RPS 8
Oleh:
Kelompok 7
b. Pembuatan Kontrak
Kontrak adalah suatu perjanjian untuk menyediakan barang atau jasa kepada
pelanggan. Kontrak biasanya menyebutkan kuantitas dan jadwal waktu
pengirimannya. Kontrak yang berisi perjanjian mengenai penyediaan suatu barang
pada periode tertentu disebut blanket order.
c. Memasukkan Pesanan
Memasukkan pesanan atau order entry menyiapkan dokumen pesanan penjualan.
Penerimaan pesanan biasanya berisi penentuan harga dan pemeriksaan ketersediaan
barang. Penentuan harga suatu pesanan yaitu mengetahui harga terkini dari produk
atau jasa, biaya tambahan, diskon taupun biaya pengiriman. Sistem
informasi enterprise resource planning (ERP) memungkinkan implementasi prosedur
penentuan harga yang canggih dan fleksibel antara pelanggan dan barang spesifik.
d. Pengiriman
Aktivitas pengiriman diawali dengan penyiapan dokumen pengiriman yang disebut
delivery. Dokumen delivery dibuat untuk mengatur pengiriman barang ke pelanggan.
Semua informasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan dan mengirimkan barang
kepada pelanggan ada di dalam delivery. Delivery biasanya disiapkan di lokasi
produksi atau distribusi. Beberapa dokumen disiapkan selama aktivitas pengiriman.
Daftar pengambilan disiapkan sebagai petunjuk aktivitas pengambilan. Daftar
2
pengepakan disiapkan untuk setiap pengiriman dan tembusnnya diikutkan dalam
pengiriman. Bill of lading disiapkan sebagai dokumen untuk pengangkutan barang ke
kendaraan angkutan sampai ke pelanggan. Personel pengiriman akan memposting
goods issue notice ketika barang sudah dikirimkan. Shipping advice adalah sinonim
dari goods issue notice.
e. Penagihan
Dokumen delivery dimasukkan dalam jadwl penagihan dan difakturkan. Faktur untuk
pengiriman disiapkan dan diberikan kepada pelanggan. Pembuatan faktur ini adalah
aakhir dari proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Faktur akan dilanjutkan ke
bagian piutang dagang untuk menunggu pembayaran dari pelanggan.
b. Field Data
3
Layar input Create Customer pada input fasilitas R/3 menggunakan list box dan
fasilitas pencarian. List box digunakan oleh pengguna untuk memilih item dari daftar
yang ada. Item-item biasanya ditunjukkan dalam bentuk teks dan input dikodekan
dengan angka oleh R/3 ketika pengguna memilih item dalam daftar.fasilitas pencarian
memungkinkan pengguna memasukkan kata atau frase dan R/3 akan menemukan
kode yang dibutuhkan. Layar Input Create Customer pada SAP R/3 adalah sebagai
berikut:
Marketing Sales
c. Pelanggan Satu-Waktu
Pembuatan record master pelanggan R/3 bersifat kompeks, maka dari itu R/3
memungkinkan untuk membuat record master secara dummy untuk pelanggan satu
waktu atau pelanggan yang tidak rutin. Semua pelanggan awalnya melalui record
pelanggan yang tidak rutin atau satu waktu. Record master memiliki informasi yang
minimum. Kemudian dilakukan suatu proses agar mengamankan masalah dalam
pembuatan record secara rinci untuk pelanggan yang tidak rutin.
4
Standar pesanan umum diterima melalui telpon, fax, bagi penjualan atau voice mail. Pertama-
tama diterbitkan sebuah quotation untuk pelanggan. Jika ada quotation maka pesanan akan
dibuat jika pelanggan memerlukan pengiriman barang atau jasa. Standar pesanan penjualan
berisi informasi mengenai harga, jumlah, dan tanggal (tanggal pengiriman yang diminta,
tanggal penyerahan, dsb).
