Anda di halaman 1dari 15

PERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

SOSIAL (BPJS) KESEHATAN MANDIRI DALAM PELAYANAN RSUD LUBUK


BASUNG KABUPATEN AGAM

By:
FITRI PERMATA SARI
1101112367

Fitripermatasari303@gmail.com

Pembimbing : Drs. Syafrizal, M.Si

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, Pekanbaru
Kampus Bina Widya di HR Soebrantas Jalan Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp /
Fax 0761-63272

ABSTRAK
Kesehatan masyarakat perlu diperhatikan dimana masih banyaknya masyarakat yang
mengeluhkan dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit ketika pengobatan
terutama pada masyarakat yang menggunakan kartu kesehatan (BPJS Mandiri). Penelitian ini
bertujuan pertama, untuk mengetahui persepsi pengguna BPJS Mandiri dalam pelayanan
RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam. Kedua, faktor yang mempengaruhi pelayanan di
RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam. Untuk menganalisis data yang diperoleh dari
lapangan maka penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menggambarkan
fenomena yang ada dilapangan kemudian menginterpretasikannya menurut metode, teori,
teknik, dan pandangan penulis sendiri dengan khasanah kepustakaan yang ada. Penelitian ini
dilakukan di RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam. Hasil penelitian di lapangan
menunjukkan bahwa masyarakat pengguna BPJS Mandiri memberikan tanggapan masih
kurangnya pelayanan yang di berikan pihak RSUD Lubuk Basung mulai dari ketepatan waktu
pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan dalam pelayanan, kemudahan dalam
mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dalam pelayanan. Dalam penelitian ini
menggunakan teori persepsi, dalam teori persepsi Notoatmodjo mengatakan persepsi
merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkannya. Persepsi yang didapatkan kebanyakan berasal
dari pengalaman yang dirasakan pengguna BPJS Mandiri yang selalu melakukan pengobatan
kesana hal ini dipengaruhi dengan kurangnya tenaga medis, fasilitas kerja serta kejelasan obat
di RSUD Lubuk Basung. Maka diharapkan adanya kerjasama antara masyarakat, pihak
RSUD, BPJS dan pemerintah di dalam mewujudkan kualitas pelayanan.

Kata kunci : Persepsi, Masyarakat, Pelayanan

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 1


SOCIETY PERCEPTION USER OF AGENCY THE SOCIAL SECURITY MANDIRI
HEALTH IN SERVICE HOSPITAL LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
By:
FITRI PERMATA SARI
1101112367

Fitripermatasari303@gmail.com

Supervisor : Drs. Syafrizal, M.Si

Sociology Major Faculty Of Social Science And Political Science University Riau, Pekanbaru
Bina Campus Widya At HR Soebrantas Street Km 12,5 Simpang Baru Panam 28293 Telp /
Fax 0761-63272

ABSTRACT
Society health need to be considered because there are many society who complain
about the services provided by the hospital when treatment specially society who use the
health card (agency the social security mandiri). This research intend the first, to determine
the society perception user of agency the social security mandiri health in service hospital
Lubuk Basung Kabupaten Agam. Second, factors affecting service in hospital Lubuk Basung
Kabupaten Agam. To analyze data obtainable from the field, this research using descriptive
analysis namely to describe the phenomena that exist in the field and then interpret it
according to the method, theory, techniques and those of the author with the existing
repertoire literature. This research do hospital Lubuk Basung Kabupaten Agam. The results
of the field showed research that society who use of agency the social security mandiri to
response to the lack of services provided by the hospital Lubuk Basung starting from the
timeliness service, accuracy of service, courtesy and friendliness in service, ease in getting
service and convenience in service. In this research, using the theory of perception, the
perception theory Notoatmodjo say perception is experience of objects, events or
relationships obtainable with collect and interpret information. Perception is obtained mostly
from the perceived user experience agency the social security mandiri always take
medication there. This is affected by the lack of medical personnel remain, facilities work and
the clarity of drug users agency the social security hospital Lubuk Basung. It is expected that
the cooperation between society, hospital, agency the social security and government in
realizing the quality of service.

Keyword : Perception, Society, Service

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 2


BAB I Nelayan, Pedagang, Tukang Ojek, Pekerja
Mandiri Bengkel dan sebagainya yang
PENDAHULUAN memiliki status perekonomian menengah
kebawah yang selalu membayar tiap
1.1 Latar Belakang
bulannya secara langsung tanpa ada
Kesehatan masyarakat Indonesia potongan gaji seperti PNS. Masing-masing
masih jadi permasalahan dan persoalan individu ini, juga berbeda baik itu suku
bagi negara dan pemerintah dimana bangsa, pekerjaan atau tingkat pendidikan
kualitas kesehatan masyarakat terutama yang akan mempengaruhi asumsi atau
masyarakat menengah kebawah masih persepsi mereka tentang pelayanan
dikatakan kurang, hal ini dapat dilihat kesehatan. Persepsi merupakan pandangan
dengan masih sulitnya masyarakat tersebut ataupun pendapapat seseorang mengenai
di dalam mendapatkan pelayanan suatu hal baik yang dialami maupun yang
pengobatan. Setiap masyarakat tersebut dirasakan. Menurut Notoatmodjo, (
mendapatkan haknya sebagai warga negara 2010:92) persepsi adalah pengalaman
sesuai dengan Undang-Undang Dasar yang tentang objek, peristiwa atau hubungan-
berlaku yaitu UUD 1945 tentang Hak hubungan yang diperoleh dengan
Asasi Manusia dalam Pasal 28 H ayat 1 menyimpulkan informasi dan
menjelaskan “hak untuk hidup sejahtera menafsirkannya.
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan Dari pengamatan peneliti secara
mendapatkan lingkungan hidup yang baik langsung di lokasi penelitian peneliti
dan sehat, hak untuk memperoleh menemukan bahwasanya pelayanan yang
pelayanan kesehatan”. diberikan masih kurang optimal, dimana
masih ditemukan berbagai fenomena
Pemerintah selalu berupaya diantaranya proses pelayanan yang
meningkatkan kualitas kesehatan diberikan kepada pasien Badan
masyarakat secara nasional dengan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
menggunakan jaminan sosial. Jaminan Mandiri masih cukup lama dan bolak-
sosial merupakan suatu kebijakan yang balik. Adanya ketidakadilan para petugas
dibuat oleh pemerintah untuk seluruh kesehatan didalam melakukan pelayanan
warga negara yang mana ini merupakan bagi pasien atau Pengguna Badan
Hak Asasi Manusia. Program jaminan Penyelenggara Jaminan Sosial ketika
sosial ini dimulai dari Jamkesmas, melakukan pengobatan. Jumlah tenaga
Jamkesda, ASKES dan terakhir muncul medis terutama dokter yang masih sedikit
yang namanya Badan Penyelenggara dan datangnya cukup lama. Fasilitas
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang kesehatan seperti alat-alat kesehatan yang
merupakan program baru pemerintah. masih kurang begitu juga dengan sarana
Pogram ini, memiliki landasan hukum dan prasarana penunjang lainnya.
kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Fenomena pelayanan diatas dapat
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. ditarik kesimpulan sehingga penelitian
Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan penelitian ini berjudul tentang
semua masyarakat sudah mendapatkan “PERSEPSI MASYARAKAT
jaminan kesehatan (BPJS). PENGGUNA BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN
Peserta atau masyarakat yang SOSIAL (BPJS) KESEHATAN
dimaksudkan disini yaitu masyarakat DALAM PELAYANAN RSUD LUBUK
pengguna BPJS kesehatan Mandiri. BASUNG KABUPATEN AGAM”.
Masyarakat ini merupakan golongan
masyarakat biasa yang terdiri dari Petani,

