Anda di halaman 1dari 9

Konfigurasi Static dan Dynamic NAT pada Cisco Packet Tracer

Simulasi Static dan Dinamik NAT di Cisco Packet Tracer

Hai Teman ?? Kali ini saya akan memberikan penjelasan tentang cara Konfigurasi Static dan Dynamic NAT pada Cisco Packet Tracer.Pada kesempatan
sebelumnya saya juga telah melakukan konfigurasi ACL Extended yang dapat dilihat disini. Ngomong-omong apa sih NAT itu? Yuk simak penjelasan lebih
lengkapnya pada artikel dibawah ini.
A. Pengertian
NAT (Network Address Translation) adalah sebuah proses pemetaan alamat IP dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public ke
perangkat jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP public.

Dengan kata lain NAT akan mentranslasikan alamat IP sehingga IP address pada jaringan local dapat mengakses IP public pada jaringan WAN. NAT
mentranslasikan alamat IP private untuk dapat mengakses alamat host di internet dengan menggunakan alamat IP public pada jaringan tersebut. Tanpa hal tersebut
(NAT) tidak mungkin IP private pada jaringan local bisa mengakses internet. IP local digunakan hanya untuk jaringan local saja , sedangkan IP Public
digunakan secara umum,IP Public inilah yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia internet karena dapat diakses dari mana pun.

Di Cisco ada 3 jenis NAT, yaitu :


1. Static NAT : Penggunaan 1 IP Public untuk 1 IP Private (One to One Mapping). Sebagai contoh ada sebuah server yang ingin diakses melalui internet,
sedangkan Server tsb menggunakn IP Private.Dengan menggunakan Static NAT maka server tsb dapat diakses melalui IP Public.
2. Dynamic NAT : Penggunaan IP Public untuk IP Private yang memiliki jumlah yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan jumlah IP Punlic dan IP
Private yang sama, misal kita ada 5 client maka kita harus memiliki 5 IP Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.
3. Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP Public untuk beberapa IP Private. Sebagai contoh ada lebih dari 1 client ingin mengakses internet, namun
hanya ada 1 IP Public, maka kita bisa gunakan Dynamic NAT Overloading ini.

Jenis - jenis dari NAT (Network Address Translation)

Pada jaringan komputer terdapat 2 jenis NAT, diantaranya:


 Dnat atau Destiantion Network Address Translation adalah sebuah NAT yang berfungsi untuk meneruskan paket dari IP public melalui firewall ke
suatu host dalam jaringan. Dnat hanya bekerja pada tabel nat dan didalam tabel NAT berisi 3 bagian yang disebut dengan CHAIN, ketiga CHAIN tersebut meliputi
prerouting, postrouting dan output.
 SNAT atau Source Network Address Translation yaitu sebuah NAT yang bertugas untuk merubah source address dari suatu paket data. SNAT hanya
berlaku pada postrouting.

Kelebihan dari NAT (Network Address Translation)


 Dengan adanya NAT dapat mengurangi adanya duplikasi IP address pada jaringan atau biasanya dikenal dengan conflict IP Address
 Dengan adanya NAT akan menghindari pengalamatan ulang pada saat jaringan tersebut berubah.
 Dapat menghemat IP Legal yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider)
 Dapat meningkatkan fleksibelitas untuk koneksi jaringan internet.
Kelemahan dari NAT (Network Address Translation)
 NAT dapat menyebabkan keterlambatan proses, ini disebabkan karena data yang dikirim harus melalui perangkat NAT terlebih dahulu.
 NAT dapat menyebabkan beberapa aplikasi yang tidak bisa berjalan dengan normal
 Dengan adanya NAT dapat menghilangkan kemampuan untuk melacak data karena data tersebut akan melewati firewall.

B. Latar Belakang
NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer berfungsi sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga
dengan adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses internet dengan mudah.

Kita tahu bahwa alamat IP Public didunia ini sudah semakin menipis sehingga penggunaan dari NAT ini dirasa sangatlah efisien dan efektif terutama dalam
alokasi alamat IP.

1
C. Alat dan Bahan
- Seperangkat PC / Laptop
- Cisco Packet Tracer
D. Maksud dan Tujuan

E. Tahap Pelaksanaan
>> Static NAT <<

1. Pertama - tama buat topologi seperti gambar berikut

2. Selanjutnya konfigurasi IP Address dari semua perangkat sesuai dengan topologi diatas

Server0

R1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/1
2
Router(config-if)#ip add 202.134.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#

R2
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 202.134.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 24.24.24.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#
3. Kemudian setting NAT di Router 2 (Dekat Server)
Router(config)#ip nat inside source static 24.24.24.2 202.134.1.2
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#int fa0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Keterangan :
24.24.24.2 = IP Private yang akan ditranslate ke IP Public
202.134.1.2 = IP Public
IP NAT Outside = kita pilih Interface yang menjadi IP Public
IP NAT Inside = kita pilih Interface yang menjadi IP Private

4. Selanjutnya coba lakukan ping dari Server ke Router 1,maka hasilnya akan berhasil,tetapi Router 1 tidak dapat melakukan ping ke Server , karena IP Private
tidak akan bisa di ping kecuali telah di Routing

5. Selanjutnya cek IP NAT, gunakan perintah berikut


Router#show ip nat translation

3
>> Dynamic NAT <<

1. Pertama - tama buat topologi seperti berikut

2. Selanjutnya konfigurasi IP Address dari semua perangkat sesuai dengan topologi diatas.

Laptop0

4
PC0

R1

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 199.199.199.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.24.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#

5
R2
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 199.199.199.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#
3. Kemudian kita konfigurasi Dynamic NAT nya pada R1.

