Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

OLEH : KELOMPOK 4
RIO RANTAU 16.20.2661
ROBY ADETIA NOORIS 16.20.2663
SAMSUL BAHRI 16.20.2664
SINTYA PERMATA DEVI 16.20.2665
WENNY WIDYASARI 16.20.2667

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

OLEH : KELOMPOK 4
RIO RANTAU 16.20.2661
ROBY ADETIA NOORIS 16.20.2663
SAMSUL BAHRI 16.20.2664
SINTYA PERMATA DEVI 16.20.2665
WENNY WIDYASARI 16.20.2667

Banjarmasin, 14 Pebruari 2020


Clinical Teacher (CT) Clinical Instructur (CI)

Muhammad Saputra, S.Kep, Ns, M.M Fifi Juwarsih, S.Kep, Ns


PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 1
(MENGENAL HALUSINASI)

A. Topik
Mengenal Halusinasi
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan umum
Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien mengenal isi halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya saat terjadi halusinasi
C. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD Sambang
Lihum Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Ruang Meranti sebagian besar
pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas
Kelompok tentang halusinasi.
D. Seleksi Pasien Dan Keluarga
1. Kriteria Klien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.
2. Proses Seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
E. Jadwal Kegiatan
1. Tempat
Ruang Program Khusus Pria RSJD Sambang Lihum.
2. Lama
± 30 menit
3. Waktu
Sabtu, 16 Pebruari 2020, jam : 10.00 pagi
F. Metode Pelaksanaan
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
G. Media dan Alat
1. Papan nama karton
2. Spidol
3. Tikar
4. Bola
5. Musik (Laptop/Handphone)
H. Pengorganisasian
SESI I
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Pebruari 2020
Waktu : Jam 10.00 pagi
b. Alokasi waktu :
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Terapi kelompok (20 menit)
 Penutup (5 menit)
c. Tempat : Ruang Program Khusus Pria RSJD Sambang Lihum
d. Jumlah klien : 6 orang
2. Tim Terapi
a. Leader Sesi I: Wenny Widyasari
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi I: Sintya Permata Devi
Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi I: Sintya Permata Devi
Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi I:
 Rio Rantau
 Roby Adetia Nooris
 Samsul Bahri
Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

I. Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

L O

P P

F F

P P

P F P
Keterangan:
: Leader : Tikar
L

O : Co-Leader sekaligus Observer

P : Pasien

F : Fasilitator

J. Antisipasi
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
3. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai
K. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan
1. Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan perubahan
sensori persepsi: halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Penjelasan Tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
c. Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan ± 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Kontrak waktu
Lama kegiatan ±30 menit.
3. Kerja: penyampaian materi sesuai topik
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan
sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di karton.
c. Beri pujian pada klien yang melakukn dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dai
suara yang biasa didengar.
4. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Rencana Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi
d. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat
L. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu
memperkenalkan nama, nama panggilan, alamat, dan hobi. Semua pasien
sudah mampu menyebutkan isi dari halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
situasi dan perasaan terjadinya halusinasi, dan semua pasien mengikuti
kegiatan sampai selesai.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengenal Halusinasi

Evaluasi hasil klien selama melaksanakan TAK


No Nama Klien Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut Mengikuti
isi waktu situasi perasaan kegiatan
halusinasi terjadi terjadi saat sampai
halusinasi halusinasi halusinasi selesai
1
2
3
4
5
6

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi: isi,
waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda () jika klien mampu dan beri tanda
(X) jika klien tidak mampu.

M. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 2
(MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK)

A. Topik
Mengontrol Halusinasi
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan umum
Klien dapat mengontrol halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
C. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD Sambang Lihum
Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Ruang Meranti sebagian besar pasien
menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok
tentang halusinasi.
D. Seleksi Pasien Dan Keluarga
1. Kriteria Klien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
E. Jadwal Kegiatan
1. Tempat
Ruang Program Khusus Pria RSJD Sambang Lihum.
2. Lama
± 30 menit
3. Waktu
Sabtu, 16 Pebruari 2020, jam : 10.00 pagi
F. Metode Pelaksanaan
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
G. Media dan Alat
1. Papan nama karton
2. Spidol
3. Tikar
4. Bola
5. Musik (Laptop/Handphone)
H. Pengorganisasian
SESI 2
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Pebruari 2020
Waktu : Jam 10.00 pagi
b. Alokasi waktu :
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Terapi kelompok (20 menit)
 Penutup (5 menit)
c. Tempat : Ruang Program Khusus Pria RSJD Sambang Lihum
d. Jumlah klien : 6 orang
2. Tim Terapi
a. Leader Sesi I: Wenny Widyasari
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi I: Sintya Permata Devi
Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi I: Sintya Permata Devi
Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi I:
 Rio Rantau
 Roby Adetia Nooris
 Samsul Bahri
Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

I. Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

L O

P P

F F

P P

P F P
Keterangan:
: Leader : Tikar
L

O : Co-Leader sekaligus Observer

P : Pasien

F : Fasilitator

J. Antisipasi
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
3. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai
K. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Penjelasan Tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi.
c. Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Kontrak waktu
Lama kegiatan ±30 menit.
3. Kerja: penyampaian materi sesuai topik
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
b. Beri pujian setiap klien selesai bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatai halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi
jangan ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan…..”
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan
giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
d. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat
ruangan maupun kelompok lain
b. Menyepakati waktu dan tempat
L. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu
menyebutkan jenis halusinasi, mampu menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik dan pasien mampu memperagakan cara
menghardik halusinasi.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

SESI 2: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengontrol Halusinasi

Evaluasi hasil klien selama melaksanakan TAK


No Nama Klien Menyebut Menyebutkan cara Memperagakan cara
jenis mengatasi menghardik halusinasi
halusinasi halusinasi dengan
menghardik
1
2
3
4
5
6

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengotrol halusinasi
dengan menghardik. Beri tanda () jika klien mampu dan beri tanda (X) jika
klien tidak mampu.

M. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai