Anda di halaman 1dari 5

HUKUM LINGKUNGAN

OLEH :

Moh Hasyim Alwi M

(1802010440)

Kelas : H

Dosen Penasehat Akademik :

Norani Asnawi SH.HM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


A. Hujan Asam

Berbahaya Bagi Lingkungan, Apa Dampak Hujan Asam pada Manusia, ya?
1
Hujan asam adalah segala bentuk pengendapan senyawa nitrat dan asam belerang dalam jumlah
yang tinggi. Berbeda dengan hujan biasa, hujan asam ini turun ke Bumi dalam bentuk butiran salju, kabut,
atau serpihan kering. Namun hujan asam juga bisa tercampur dengan hujan biasa.

Hujan asam terjadi karena zat yang muncul dari tumbuhan yang membusuk atau sisa erupsi
gunung berapi. Namun, aktivitas manusia juga bisa menyebabkan terjadinya hujan asam, misalnya hujan
asam yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan, pembangkit tenaga listrik, atau
pabrik.

Saat pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terlepas
ke atmosfer. Gas itu bereaksi dengan air, oksigen, dan senyawa lain, kemudian terbentuk menjadi larutan
asam sulfur dan nitrat. Larutan itupun terbawa angin dan saat turun ke Bumi bisa masuk ke sistem
pengairan dan tanah.

Hujan asam yang masuk ke air membuat air mengandung asam dan menyerap aluminium di
antara air dan tanah.

Akibatnya, hewan-hewan liar yang meminumnya bisa sakit dan bisa menyebar lewat rantai
makanan. Dampak itu bisa terjadi bagi tanaman juga, karena senyawa hujan asam dalam tanah mencuri
nutrisi yang dibutuhkan tanah. Senyawa alumunium yang dilepaskan oleh hujan asam pun bisa membuat
tanaman sulit mengambil air.

Apa Dampak Hujan Asam bagi Manusia?

Hujan asam memang tidak langsung memengaruhi manusia secara langsung. Jika terkena air
yang mengandung asam, ini tidak menyebabkan kulit manusia terasa terbakar. Namun, manusia
bisa terpengaruh dampak hujan asam dari udara yang kotor. Kandungan sulfur dioksida di udara
bisa menyebabkan masalah paru-paru seperti asma dan bronkitis. Nitrogen oksida yang
membentuk hujan asam juga bisa membuat polusi udara yang menyebabkan penyakit paru-paru
pneumonia dan emfisema. Manusia juga bisa terpengaruh hujan asam yang masuk ke sistem
pengairan, karena ekosistem air yang rusak bisa berdampak pada industri perikanan.

-bobo.id

Menurut saya, Hujan Asam adalah hujan yang memiliki kadar ait lebih sedikit. Hujan asam
biasanya terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara. Hal ini
biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) di atmosfer.
Biasanya hujan ini berbentuk salju, kabut, dan butiran kering.

Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri
tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi

1
https://bobo.grid.id/read/081973444/berbahaya-bagi-lingkungan-apa-dampak-hujan-asam-pada-manusia-ya?
page=3
polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan
masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Cara mengatasinya menggunakan
bahan bakar dengan kandungan belerang rendah, mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran,
pengendalian pencemaran selama pembakaran, pengendalian setelah proses pembakaran,
mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce),memasang filter polusi di setiap pabrik pabrik,
serta mengurangi kendaraan yang menghasilkan asap.

B. Pemanasan Global

Suhu Benua Antartika Naik, Terpanas dalam Sejarah


2
Pencatatan suhu yang diambil pada Kamis 6 Februari oleh pangkalan penelitian Argentina
Esperanza, tercatat lebih panas 0,8 derajat Celcius dari suhu puncak sebelumnya 17,5 derajat Celcius pada
Maret 2015. Demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (8/2/2020).

Temperatur tersebut dicatat di Semenanjung Antartika, di ujung barat laut benua - salah satu
daerah dengan pemanasan tercepat di bumi. Pencatatan suhu ini kini sedang diverifikasi oleh Organisasi
Meteorologi Dunia PBB (WMO). "(Ini) bukan suhu yang biasanya Anda kaitkan dengan Antartika,
bahkan di musim panas," kata juru bicara WMO Clare Nullis kepada wartawan di Jenewa.