Sesudah suatu pesanan dibuat dan diproses dokumen delivery dibuat R/3 menghitung
tanggal pengiriman yang diharapkan menggunakan tanggal pengiriman dan waktu transit ke
pelanggan. Data tersedia dalam record master pelanggan.
a. Membuat pesanan penjualan
Record master pelanggan harus ada sebelum pesanan penjualan dibuat. R/3 dapat
menyalin informasi dari record master kedalam pesanan penjualan,jika diperlukan.
Hal yang dilakukan dalam membuat suatu pesanan penjualan adalah:
Pengendalian siklus transaksi didasarkan pada fungsi yang dipisahkan dalam suatu
proses bisnis. Fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut:
5
Fungsi memasukkan pesanan (order entry) memulai proses pesanan pelanggan dengan
cara menyiapkan dokumen pesanan penjualan. Pesanan penjualan berisi penjelasan
mengenai produk yang dipesan, harganya dan data deskriptif mengenai pelanggan seperti
nama, alamat pengiriman dan jika diperlukan alamat penagihan. Apabila waktu antara
penerimaan pesanan dengan pengiriman sesungguhnya signifikan, maka pemberitahuan
akan dikirimkan kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa pesanan telah diterima dan
sedang dalam proses.
2.2. Kredit
Kredit pelanggan yang masih ada sebaiknya diverifikasikan terlebih dahulu ke bagian
pengiriman barang. Untuk pelanggan regular, pemeriksaan kredit meliputi menentukan
jumlah total kredit yang disetujui tidak melebihi otorisasi dari manajemen secara umum
atau khusus. Unuk pelanggan baru, pemeriksaan kredit diperlukan untuk menentukan
jangka waktu penjualan kepada pelanggan.
2.3. Barang Jadi
Barang jadi diambil sesuai dengan yang ada pada picking list. Picking list disiapkan dari
dokumen pengiriman yang disiapkan dengan database pesanan untuk memproses
pesanan yang telah disetujui.
2.4. Pengiriman
Bagian pengiriman menerima perintah pengiriman setelah cocok dengan pesanan yang
ada pada picking list bersama dengan barang yang dipesan seperti yang ada pada daftar
pengepakan barang. Informasi pesanan yang ada pada daftar pengepakan disiapkan
secara independen, karena didasarkan pada pesanan yang disiapkan oleh fungsi order
entry dan disetujui oleh fungsi kredit.
2.5. Penagihan
Penagihan merupakan proses terakhir dari proses pesanan dengan menyiapkan faktur
untuk pesanan yang tampak pada daftar penagihan. Bagian penagihan melakukan
verifikasi pesanan dan kemudian menyiapkan faktur. Faktur berisi total pembayaran
untuk jumlah kuantitas yang dikirimkan, biaya angkut (jika ada) dan pajak (jika ada).
Faktur dikirim ke pelanggan.
2.6. Piutang Dagang dan Buku Besar
Perbedaan antara penagihan dan piutang dagang penting untuk mempertahankan
pemisahan fungsi. Bagian penagihan bertanggung jawab untuk membuat faktur pesanan
secara individual dan piutang dagang menangani informasi rekening pelanggan dan
secara periodik mengirimkan laporan piutang dagang kepada pelanggan.
6
3. PROSES BISNIS MANAJEMEN AKUN PELANGGAN
Piutang dagang mewakili uang yang dimiliki oleh pelanggan untuk barang dan jasa
yang telah dijual yang dimasukkan dalam rekening,karena kebanyakan bisnis dilakukan
secara kredit,pitang dagang sering kali mewakili sejumlah besar modal kerja organisasi yang
sangat penting pada proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Ada dua pendekatan dasar
pada aplikasi piutang dagang yaitu
a. Proses Open Item, pada pemrosesan ini pencatatan terpisah dikelola pasa sistem
piutang dagang untuk setiap faktur yang belum dibayar oleh pelanggan,jika
pembayaran pelanggan diterima maka akan dibandingkan dengan faktur yang belum
dibayarkan.
b. Proses balance forward, pembayaran dari pelanggan dibandingkan dengan total saldo
pelanggan yang masih ada dan bukan dibandingkan dengan faktur pelanggan secara
individu. Banyak bisnis menggunakan siklus perencanaan penagihan (cycle billing
plan). Dimana rekening piutang dagang dibagi secara alphabet atau berdasarkan
nomor rekening. Idenya adalah mendistibusikan laporan yang disiapkan selama hari
kerja pada setiap bulan.