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 3


1.2 Rumusan Masalah 2.1.1 Persepsi Sosial
Adapun permasalahan yang akan
peneliti lakukan yaitu : Persepsi secara umum merupakan
1. Bagaimana persepsi masyarakat proses perolehan, penafsiran, pemilihan
pengguna Badan Penyelenggara dan pengaturan informasi indrawi.
Jaminan Sosial Mandiri dalam Persepsi sosial yang dimaksud yaitu
pelayanan Rumah Sakit Umum aktivitas mempersepsikan orang lain dan
Daerah Lubuk Basung Kabupaten berusaha mencari tahu serta mengerti
Agam? orang lain. Persepsi sosial kita berusaha
2. Faktor apa yang mempengaruhi mengetahui yang dipikirkan, dipercaya,
pelayanan Rumah Sakit Umum dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan
Daerah Lubuk Basung Kabupaten didambakan orang lain, membaca yang ada
Agam? dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi
wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh,
1.3 Tujuan Penelitian kata-kata, dan tingkah laku mereka, serta
menyesuaikan tindakan sendiri dengan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, keberadan orang lain berdasarkan
maka terdapat tujuan dari penelitian ini pengetahuan dan pembacaaan terhadap
diantaranya yaitu : orang tersebut (Sarwono, 2011:56).
1. Untuk mengetahui persepsi Persepsi merupakan kemampuan
masyarakat pengguna Badan merasakan atau mengindera stimulus
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui pendengaran, penciuman, indera
Mandiri dalam pelayanan Rumah perasa dan sebagainya. Persepsi
Sakit Umum Daerah Lubuk Basung melibatkan stimulus yang datang maupun
Kabupaten Agam. yang diciptakan dan menyeleksi sejumlah
2. Untuk mengetahui faktor yang karakteristik stimulus, sehingga stimulus
mempengaruhi pelayanan Rumah bisa mengandung beberapa dimensi.
Sakit Umum Daerah Lubuk Basung Sehingga, persepsi dan objek tidak dapat
Kabupaten Agam. dipisahkan karena saling terkait (Herbert
Mead dalam Ritzer , 2008).
I.4 Manfaat Penelitian
Persepsi merupakan suatu proses
Berdasarkan uraian diatas, maka hasil yang diawali oleh penginderaan.
penelitian ini dapat bermanfaat antara lain Penginderaan merupakan suatu proses
: yang diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat penerima yaitu alat indera.
1. Sebagai masukan dan informasi bagi Persepsi dapat datang dari dalam maupun
pemerintah/instansi terkait dalam luar diri individu dimana persepsi
meningkatkan kesehatan masyarakat. merupakan integrated seperti perasaan,
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengalaman, kemampuan berfikir dan lain-
penelitian dalam bidang ilmu-ilmu lain (Davidoff dalam Walgito, 2003).
sosial. Persepsi merupakan tahap paling
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti awal dari serangkaian pemprosesan
lain yang ingin membahas dan informasi, dimana didalamnya ada proses
mengkaji masalah serupa. mendeteksi dan menginterpretasikan
informasi dengan menggunakan
BAB II pengetahuan yang disimpulkan dalam
KERANGKA TEORI ingatan yang mana prosesnya meliputi
pencatatan indera, pengenalan pola dan
2.1 Konsep Teori perhatian (Suharman, 2005:63).
Persepsi adalah sebagai

