Ilmu ini dikembangkan dari pengalaman mempelajari beberapa wabah penyakit pada
waktu-waktu tertentu dengan angka kematian yang tinggi. Dalam dunia kesehatan,
Epidemiologi akan terkait erat dengan pengertian sureilans. Menurut WHO, surveilans
adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara
sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan
suatu definisi surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian
epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan pentingnya
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan
analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang pedoman penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Kesehatan). Sedangkan dasar hukum yang digunakan dalam penilaian
Jabfung Epidemiologi sebagai berikut :
1. UU No. 8 Th. 1974 jo UU No.43 Th. 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
2. PP No. 16 Th. 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS
3. PP No. 32 Th. 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Keppres No. 87 Th. 1999 tentang Rumpun Jabfung PNS
5. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial, Dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor : 395/SKB/Menkes-Kesos/SKB/V/2001
6. Kepmenkes No. 30.A/Menkes/SK/I/1999 tentang Pola Pengembangan Karier PNS
di jajaran Kesehatan
Berikut contoh komposisi/unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit
Fungsional Epidemiologi Kesehatan Muda.
Unsur utama meliputi antara lain:
1. Pendidikan
2. Pelayanan / Kegiatan Tugas Pokok
3. Pengabdian pada Masyarakat
4. Pengembangan ProfesiSedangkan Unsur Penunjang, adalah kegiatan yang
mendukung Pelaksanaan
Tugas Jabatan fungsional (Jabfung) dengan komposisi :
Sekurang-kurangnya 80 % dari Unsur Utama
Sebanyak-banyaknya 20 % dari Unsur Penunjang
Komposisi jumlah angka kredit minimal 80 % dari unsur utama, yang meliputi
Pendidikan ( formal, diklat fungsional ), Pelayanan sesuai dengan tugas pokok, dan
Pengembangan profesi ( membuat karya tulis ilmiah di Bidang Kesehatan).Komposisi
minimal 20 % dari unsur penunjang yang meliputi Mengajar, Mengikuti seminar,
Menjadi anggota organisasi profesi, Menjadi anggota tim penilai angka kredit,
Memperoleh gelar keseragaman di luar bidang tugas, serta Memperoleh tanda jasa/
piagam penghargaanSecara detail, uraian beberapa unsur penilaian diatas sebagai
berikut :
A. Unsur Utama, Pendidikan
Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang epidemiologi dan mendapatkan Surat
Tanda Tamat Pendidikan & Latihan (STTPL) atau sertifikat