Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih
dan sayangnya memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu meyelesaikan penyusun makalah ini.makalah ini di susun
sebagai tugas mata kuliah “Strategi Kewirausahaan” dalam penyusunan makalah ini
masih ada kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun, maka
perlu adanya masukan.
Dan tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini
untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu, Kami ucapkan terima
kasih,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan orang yang membacanya.

Kamis, 28 November 2019

Penulis
Daftar Isi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan
fauna maupun kekayaan floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat
banyak tumbuhan yang beraneka ragam lengkap dengan ciri khasnya masing-masing.
Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada
iklimnya, yaitu tropis dan banyaknya gunung berapi yang masih aktif, menghasilkan
tanah yang unsur hara, sehingga tanahnya subur dan cocok untuk berbagai macam
jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir
di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena
dipengaruhi oleh kondisi iklim dari negara ini. Dan masyarakat biasanya
memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti diolah menjadi sayur bening,
sayur bayam atau biasa dikenal dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya bagi anak-anak
yang sangat memerlukan gizi dan vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya terdiri
dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kandungan gizi bayam
yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan
tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus,
diabetes dan gagal ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak pastinya akan bosan
dengan olahan dari sayur bayam yang hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu
diperlukan solusi untuk mengubah anggapan dari orang-orang bahwa sayur bayam
bisa diolah menjadi cemilan yang enak.
Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik
bayam yang dicampur dengan bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas
dari bayam, sehingga rasanya akan membuat orang tertarik untuk mencoba
mengkonsumsinya.
B. Visi, Misi, dan Tujuan

1. Visi Perusahaan
Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan
Indonesia “kripik bayam” yang mampu menjadi makanan yang berkualitas,
menarik dan diterima oleh kalangan masyarakat sebagai makanan cepat saji atau
cemilan.

2. Misi Usaha
1) Menggunakan bahan baku bayam yang berkualitas
2) Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen
3) Memilih sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya

3. Tujuan
1) Untuk mendapatkan keuntungan.
2) Untuk menciptakan lapangan kerja.
3) Membantu petani untuk memasarkan pertaniannya.
4) Memanfaatkan daun yang semula tidak diminati masyarakat.
5) Meningkatkan nilai ekonomis dari daun-daun tersebut.
C. Manfaat
1) Menanggulangi masalah bagi masyarakat yang tidak menyukai sayur bayam,
dengan mengelola bayam menjadi keripik bayam yang sehat.
2) Memberikan dan menyediakan makanan ringan yang memiliki nilai gizi serta
menyehatkan.
3) Memberikan keripik bayam yang sehat dan berkualitas dengan harga yang
terjangkau.

BAB II
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A. Nama Usaha
Nama usaha adalah hal yang sangat penting dan diperlukan supaya produk
kita mudah diingat dan dikenal oleh semua orang khususnya target konsumen kita
untuk usaha ini, kami memberikan nama Jowo Kerupuk.

B. Struktur Organisasi

PEMILIK USAHA
Juwanto

BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PEMASARAN BAGIAN PRODUKSI

Ferdinadi Ruliansyah
Yulia

f
1) Keterangan Struktur Organisasi :
ff
 Pemilik Perusahaan : bertugas untuk memanajemen organisasi yang
meliputi; manajemen organisasi dan produksi, melakukan kontrol terhadap
jalannya proses produksi, mengontrol keuangan serta pemasaran.
 Bagian keuangan : bertugas untuk mengontrol dan mencatat keuangan serta
transaksi perusahaan.
 Bagian pemasaran : bertugas untuk pendistribusian, promosi serta
pemasaran produk agar sampai ketangan konsumen/pelanggan.
 Bagian produksi : bertugas untuk pembelian bahan baku, pembuatan
produk, serta pengemasan produk.

