Ari - Makalah Transformers
Ari - Makalah Transformers
MAKALAH TRANSFORMERS
Disususun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Transformation For
Muslimers
Oleh :
Ari Yuli Lestari
152154088
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
3i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan Makalah ......................................................................................2
D. Manfaat Makalah ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rekayasa Perubahan Sosial..................................................3
B. Syarat-syarat terjadinya perubahan sosial..............................................4
C. Permasalahan organisasi KISI...............................................................4
D. Solusi yang ditawarkan..........................................................................6
iii
BAB 1
Pendahuluan
a. Latar Belakang
1
survey sederhana dari 7 kader KISI, ketika ditanya apa visi dan misi KISI
di kampus UNSIL sebagian besar hanya menjawab “Apa ya?” hanya satu
yang menjawab “menjadikan UNSIL sebagai kampus Madani” dari data
tersebut terlihat bahwa banyaknya kader tidak menjamin organisasi
dakwah ini melesat cepat, bagaimana bisa melesat cepat jika tujuan yang
akan dicapai tidak diketahui secara jelas oleh para kader yang mengaku
sebagai kader dakwah KISI. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk semua
baik demisioner kisi yang masih aktif, pengurus, dan anggota lain untuk
memperbaiki kondisi internal utama pemahaman kader KISI tentang
medan juangnya.
Banyaknya kader juga seharusnya bisa menjadi keuntungan dan
mempercepat gerakan dakwah di kampus, hanya saja jika diri dari setiap
kader tidak diberi pemahaman tentang visi dan misi dari gerakan
organisasi yang mereka bawa, nantinya kader yang banyak tersebut sama
seperti buih di lautan bergerak tanpa arah dan tujuan yang jelas. Oleh
karena itu, diperlukan strategi khusus untuk membentuk pemahaman dan
militansi kader.
Atas dasar permasalahan tersebut, penulis ingin membahas lebih
lanjut tentang solusi yang bisa diberikan guna menciptakan kader dakwah
KISI yang unggul dan memiliki militansi yang kuat dengan menggunakan
konsep rekayasa perubahan sosial.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Rekayasa Perubahan Sosial?
2. Bagaimana rekayasa perubahan sosial dapat terjadi?
3. Apa saja permasalahan yang dihadapi kader KISI saat ini?
4. Solusi apa yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut?
c. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rekayasa perubahan sosial
2. Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya dan keberhasilan
rekayasa perubahan sosial
3. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh kader
KISI?
4. Untuk mengetahui solusi penyelesaian masalah tersebut.
d. Manfaat Penulisan
Menambah pengetahuan untuk penulis dan pembaca tentang
konsep rekayasa perubahan sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rekayasa Perubahan Sosial
Perbuahan Sosial merupakan suatu gejala sosial yang dapat
diidentifikasi berdasarkan dua perspektif, yaitu perspektif nilai-nilai agama
dan perspektif teori sosiologi. Dua pisau analisis ini bisa digunakan untuk
melihat kondisi yang sedang terjadi dalam kehidupan manusia.(Maulana
Janah : 6)
Perubahan Sosial muncul karena adanya ide-ide baru dan penemuan
baru, sebagai upaya manusia untuk mengatasi kehidupannya, keinginan
untuk melangsungkan kehidupan yang lebih baik juga merupakan
kepentingan yang berhubungan dengan individu, keluarga, masyarakat
serta kelompok-kelompok sosial lainnya.(Maulana Janah : 17)
Factor-faktor Perubahan Sosial menurut Maulana Janah (2014), adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Sunah Kauniyah (Alamiah)
2. Faktor Keturunan (Biologis)
3. Faktor Kemajuan Ilmu Pengetahuan
4. Faktor Kebudayaan dan Peradaban
5. Faktor Politik dan Kekuasaan
6. Faktor Pembangunan
3
b. Faktor penghalang : terasing, kegoyahan integrase, kepentingan
yang tertanam, prasangka, adat-istiadat dan tertutup dari ilmu
pengetahuan.
4
menjamin organisasi dakwah ini melesat cepat, bagaimana bisa melesat
cepat jika tujuan yang akan dicapai tidak diketahui secara jelas oleh para
kader yang mengaku sebagai kader dakwah KISI. Berikut ini adalah visi
dan misi LDK KISI
Visi : KISI sebagai rumah dan pelita yang bergerak selaras untuk UNSIL
dan Indonesia Madani
Misi :
Mewujudkan manajemen organisasi yang solid dan professional
Mewujudkan mentoring yang berkelanjutan untuk seluruh mahasiswa
unsil
Menyiarkan nilai-nilai islam secara menyeluruh dan menyentuh
civitas akademika UNSIL
Mewujudkan system kaderisasi yang dapat memenuhi profil kader
KISI?
Menyelaraskan pergerakan dakwah di Universitas, Fakultas dan
Jurusan
Menjadikan KISI sebagai pusat kajian Islam di kampus UNSIL
KISI mandiri Finansial
Optimalisasi peran FSLDK, alumni, dan seluruh civitas akademika
UNSIL.