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 4


pengalaman tentang obyek peristiwa atau kenyataan fisik melainkan agak bersifat
hubungan-hubungan yang diperoleh konstruksi pribadi yang kurang sempurna
dengan menyimpulkan informasi dan mengenai objek tertentu, diseleksi sesuai
menafsirkan pesan (Rakhmat, 2007:51). dengan kepentingan utamanya dan
Persepsi terhadap orang selain dipahami menurut kebiasaannya. (Toha,
melibatkan aspek fisik juga melibatkan 1983:141).
aspek prilaku, persepsi juga mengalami
perubahan dari waktu ke waktu sehingga Persepsi adalah proses internal
prosesnya bersifat dinamis (Moskowitz yang memungkinkan individu untuk
dalam Rahman, 2013). memilih, mengorganisasikan, dan
menafsirkan rangsangan dari lingkungan
Persepsi biasanya untuk dan proses tersebut dapat mempengaruhi
mengungkapkan tentang pengalaman perilaku seseorang (Wahyudin, 2007: 15).
terhadap suatu benda atau kejadian.
Persepsi sebagai proses yang 2.1.2 Masyarakat
menggabungkan dan mengorganisasikan Masyarakat disebut kesatuan-
data-data indera (penginderaan) kemudian kesatuan hidup manusia. Dalam bahasa
dikembangkan sedemikian rupa sehingga Inggris masyarakat digunakan dengan
dapat menyadari sekeliling termasuk sadar istilah society yang berasal dari kata Latin
akan diri sendiri (Shaleh, 2005:88). socius yang berarti “kawan”. Sedangkan
istilah masyarakat sendiri berasal dari kata
Persepsi adalah pengalaman Arab syaraka yang artinya “ikut serta,
tentang objek, peristiwa atau hubungan- berpartisipasi”. Dengan kata lain,
hubungan yang diperoleh dengan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
menyimpulkan informasi dan yang berinteraksi menurut suatu sistem
menafsirkannya. Persepsi adalah adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu,
memberikan makna kepada stimulus dan saling terikat oleh suatu rasa identitas
melalui alat indera dari lingkungan. bersama (Koentjaraningrat, (2002:146).
(Notoatmodjo, 2010:92). Masyarakat adalah pergaulan hidup
manusia, sehimpunan orang yang hidup
Proses dari persepsi sosial
bersama dalam suatu tempat dengan
membentuk kesan tentang orang lain.
ikatan-ikatan antara aturan yang tertentu
Kesan ini dibentuk berdasarkan pada
(WJS. Poerwodarminto).
informasi yang tersedia di lingkungan,
Masyarakat adalah sekelompok
sikap terdahulu tentang rangsangan-
orang-orang tertentu yang mendiami suatu
rangsangan yang relevan. Kesan tentang
daerah atau wilayah tertentu dan tunduk
orang lain ini dapat berupa keramahan,
pada peraturan-peraturan hukum tertentu
baik hati, judes, pelit, pemarah, pintar dan
pula (Ridwan Halim dalam Wulansari,
sebagainya. Proses persepsi dimulai dari
2009:17).
pengenalan terhadap tanda-tanda
Masyarakat ialah sebagai suatu
nonverbal atau tingkah laku yang
sistem sosial yang swasembada , melebihi
ditampilkan orang lain (Sarwono, 2011).
masa hidup individu normal, dan merekrut
Persepsi pada hakikatnya adalah anggota secara reproduksi biologis serta
proses kognitif yang dialami oleh setiap melakukan sosialisasi terhadap generasi
orang dalam menghadapi informasi berikutnya (Talcott Parsons dalam
tentang lingkungannya, baik lewat Sunarto, 2000:56).
penglihatan, penghayatan, perasaan dan
penciuman. Seperti yang dikatakan oleh 2.1.3 Pelayanan
David Kreech, pola kognitif individu itu Pelayanan adalah suatu kegiatan
bukanlah penyajian potografik dari suatu atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 5


interaksi langsung antara seseorang dengan c. adan Penyelenggara Jaminan Sosial
orang lain atau mesin secara fisik dan (BPJS) Kesehatan merupakan suatu
menyediakan kepuasan pelanggan atau badan yang dibuat oleh pemerintah
pasien (Lukman dalam Batinggi, 2013:4). dimana ditugaskan untuk mengatur
Pelayanan dalam Kamus Umum jaminan sosial kesehatan masyarakat.
Bahasa Indonesia berasal dari kata “layan” d. Peserta BPJS Mandiri yaitu peserta
yang mana kata kerjanya “melayani” yang yang merupakan rakyat biasa yang
artinya menolong, menyediakan dan terdiri dari Petani, Nelayan,
mengurus segala apa yang diperlukan. Pedagang, tukang ojek dan lain-
Untuk menentukan kualitas pelayanan ada lainnya yang mendapatkan jaminan
beberapa atribut yang perlu diperhatikan kesehatan.
antara lain ketepatan waktu pelayanan, e. Pelayanan adalah upaya yang
akurasi pelayanan, kesopanan dan diselenggarakan sendiri atau secara
keramahan dalam memberikan pelayanan, bersama-sama dalam suatu organisasi
kemudahan dalam memperoleh pelayanan, untuk memelihara dan meningkatkan
kenyamanan dalam memperoleh kesehatan, mencegah dan
pelayanan, atribut pendukung pelayanan menyembuhkan penyakit serta
(Kurniawan, 2005). memulihkan kesehatan perorangan,
Pelayanan (service) merupakan keluarga, kelompok atau masyarakat.
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat f. Ketepatan waktu pelayanan adalah
ditawarkan oleh setiap pihak lain yang jadwal atau waktu proses tindakan
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dalam memberikan pelayanan kepada
mengakibatkan kepemilikan apapun pasien pengguna Badan
(Kotler dalam Laksana (2008). Penyelenggara Jaminan Sosial
Pelayanan merupakan kegiatan Kesehatan.
dinamis berupa membantu menyiapkan, g. Akurasi pelayanan yaitu suatu
menyediakan dan memproses serta tindakan yang dilakukan petugas
membantu keperluan orang lain (Mubarak, terhadap pasien.
2009:132). h. Kesopanan dan keramahan dalam
memberikan pelayanan merupakan
2.2 Konsep Operasional sikap petugas dalam memberikan
Untuk menyamakan pandangan dan pelayanan.
menghindari keanekaragaman pengertian i. Kenyamanan dalam pelayanan
maka diberi beberapa konsep yaitu : merupakan sarana dan prasarana
a. Persepsi atau pandangan merupakan utama yang dibutuhkan dalam
suatu kesan atau penafsiran oleh memberikan pelayanan terhadap
peserta BPJS Mandiri terhadap pasien pengguna Badan
informasi yang diterima baik dari Penyelenggara Jaminan Sosial
lingkungan lewat pengalaman, Kesehatan.
pengetahuan, perasaan yang
BAB III
menunjukkan tanda-tanda (tingkah
laku) dalam pelayanan RSUD Lubuk METODE PENELITIAN
Basung Kabupaten Agam.
b. Masyarakat adalah keseluruhan Metode penelitian adalah suatu
hubungan-hubungan antar manusia cara yang dilakukan dalam proses
yang tidak dibatasi oleh lingkungan penelitian sebagai upaya memperoleh fakta
dan hidup bersama yang telah sesuai sistematis dalam mewujudkan
memiliki aturan-aturan tertentu. penelitian meliputi lokasi penelitian,
Masyarakat yang dimaksud disini subyek penelitian, teknik pengumpulan
yaitu peserta pengguna BPJS Mandiri. data, jenis dan sumber data dan analisis
data.
Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 6
yang berkaitan dengan hal-hal yang
3.1 Lokasi Penelitian diteliti.
Lokasi penelitian yang menjadi b. Wawancara (interview)
tempat penelitian peneliti yaitu di RSUD Pengumpulan data dilakukan
Lubuk Basung Kabupaten Agam. Lokasi dengan cara tanya jawab dengan subyek
ini dipilih karena letak rumah sakit ini penelitian guna menggali informasi lebih
sangatlah strategis di tengah-tengah ibu mendalam yaitu menggunakan daftar
kota Kecamatan Lubuk Basung yang pertanyaan yang sudah di persiapkan
menjadi tempat rujukan pertama bagi sebelumnya untuk memperoleh penjelasan
Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk dan menjawab permasalahan penelitian.
Basung, Tanjung Mutiara, Ampek Nagari c. Dokumentasi
dan Kabupaten Padang Pariaman, sehingga Yaitu pengambilan data dari
ini menarik minat peneliti ingin instansi tertentu dan beberapa foto-foto
mengetahui persepsi masyarakat yang yang di anggap penting untuk penunjang
menggunakan Badan Penyelenggara penelitian ini.
Jaminan Sosial Kesehatan dalam
pelayanan rumah sakit tersebut.
3.4 Jenis Data
3.2 Subyek Penelitian a. Data Primer
Subyek dari obyek penelitian ini Data ini penulis dapatkan melalui
adalah pasien yang berobat menggunakan identitas responden dari 12 subjek
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial penelitian yang berguna menjawab
Kesehatan Mandiri di RSUD Lubuk permasalahan yang ada langsung dari
Basung yang diambil sebanyak 25 orang lapangan yang akhirnya akan
secara purposive sampling dimana para mempengaruhi persepsi masyarakat yang
subyek penelitian ini sudah mewakili dari menggunakan BPJS dalam pelayanan
keseluruhan. Penelitian ini juga didukung RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam.
dengan adanya 2 orang key informan atau Data primer ini berisi tentang identitas
informan kunci yaitu Petugas BPJS dan subjek penelitian adalah:
Petugas RSUD Lubuk Basung dengan  Umur, tingkat pendidikan,
menggunakan purposive sampling, yaitu pekerjaan, pendapatan.
teknik sampel ini digunakan dimana  Persepsi pengguna BPJS
anggota sampel dipilih secara khusus dan  Faktor yang mempengaruhi
bersedia untuk di tanya berdasarkan tujuan pelayanan
penelitian ini (Usman, 2004). b. Data Sekunder
Data yang penulis peroleh dari
3.3 Teknik Pengumpulan Data instansi terkait dalam hal ini adalah data
Untuk memperoleh data yang relevan dari RSUD Lubuk Basung yang mana data
maupun untuk mengamati gejala-gejala, ini meliputi profil Rumah Sakit, tenaga
penulis mengumpulkan cara sebagai medis, dan lain-lainnya.
berikut:
a. Observasi 3.5 Analisis Data
Cara pengambilan data dimana Analisa data yang dilakukan adalah
penulis melakukan pengamatan langsung analisis kualitatif yang merupakan suatu
kelapangan untuk melihat keadaan seperti analisa yang diuraikan dengan kata-kata
apa yang terjadi sebagaimana kesan sehingga menghasilkan suatu analisis yang
masyarakat yang menggunakan BPJS bersifat deskriptif analisis yang
kesehatan dalam pelayanan di RSUD melukiskan keadaan tertentu mengenai
Lubuk Basung dan memberikan penilaian persepsi mayarakat pengguna badan
penyelenggara jaminan sosial (BPJS)

