Anda di halaman 1dari 2

QS AN NUR:39

Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana

fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh

orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia

tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya

(ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya

perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat

cepat perhitungan-Nya.

Pengertian Fatamorgana

Fatamorgana merupakan sebuah peristiwa alamiah yang sangat

menakjubkan yang disebabkan adanya perbedaan kerapatan optik

(benda bening) dari dua medium yang berbeda. Semua ini terjadi

saat cahaya melewati kedua medium yang berbeda, dan yang

tampak oleh seorang pengamat seolah-olah melihat sebuah

genangan air di depannya.

Al-Quran surat An-Nuur ayat 39 di atas, jauh lebih dulu

meletakkan dasar-dasar "ilmu pembiasan (cahaya)" sebelum

teori ini ditemukan oleh Willebrord Snell (1621) . Ia seorang

ilmuan asal Belanda yang hukumnya sampai sekarang masih

berlaku. Hukum ini dinamakan hukum Snellius .

Islam yang kitab sucinya Al-Quran, dalam mengupas gejala

fatamorgana ini tidak satu pun terlepas hubungan antara

penguasaan IPTEK dan keseimbangan IMTAQ. Dengan kata lain,

dalam mempelajari gejala-gejala fatamorgana baik dari

pendekatan sains maupun pendekatan Al-Quran tidak ada

pertentangan. Sebaliknya, penguasaan sains itu sebagai penguat

IMTAQ. Sedangkan nilai IMTAQ mengendali keseimbangan

kehidupan alam sekitarnya. Pada akhirnya, islam itu membawa

keselamatan bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin).

B. Kejadian Fatamorgana

Fatamorgana sering dijumpai di padang pasir yang luas, jalan-


jalan licin beraspal, di lautan, dan angkasa. Prinsip kejadiannya

berdasarkan "Pembiasan Cahaya". Dimana hanya berlaku pada

medium zat atau benda tembus cahaya yang terjadi melalui

lapisan-lapisan udara yang berbeda suhunya. Di udara dingin

lebih pekat dan lebih berat daripada diudara panas sehingga beda

kerapatannnya.

Secara kuantitas, proses pembentukan fatamorgana baru dapat

di pecahkan oleh Willebrord Snell (1621). Sampai sekarang masih

berlaku yang dikenal sebagai "indeks bias". Proses singkatnya

adalah sebagai berikut. menembusnya Fatamorgana terjadi

apabila lapisan udara yang panas yang adadi dekat tanah

terperangkapoleh udara yang lebih sejuk diatasnya. Cahaya

dibiaskan kearah garis horizontal pandangan dan akhirnya

berjalan ke atas karena berpengaruh pemantulan "internal total" .

Dengan kata lain, cahaya berjalan di dalam medium yang

mempunyai indeks biasyang tinggi (air, kaca, plastik) ke medium

yang mempunyai indeks bias yang lebih rendah (udara). Indeks

bias adalah perbandingan proyeksi sinar dari medium zat optik

yang rapat ke medium zat optik yang kurang rapat. Akibatnya,

Byangan gambar "semu" yang terbalik akan terbentuk

fatamorgana.

Anda mungkin juga menyukai