Oleh
Kelas : XI – MIPA 2
Kelompok :6
: 4. 22_14827_Nur Rahmasari
BANJARNEGARA
2016
DAFTAR ISI
Abstrak ...............................................................................
...............................................................................
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
Kelompok Penelitian. Kelas : XI MIPA 2 dapat menyelesaikan laporan penelitian yang
berjudul “ Konsentrasi Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Sawi” ini dapat diselesaikan.
laporan praktikum ini disusun dalam rangka tugas penelitian biologi SMA
Negeri 1 Banjarnegara .
4. Teman Kerja Angga Verian Permana, Chintya Chandra Adela, Desti Puji Trihastuti,
Nur Rahmasari, Selena Riri Blandina sebagai kelompok kerja
5. Semua pihak yang .tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini,
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang
telah diberikan.
Praktikan
4. 22_14827_Nur Rahmasari
b. Bagaimana perbedaan banyaknya jumlah daun sawi antara yang diberi konsentrasi
pupuk kandang 2 sekop dan 4 sekop?
1.3 Hipotesa
1. Tanaman yang ditanam di tanah dengan konsentrasi pupuk kandang 2 sekop lebih baik
daripada tanaman yang diberi konsentrasi pupuk kandang 4 sekop karena nutrisinya
cukup dan tidak berlebihan.
2. Tanaman yang ditanam di tanah dengan konsentrasi pupuk kandang 2 sekop memiliki
jumlah daun yang lebih banyak daripada tanaman yang diberi konsentrasi pupuk
kandang 4 sekop. Karena pupuk melalukan fermentasi yang mengakibatkan sifat
panas. Apabila penggunan pupuk kandang yang berlebihan bukan menyuburkan tanah
yang ditanami, tetapi mengakibatkan tanaman membusuk atau mati karena sifat panas
yang dihasilkan pupuk tadi.
1. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang tumbuh
ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah
poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman monokotil,
misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum
berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan
koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang
berfungsi melindungi radikula.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini
memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil
akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur
kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan,
pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan
daun pertama. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula
keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio dan
membasahi protein dan koloid lain.
C. Variabel kontrol:
b) Jenis tanah
c) Konsentrasi tanah
d) Penyiraman
e) Pencahayaan
Penelitian ini tentu membutuhkan beberapa alat demi menunjang kelancaran dalam
proses penelitian. Adapun alat yang dibutuhkan adalah:
b) Alat tulis
b. Bahan
a) Tanah
b) Air
c) 10 Benih Sawi
e) 4 buah pot
d. Menyampurkan tanah dengan pupuk kandang pada setiap pot, masing-masing 2 sekop,
dan 8 sekop. Sebuah pot tanpa pupuk, sebagai kontrol.
1 1
Diberikan pupuk
kandang sebanyak 8 2
sekop
2 1
Diberikan pupuk
kandang sebanyak 4 2
sekop
3 1
Tidak diberi pupuk
2
kandang
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan daun
pupuk dengan konsentrasi pupuk yang berbeda, melalui pengamatan dan perhitungan
diperoleh hasil sebagai berikut:
3.2 Saran
Ketelitian sangat diperlukan dalam penelitian. Ketelitian sangat dibutuhkan dalam mengukur
perbandingan antara tanah dan pupuk serta pengamatan pertumbuhan daun yang rutin
dilakukan setiap hari atau minggu memerlukan kesabaran. Gunakan perlengkapan
keselamatan perkebunan, sepeerti mengenakan sarung tangan untuk menghindari kotor yang
berlebihan. Tidak lupa mencuci tangan setelah melakukan percobaan supaya tidak
menyebabkan timbulnya suatu penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rachmawati, Faidah & dkk. 2009. Biolog untuk SMA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Mengetahui, Praktikan,
4. 22_14827_Nur Rahmasari
Nur Cahya
NIP. ..........................................