5
1. Perbaikan diri sendiri, sehingga menjadi orang yang kaut
fisiknya, kokoh akhlaknya, luas wawasannya, mampu mencari
penghidupan, selamat akidahnya, benar ibadahnya, pejuang
bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi
urusannya, dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan mengkondisikan
keluarga agar mengahrgai fikrahnya, menjaga etika islam
dalam setiap aktivitas kehidupan rumah tangganya, memilih
istri yang baik dan menjelaskan kepadanya hak dan
kewajibannya, mendidik anak-anak dan oemabnunya dengan
pendidikan yang baik, serta membimbing mereka dengan
prinsip=prinsip islam.
3. BImbingan masyarakat, yakni degan menyebarkan dakwah,
memerangi perilaku yang kotor dan mungkar, mendukung
perilaku utama, amar ma’ruf, bersegera melakukan kebaikan,
menggiring opini umum untuk memahami fikrah Islamiyah dan
mencelup praktik kehidupannya terus-menerus.
4. Pembebasan tanah air dari setiap penguasa asing-non islam-
baik secara politik, ekonomi, maupun moral.
5. Memperbaiki keadaan pemerintah sehingga menjadi
pemerintah islam yang baik.
6. Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk
kemaslahatan islam.
7. Penegakan kepemimpinan dunia denga penyebaran dakwah
islam di seantero negeri.
6
menawar dalam masalah prinsipil, dan tertipu dengan prinsip
lain.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kemenangan Dakwah Kampus menjadi hal yang mustahil jika para
pengemban dakwah itu sendiri tidak memiliki karakter seorang kader
dakwah yang sesungguhnya yang sesuai dengan 10 muwashoffat muslim.
Melihat kondisi kader KISI saat ini, penting untuk melakukan pembinaan
yang instensif apalagi kondisi zaman yang telah berubah dan banyak
tantangan yang akan dihadapi oleh kader KISI itu sendiri jika kader
dakwah tidak memiliki pemahaman yang benar dan militansi yang kuat
sangat sulit untuk mewujudkan citi-cita kemenangan karena masyarakat
madani hanya akan terbentuk melalui individu yang baik.
Rumah binaan kader dakwah menjadi salah satu solsui untuk
menanamkan pemahaman keislaman dan pemahaman dakwah kepada
kader KISI. Dengan menerapkan rekayasa sosial didalamnya diharapkan
rumah binaan menjadi kotak hitam menuju kemenangan dakwah kampus
UNSIL.
B. Saran
Saran untuk pengemban dakwah dimanapun berada, tidak ada da’i
yang tercipta dan terbentuk begitu saja. Kader dengan jiwa dan semangat
yang kuat dan pemahaman yang benar harus dibentuk dan diciptakan
melalui pembinaan, penanaman ideologi dan pemahaman yang benar. Akar
yang kuat akan menghasilkan tumbuhan yang kokoh dengan daunnya yang
lebat, bunganya yang harus dan buahnya yang bermanfaat untuk orang
banyak.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Salah seorang pemetik manfaat dari Rubin Umar bin Khattab adalah Wihardodo
(24th), yang biasa dipanggil Dodo. Dodo menceritakan bahwa dirinya dapat
membaca Al Qur’an adalah ketika masuk Rubin, selain karena teman-teman
serumah yang mendorongnya untuk semangat belajar baca Al Qur’an, materi-
materi pembinaan yang di dapatkan selama tinggal di Rubin ini menyadarkan ia
akan pentingnya memahami Islam lebih banyak lagi.
Ibu Anisah orang tua Dodo juga terharu, semenjak anaknya tinggal di rumah
binaan (rubin) Umar bin Khattab selama kuliah di Bandung, putra pertamanya
berubah menjadi anak yang lebih sholeh. Menurutnya, Dodo bersikap lebih
dewasa bahkan tak segan menegur kami dengan lemah lembut manakala kami
melakukan pelanggaran terhadap Syariat Islam. Contohnya waktu itu Ibu Anisah
pernah diingatkan dosa riba karena terlibat peminjaman di bank.
1. mempersiapkan diri sendiri agar bisa membina dan menjadi teladan mahasiswa
lain(bisa melalui halaqoh ataupun kajian-kajian yang menambah wawasan ilmu
keislaman) dan kader lain menjadi teladan dan percontohan untuk mahasiswa lain
3. membina atau menjadi pementor yang tdak hanya membina satu atau dua
orang elinkan 5-10 orang.
4. jika menjadi salah satu kader yang masuk ke dalam lembaga kemahasiswaan,
buatlah kebijakan dan aturan-aturan yang sifatnya membangun pribadi
mahasiswa unsil yang islami. contoh: dalam hal pakaian mislanya wajib
menggunakan rok untuk mahasiswi muslim disetiap hari jumat.
sesibuk apapun rapat dan kegiatan yang sedang berlangsung, berusaha untuk solat
tepat waktu
program keagaaman yang sdh dilegalkan oleh pihak rektorat yaitu B2HQ yang
merupakan langkah awal untuk membumikan al-quran di kampus universitas
siliwangi.
10