Diajukan untuk Mengikuti Lomba Tulisan Ilmiah Siswa (LTIS) Sekolah Dasar
Tingkat Kota Semarang 2019
Oleh:
NISN : 0076661729
SD NEGERI SADENG 03
TAHUN 2019
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“INOVASI PERMAINAN TRADISIONAL “GOBAKET“ SEBAGAI WUJUD
CINTA KOTA SEMARANG”. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis merasa
masih banyak kekurangan baik pada teknis pengetikan maupun materi, mengingat
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak,
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Dalam
penulisan karya tulis ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inspirasi kepada penulis
dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
2. Kepala sekolah, guru dan staff SD Negeri Sadeng 03.
3. Siswa SDN Sadeng 03.
4. Semua pihak yang ikut terlibat yang tidak bisa penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar belakang masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................. 2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 3
2.1 Permainan Tradisonal............................................................................ 3
2.2 Karakteristik Permainan Tradisional Gobak Sodor .............................. 4
2.3 Konsep Dasar Permainan Bola Basket .................................................. 5
2.4 Modifikasi Permainan “Gobaket” ........................................................ 6
2.5 Tata Cara Permainan “Gobaket” ........................................................... 7
2.6 Nilai –Nilai dalam Permainan “Gobaket” ............................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................... 12
3.1 Simpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tidak hanya aspek keterampilan saja yang dikembangkan tetapi juga pengetahuan,
mental, sikap dan perilaku. Sehingga permainan ini dapat membentuk manusia
yang sehat, cerdas, sportif, bermoral, dan secara tidak langsung dapat
melestarikan budaya-budaya Kota Semarang.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
permainan tradisional “Gobaket” pada siswa Sekolah Dasar Negeri Sadeng 03.
1.4 Manfaat
1.4.1 Siswa dapat mengetahui permainan tradisional yang diwariskan leluhur
kita, salah satunya “Gobaket”.
1.4.2 Siswa dapat menambah pengetahuan dan semangat dalam pembelajaran
dengan adanya modifikasi dari permainan tradisional.
1.4.3 Siswa tumbuh sehat dan lebih aktif bergerak.
1.4.4 Siswa dapat lebih mengenal berbagai hal tentang Kota Semarang
sehingga tumbuh rasa bangga menjadi warga Kota Semarang.
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
Gobak Sodor adalah permainan tradisional yang merupakan jenis
permainan grup yang terdiri dari dua regu, dimana masing - masing regu terdiri
dari 3-5 orang. Menurut Sri Mulyani (2013:59) bermain gobak sodor dapat
dilakukan dengan cara bermain sebagai berikut: pertama dengan membuat garis-
garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulutangkis, bedanya tidak ada
garis lengkap. Dua ketua regu melakukan “suit” untuk menentukan yang menang
dan yang kalah. Regu yang kalah akan bertugas sebagai penjaga garis dan
menghalangi agar regu yang menang tidak dapat lolos ke garis terakhir secara
bolak-balik. Untuk menentukan siapa yang juara adalah seluruh anggota tim harus
secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah
ditentukan dan diperagakan. Anggota regu yang lagi “jaga” akan menjaga
lapangan yang dijaga garis horizontal dan ada juga yang menjaga garis batas
vertical. Penjaga garis horizontal tugasnya menghalangi lawan mereka yang jaga
berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas
bebas. Penjaga garis vertical menjaga keseluruhan garis batas vertical yang
terletak ditengah lapangan. Pelajaran yang bisa diambil dari permainan ini adalah
belajar kerjasama yang kompak antara satu penjaga dengan penjaga lain agar
lawan tidak lepas kendali dan keluar dari kurungan kita. Di pihak lain yang lihai
menerobos, di sana masih ada celah atau pintu-pintu yang terbuka bila dirasa satu
pintu tertutup. Artinya jangan pernah putus asa karena bila satu pintu tertutup
masih banyak pintu yang lainnya.
4
atau tidak begitu kasar, dengan tidak ada unsur menendang, menjegal dan menarik
serta tidak begitu susah dipelajari. Aturan main dalam permainan ini ialah bola
tidak boleh dibawa lari, dengan kata lain bola harus dipantulkan sambil berlari
atau berjalan, atau dioperkan teman seregunya dengan sasaran akhir yaitu
memasukkan bola ke keranjang (basket) lawan. Di samping itu harus berusaha
dan menjaga agar keranjang (basket)nya tidak kemasukkan bola (Irsyada, 2000:7).
5
Tabel 2.1 Perbedaan antara permainan tradisional Gobak Sodor*, Bola
basket** dengan permainan Gobaket***
Permainan Gobak Permainan Bola Permainan
Sodor basket “Gobaket”
Ukuran Ukuran lapangan Lapangan bola Ukuran lapangan
lapangan 15m x 9 m basket berbentuk berbentuk persegi
persegi panjang, panjang, dengan
ukuran lapangan panjang 8 m x 14 m
28m x 15m.
Alat Tanpa alat Menggunakan alat Menggunakan alat
yaitu bola dan ring. berupa bola kasti
dan keranjang.
Jumlah Jumlah pemain 3-5 12 orang dalam 1 Setiap regu terdiri
pemain pemain regu, dengan rinci- dari 5 pemain, jadi
an 5 pemain inti, jumlah seluruh pe-
dan 5-7 pemain main 10 pemain.
cadangan.
