Nim : 5180211169
Kelas : Perekonomian Indonesia / C
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh
anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu
negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.
Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang
berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu
negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam
wilayah suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X
dari Jepang yang mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa
tersebut termasuk ke dalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang
belum diperhitungkan, maka bersifat bruto atau/kotor.
Menurut Harrord-Domar
Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar dibangun berdasarkan pengalaman
Negara maju. Harrod-Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di
dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai watak ganda yg
dimiliki investasi. Pertama ia menciptakan pendapatan dan kedua ia memperbesar
kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Yang
pertama dapat disebut sebagai “dampak permintaan” dan yang kedua “dampak
penawaran” investasi. Model yang dibuat oleh Harrod dan Domar didasarkan
pada asumsi sebagai berikut :
Didalam perekonomian itu hanya terdapat satu jenis produk. Kesemua asumsi ini
tidak penting bagi kesimpulan akhir permasalahannya, namun dimaksudkan untuk
menyederhanakan analisanya.
Menurut David Ricardo
Garis besar proses pertumbuhan dan kesimpulan-kesimpulan dari Ricardo tidak
jauh berbeda dengan teori Adam Smith. Tema dari proses pertumbuhan ekonomi
masih pada perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan
output. Selain itu Ricardo juga menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah
(sumberdaya alam) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor
pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat.
Teori Ricardo ini diungkapkan pertama kali dalam The Principles of Political
Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun 1917. Sebelum membicarakan
aspek-aspek pertumbuhan dari Ricardo terlebih dahulu kita coba untuk mengenali
ciri-ciri perekonomian Ricardo sebagai berikut :
Jumlah tanah terbatas
Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada apakah
tingkat upah diatas atau dibawah tingkat upah minimal (tingkat upah
alamiah = natural wage)
Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik
modal berada diatas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk
menarik mereka melakukan investasi.
Kemajuan teknologi sepanjang waktu
Sektor pertanian dominan.
Faktor penentu pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dijabarkan sebagai berikut :
Faktor tanah dan kekayaan alam
Faktor tanah dan kekayaan alam menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan
ekonomi adalah karena suatu negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah
akan lebih mudah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan
negara yang kurang memiliki kekayaan alam. Hal ini disebabkan karena tanah dan
kekayaan alam yang dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan dan diolah untuk
menghasilkan pendapatan negara. Tanah dan kekayaan alam suatu negara bisa
berupa kesuburan tanah, luas tanah, kondisi iklim, dan kondisi cuaca.
Faktor Kuantitas dan Kualitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Peningkatan jumlah penduduk suatu negara dapat mendorong laju peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena dengan adanya peningkatan
jumlah penduduk maka akan muncul salah satu contoh pertumbuhan ekonomi
yaitu jumlah angkatan kerja yang meningkat. Didukung dengan adanya
pendidikan yang baik, pelatihan-pelatihan, dan program-program untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), maka angkatan kerja
tersebut bisa menjadi pendukung dalam kegiatan produksi dan berkontribusi
dalam menghasilkan pendapatan negara. Dalam hal ini pendapatan negara yang
diterima dari tenaga kerja adalah bisa dari sektor pajak.
Namun pemerintah suatu negara juga harus memperhatikan lapangan kerja yang
tersedia. Jangan sampai dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat malah
menjadikan lapangan kerja kurang tersedia, sehingga bisa menimbulkan masalah
baru yaitu pengangguran.
Didalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga
mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun
pola dan prosesnya berbeda antarnegara. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan
antarnegara dalam sejumlah faktor internal seperti berikut :