Router(config)#ip nat pool tio 199.199.199.2 199.199.199.2 netmask 255.255.255.0


Router(config)#access-list 1 permit 192.168.24.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 1 pool tio
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#int fa0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#ex
Keterangan :

 IP199.199.199.2yang pertama adalah IP Public awal


 IP199.199.199.2yang kedua adalah IP Public akhir , karena kita menggunakan 1 IP Public maka kita masukan awal dan akhirnya sama.
 pool tioadalah penamaan dari range IP Publicnya, bisa diisi dengan nama yang lain.
4. Setelah itu coba lakukan test ping dari PC maupun Laptop ke Router 2.Maka hasilnya hanya ada satu saja yang berhasil,yang satunya gagal.
PC0 berhasil

Laptop0 Gagal

6
Mengapa yang satu kok gagal ?? karena fungsi dari Dynamic itu sendiri adalah jumlah IP Public harus sama dengan IP Private, sedangkan dalam topologi diatas
kita hanya memiliki 1 IP Public maka hanya IP Private saja yang bisa di translate.

Konfigurasi NAT (Network Address Translation) Pada


Router CISCO

Tahap konfigurasi
1. Konfigurasikan IP address pada masing-masing interface di setiap router
2. Konfigurasikan routing (static,dynamic,default) di setiap router
3. Konfigurasikan NAT (assign IP public [static/dynamic]) pada router yang terhubung langsung ke WAN
4. Definisikan inside/outside untuk setiap interface pada router
dalam konfigurasi ini akan diberikan IP Public static untuk server Facebook.com (192.168.17.252) –> 199.99.9.66
dan IP Public untuk DNS Server adalah 199.99.9.65
selain itu disisi LAN IT Telkom akan diberikan IP Public dynamic dari 199.99.9.40 s.d 199.99.9.62
Konfigurasi Router ITTELKOM
Router>en
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#hostname ITTELKOM

ITTELKOM(config)#interface fastEthernet 0/0

7
ITTELKOM(config-if)#
ITTELKOM(config-if)#ip address 10.10.10.100 255.255.255.0
ITTELKOM(config-if)#no shutdown
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#interface serial 0/1/0
ITTELKOM(config-if)#ip address 200.2.2.17 255.255.255.252
ITTELKOM(config-if)#no shutdown
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.2.2.18
ITTELKOM(config)#ip nat pool public-access 199.99.9.40 199.99.9.62 netmask
255.255.255.224
ITTELKOM(config)#access-list 1 permit 10.10.10.0 0.0.0.255
ITTELKOM(config)#ip nat inside source list 1 pool public-access
ITTELKOM(config)#interface fastEthernet 0/0
ITTELKOM(config-if)#ip nat inside
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#interface serial 0/1/0
ITTELKOM(config-if)#ip nat outside
ITTELKOM(config-if)#exit
ITTELKOM(config)#router rip
ITTELKOM(config-router)#version 2
ITTELKOM(config-router)#network 10.10.10.0
ITTELKOM(config-router)#network 200.2.2.16
ITTELKOM(config-router)#end
ITTELKOM#show ip route
Konfigurasi Router USA
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname USA
USA(config)#interface fastEthernet 0/0
USA(config-if)#ip address 192.168.17.100 255.255.255.0
USA(config-if)#no shutdown
USA(config-if)#exit
USA(config)#interface serial 0/1/0
USA(config-if)#ip address 200.2.2.21 255.255.255.252
USA(config-if)#no shutdown
USA(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.2.2.22
USA(config)#ip nat inside source static 192.168.17.252 199.99.9.66
USA(config)#ip nat inside source static 192.168.17.253 199.99.9.65
USA(config)#access-list 1 permit 192.168.17.0 0.0.0.255
USA(config)#interface fastEthernet 0/0
USA(config-if)#ip nat inside
USA(config-if)#exit
USA(config)#interface serial 0/1/0
USA(config-if)#ip nat outside
USA(config-if)#exit
USA(config)#router rip
USA(config-router)#version 2
USA(config-router)#network 192.168.17.0
USA(config-router)#network 200.2.2.20
USA(config-router)#end
USA#show ip route
Konfigurasi Router ISP
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname ISP
ISP(config)#interface loopback 0

8
ISP(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.255
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#interface serial 0/1/0
ISP(config-if)#ip address 200.2.2.18 255.255.255.252
ISP(config-if)#clock rate 64000
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#interface serial 0/1/1
ISP(config-if)#ip address 200.2.2.22 255.255.255.252
ISP(config-if)#clock rate 64000
ISP(config-if)#no shutdown
ISP(config-if)#exit
ISP(config)#router
ISP(config)#router rip
ISP(config-router)#version 2
ISP(config-router)#network 200.2.2.16
ISP(config-router)#network 200.2.2.20
ISP(config-router)#exit
ISP(config)#ip route 199.99.9.32 255.255.255.224 200.2.2.17
ISP(config)#ip route 199.99.9.64 255.255.255.224 200.2.2.21
ISP(config)#end
ISP#show ip route

Tahap Pengujian
lakukan ping dari komputer CNC1 ke 199.99.9.66. Jika respon nya repply maka konfigurasi BERHASIL

Anda mungkin juga menyukai