Suhu di benua Antartika telah meningkat hampir 3 derajat Celcius selama 50 tahun terakhir, kata
organisasi itu, dan sekitar 87% dari gletser di sepanjang pantai baratnya telah "mundur" pada waktu itu.
Gletser telah menunjukkan "percepatan mundur" dalam 12 tahun terakhir, WMO menambahkan. Lagi-
lagi hal ini merupakan dampak dari adanya pemanasan global.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa pemanasan global menyebabkan begitu banyak pencairan
di Kutub Selatan. Dikhawatirkan bahwa pegunungan es akhirnya akan hancur - menyebabkan permukaan
laut global naik setidaknya tiga meter (10 kaki) selama berabad-abad.

Nullis menambahkan: "Jumlah es yang hilang setiap tahun dari lapisan es Antartika meningkat
setidaknya enam kali lipat antara 1979 dan 2017.

"Mencairnya gletser-gletser ini, kau tahu, berarti kita dalam masalah besar ketika akan naik ke permukaan
laut."

Sementara 18,3 derajat Celcius adalah rekor untuk benua Antartika, rekor di wilayah Antartika
yang lebih luas - yang meliputi benua, pulau, dan lautan yang berada di zona iklim Antartika - adalah 19,8
derajat Celcius, pada Januari 1982. Juli lalu, wilayah Arktik mencapai rekor suhu 21 derajat celcius,
dicatat di pangkalan di ujung utara Pulau Ellesmere di Arktik Kanada.

-liputan6.com

Menurut pendapat saya, Pemanasan global (global warming) adalah peristiwa peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan bumi secara global. Dengan cairnya es di antartika maka akan
menyebabkan perubahan cuaca ekstrim di seluruh dunia dan memempengaruhi naiknya air laut. Cara

2
https://m.liputan6.com/global/read/4174173/suhu-benua-antartika-naik-terpanas-dalam-sejarah
mengatasi pemanasan global sendiri seperti menamam pohon, menghemat energi dan mengurangi
populasi udara.

C. Kerusakan Ozon

PBB: Lapisan Ozon Pelindung Bumi Mulai Sembuh dari Kerusakan


3
Melansir New York Post pada Selasa (6/11/2018), lapisan ozon menipis sejak akhir 1970-an.
Para ilmuwan segera menyerukan agar penggunaan bahan kimia yang dapat merusaknya tidak lagi
digunakan. Seruan para ilmuwan membuahkan hasil. Dari studi tersebut kini didapati lapisan ozon di atas
belahan bumi utara akan benar-benar membaik pada 2030-an dan lubang ozon yang menganga di
Antartika akan hilang di 2060-an.

"Ini benar-benar kabar baik," kata Kepala Ilmuwan Bumi di NASA's Goddard Space Flight Center yang
juga peneliti di laporan tersebut.

"Jika zat-zat perusak lapisan ozon terus meningkat, kita akan melihat efek yang sangat besar. Kita harus
menghentikan itu," ujar Newman.

Lapisan ozon memiliki peran besar melindungi manusia dan tumbuhan lain. Lapisan ini berfungsi
melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang menyebabkan kanker kulit, kerusakan tanaman, dan berbagai
permasalahan lainnya. Penggunaan bahan kimia buatan manusia yang disebut chlorofluorocarbons (CFC)
melepaskan klorin dan bromin, mulai merusak lapisan ini.

Pada 1987, negara-negara di seluruh dunia menyetujui Protokol Montreal yang berisi tentang
penghapusan CFC, serta penggantian kaleng semprot dalam bisnis di masa mendatang. Namun, hal ini
belum sepenuhnya berhasil. Beberapa masalah masih bisa terjadi. "Kita hanya berada pada titik di mana
pemulihan mungkin telah dimulai," kata Brian Toon dari University of Colorado yang tidak termasuk
dalam penelitian tersebut. Dia juga melihat beberapa pengukuran ozon yang belum meningkat.

