Anda di halaman 1dari 6

Persiapan Pranikah Bagi Calon Pengantin

Persiapan pranikah adalah waktu berproses untuk menyiapkan keadaan lahir dan batin menuju
pernikahan, dan persiapan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut;

1) Aspek Fisik / Biologis

Menurut WHO (World Health Organization) tentang persiapan perkawinan yang ditulis oleh Hawari di
dalam bukunya, aspek fisik dan biologiknya, meliputi:

a) Usia yang Ideal menurut kesehatan dan juga program KB, maka usia antara 20-25 tahun bagi wanita
dan usia antara 25-30 tahun bagi pria adalah masa yang paling baik untuk berumah tangga. Lazimnya
usia pria lebih daripada usia wanita, perbedaan usia relatif sifatnya.

b) Kondisi fisik bagi mereka yang hendak berkeluarga amat dianjurkan untuk menjaga kesehatan, sehat
jasmani dan sehat rohani. Kesehatan fisik meliputi kesehatan dalam arti orang itutidak menghidap
penyakit (apalagi penyakit menular) dan bebas dari penyakit keturunan.

Menurut Muhammad Zuhaily pula mengenai persiapan pranikah dari aspek fisik dan biologis adalah:

a) Perawan (virgin)

Disunahkan menikah dengan wanita yang masih gadis (virgin / perawan), yaitu seorang wanita yang
belum pernah menikah sama sekali, karena sifat pemalu dari gadis perawan itu masih tetap dominan,
juga karena ia jauh (asing) dari perbuatan-perbuatan atau perkataan-perkataan keji terhadap suami, dan
dia akan rela jika dipandang sang suami.

b) Subur (produktif)

Termasuk karakter yang dituntut dalam pernikahan adalah, hendanya wanita yang akan dinikah
termasuk wanita yang subur (produktif). Andaikata wanita tersebut masih perawan, maka sifat tersebut
bisa diketahui melalui kerabatkerabatnya, misalnya melalui saudara perempuan dan bibinya. Adapun
karakter laki-laki yang subur juga bisa diketahui melalui kerabat-kerabatnya.

2.) Aspek Mental / Psikologis, meliputi:

a) Kepribadian

Aspek kepribadian sangat penting karena hal ini akan mempengaruhi pasangan dalam kemampuan
beradaptasi antar pribadi. Pasangan yang memiliki kematangan pribadi akan memiliki kemampuan yang
baik dalam memberikan kebutuhan afeksional sebagai unsur penting dalam berumah tangga.
Kenyataannya, tidak ada orang yang memiliki kepribadian ideal yang sempurna, tapi paling tidak masing-
masing pasangan bisa saling memahami dan menghargai kelebihan dan kelemahan masing-masing,
sehingga diharapkan akan bisa saling mengisi dan melengkapi.
b) Pendidikan

Tingkat kecerdasan dan pendidikan masing-masing pasangan hendaknya diperhatikan. Umumnya taraf
kecerdasan dan pendidikan pria lebih tinggi dari wanita, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi
hal yang sebaliknya. Kalaupun hal ini terjadi, hendaknya keduanya memiliki kemampuan adaptasi dan
saling menghargai yang cukup tinggi, karena walau bagaimanapun, laki-lakilah yang kelak manjadi
pemimpin dalam rumah tangganya, sebagai pihak yang nantinya akan banyak mengambil keputusan
penting dalam keluarga. Karenanya, laki-laki dituntut memiliki kemampuanberfikir yang cukup baik dan
alangkah lebih baiknya lagi apabila tingkat kecerdasan baik kecerdasan intelektual, emosional, terlebih
lagi kecerdasan spiritual (dalam hal ini tingkat pemahaman terhadap agama) laki-laki lebih tinggi
daripada wanita.

Adapun Pemeriksaan status kesehatan :

1. tanda-tanda vital

a. suhu,

b. nadi,

c. frekuensi nafas,

d. tekanan darah.

2. Pemeriksaan Darah rutin :

a. Hb,

b. Trombosit,

c. Lekosit.

3. Pemeriksaan Darah yang dianjurkan :

a. Golongan Darah dan Rhesus

b. Gula Darah Sewaktu (GDS)

c. Thalasemia

d. Hepatitis B dan C

e. TORCH (toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus dan herpes simpleks)

3. Pemeriksaan Urin: urin rutin


Aspek Gizi untuk Calon Pengantin

Gizi pranikah merupakan suatu cara untuk memperhatikan status gizi calon pengantin demi tercapainya
keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa menikah
adalah salah satu cara untuk memperoleh keturunan. Oleh karena itu baik calon pengantin wanita
maupun pria perlu memperhatikan status gizinya masing-masing sebelum memasuki jenjang
perkawinan.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pernikahan.

1. asupan vitamin B12 untuk laki-laki.

Vitamin B12 sangat penting dalam memelihara kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat
mengakibatkan jumlah sperma yang dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Pangan sumber vitamin
B12 yaitu pangan yang berasal dari hewan baik berupa daging maupun olahannya seperti susu dan keju.

2. asupan vitamin E untuk perempuan.

Vitamin E penting dalam memelihara kesuburan perempuan, sehingga perempuan sebelum menikah
sebaiknya menjaga asupan vitamin E nya. Pangan sumber vitamin E antara lain minyak kelapa sawit,
minyak kelapa, biji bunga matahari, dan tauge.

