Laki-laki usia 65 tahun datang ke apotek mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki,
sebuah tofi sudah kelihatan di jari kaki dan didiagnosis gout akut.
Rekam medik memiliki riwayat epilepsi tonik klonik dan sudah menjalani
operasi BPH tahun lalu dan gejala dispepsia.
1. Gout
a. Defenisi
Gout merupakan gambaran penyakit yang berkaitan dengan
hiperurisemia dimana Hiperurismeia adalah kadar asam urat serum orang
dewasa lebih dari 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada
wanita.
b. Patofisiologi
Pada manusia, asam urat adalah produk dari degradasi purin.
Degradasi purin dimulai dari berubahnya purin menjadi adenosi dan
guanosin. Adenosin yang terbentuk akan di metabolisme menjadi adenin
dan isonine yang oleh enzim adenin deaminase dan phosphorylase,
keduanya di ubag menjadi hipoksantin. Hipoksantin kemudian di
metabolisme menjadi xantin dan guanosin di metabolisme menjadi xantin
oleh enzim xantin oksidase. Kemudian xantin akan dimetabolisme lagi
dengan bantuan enzim xantin oksidase menjadi asam urat (Jin, M et
al.,2012).
d. Etiologi
Umur
Jenis kelamin
Makanan
Overweight
Genetik
Obat-obatan
Hambatan dan pembuangan asam urat karena penyakit tertentu
e. Faktor resiko
Laki-laki
Umur 65 tahun
Genetik
Asupan purin berlebihan
Obesitas
Jarang olahraga
f. Tujuan terapi
Mengatasi serangan akut
Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat
pada jaringan terutama persendiaan
Penatalaksanaan utama pada penderita artritis gout meliputi
Edukasi pasien tentang diet
Lifestyle
Medikamentosa berdasarkan kondisi obyektif penderita
Perawatan komorbiditas (Khanna et al, 2012).
g. Penatalaksanaan
Tujuan terapi serangan artritis gout akut adalah menghilangkan
gejala, sendi yang sakit harus diistirahatkan dan terapi obat dilaksanakan
secepat mungkin untuk menjamin respon yang cepat dan sempurna. Ada
tiga pilihan obat untuk artritis gout akut, yaitu
NSAID
Kolkisin
Kortikosteroid
Pemilihan untuk penderita tetentu tergantung pada beberapa faktor,
termasuk waktu onset dari serangan yang berhubungan dengan terapi
awal, kontraindikasi terhadap obat karena adanya penyakit lain, efikasi
serta resiko potensial.NSAID biasanya lebih dapat ditolerir dibanding
kolkhisin dan lebih mempunyai efek yang dapat diprediksi (Depkes,
2006).
Obat golongan NSAID yang di-rekomendasikan sebagai lini
pertama pada kondisi artritis gout akut adalah indometasin, naproxen,
dan sulindak. Ketiga obat tersebut dapat menimbulkan efek samping
serius pada saluran cerna, ginjal, dan perdarahan saluran cerna. Obat
golongan cyclooxigenase 2 inhibitor (COX 2 inhibitor) seperti celecoxib
merupakan pilihan pada penderita artritis gout dengan masalah pada
saluran cerna (Cronstein dan Terkeltaub, 2006).
2. Epilepsi
a. Defenisi
Epilepsi adalah suatu gangguan pada sistem saraf otak manusia karena
terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada
otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai
dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan
atau kontraksi otot.
Epilepsi tonic clonic merupakan bentuk paling banyak terjadi pasien
tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur bisa terjadi
sianosis, ngompol, atau menggigit lidah terjadi beberapa menit,
kemudian diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala.
b. Patofisiologi
c. Etiologi
d. Faktor resiko
Faktor genetik/keturunan
Cidera kepala
Radang selaput otak
Stroke
Tumor otak
Kelainan pembuluh darah otak
3. BPH
a. Defenisi
BPH (Benign Prostat Hiperplasia) merupakan pembesaran kelenjar
prostat, dan histologinya disebabkan oleh hiperplasia stroma yang
progresif dan hiperplasia kelenjar prostat. Hiperplasia adalah
penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahan
jumlah sel yang membentuknya. Jaringan prostat yang terus
berkembang ini pada akhirnya dapat mengakibatkan penyempitan.
Penyempitan ini dapat menghambat keluarnya urin.
b. Etiologi
Penyebab BPH belum diketahui secara pasti, beberapa hipotesis
menyatakanbahwa gangguan ini ada kaitannya dengan peningkatan
kadar dehidrotestosteron (DHT)dan proses penuaan. Hipotesis yang
diduga sebagai penyebab timbulnya hyperplasiaprostate adalah
c. Faktor resiko
Kurang olahraga
Obesitas
Usia
Riwayat penyakit jantung atau diabetes
Efek samping obat-obatan seperti beta bloker
Keturunan
Farmakoterapi kasus
R/ Allopurinol 100 mg no. Tanyakan ke pasien kadar Penurunan kadar asam urat
XXX asam uratnya, jika kadar
S1dd1 asam urat tinggi tetap
diberikan
PC dan PCP
Laki-laki usia 65 tahun datang ke apotek mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki,
sebuah tofi sudah kelihatan di jari kaki dan didiagnosis gout akut.
Rekam medik memiliki riwayat epilepsi tonik klonik dan sudah menjalani operasi
BPH tahun lalu dan gejala dispepsia. Pasien sudah dioperasi BPH tahun lalu dan
sejak itu didiagnosa memiliki epilepsi tonic clonic dan diterapi dengan
carbamazepin. Pasien juga merasa mual ketika telat makan (gejala dispepsia)
Kebiasaan : Sering konsumsi susu kedelai, tofu, dan tempe
Hasil uji : TD 130/80 mmHg, asam urat 18,5 mg/dl, kolesterol total
156mg/dl
Riwayat pengobatan : Carbamazepin, antacid
Resep
1. Problem klinik
Aktual : Gout akut & epilepsi
Potensial : Gout kronik & dispepsia
2. Assesment drug related problem (DRP)
DRP Ada Tidak
4. Tujuan Terapi
Mengatasi nyeri
Menurunkan kadar asam urat
Mengatasi kekambuhan epilepsi
5. Monitoring
Obat Monitoring Terapi Obat Monitoring Efek
Samping Obat
Lamotrigine 100 Tidak ada / berkurang serangan Mual, muntah, pusing, mengantuk
mg epilepsi
Etoricoxib 120 Nyeri hilang Tekanan darah, dispepsia
mg