C. Dekripsi Tugas
Menurut fungsi yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab
di UD. Rezeki Baru adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan (Pemilik Usaha)
Merupakan pimpinan usaha yang melakukan pengawasan dan pengontrolan
terhadap seluruh kegiatan operasional di UD. Rezeki Baru. Pimpinan juga
melakukan transaksi dengan pihak luar seperti supplier dan pelanggan serta
mempunyai wewenang dalam merencanakan, mengarahkan, menganalisis dan
mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.
2. Karyawan Pengupasan
Tugas karyawan pengupasan adalah:
 Melakukan penimbangan bahan baku ketika tiba di pabrik.
 Melakukan pemotongan awal untuk membuang kedua ujung sisi ubi kayu.
 Mengupas kulit ubi kayu dan memasukkannya ke dalam karung goni.
3. Karyawan Pemotongan
Tugas karyawan pemotongan adalah:
 Memotong ubi kayu yang telah dikupas dengan mesin slicer.
4. Karyawan Pencucian
Tugas karyawan pencucian adalah:
 Mencuci ubi yang telah dipotong kemudian ditiriskan.
 Mengantar ubi yang telah dicuci ke satsiun penggorengan
5. Karyawan Penggorengan
Tugas karyawan penggorengan adalah:
 Menggoreng ubi yang telah dicuci dari bagian pencucian.
 Mengganti minyak goreng.
6. Karyawan Perapian
Tugas karyawan perapian adalah:
 Menghidupkan dan mematikan tungku
 Mengontrol api
 Mengangkat kayu bakar ke tungku
7. Karyawan Penyuingan/Pengeringan Keripik Tugas karyawan penyuingan
adalah:
 Mengeringkan keripik ubi yang telah siap di goreng dengan mesin
pengering untuk mengurangi kadar minyak pada keripik ubi.
8. Karyawan Pembumbuan
Tugas karyawan pembumbuan adalah:
 Memberi bumbu sesuai dengan variasi rasa.
 Memindahkan kerpik yang telah di dibumbui ke stasiun
pengemasan/packing.
9. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan ½ kg)
Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan ½ kg) adalah:
 Memasukkan keripik ke dalam kemasan sesuai rasa keripik.
 Menimbang dan menyesuaikan berat keripik hingga ½ kg.
 Menyegel kemasan.
10. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan 24 gram)
Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan 24 gram) adalah:
 Menyalakan dan mengontrol kerja mesin kemas.
 Memasang roll plastik kemasan ke mesin kemas sesuai rasa keripik.
 Mengangkut kemasan keripik ke bagian pengepakan.
11. Karyawan Pengepakan
Tugas karyawan pengepakan adalah:
 Memisahkan kemasan keripik sesuai rasa.
 Mengepak kemasan keripik ke dalam bentuk bal.
12. Karyawan Transportasi
Tugas karyawan transportasi adalah:
 Mengangkat bahan yang diperlukan (bahan baku, bahan tambahan dan
bahan penolong) ke setiap stasiun kerja yang membutuhkan.
 Mengangkat produk dari stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya
13. Kasir
Tugas kasir adalah:
 Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah
ditetapkan oleh pimpinan.
 Mencairkan kuitansi dan mencatat kuitansi yang telah disetujui oleh
pimpinan.

BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup
prospek pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari
analisis pangsa pasar secara langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan
usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah produksi produk yang tentu
akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin meluasnya pangsa pasar
akan produk tersebut.
1. Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan
untuk 1 bulannya mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata
kami perkirakan 80% dari jumlah produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa
produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun Y (Unit) X XY X2
2013 10.000 -1 -10.000 1
2014 10.500 0 0 0
2015 11.000 1 11.000 1
TOTAL 31.500 1.000 2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya


menggunakan cost square dimana :
Y : prediksi penjualan dan X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)
Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500
Adapun analisis pemasaran pada usaha Jowo Keripik yaitu sebagai berikut:
1) Segmen pasar
Pemasaran di lakukan di daerah Medan dan di jalan sunggal karena
kami melihat tempat tersebut yang memiliki peluang yang cukup besar, di
karenakan banyak dilalui banyak orang baik itu orang dewasa, remaja dan anak-
anak yang masih suka membeli jajanan ringan.
2) Target pasar
Di peruntukkan untuk anak-anak sampai dewasa. Yang dapat di
kategorikan seperti mahasiswa, para pekerja, dan siswa SD – SMA.
3) Target Biay
Kurang lebih Rp 115.000,00
4) Custumer Value
Diharapkan pelanggan dapat menyukai produk kami karena
memilikibanyak varian rasa yang berbeda dari produk yang ada di pasaran.
Selain itu, produk kami berbahan baku alami yaitu bayam denganwarna hijau,
sehingga memiliki nilai gizi untuk kesehatan dan kealamiahan yang belum
tercampur dengan bahan-bahan kimia, dan kita tawarkan dengan nilai ekonomis
yang lebih terjangkau dari produk yang ada di pasaran. Selain itu kekuatan daya
saing kami dalam pasaran memiliki nilai lebih karena kita mengangkat nilai
ekonomis dari bayam itu sendiri dan inovasi produknya.
5) Cara penjualan dan promosi
Menyebarkan brosur produk, lewat social media facebook, twitter, dan
blog serta melakukan penjualan secara langsung dan dititipkan di warung-
warung.