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 7


kesehatan mandiri dalam pelayanan RSUD Indonesia Nomor :
Lubuk Basung Kabupaten Agam. 482/Menkes/SK/V/1997 tentang
peningkatan kelas RSUD Lubuk Basung.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI 4.3 Visi dan Misi RSUD Lubuk Basung
PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh RSUD Lubuk Basung
4.1 Lokasi Penelitian untuk mendukung visi dan misi Kabupaten
Lokasi penelitian dibawah Agam yaitu mewujudkan Agam
mengggambarkan bahwa tempat atau berprestasi, Mandiri dan Madani.
objek penelitian ini terletak di Kecamatan Visi : “ Menjadikan Rumah Sakit Yang
Lubuk Basung yang menjadi ibu kota dari Terbaik Dalam Pelayanan, Terdepan
Kabupaten Agam itu sendiri. Lokasi Dalam Inovasi”
Rumah Sakit ini sangatlah strategis dimana Misi :
letaknya tersebut di pusat perkantoran di 1. Mewujudkan SDM yang siap kerja,
tengah-tengah kota yang menjadi jalan terampil, cepat tanggap, ramah, sopan
penghubung beberapa Kecamatan. Untuk dan jujur berlandaskan etika profesi.
mengetahui lebih pasti ini lah batas-batas 2. Mewujudkan pelayanan inovatif
wilayah Kecamatan Lubuk Basung yaitu: berbasis teknologi untuk
 Sebelah Timur berbatas meningkatkan kualitas pelayanan pada
Kecamatan Tanjung Raya masyarakat.
 Sebelah Barat berbatas 3. Mewujudkan rumah sakit yang
Kecamatan Tanjung Mutiara profesional dengan prinsip cost
 Sebelah Utara berbatas efektif, efisien dan berdaya saing yang
Kecamatan Padang Pariaman tinggi.
 Sebelah Selatan berbatas
Kabupaten Ampek Nagari BAB V
BADAN PENYELENGGARA
4.2 Sejarah Singkat RSUD Lubuk
JAMINAN SOSIAL (BPJS)
Basung
KESEHATAN
RSUD Lubuk Basung merupakan satu-
satunya Rumah Sakit milik Pemerintah 5.1 Sejarah Singkat BPJS Kesehatan
Daerah Kabupaten Agam yang diresmikan Badan Penyelenggara Jaminan
pada tanggal 13 Maret 1986. RSUD Lubuk Sosial Kesehatan adalah badan hukum
Basung, pada awalnya berdiri sebagai yang dibentuk oleh pemerintah untuk
Rumah Sakit tipe D yang ditetapkan menyelenggarakan program jaminan
berdasarkan Peraturan Daerah TK II Agam sosial. Landasan hukum dari program ini
Nomor : 03 Tahun 1994 RSUD Lubuk yaitu sesuai dengan Undang-Undang No.
Basung yang merupakan Rumah Sakit tipe 24 Tahun 2011 tentang Badan
D yang mempunyai fasilitas dan Penyelenggara Jaminan Sosial. Adapun
kemampuan pelayanan kesehatan dengan sejarah singkat mengenai Jaminan Sosial
pelaksanaan teknisnya Dinas Kesehatan Kesehatan yaitu:
Kabupaten Agam. RSUD Lubuk Basung  1986 - Pemerintah Indonesia
dipimpin oleh seorang direktur yang secara mengeluarkan kebijakan secara jelas
teknis bertanggung jawab kepada Kepala mengatur pemeliharaan kesehatan
Dinas dan secara operasional kepada bagi Pegawai Negeri dan Penerima
Bupati selaku Kepala Daerah. Pada tanggal Pensiun (PNS dan ABRI) beserta
20 Mei 1997 RSUD Lubuk Basung anggota keluarganya brerdasarkan
ditetapkan sebagai tipe C sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 230
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Tahun 1986. Menteri Kesehatan

