistem drainase. Nitrit
yang ditemui pada air minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang
dipakai di pabrik yang mendapatkan air dari sistem distribusi PAM.

11. Besi

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir
semua tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air.
Pada umumnya, besi yang ada di dalam air dapat bersifat :

17
 Terlarut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+ (feri)
 Tersuspensi sebagai butiran koloidal (diameter < 1 µm) atau lebih besar,
seperti Fe2O3, FeO, FeOOH, Fe(OH)3 dan sebagainya.
 Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganis (seperti tanah
liat)

Pada air permukaan jarang ditemukan kadar Fe yang melebihi 1 mg/l,


tetapi dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang
tinggi ini selain dapat membuat air berasa juga dapat menodai kain dan
perkakas dapur.
Pada air yang tidak mengandung oksigen, seperti misalnya air tanah, besi
berada sebagai Fe2+ yang dapat terlarut, sedangkan pada air sungai yang
mengalir dan memungkinkan terjadinya aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi
Fe3+. Fe3+ ini sulit larut pada pH 6 sampai 8, bahkan dapat menjadi
Fe(OH)3 yang merupakan zat padat dan bisa mengendap. Jadi dalam air
sungai, besi ada sebagai Fe2+, Fe3+ terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa
organis berupa koloidal.(Achmad, 2004).
12. Kesadahan
Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+,
juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation yang bermuatan dua. Air yang
kesadahannya tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat
kapur, dimana terkandung Ca2+ dan Mg2+ dalam dosis yang tinggi.
(Achmad, 2004).
13. Natrium
Natrium yang ada dalam air jauh lebih sedikit daripada natrium yang ada
dalam garam dan makanan. Karena itu untuk orang yang sehat, kandungan
natrium dalam air tidak memberikan pengaruh. Tetapi untuk orang yang

18
menjalani diet karena penyakit tertentu, keberadaan natrium bisa menjadi
masalah. (Achmad, 2004).

2.6 Proses Pengolahan Air Bersih

Air baku dari PDAM yang berasal dari sumber air tidak dapat
langsung digunakan untuk kebutuhan air bersih di dalam bangunan. Air
tersebut terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan
kontinuitas. Untuk menjaga kualitas dari air baku tersebut, biasanya air akan
mengalami proses pengolahan.

Pengolahan ini secara umum dapat dilakukan dengan 3 cara: fisika,


kimia dan biologi. Pengolahan secara fisika biasanya dilakukan dengan
memanfaatkan sifat makanis dari air tanpa tambahan zat kimia. Contoh
penerapannya adalah pengendapan, adsorbsi, filtrasi, dll. Pengolahan secara
kimiawi tentu saja dengan penambahan zat kimia seperti tawas, klor, dll yang
biasanya untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air.
Sedangkan pengolahan secara biologi dengan memanfaatkan mikroorganisme
tertentu yang dapat membantu menjernihkan air.

2.6.1 Intake

Unit ini dikenal dengan istilah unit Sadap Air (Intake). Unit ini
berfungsi sebagai tempat penampungan air dari sumber airnya. Selain
itu unit ini dilengkapi dengan Bar Sceen yang berfungsi sebagai
penyaring awal dari benda-benda yang ikut tergenang dalam air seperti
sampah daun, kayu dan benda2 lainnya.

Tambahakan kata

19
Gambar 2.1 Intake
Sumber : Google Image, 2019
2.6.2 Bak Pra sedimentasi

Pra Sedimentasi adalah bak yang digunakan untuk


mengendapkan partikel-pertikel tersuspensi yang dapat mengendap
dengan sendirinya karena adanya gaya gravitasi bumi.

Gambar 2.2 Pra Sedimentasi


Sumber : Google Image, 2019
2.6.3 Koagulasi (Pengadukan Cepat)

garam besi (Salts Iron) atau dengan menggunakan sistem


pengadukan cepat (Rapid Mixing). Air yang kotor atau keruh umumnya

20
karena mengandung berbagai partikel koloid yang tidak terpengaruh
gaya gravitasi sehingga tidak bisa mengendap dengan sendirinya.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghancurkan partikel koloid (yang
menyebabkan air keruh) tadi sehingga terbentuk partikel-partikel kecil
namun masih sulit untuk mengendap dengan sendirinya.

Gambar 2.3 Koagulasi


Sumber : Google Image, 2019

2.6.4 Flokulasi (Pengadukan Lambat)

Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan


cara penggumpalan partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar
(partikel Flok). Pada tahap ini, partikel-partikel kecil yang terkandung
dalam air digumpalkan menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih
besar (Flok) sehingga dapat mengendap dengan sendirinya (karena
gravitasi) pada proses berikutnya. Di proses Flokulasi ini dilakukan
dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).

21
Gambar 2.4 Flokulasi
Sumber : Google Image, 2019
2.6.5 Sedimentasi

Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara


alami di dasar penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari
unsur air. Kemudian air di alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit
Filtrasi.

Gambar 2.5 Sedimentasi


Sumber : Google, 2019

22
2.6.6 Filtrasi

Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring yang


disusun dari bahan-bahan biasanya berupa pasir dan kerikil silika.
Proses ini ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak
terlarut.

Gambar 2.6 Filtrasi


Sumber : Google Image, 2019
2.6.7 Desinfeksi

Sebelum masuk ke unit Penampungan Akhir, air melalui


Proses Disinfeksi dahulu. Yaitu proses pembubuhan bahan
kimia Chlorine yang bertujuan untuk membunuh bakteri atau
mikroorganisme berbahaya yang terkandung di dalam air tersebut.

Tambhakan kata

23
Gambar 2.7 Desinfektan
Sumber : Google Images, 2019
2.6.8 Reservoir (Penampungan Air Bersih)

Setelah air selesai diolah, air akan dimasukkan ke tempat


penampungan sementara di dalam reservoir sebelum didistribusikan ke
rumah dan bangunan. Untuk mengalirkan air, biasanya digunakan pipa
HDPE dan PVC.

Gambar 2.8 Reservoir (ganti gambar)


Sumber : Google Images, 2019

24
25

Anda mungkin juga menyukai