BAB IV
ASPEK PRODDUKSI
Aspek Produksi
Adapun bentuk desain produk keripik bayam seperti daun, hampir mirip
seperti keripik rempeyek. Ada citarasa yang berfarian. Jadi mempunyai rasa asin dan
manis. Untuk variasi produknya, produk ini mempunyai banyak rasa. Yaitu rasa
original, balado (dengan racikan bumbu alami), rasa keju dan lain-lain. Serta
mempunyai kemasan yang sangat unik sebagai salah satu daya tarik pembeli.

BAB V
ASPEK KEUANGAN
Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan
secara keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti
kelayakan suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar
perusahaan dapat melakukan efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan
keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian
sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan
biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas
untuk beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi. Maka pembahasan
aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana investasi
Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif
besar. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari
modal sendiri atau modal yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada
Industri ini adalah modal sendiri yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp.
2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai modal awal untuk memulai usaha.
Modal tersebut tidak termasuk aktiva tetap berupa tanah dan rumah yang dijadikan
sebagai tempat usaha karena tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha
merupakan rumah pribadi pemilik usaha.
JENIS INVESTASI Jumlah HARGA (Rp.)
Kompor Gas 3kg 2 300.000
Sutil 2 50.000
Wajan 2 80.000
Peralatan lain - 200.000
Jumlah 630.000
Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900
2. Biaya Pokok Produksi
Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam
Tahun 2013-2018
Total Harga Jumlah
Tahun
Penjualan (Rp.) (Rp.)
2013 10.000 3.400 34.000.000
2014 10.500 3.400 35.700.000
2015 11.000 3.400 37.400.000
2016 11.500 3.450 39.675.000
2017 12.000 3.450 41.400.000
2018 12.500 3.450 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja


TAHUN (Rp.)
GAJI
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Proses Awal +
Pengolahan 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000
Bumbu
Proses Akhir +
960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000
Pengemasan
TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

3. Proyeksi Pendapatan
Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2013– 2018

Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)

2013 10.000 5.000 50.000.000


2014 10.500 5.000 52.500.000
2015 11.000 5.000 55.000.000
2016 11.500 5.000 57.500.000
2017 12.000 5.000 60.000.000
2018 12.500 5.000 62.500.000

4. Neraca
KETERANGAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Aktiva:
Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500
(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
Total Aktiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
Pasiva:
Laba Usaha 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889
Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811
Total Pasiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700

5. Laporan Laba Rugi


Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
HPP:
B. Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
B. Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
Laba Kotor 11.680.000 12.480.000 13.280.000 13.340.000 14.115.000 14.890.000
B. Operasional:
B. Listrik & Air 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000
B. Telp 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
B. Penyusutan 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
B. Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Laba Sebelum 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Pajak
Pajak 1% 93.611 101.611 109.611 109.711 117.461 125.211
Laba Bersih 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889

6. Arus Kas
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Penerimaan Kas
Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Jumlah Penerimaan
50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Kas
Pengeluaran Kas
HPP:
Biaya Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Jumlah Pengeluaran
40.638.900 42.338.900 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49.978.900
Kas
Saldo Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk
dapat dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa. Wilayah yang dituju untuk industri ini pun belum cukup luas,
sementara hanya meliputi daerah Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana
masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan
mengutamakan kualitas serta rasa dari produk. Bahan yang digunakan pun
sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta penyedap
rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik minat
pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan
sayur menjadi suka, dengan mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan =
total biaya) melalui perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak
394 bungkus. Dari hasil perhitungan analisis payback periode ditemukan hasil
sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian investasi. Sebenarnya
secara teori cukup menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu
tersebut terbilang lama dalam suatu usaha untuk pengembalian tingkat
investasi.

B. Saran
1. Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari
segi rasa, bentuk maupun kemasan, karena selera dari konsumen
seiring perubahan waktu pasti akan berubah.
2. Perlu adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar
ramalan) agar diketahui indeks pengembalian investasi dan keuntungan
secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan apakah usaha ini
menguntungkan atau tidak.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai