PENULISAN ILMIAH
OLEH :
ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengidentifikasi korelasi antara karekteristik status gizi anak, riwayat
ASI eksklusif, hyang kurang serta lingkungan yang buruk yang merupakan faktor
penentu terjadinya stunting pada anak.
Metode: Metode penelitian di Wilayah Kerinci menggunakan desain penelitian
Cross Sectional dengan metode cluster random sampling. Penelitian stunting di
Jakarta menggunakan observasional dan deskriptif dengan desain cross sectional
sedangkan di Guetamala menggunakan desaian penelitian analisis dengan
menyamakan dua populasi. Dan ketiga penelitian menggunakan desain penelitian
cross sectional dan regresi logistic.
Hasil: Pevalensi stunting din wilayah Kerinci adalah 46,9% dimana faktor penyebab
yang utama adalah pola atau tehnik dalam pemberian makan. Di Jakarta faktor
stunting dilihat dari karakteristik keluarga terutama dari segi pendapatan keluarga
bahwa keluarga dengan pendapatan di bawah upah minimum cenderung anaknya
mengalami stunting di banding keluarga dengan pendapatan diatas upah minimum.
Di Guetamala sanitasi yang buruk meliputi cara pengolahan air, sumber air, dan
letak geografis juga merupakan faktor pendukung terjadinya stunting.
Kesimpulan: Kejadian stunting pada anak-anak dapat di kurangi dengan
meningkatkan pemberian ASI Eksklusif, prilaku pemberian makan dengan baik.
faktor sosial ekonomi keluarga dan juga Hygine dan sanitasi lingkungan yang baik
dapat mengurangi kejadian stunting. Stunting pada anak-anak memiliki dampak
yang berkelanjutan dan merugikan generasi bangsa, gangguan kognitif, kesulitan
belajar dan memepengaruhi kesehatan. Sehingga saat dewasa nanti akan berakibat
lemahnya produktifitas yang akan mempengaruhi kesejahteraan keluarga dan
Ekonomi Nasional.
PENDAHULUAN
1 Lee E Voth-gaeddert and others, ‘International Journal of Hygiene and What Causes Childhood
Stunting among Children of San Vicente , Guatemala : Employing Complimentary , System-Analysis
Approaches’, International Journal of Hygiene and Environmental Health, January, 2018, 0–1
<https://doi.org/10.1016/j.ijheh.2018.01.001>.
2 Voth-gaeddert and others.
METODE
3 Ressa Andriyani, Agus Setiawan, and Poppy Fitriyani, ‘Identifying Causal Risk Factors for Stunting
in Children under Five Years of Age in South Jakarta , Indonesia ଝ’, Enfermería Clínica, xx, 2019, 6–
11 <https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.093>.
4 Voth-gaeddert and others.
HASIL
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kejadian stunting pada
anak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jenis kelamin, riwayat ASI
eksklusif, paksaan dalam hal makan, sosial ekonomi juga mempengaruhi yang
tentunya keluarga dengan pendapatan yang kurang sehingga dalam hal memenuhi
kebutuhan nutrisi anak tidak bisa maksimal, faktor tingkat pendidikan keluarga juga
menjadi penentu stunting, dimana pendidikan yang rendah kan mempengaruhi
dalam hal pola pengasuhan nutrisi anak, yang mana di maksud disini jenis makanan,
jumlah kebutuhan nurtisi yang harus di konsumsi.
Faktor lingkungan juga ikut menjadi faktor pendukung kejadian stunting pada anak,
dengan sanitasi yang buruk, haygine yang kurang tentunya akan sangat
mempengaruhi kesehatan keluarga terutama anak-anak , yang tentunya dengan
kesehatan yang buruk akan mempengaruhi pertumbuhan anak sehingga cenderung
anak menjadi stunting.
DAFTAR PUSTAKA
1. Schrijner S, Smits J. Grandparents and Children’s stunting in sub-Saharan
Africa. Soc Sci Med [Internet]. 2018;205:90---8,
http://dx.doi.org/10.1016/j.socscimed.2018.03.037.
2. McGovern ME, Krishna A, Aguayo VM, Subramanian SV.AN review of the
evidence linking child stunting to economic outcomes. Int J Epidemiol.
2017;46:1171---91,
http://dx.doi.org/10.1177/15648265150361S103.
3. UNICEF, WHO, Group WB. Levels and trends in child malnutrition.
Jt Child Malnutrition Estim Ed [Internet]. 2017
http://www.who.int/nutgrowthdb/jme brochoure2017.pdf
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. Riset Kesehatan
Dasar dalam Angka Provinsi Jambi 2013. Jakarta; 2013.
5. Kementrian Keuangan RI. Penanganan Stunting Terpadu Tahun 2018
[Internet]; 2018. Available from: http://www.anggaran.
depkeu.go.id/content/Publikasi/stunting/Penanganan Stunting DJA.pdf
6. National Institute of Health Research and Development. Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) 2013 [document on the internet]; 2013. Available from:
http://www.depkes.go.id/
Resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
7. Manary MJ, Solomons NW. Gizi kesehatan masyarakat gizi dan
perkembangan
anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.
Department of Health, Ministry of Health Republic of Indonesia.
8. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI); 2007. Available
from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/ uploads/2012/05/strategi-KIE
9. Millward, D.J., 2017. Nutrition, infection and stunting: the roles of deficiencies
of individual nutrients and foods, and of inflammation, as determinants of
reduced linear growth of children. Nutr. Res. Rev. 30, 50–72.
http://dx.doi.org/10.1017/ S0954422416000238
10. World Health Organization, 2008. Training Course on Child Growth
Assessment.