7
Piutang dagang bertanggung jawab untuk mengelola buku pembantu piutang dagang,
rekening control dikelola oleh departemen buku besar. Debit dan kredit dipostingkan ke
rekening pelanggan dari bukti pembayaran, faktur, dan dokumen lain yang diterima dari
penagihan dan penerimaan kas. Hal ini menjaga pemisahan fungsi-fungsi yang ada.
4.4. Kredit
Fungsi departemen kredit meliputi menyetujui retur dan potongan penjualan dan
penyesuaian lainnya untuk rekening pelanggan, dan memulai memo (dokumen)
penghapusan untuk membebani rekening dengan kerugian piutang.
4.5. Buku besar
Buku besar mengelola rekening pengendali piutang dagang. Debit dan kredit diposting
ke rekening pengendali piutang dagang dari jurnal dan hasil pencocokan dengan total
pengendali yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas.
4.6. Retur dan potongan penjualan
Retur dan potongan penjualan memerlukan pengendalian yang hati-hati. Potongan
penjualan terjadi karena ada barang dagangan yang rusak, kekurangan dalam pengiriman,
kesalahan klerikal atau adanya perjanjian antara pelanggan dengan penjual untuk
mengurangi jumlah yang dipunyai pelanggan. Jumlah potongan di negosiasikan antara
pelanggan dan departeman penerimaan pesanan penjualan (atau penjualnya).
4.7. Penghapusan piutang dagang
Hal pokok dalam penghapusan adalah analisis rekening yang telah jatuh tempo
sebelumnya. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan laporan saldo umur piutang.
8
c. Piutang dagang, piutang dagang akan diposting ke rekening piutang dagang dan total
piutang dagang akan diposting ke buku besar. Kontrol total dicocokkan dengan daftar
pembayaran.
d. Buku besar, jurnal dari penerimaan kas dan kontol total diterima dari rekening piutang
dagang kemudian dibandingkan, dan jumlahnya diposting ke buku besar.
e. Bank, bank menerima setoran dan melakukan validasi tembusan slip setoran.
Tembusan slip setoran yang telah divalidasi kemudian dikembalikan kepada audit
internal.
f. Audit internal, yaitu menerima laporan dari bank secara periodik. Dilakukan
rekonsilisasi bank berjalan secara independen, agar pengendalian pada proses
penerimaan kas mendapatkan hasil yang sesuai.
Teknik imprest digunakan untuk menendalikan penerimaan kas dengan cara yang
sama tetapi biasanya kurang akurat yang digunakan dalam pengendalian pengeluaran kas
kecil. Petugas klerikal diberi sejumlah tiket bernomor urut dan harus mempertanggung
jawabkan nilai penjualannya atau tiket yang dimilikinya. Pemborong eceran harus
mempertanggungjawabkan nilai eceran barang yang dimilikinya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, G.H., dan W.S. Hopwood. 2004. Accounting Information System. Ninth Edition.
Pearson Education Asia Pte. Ltd. Terjemahan Julianto Agung. 2006. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi Kesembilan. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Fanani, Zaenal, Rheny Afriana Hanif, dan Bambang Subroto. 2008. Pengaruh Struktur Audit,
Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia. Desember, Vol. 5, No. 2, hlm. 139-155.
Hernoko, Agus Yudha. "Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Bisnis: Upaya Mewujudkan
Hubungan Bisnis dalam Perspektif Kontrak yang Berkeadilan." Jurnal Hukum Bisnis
29 (2010).
10