Anda di halaman 1dari 2

Proses Fabrikasi

Pada manufaktur magnetic parts secara mendasar dapat diklasifikasikan dua tipe material yaitu
sintered magnetic core materials dan powder core materials. Inti magnetik yang disinter secara
umum dibentuk oleh cetakan kompresi dengan bahan berbasis besi murni untuk membuatnya
padat. Inti magnetik ini sedang digunakan di berbagai jenis aktuator dan inti motor dalam
frekuesi yang masih sedikit. Di sisi lain, inti bubuk digunakan dalam katup solenoida. Katup
ini diterapkan pada beberapa jenis reaktor yang digunakan dalam medan magnet berfrekuensi
tinggi dengan bahan high resistance dan injector rail dari mesin diesel biasa yang
memanfaatkan teknologi high density compacting.

Komponen yang akan dibahas disini adalah rotor core, komponen pada kendaraan listrik yang
menggunakan sintered magnetic core dari besi murni.

Sifat magnetik arus searah (DC) dari inti yang disinter terutama ditentukan oleh komposisi
material inti yang disinter, kepadatannya, dan ukuran partikel kristalnya. Inti besi murni yang
telah disinter memiliki kerapatan fluks magnetik yang tinggi. Kerapatan fluks magnetik ini
sangat terkait dengan kemurnian dan kerapatan objek. Oleh karena itu, inti sinter berkepadatan
tinggi menggunakan partikel besi yang sangat murni memiliki kerapatan fluks magnetik yang
tinggi. Ketika fosfor ditambahkan ke bahan ini, ukuran partikel kristalnya akan tumbuh dan
menghasilkan sifat permeabilitas yang tinggi. Material hasil sinter berbasis nikel-besi juga
memiliki permeabilitas tinggi, biasa disebut permalloy. Material ini digunakan sebagai bahan
pelindung magnetik dan lain-lain.

Sifat magnetik arus bolak-balik (AC) dari inti yang disinter sebagian besar terkait dengan
bentuk komponen, komposisi bahan, dan kepadatan inti yang disinter. Core loss terjadi ketika
inti yang disinter digunakan dalam medan magnet AC. Seperti ditunjukkan dalam Persamaan
dibawah, selain sifat material, kehilangan inti juga terkait dengan ketebalan bahan inti besi.

𝑊 − 𝑊ℎ + 𝑊𝑒 − 𝑘1 𝐵1.6 𝑓 + 𝑘2 𝐵 2 𝑡 2 𝑓 2 /𝜌
Wh : Hysterisis loss k1,k2 : Koefisien
B : Magnetic flux density t : Ketebalan besi
𝜌 : Resistance inherent to iron core material f : Frekuensi
We : Eddy current loss

Pada formulasi di atas, dijelaskan bahwa Eddy Current loss meningkat dengan kuadrat
ketebalan inti besi. Oleh karena itu, inti besi yang dapat diaplikasikan pada inti magnetik yang
disinter umumnya terdiri dari banyak bagian yang sangat tipis.

Figure 13 menunjukan rotor core


yang digunakan dalam kendaraan
listrik hibrida. Lingkar luarnya
menggunakan bahan inti magnetik
sinter yang terbuat dari besi murni.
Bagian interior membutuhkan
tingkat kekuatan yang tinggi karena
bagian poros menahan langsung
gaya putar (torsi) saat mesin berjalan. Oleh karena itu bagian ini disusun dari bahan berbasis
Fe-Ni-Cu-C, digabungkan menjadi satu dengan ikatan difusi pada sintering.

Anda mungkin juga menyukai