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 8


membentuk badan khusus di 5.2 Kepesertaan
lingkungan Departenen Kesehatan RI
yaitu Badan Penyelenggara Dana Peserta Jaminan kesehatan yang
Pemelihara Kesehatan (BPDPK), dimaksud disini yaitu setiap orang,
sehingga ini menjadi cikal bakal termasuk orang asing yang bekerja paling
Asuransi Kesehatan Nasional. singkat 6 bulan di Indonesia yang telah
 1984 – Untuk lebih meningkatkan membayar iuran. Peserta ini diantaranya:
program jaminan pemeliharaan
1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan
kesehatan bagi peserta dan agar dapat
Kesehatan (PBI) yaitu fakir miskin
dikelola secara professional,
dan orang tidak mampu dengan
pemerintah menerbitkan Peraturan
penetapan peserta sesuai dengan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984
ketentuan peraturan perundang-
tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi
undangan.
Pegawai Negeri Sipil, Penerima
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran
Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat
Jaminan Kesehatan (Non PBI) yaitu
Negara) beserta anggota keluarganya.
terdiri dari
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor
a) Pekerja Penerima Upah beserta
23 Tahun 1984, status Badan
keluarganya yaitu PNS,
Penyelenggara diubah menjadi
TNI/POLRI, Pegawai Pemerintah
Perusahaan Umum Husada Bhakti.
non Pegawai Negeri.
 1991 - Berdasarkan Peraturan
b) Pekerja Bukan Penerima Upah
Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991,
beserta keluarganya yaitu pekerja
kepesertaan program jaminan
mandiri dan pekerja lain yang
pemeliharaan kesehatan yang dikelola
bukan penerima upah termasuk
Perum Husada Bhakti ditambah
WNA yang bekerja paling singkat
dengan Veteran dan Perintis
6 bulan di Indonesia.
Kemerdekaan beserta anggota
c) Bukan Pekerja beserta
keluarganya. Disamping itu,
keluarganya yaitu investor,
perusahaan diijinkan memperluas
perintis kemerdekaan, Janda atau
jangkauan kepesertaannya ke badan
Duda atau anak yatim piatu dari
usaha dan badan lainnya sebagai
veteran kemerdekaan serta bukan
peserta sukarela.
pekerja lain yang membayar
 1992 – berdasarkan Peraturan
iuran.
Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992
status Perum diubah menjadi Anggota Keluarga yang ditanggung
Perusahaan Perseroan (PT Perseroan) diantaranya:
dengan pertimbangan fleskibilitas
pengelolan keuangan, kontribusi 1. Pekerja Penerima Upah
kepada pemerintah dapat dinegosiasi  Keluarga inti seperti istri/suami
untuk kepentingan pelayanan kepada dan anak kandung, anak tiri, atau
peserta dan manajemen lebih mandiri. anak angkat sebanyak 5 orang.
 2005 – PT Askes (Persero) diberi  Anggota keluarga tambahan
tugas oleh Pemerintah melalui meliputi ayah ibu dan mertua.
Departemen Kesehatan RI, sesuai  Kerabat lain seperti saudara
Keputusan Menteri Kesehatan RI kandung atau ipar, asisten rumah
Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 tangga dan lain-lain.
dan Nomor 56/MENKES/SK/1/2005, 2. Pekerja Bukan Penerima Upah
sebagai Penyelenggara Jaminan Peserta dapat mengikutsertakan
Kesehatan Masyarakat Miskin anggota keluarga yang diinginkan
(PJKMM/ASKESKIN). (tidak terbatas).

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 9


Besarnya iuran yang dikeluarkan oleh yang optimal dengan fasilitas
peserta BPJS ini adalah : kesehatan.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dana
1. PNS : 5% dari gaji program jaminan sosial dan dana
2. Perusahaan : 4,5% dari gaji BPJS kesehatan secara efektif,
3. Mandiri efisien, transparan dan akuntabel
 Kelas I : 59.500 per orang untuk mendukung kesinambungan
per bulan program.
 Kelas II : 42.500 per orang 4. Membangun BPJS kesehatan yang
per bulan efektif berlandaskan prinsip-prinsip
 Kelas III : 25.500 per orang tata kelola organisasi yang baik dan
per bulan meningkatkan kompetensi pegawai
untuk mencapai kinerja unggul.
Denda keterlambatan pembayaran iuran : 5. Mengimplementasikan dan
 Keterlambatan pembayaran iuran mengembangkan sistem mutu
untuk Pekerja Penerima Upah perencanaan dan evaluasi, kajian,
dikenakan denda administrasi sebesar manajemen mutu dan manajemen
2% dari iuran per bulan dan resiko atas seluruh operasionalisasi
tunggakkan paling banyak sekitar 3 BPJS kesehatan.
bulan. 6. Mengembangkan dan menetapkan
teknologi informasi dan komunikasi
 Keterlambatan pembayaran iuran
untuk mendukung operasionalisasi
untuk peserta Bukan Penerima Upah
BPJS kesehatan.
dan Bukan Pekerja dikenakan denda
keterlambatan sebesar 2% per bulan 5.4 Standar Tarif Pelayanan
dan tunggakkan paling banyak sekitar
6 bulan. Biaya semua pengobatan bagi
pengguna Badan Penyelenggara Jaminan
5.3 Visi dan Misi Sosial (BPJS) Kesehatan diatur
Adapun visi dan misi program berdasarkan ketentuan pasal 37 ayat (1)
BPJS kesehatan yang ingin dicapai dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu: tentang Jaminan Kesehatan, perlu
Visi : menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
Paling lambat 1 Januari 2019, tentang Standar Tarif Pelayanan
seluruh penduduk Indonesia memiliki Kesehatan. Didalam Peraturan Menteri ini
jaminan kesehatan nasional untuk menjelaskan tarif Indonesian - Cased
memperoleh manfaat pemeliharaan Based Group’s atau disebut juga dengan
kesehatan dan perlindungan dalam INA- CBG’s yang merupakan bentuk
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan pembayaran yang digunakan oleh
yang diselenggarakan oleh BPJS kesehatan pengguna BPJS Kesehatan. INA – CBG’s
yang handal, unggul dan terpercaya. adalah besaran pembayaran klaim oleh
Misi : BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
1. Membangun kemitraan strategis Kesehatan Tingkat Lanjutan atau paket
dengan berbagai lembaga dan layanan yang didasarkan kepada
mendorong partisipasi masyarakat pengelompokkan diagnosis penyakit
dalam perluasan kepesertaan jaminan pengguna BPJS Kesehatan.
kesehatan nasional (JKN).
2. Menjalankan dan memantapkan 5.5 Cara Pendaftaran
sistem jaminan pelayanan kesehatan
yang efektif, efisien dan bermutu 1. Calon peserta mengisi Daftar Isian
kepada peserta melalui kemitraan Peserta, membawa Kartu Keluarga

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 10


atau KTP atau Paspor, pas foto kehidupan ditengah masyarakat. Pola
berwarna 3x4 sebanyak 1 lembar. berpikir usia seseorang akan turut
Untuk anggota keluarga menunjukkan menghiasi peneriamaan, penilaian dan
Kartu Keluarga atau Surat Nikah atau pemahaman atas keadaan nyata yang
Akte Kelahiran. terjadi di tengah-tengah masyarakat yang
2. Data dip roses oleh petugas BPJS beraneka ragam seperti permasalahan-
Kesehatan untuk diterbitkan nomor permasalahan kesehatan dan
Virtual Accont (VA) perorangan dan penyelesaiannya secara tuntas.
diserahkan ke calon peserta.
3. Calon peserta membayar iuran lewat 6.1.2 Tingkat Pendidikan Informan
ATM atau setor tunai sesuai dengan Pendidikan merupakan prioritas
nomor Virtual Account (VA) utama dalam setiap aktifitas kehidupan
perorangan ke bank yang telah bekerja manusia, jika kaitannya dengan
sama. peningkatan produktivitas yang tinggi
4. Membawa bukti pembayaran untuk karena sudah menjadi semestinya manusia
dicetakkan Kartu Peserta. menginginkan kualitas yang terbaik dari
5. Peserta menerima Kartu Peserta setiap pelaksanaan kegiatan atau tugasnya.
sebagai identitas dalam mengakses Pendidikan menjadi syarat mutlak yang
pelayanan. harus dipenuhi sebab memiliki peranan
penting untuk mencapai tujuan yang telah
BAB VI ditetapkan guna membantu kelancaran
PERSEPSI PENGGUNA BADAN program yang telah dibuat oleh
PENYELENGGARA JAMINAN pemerintah.
SOSIAL MANDIRI DALAM
PELAYANAN 6.1.3 Jenis Pekerjaan
Sumber mata pencaharian
6.1 Identitas Informan merupakan keragaman dan variasi dari
Hasil dari penelitian yang suatu pekerjaan masyarakat yang menjadi
dilakukan di lapangan mengenai persepsi keobyektifan data dalam penelitian
masyarakat pengguna badan sehingga dipandang perlu untuk
penyelenggara jaminan sosial kesehatan menggambarkan mata pencaharian
mandiri dalam pelayanan RSUD Lubuk masyarakat yang menjadi informan
Basung Kabupaten Agam yang dilakukan terpilih, karena diketahui setiap manusia
pada bulan Mei sampai Juli, sehingga memiliki tuntutan kebutuhan yang berbeda
diperoleh data yang merupakan keadaan dan harus dipenuhi melalui berbagai
nyata dimana data tersebut diperoleh dari kegiatan dan terkadang mempengaruhi
observasi, dokumentasi dan wawancara tatanan kehidupan.
yaitu memperoleh data atau keterangan
kuesioner dari informan yang berjumlah 6.1.4 Tingkat Pendapatan
25 orang. Berikut hasil gambaran dari Penghasilan adalah suatu tolak
keseluruhan data informan di lapangan ukur seseorang di dalam melakukan
yaitu: penilaian, hal ini terlihat dimana
6.1.1 Umur Informan penghasilan akan mempengaruhi individu
Tingkat umur yang dimaksudkan di dalam memberikan penilaian dalam
disini yaitu tingkat umur masyarakat yang pelayanan. Pelayanan yang diberikan akan
terjaring sebagai informan penelitian, mempengaruhi persepsi seseorang didalam
karena secara teoritis umur seseorang bertindak ini menyebabkan status sosial
memiliki pengaruh atau hubungan dalam akan dipandang dalam masyarakat.
kegitan atau pun aktivitas yang dilakukan
manusia sehari-hari dalam siklus