Cara bermain Cara bermain yaitu Cara bermain yaitu Cara bermain yaitu
apabila saat pemain mengoper pemain menerobos
menerobos area jaga bola ke depan dan area jaga sampai
pemain tertangkap ke belakang dari garis finish. Jangan
dengan menyentuh sisi ke sisi sambil sampai pemain
pemain, maka mati menipu lawan. Satu tersentuh. Setelah
dan bergantian yang -satunya cara yang sampai garis finish
berjaga main sah memindahkan pemain memasuk-
bola adalah dengan kan bola ke
melambungkan bola keranjang dan
sepanjang lantai de- memperoleh 1 poin.
ngan sebuah tangan Setelah berhasil
atau dribbling bola, memasukkan bola,
harus segera dioper pemain menjawab
atau ditembakkan pertanyaan seputar
ke dalam keranjang. Kota Semarang
Bola keluar lapang-
an out
Waktu Waktu bermain 4 quarter dengan 2x15 menit dan
permainan 2x20 menit satu quarter 10 disesuaikan dengan
menit jumlah pemain
6
2.5 Tata Cara Permainan “Gobaket”
2.5.1 Prasarana
Lapangan permainan “Gobaket” berada di pekarangan atau halaman luas,
berukuran 8 x14 meter.
b. 1 keranjang.
7
c. Soal Ci-Sem (Cinta Semarang)
8
main) agar tidak sampai garis finish. Kelompok jaga hanya boleh berjalan
di atas garis lapangan “gobaket”.
4. Jika pemain yang berhasil lolos melewati garis finish, pemain harus
melemparkan bola hingga masuk ke dalam keranjang (2 kali kesempatan
melempar)
9
5. Jika bola berhasil memasukkan bola ke dalam keranjang, pemain
mengambil dan menjawab soal yang berkaitan dengan Kota Semarang;
10
2.6 Nilai –Nilai dalam Permainan “Gobaket”
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang terkandung
dalam permainan “Gobaket” meliputi:
Tabel 2.3. Nilai karakter permainan “Gobaket”
Nilai Nilai Implementasi Dalam Permainan
karakter
Memohon Memohon pada Tuhan ditunjukkan dengan sikap
pada Tuhan berdo’a sebelum memulai permainan. Dengan berdoa
Religius Yang Maha berarti para pemain percaya akan adanya kuasa Tuhan.
Esa
Jujur Sikap jujur ditunjukkan para pemain, jika berada dalam
kelompok yang mentas tersentuh lawan atau melewati
batas mati, mereka mengakui jika tersentuh lawan. Dan
jika berada dalam kelompok jaga garis, tidak berbuat
curang dengan keluar dari garis penjagaan.
Nasionalis Melestarikan Melestarikan budaya khas Indonesia ditunjukkan
budaya khas dengan bermain permainan tradisional “Gobaket”.
Indonesia Permainan “Gobaket” adalah pengembangan dari
permainan gobak sodor yang merupakan permaainan
khas/tradisional Indonesia yang sangat perlu untuk
dilestarikan.
Mandiri Tidak Tidak bergantung kepada orang lain ditunjukkan
bergantung dengan para pemain berusaha untuk lolos dari hadangan
kepada lawan tanpa bantuan orang lain.
orang lain
Bertanggung Sikap bertanggung jawab ditunjukkan dengan
jawab melakukan tugas jaga garis dengan baik sesuai
perannya masing-masing,.
Gotong Kerja sama Kerja sama antar kelompok ditunjukkan dengan
royong antar anggota tim bekerja sama berusaha untuk mengalahkan
kelompok tim lain.
Demokratis Sikap demokratis ditunjukkan anak-anak dengan
berunding menentukan permainan yang akan
dimainkan, membagi anggota kelompok dengan
hompimpah dan menentukan kelompok pertama yang
mentas dengan suit antara ketua kelompok.
Integritas Disiplin Anak-anak mematuhi ketentuan dan peraturan dalam
permainan gobaket
Kerja keras Anak-anak berusaha keras menerobos garis-garis yang
dijaga lawan untuk mendapatkan nilai dan kemenangan.
Kerja keras ditunjukkan kelompok yang sedang jaga
garis dengan berusaha mengejar anggota kelompok
yang sedang mentas untuk menyentuhnya agar keadaan
menjadi berbalik
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan penulisan karya tulis ini, maka dapat disimpulkan bahwa
permainan “Gobaket” merupakan salah satu permainan yang sangat mudah dan
tidak mengeluarkan biaya. Selain itu terdapat manfaat dan nilai nilai yang
bermanfat bagi pertumbuhan anak. Pada era milenial ini, saatnya kita memandang
permainan tradisional adalah permainan yang keren. Nilai-nilai dalam proses
pembelajaran yang terkandung di dalamnya perlu kita renungi bersama.
3.2 Saran
Kita sebagai penerus bangsa harus melestarikan budaya permainan
tradisional “Gobaket” dan permainan tradisional lainnya. Walaupun kita hidup di
jaman modern kita tidak boleh meninggalkan permainan tradisional yang telah
diwariskan oleh nenek moyang kita. Kita juga harus menumbuhkan kembali
permainan tradisional yang sekarang telah hilang di kalangan anak anak.
Permainan “Gobaket” merupakan jenis permainan yang sesuai dengan
karakteristik siswa SD. Bentuknya yang menarik membuat siswa sangat antusias
dalam bermain. Permainan “Gobaket” ini bersifat kompetitif, sehingga permainan
“Gobaket” dapat dikembangkan kembali dengan mengubah peraturan permainan,
tingkat kesulitan soal, ukuran, maupun bentuk lapangannya sesuai kebutuhan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13