Menimbang : a. Bahwa dalam upaya untuk memberikan kepastian pelayanan di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar, secara berdaya guna dan berhasil guna, maka diperlukan kriteria pasien pasca pemulihan dan discharge dari sedasi; b. Bahwa untuk merealisir hal tersebut di atas pada butir 1 di atas perlu diatur dengan kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar.
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan; 2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; 4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 519/MENKES/PER/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anastesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR TENTANG KRITERIA PEMULIHAN DAN DISCHARGE DARI SEDASI.
Pertama : Setelah dilakukan sedasi dan anastesi pasien dipindahkan ke
ruang pemulihan; Kedua : Kriteria pemulihan dan discharge dari sedasi adalah : 1. Kesadaran pasien (verbal / nyeri). 2. Respirasi. 3. Tekanan darah sama dengan seperti sebelum operasi. 4. Warna kulit normal. 5. Aktivitas normal. Ketiga : Semua kategori diberi nilai 0 - 2 dengan nilai optimal 10; Keempat : Penilaian dilakukan tiap 5 menit sampai skor aldrate minimal 7-8, dengan catatan nilai kesadaran boleh 1 dan aktivitas bisa 1 atau 0, sedangkan yang lainnya harus 2; Kelima : Surat keputusan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Denpasar
Pada tanggal : 03 Desember 2018 Direktur RSU Bhakti Rahayu Denpasar
dr. Made Sukanegara
Tembusan Kepada Yth :
1. Direktur PT. Bhakti Rahayu (sebagai laporan) 2. Arsip