PENDIDIKAN PANCASILA
ANGGOTA
KELOMPOK 2
ILHAM (2019310045)
ARNOL ( )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Konsep dan Makna Pesan Verbal Dan Non Verbal”. Pada
makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kerajaan Indonesia............................................................................ 15
2.2 Perlawanan bangsa indonesia pada penjajahan.............................................. 15
2.3 Masa Awal Kemerdekaan Indonesia.............................................................. 15
2.4 Masa Orde Lama Tahun 1596........................................................................ 15
2.5 Masa Orde Baru Tahun 1998......................................................................... 15
2.6 Masa Reformasi Tahun 1998- Sekarang........................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 26
3.2 Saran.............................................................................................................. 26
DAFTARPUSTAKA........................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Republik Indonesia (RI) atau Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
atau lebih umum disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi
garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama alternatif yang biasa
dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi Hampir 270.054.853 jiwa pada tahun
2018, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara
yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa.
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahan
Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.
Ibu kota negara Indonesia adalah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan
Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan
Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina,
Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah kerajaan indonesia?
2. Bagaimana perlawanan bangsa indonesia pada penjajahan?
3. Bagaimana masa awal kemerdekaan indonesia?
4. Bagaimana masa orde lama tahun 1596?
5. Bagaimana masa orde baru tahun 1998?
6. Bagaimana masa reformasi tahun 1998- sekarang
1.3. Tujuan
Dari latar belakang, dan rumusan masalah diatas maka dapat dibuat tujuan
makalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah keajaiban indonesia?
2. Bagaimana pedoman bangsa indonesia pada penjajahan?
3. Bagaimana masa awal kemerdekaan indonesia?
4. Bagaimana masa orde lama tahun 1596?
5. Bagaimana masa orde baru tahun 1998?
6. Bagaimana masa reformasi tahun 1998- sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Kerajaan Di Indonesia
2.1.1. Kerajaaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang
didirikan pada tahun 400 Masehi di tepi sungai Mahakam, Kalimantan
Timur. Kutai sendiri sebenarnya merupakan nama yang diberikan oleh
para ahli yang diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang
menunjukkan eksistensi keberadaan kerajaan tersebut. Hal itu karena tidak
ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan
memang informasi yang diperoleh juga sangat terbatas.
Dari prasasti yang ditemukan hanya menyebutkan tentang upacara
pengorbanan yang berasal dari abad ke 4 M. Selain prasasti, juga terdapat
7 buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam
menginterpretasikan sejarah kerajaan Kutai. Yupa merupakan tugu batu
yang memiliki fungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para
brahman atas kedermawanan Raja Mulawarman yang telah mendermakan
sebanyak 20000 sapi kepada kaum brahmana. Dalam agama Hindu sapi
merupakan hewan yang disucikan dan tidak boleh disembelih seperti
kurbannya umat Islam.
Kerajaan Kutai berakhir pada masa pemerintahan Maharaja
Dharma Setia yang tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai
Kartanegara ke 13 Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Yang peru diingat,
kerajaan Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan kerajaan Kutai
Kartanegara yang saat itu beribukota di Kutai Lima (Tanjung Kite).
2.1.2. Kerajaan Tarumbanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu di Jawa Barat
yang didirikan pada tahun 450 M. Nama Tarumanegara berasal dari kata
“taruma” yang merupakan nama sebuah sungai yang membelah Jawa
Barat yaitu sungai Citarum dan “negara” yang berarti kerajaan atau
negara.
Ditemukannya komplek percandian yang luas yaitu percandian
batujaya dan percandian cibuaya pada muara citarum diduga merupakan
peradaban peninggalan kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara
dipimpin oleh seorang raja yang bernama Pernawarman.