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 11


6.2 Persepsi Pengguna Badan 2. Akurasi pelayanan
Penyelenggara Jaminan Sosial Pelayanan kesehatan merupakan
(BPJS) Mandiri suatu tindakan atau upaya dalam
Rendahnya utilisasi (penggunaan) memenuhi kebutuhan masyarakat baik itu
fasilitas kesehatan menjadi penyebab jarak berupa tindakan penyembuhan,
antara fasilitas dengan masyarakat (secara pencegahan, pengobatan dan pemulihan
fisik maupun sosial) sehingga ini kondisi tubuh. Maka pelayanan yang
menimbulkan persepsi bagi masyarakat. diberikan kepada maasyrakat hendaknya
Persepsi biasanya untuk mengungkapkan sesuai dengan yang diharapkan pasien
tentang pengalaman terhadap suatu benda pengguna BPJS Mandiri ini. Menurut
atau kejadian yang mana hal itu didapatkan Kurniawan (2005) pelayanan merupakan
melaui informasi dan hubungan-hubungan pemberian layanan atau melayani
sehingga memberikan makna atau arti keperluan orang atau masyarakat yang
dalam bentuk tindakan atau respon dari mempunyai kepentingan pada orang sesuai
individu. Sarwono, (2011) menyebutkan dengan tindakan aturan pokok dan tata
bahwa proses dari persepsi sosial cara yang sudah disepakati sehingga bisa
membentuk kesan tentang orang lain memenuhi harapan masyarakat.
berdasarkan pada informasi yang tersedia
di lingkungan, sikap terdahulu dapat 3. Kesopanan dan keramahan dalam
berupa keramahan, baik hati, judes, pelit memberikan pelayanan
pemarah dan sebagainya. Kesopanan dan keramahan dalam
Sehubungan dengan persepsi pelayanan merupakan suatu tuntutan yang
pengguna kartu Badan Penyelenggara dapat memberikan suatu perasaan baik
Jaminan Sosial (BPJS) Mandiri dalam terhadap yang didapatkan. Dalam
penyelenggaraan pelayanan khususnya di pelayanan kesopanan dan keramahan
RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam merupakan aspek penunjang untuk
ini ditinjau dari lima indikator yaitu: bagusnya suatu pelayanan yang diberikan.
Sehingga, ini akan menimbulkan suatu
1. Ketepatan waktu pelayanan persepsi dari pelayanan yang diterima oleh
Ketepatan waktu dalam pelayanan pasien pengguna BPJS kesehatan. Menurut
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Sarwono, (2011) menjelaskan Proses dari
kepastian jadwal pelayanan, proses persepsi sosial merupakan membentuk
pelayanan yang diberikan dan kedisiplinan kesan tentang orang lain. Kesan ini
pegawai RSUD Lubuk Basung Kabupaten dibentuk berdasarkan pada informasi yang
Agam dalam memberikan pelayanan tersedia di lingkungan, sikap terdahulu
kepada pasien pengguna kartu BPJS tentang rangsangan-rangsangan yang
Mandiri. Pelayanan yang diberikan relevan.
tersebut haruslah berdasarkan dengan
peraturan yang telah ditetapkan yaitu 4. Kemudahan dalam mendapatkan
dengan Standar Pelayanan Minimum pelayanan
(SPM). Standar Pelayanan Minimum Upaya perbaikan pelayanan
Rumah Sakit merupakan penyelenggaraan masyarakat terutama dalam pelayanan
manajemen rumah sakit yang minimal kesehatan diperlukan kemudahan.
harus dilaksanakan oleh rumah sakit guna Kemudahan dalam mendapatkan
sebagai pedoman dalam menjamin pelayanan akan terlihat dari mudahnya
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang pasien mendapatkan informasi pelayanan
merupakan alat ukur mutu layanan dan dan prosedur pelayanan.
mendukung pencapaian indikator kinerja
rumah sakit serta memiliki batas waktu
pelayanan.

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 12


5. Kenyamanan dalam pelayanan fasilitas lain baik itu sarana dan prasarana
Dalam memperoleh pelayanan serta infrastruktur misalnya, ruang tunggu
masyarakat membutuhkan kenyamanan. yang nyaman, dan fasilitas lainnya akan
Kenyamanan dalam pelayanan kesehatan membantu dan dapat memberikan
terlihat dari kondisi ruangan, baik ruang pelayanan yang maksimal pada masyarakat
pengurusan administrasi, poliklinik, sebagai pengguna pelayanan. Pelayanan
maupun rawat inap pasien khususnya bagi yang baik adalah pelayanan yang
pengguna BPJS Kesehatan. memberikan rasa nyaman dan kepuasan
Pelayanan yang baik adalah hal yang bagi pasien beserta keluarganya.
utama dalam memberikan kepuasan bagi
pelanggannya. Kenyamanan dalam 3. Kejelasan obat yang ditanggung
pelayanan merupakan aspek penunjang di oleh Badan Penyelenggara
dalam suatu pelayanan. Dalam hal ini, Jaminan Sosial Kesehatan
kenyamanan dalam pelayanan yang Kejelasan obat dan penyediaannya
diselenggarakan suatu organisasi baik itu oleh pihak BPJS maupun Rumah
merupakan prioritas utama bagi rumah Sakit sudah diatur berdasarkan ketentuan
sakit dalam menyembuhkan penyakit dan kesepakatan yang telah dibuat. Pihak
pasien. Rumah Sakit memiliki aturan yang telah
. dibuat berdasarkan peraturan yang telah
6.3 Faktor Yang Mempengaruhi dalam ditetapkan dimana obat yang tersedia
Pelayanan RSUD Lubuk Basung tersebut disesuaikan menurut diagnosa
Ada beberapa faktor yang ditemukan penyakitnya.
di lapangan dapat diketahui dari hasil Pemahaman dan pengertian
observasi yang penulis lakukan di RSUD masyarakat akan kejelasan obat haruslah
Lubuk Basung Kabupaten Agam. Adapun diberikan dimana hal ini tidak
faktor-faktor yang penulis temukan menimbulkan persepsi yang buruk antara
dilokasi penelitian adalah sebagai berikut: BPJS, Rumah Sakit dan pengguna BPJS
dengan cara mensosialisasikan atau
1. Kurangnya tenaga medis (SDM) memberikan informasi tentang paket
Keterbatasan jumlah tenaga medis diagnosa penyakit sesuai dengan kelas
merupakan hal yang paling penting dalam yang di ambil sehingga pengguna BPJS
pengobatan dimana dengan jumlah dokter bisa mengerti dan paham jika suatu ketika
yang terbatas ini akan menimbulkan ada hal-hal yang tidak diduga akan terjadi.
kekecewaan dalam penantian untuk
dilayani. Dalam hal ini tenaga medis BAB VII
dituntut untuk memiliki kemampuan, PENUTUP
pengetahuan, dan keahlian yang cukup
untuk dapat melaksanakan pekerjaan, 7.1 Kesimpulan
bukan hanya pengalaman SDM yang Berdasarkan hasil penelitian yang
diperlukan, namun kemampuan, membahas dan mengamati mengenai
pengetahuan dan keahlian yang dimiliki persepsi pengguna Badan Penyelenggara
SDM juga modal awal dalam membantu Jaminan Sosial dalam pelayanan RSUD
pelaksanaan tugasnya. Lubuk Basung yang dilihat dari indikator
pelayanannya seperti ketepatan waktu
2. Fasilitas Kerja pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan
Fasilitas kerja adalah peralatan dan keramahan, kemudahan mendapatkan
dan perlengkapan kerja yang dibutuhkan pelayanan dan kenyamanan dalam
oleh organisasi dalam mendukung pelayanan masihlah kurang.
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan Faktor yang mempengaruhi
yang dilakukan individu. Kelengkapan pelayanan kesehatan pasien rawat jalan