Masalah lain yang juga diungkapkan dalam laporan tersebut muncul dari teknologi baru yang
memperlihatkan peningkatan emisi dari CFC di Asia Timur. Karena itu dibutuhkan pengganti untuk
pendingin mobil dan kulkas dengan bahan yang tidak memperburuk pemanasan global. Newman juga
mengatakan, amandemen terhadap Protokol Montreal yang berlaku tahun depan akan mengurangi
penggunaan beberapa gas tersebut.

-liputan6

Menurut pendapat saya, lapisan ozon berpotensi menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan
manusia di antaranya peningkatan kasus katarak mata, menurunnya kekebalan tubuh manusia, dan kanker
kulit. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet yang
berbahaya masuk ke permukaan bumi. Peningkatan radiasi ultraviolet itu yang menjadi salah satu
penyebab meningkatnya angka kejadian kanker kulit, penyakit katarak, dan penurunan kekebalan
tubuh.Sebagai upaya mengurangi paparan zat yang berbahaya bagi ozon, cara mengatasi untuk
menggunakan pendingin ruangan atau lemari pendingin secara bijak.

3
https://m.liputan6.com/health/read/3685277/pbb-lapisan-ozon-pelindung-bumi-mulai-sembuh-dari-kerusaka.
D. Kebisingan

Kebisingan yang Dihasilkan Manusia Jadi Polutan Global.

Selasa, 26 November 2019 | 20:04 WIB


4
KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan jika suara bising yang tercipta dari manusia
harus diperlakukan sebagai polutan global. Keriuhan-keriuhan itu diketahui telah berdampak negatif pada
ekosistem, termasuk di dalamnya adalah beberapa hewan yang sensitif terhadap kebisingan.

"Hewan yang terganggu mulai dari amfibi, artropoda, burung, ikan, mamalia, moluska, dan reptil
berbagai ukuran," kata ilmuwan dari Queen's University Belfast seperti dikutip dari situs Phys.org, Selasa
(26/11/2019).

Suara bising berasal tak hanya dari kendaraan, pesawat, kapal di lautan namun juga wilayah
industri di pusat-pusat kota yang padat. Studi yang dipublikasikan dalam Royal Society's Biology Letters
ini menyebutkan respon hewan terhadap suara bising dari manusia memang tidak selalu langsung
dirasakan. Namun beberapa contoh mengungkapkan kalau suara buatan manusia berdampak negatif.

Misalnya saja suara bising terbukti menganggu sistem deteksi sonar yang digunakan kelelawar
untuk menemukan mangsa. Sistem sonar yang terganggu juga dialami oleh paus. Suara yang dihasilkan
oleh kapal-kapal yang melaju di lautan membuat mereka kehilangan arah.

Di sisi lain, mangsa pun juga turut terkena imbas. Beberapa hewan yang mengandalkan suara
untuk mendeteksi pemangsa akan mengalami kesulitan untuk menghindari predator. "Mereka mungkin
tak dapat mendengar sehingga tak cukup waktu untuk melarikan diri," kata Hansjoerg Kunc, salah satu
peneliti studi ini.

Dengan berbagai bukti itu, kebisingan harus dianggap sebagai bentuk perubahan lingkungan dan
polusi yang serius karena mempengaruhi spesies akuatik dan terestrial.

"Polusi suara manusia dan respon hewan terhadapnya harus dilihat dalam konteks ekosistem. Terutama
ketika mempertimbangkan upaya konservasi. Analisis kami memberkan bukti kuantitatif yang diperlukan
untuk menanggulangi masalah ini dengan lebih efektif," tambah Kunc.

-Kompas.com

Menurut pendapat saya, Tak diragukan lagi bahwa suara memiliki pengaruh negatif terhadap
kesehatan manusia dan hewan .Kebisingan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran, stres, tekanan
darah tinggi, kurang tidur,gangguan produktivitas, dan penurunan umum dalam kualitas hidup, namun
kebisingan yang terjadi pafa hewan akan mempengaruhi kelangsungan hidup mereka dalam mencari
makanan.

4
https://sains.kompas.com/read/2019/11/26/200400423/kebisingan-yang-dihasilkan-manusia-jadi-polutan-global

Anda mungkin juga menyukai