2.1.3. Kerajaan Kalingga
Kalingga, Kaling atau Ho-ling (dalam sebutan Tiongkok) merupakan
sebuah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan di Jepara, Jawa Tengah pada
tahun 674 Masehi atau pada abad ke 6 Masehi. Mengenai letak pasti
kerajaan Kalingga, sampai saat ini masih belum jelas. Kemungkinan terletak
di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara
sekarang. Sumber sejarah mengenai kerajaan ini kebanyakan berasal dari
sumber catatan Cina, tradisi kisah setempat, serta naskah cerita parahyangan
yang disusun pada beberapa abad kemudian tepatnya pada abad ke 16 yang
menyinggung secara singkat mengenai ratu Shima dan kaitannya dengan
kerajaan Galuh.
Selain itu, sumber catatan Tiongkok hanya menyebut kerajaan
Kalingga telah ada pada abad ke 6 Masehi dan diperintah oleh seorang ratu
bernama Ratu Shima. Ratu Shima dikenal memiliki peraturan potong tangan
bagi yang kedapatan mencuri. Selain Ratu Shima, disebut juga seorang
pendeta yang terkenal yang bernama Jhanabhadara
Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedah dan
di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya
selesai). Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya
Sri Aryeswara
Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata
Pada tahun 1222 Ken Arok menyerang Kediri sekaligus mengakhiri masa
kejayaan Kediri.
2.1.9. Kerajaan Bali
Raja-raja Wangsa Warmadewa Salah satu wangsa terkenal yang
memerintah di Bali ialah Wangsa Warmadewa.
Raja yang terkenal ialah :
Tri Candrabhaysingka Warmadewa
Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa.
Udayana, berputra tiga orang yaitu : Airlangga, yang menjadi menantu
Raja Dharmawangsa, dan kemudian menjadi raja Kahuripan (kerajaan
wangsa Isyana). Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak
terkenal). Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka tahun 1049.
Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti
Singkat, yang antara lain di temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak
Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit.
Raja-Raja Lain di Bali Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa,
Pulau Bali di perintah oleh raja-raja lain yang berganti-ganti, dan yang
terkenal di antaranya :
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Pada orde lama, berlaku sistem demokrasi liberal (17 agustus 1950 - 5
juli 1959) dan demokrasi terpimpin (5 juli 1959 - 1965). dalam sistem
demokrasi liberal kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang perdana
menteri. kedaulatam rakyat diserahkan kepada sistem multipartai sehingga
saat itu muncul beragam partai. efek negatifnya, muncul sikap politik yg
saling menjatuhkan antar partai. Sedangkan pada sistem demokrasi
terpimpin, artinya negara dipimpin oleh pemimpin atau panglima besar
revolusi, yaitu presiden.
Demokrasi pancasila pada orde baru (1966 - 1998) berkeinginan
melaksanakan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuen. orde
baru merencanakan dan melakukan program pembangunan ekonomi di
segala bidang untuk memperbaiki keadaan bangsa indonesia. hingga pada
akhir tahun 1980 dan 1990 pembangunan ekonomi berubah menjadi sistem
mercusuar dan panglima. akibatnya, kesenjangan ekonomi terjadi antara
pusat dan daerah serta KKN semakin merajalela di tubuh pemerintahan.
Demokrasi era reformasi berlangsung dari 1998 sampai saat ini. pada
masa ini kebebasan masyarakat dlm menggunakan haknya menjadi lebih
terbuka dan meluas. masyarakat semakin kritis dalam melakukan
pengawasan terhadap pemerintah.
Jadi yg paling baik dan stabil adalah pada era reformasi
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian, ed. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jilid
8 Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
Lubis, Nina.H, dkk. 2003. Sejarah Tatar Sunda Jilid 2. Bandung: Lembaga
Penelitian dan Pemberdayaan Universitas Padjadjaran.
https://brainly.co.id/tugas/9025343
http://fernandabrelin.blogspot.com/2015/10/perlawanan-rakyat-indonesia
melawan.html
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefoxb&sxsrf=ACYBGNRA
k2klno-tjTHR6j94-IuLw04WPw%3A1568969812374&ei=VJ