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 13


dan rawat inap di RSUD Lubuk Basung keramahan serta ketulusan tim medis
yaitu kurangnya tenaga Dokter Spesialis maupun non medis dalam
(tim madis) dalam menangani pasien, penyembuhan kondisi pasien.
sehingga ini akan memberikan tanggapan 3. Diharapkan kepada Pihak BPJS dan
yang kurang baik bagi rumah sakit. RSUD bersama-sama dalam
Fasilitas kerja yang sudah cukup memberikan penjelasan kepada pasien
memadai namun masih kurang ini pengguna BPJS mengenai obat yang
membuat kenyamanan dan kepuasan diberikan berdasarkan tingkatan kelas
pasien beserta keluarga sedikit terganggu yang diambil agar tidak terjadinya
karena fasilitas penunjang ini merupakan kesalah pahaman untuk berikutnya.
hal yang sangat penting dalam pelayanan 4. Diharapkan pemerintah daerah agar
seperti jumlah kursi yang masih sedikit lebih memantau lagi kinerja dan
serta ruang tunggu bagi keluarga pasien keuangan dari petugas rumah sakit
rawat inap tidak ada ini akan tersebut.
mempengaruhi persepi atau tanggapan
yang kurang baik dalam pelayanan yang DAFTAR PUSTAKA
diberikan oleh pihak Rumah Sakit.
Kejelasan obat dan ketersediaan Batinggi, Achmad dan Badu Ahmad.
obat yang ada di Rumah Sakit masihlah 2013. Manajemen Pelayanan Publik.
kurang bahkan tidak ada sama sekali Yogyakarta : ANDI.
sehingga pemahaman pasien masih sedikit Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu
dan ini pemicu kesalah pahaman antara Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
pihak BPJS, Rumah Sakit dan pengguna Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi
BPJS itu sendiri. Pelayanan Publik. Jakarta:
Pembaharuan.
7.2 Saran Laksana, Fajar. 2008. Manajemen
Berdasarkan beberapa kesimpulan Pemasaran. Yogyakarta: Graha
yang peneliti kemukakan, maka peneliti Ilmu.
mengajukan dan memberikan saran yang Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu
sekiranya dianggap perlu untuk dapat Kesehatan Masyarakat: Teori dan
dipertimbangkan sebagai bahan masukan Aplikasi. Jakarta: Salemba.
dalam pelayanan pengguna Badan Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
RSUD Lubuk Basung Kabupaten Agam Cipta.
diantaranya yaitu: Rahman, Adul Agus. 2013. Psikologi
1. Diharapkan kepada masyarakat agar Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
bisa bekerja sama dengan Rumah Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi
Sakit dalam pengertian akan tugas Komunikasi. Bandung: Remaja
tenaga medis dalam menjalankan Rosdakarya.
tugasnya serta menjaga kebersihan Retnaningsih, Ekowati. 2013. Akses
lingkungan agar terciptanya kondisi Layanan Kesehatan. Jakarta: Raja
yang sehat, nyaman dan indah.. Grafindo Persada.
2. Diharapakan kepada pihak RSUD Ritzer, George. 2008. Teori Sosiologi
Lubuk Basung dalam hal Edisi Terbaru (Dari Teori Sosiologi
mempertimbangkan kembali proses Klasik Sampai Perkembangan
atau alur pelayanan rawat jalannya Mutakhir Teori Sosial Postmodern).
dimana cukup menggunakan satu Yogyakarta: Kreasi Wacana
pintu guna mempermudah pasien Yogyakarta.
didalam pengobatan. Perlu adanya
kesigapan, ketanggapan dan

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 14


Sarwono, Sarlito W dan Eko A. Meinarno. Undang-undang
2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Undang-Undang No. 24 Tahun 2011
Salemba Humanika. tentang Badan Penyelenggara
Shaleh, Abdul Rahman. 2005. Psikologi Jaminan Sosial.
Suatu Pengantar Dalam Perspektif Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69
Islam. Jakarta: Kencana. Tahun 2013 tentang Sandar Tarif
Suharman. 2005. Psikologi Kognitif. Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas
Surabaya: Srikandi. Tingkat Kesehatan Pertama dan
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
Sosiologi Edisi Kedua. Jakarta: Dalam Penyelenggaraan Program
Universitas Indonesia. Jaminan Kesehatan.
Toha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi.
Jakarta: CV Rajawali Press. Internet
Usman, Husainidan. 2004. Metodelogi http://www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/m/ind
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi ex.php?module=berita&category=21
Aksara. #nav-panel
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/bpjs
Suatu Pengantar. Yogyakarta: http://nissanurrahma.blogspot.com/2014/0
ANDI.
8/isi-pasal-28a-28j-uud-1945-tentang-
Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep
dan Teori. Bandung: Refika ham.html?m=
Aditama.
Skripsi

Wahyudin, Hendra. 2007. Persepsi


Masyarakat Terhadap Program
Community Development (CD)
Pendidikan PT. Medco Eksplorasi &
Produksi (E&P) Indonesia Di Desa
Lambang Sari I, II, III Kecamatan
Lirik. Skripsi. Ilmu Pemerintahan.
FISIP. Universitas Riau.

Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015 Page 15

Anda mungkin juga menyukai