Anda di halaman 1dari 3

No.

Formulir : FRM-QMR/006
Tanggal Terbit : 2 Mei 2011
No Revisi : 00
Halaman : 1 dari 1

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN


LAMPUNG

FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IRI/015/xx 00 1 dari 3
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :
Direktur RSPBAL,
PROSEDUR
TETAP
1 Januari 2012

PENGERTIAN Tindakan keperawatan yang dikerjakan dengan cara melakukan


vibrasi dan perkusi pada punggung / bagian belakang dinding
dada.

TUJUAN 1. Melepaskan sekret yang menempel pada bronkus dan atau


bronkiolus serta memudahkan pengeluaran sekret yang kental
untuk melongarkan jalan nafas.
2. Supaya tindakan dilakukan dengan benar

KEBIJAKAN

PETUGAS 1. Perawat

PERALATAN 1. Stetoskop
2. Handuk
3. Nierbeken / bengkok
4. Tissue

PROSEDUR 1. Pasien
Pasien/ keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan

2. Pelaksanaan

1. VIBRASI
Tujuan :
a. Meningkatkan kekuatan daya dorong udara eklasi untuk
melepaskan sputum yang menempel pada alveoli,
bronkus dan atau bronkio
b. Mendorong keluar sekresi yang tertimbun di alveoli
dengan menggetarkan dinding dada pada saat
ekspirasi.

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company
No. Formulir : FRM-QMR/006
Tanggal Terbit : 2 Mei 2011
No Revisi : 00
Halaman : 1 dari 1

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN


LAMPUNG

FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IRI/015/xxx 00 2 dari 3

PROSEDUR TEKNIK / CARA :


a. Cuci tangan sebelum dan setelah
b. Auskultasi bunyi paru, indentifikasi segmen paru yang
banyak penumpukan sekret.
c. Posisikan pasien, bila mungkin duduk dan bila pasien
tidur maka pasien dimiringkan kearah yang berlawanan
dari segmen paru yang banyak terjadi penumpukan
sekret.
d. Posisi perawat berada dibelakang pasien, kedua
pangkal telapak tangan diletakan pada punggung
pasien.
e. Lakukan vibrasi dengan cara menggetarkan pangkal
telapak tangan diletakkan pada punggung secara
perlahan pada saat ekshlasi, lakukan selama 3-5
menit.
f. Langkah selanjutnya yaitu satu tangan perawat
diletakkan pada bagian dada anterior dan satu tangan
yang lain pada bagian pasterior. Berikan tekanan pada
saat pasien melakukan ekspirasi dengan
menggunakan kekuatan otot bahu, sambil mendorong
dan menggerakkan dinding dada pasien.

2. PERKUSI / CLAPPING
Bila pasien dapat duduk, anjurkan untuk duduk. Bila pasien
tidur, maka pasien dimiringkan kearah yang berlawanan
dari segmen dari segmen paru yang banyak terjadi
penumpukkan sekret.

TEKNIK / CARA :
a. Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan
b. Auskultasi bunyi paru, identifikasi segmen paru yang
banyak terdapat penumpukan sekret.
c. Posisi perawat berada di belakang pasien
d. Alasi lokasi yang akan diperkusi dengan handuk.
e. Rapatkan dan tangkupkan telapak tangan, pukulkan
kepunggung pasien ditempat yang banyak terdapat
sekret.
f. Lakukan perkusi selama 3 – 5 menit tiap posisi.
g. Selama proses perkusi anjuran pasien untuk menarik
napas dalam dan batu efektif untuk mengeluarkan
sekret.

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company
No. Formulir : FRM-QMR/006
Tanggal Terbit : 2 Mei 2011
No Revisi : 00
Halaman : 1 dari 1

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN


LAMPUNG

FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IRI/015/xxx 00 3 dari 3

DOKUMEN AK-IRI/2012/015 Tentang Alur Kerja Pemberian Asuhan


TERKAIT Keperawatan

PROSEDUR 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Rawat Jalan
3. Instalasi Fisioterapi

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company

Anda mungkin juga menyukai