3. memantau dan mengusahakan berat badan tetap ideal.

Berat badan yang lebih besar dari ideal dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan baik pada
pria maupun pada wanita. Berat badan yang lebih rendah dari berat ideal dapat menyebabkan anak yang
dilahirkan mengalami BBLR atau berat badan lahir rendah yang dapat berakibat kepada status gizi anak
tersebut.

4. usahakan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama zat besi dan zink.

Kecukupan zat besi dan zink sangat penting bagi calon ibu, karena kedua mineral tersebut dibutuhkan
dalam jumlah yang tinggi saat kehamilan dan dapat berakibat fatal jika terjadi kekurangan.Pangan
sumber zat besi diantaranya daging, ikan, telur, bayam, dan brokoli. Pangan sumber zinkantara lain
daging, ayam, telur, susu, dan keju.

5. tercukupinya kebutuhan protein sebelum hamil.

Protein dibutuhkan untuk membentuk sel-sel yang baru, sehingga bagi ibu hamil penting untuk
membantu proses pembentukan sel-sel tubuh janin. Oleh karena itu kekurangan asupan protein saat
hamil dapat mengakibatkan terambilnya simpanan protein dalam tubuh sang ibu. Pangan sumber
protein seperti, telur, ikan, daging, tempe, dan tahu.

6. terpenuhinya kebutuhan asam folat dari sebelum kehamilan.


Asam folat berfungsi dalam pembentukan otak dan saraf penyusunnya, sehingga kekurangan folat
sebelum hamil dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan otak dan intelejensi bayi yang
dilahirkan. Pangan sumber folat diantaranya biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran hijau berdaun.

7. biasakan menjalani pola hidup sehat dan istirahat yang teratur serta cukup.

Pola hidup yang sehat akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Mengingat akan pentingnya menjaga status gizi yang baik sebelum menikah. Oleh karena itu sebagai
calon pengantin sudah selayaknya kita memperhatikan asupan makanan dan menjalani pola hidup sehat
demi tercapainya kualitas hidup dan generasi penerus yang lebih baik.

Kesehatan Organ Reproduksi

Menjaga kebersihan organ reproduksi

1. Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.

2. Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non sintetik.

3. Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih
dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu.

4. Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau.

• Khusus untuk perempuan:

1. Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.

2. Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.

3. Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4 jam sekali atau
setelah buang air.

4. Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke
petugas kesehatan.

• Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan.

Organ Reproduksi Wanita

1. Ovarium (indung telur). Organ yang terletak di kiri dan kanan rahim di ujung saluran telur
(fimbrae/ umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul, indung telur berfungsi mengeluarkan sel
telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur.
Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga
terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak dibuahi, sel telur akan ikut keluar bersama darah saat
menstruasi.

2. Tuba Fallopii (saluran telur). Saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh
sel telur dari indung telur menuju rahim.

3. Fimbrae (umbai-umbai). Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan, umbai-umbai ini


berfungsi untuk menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur.

4. Uterus (rahim). Merupakan tempat janin berkembang, bentuknya seperti buah pir dan berat
normalnya antara 30 – 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur
ayam kampung, dindingnya terdiri dari:

a. Lapisan parametrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga
perut.

b. Lapisan myometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses
persalinan (kontraksi)

c. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang
sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Serviks (leher rahim). Bagian uterus yang berbatasan dengan vagina. Pada saat persalinan
tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.

6. Vagina (liang kemaluan). Merupakan sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter
depan±6,5 cm dan dinding belakang ±9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat lipat. Fungsinya
sebagai tempat penis berada saat bersanggama, tempat keluarnya menstruasi dan bayi.

7. Klitoris (kelentit). Merupakan organ kecil yang paling peka rangsangan dibanding dengan
bagian-bagian alat kelamin perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf.

8. Labia (bibir kemaluan). Terdiri dari dua bibir, yaitu bibir besar (labia mayor) dan bibir kecil
(labia minor)

Organ Reproduksi Pria

1. Testis (buah zakar). Berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosteron. Testis berada dalam skrotum, di luar rongga panggul karena pembentukan
sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu badan (36,7oC). Sperma
merupakan sel yang berbentuk seperti berudu (kecebong) berekor hasil dari testis yang
dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur yang matang
akan terjadi pembuahan.

2. Skrotum (kantung buah zakar). Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan
berlipat lipat. Skrotum adalah tempat bergantungnya testis. Skrotum mengandung otot polos
yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif
tetap.

3. Vas deferens (saluran sperma). Saluran yang menyalurkan sperma dari testis-epididimis
menuju ke uretra / saluran kencing pars prostatika. Vas deferens panjangnya ±4,5 cm dengan
diameter ±2,5 mm. Saluran ini muara dari Epididimis yaitu saluran-saluran yang lebih kecil dari
vas deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.

4. Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya. Kelenjar-kelenjar yang


menghasilkan cairan mani (semen). Yang berguna untuk memberikan makanan pada sperma.

5. Penis. Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pengeluaran sperma dan
air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak
dipompa ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut sebagai ereksi. Bagian
glans merupakan bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf. Kulit yang menutupi glans disebut foreskin (preputium). Pada laki-laki sunat
dilakukan dengan cara membuang kulit preputium. Secara medis sunat dianjurkan karena
memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang
dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai