Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT PERTAMINA - BINTANG AMIN

LAMPUNG

PENANGANAN PASIEN KERACUNAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IGD/002/008 00 1 dari 3
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :
Direktur, RSPBAL
PROSEDUR
TETAP
1 Januari 2012

PENGERTIAN Pertolongan/ bantuan yang diberikan kepada pasien keracunan baik


disengaja maupun karena tidak disengaja atau sebab lainnya.

TUJUAN 1. Mencegah dan menghentikan efek samping racun.


2. Mencegah kematiian.
3. Supaya tindakan dilakukan dengan benar.

KEBIJAKAN Mengacu pada Pedoman Pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit,


Drektorat Keperawatan dan Keteknisan Medik, Dirjen Bina Pelayanan
Medik DepKes RI, 2005

PETUHAS 1. Perawat
2. Dokter
PERALATAN 1. Alat
a. NGT sesuai ukuran, jika memungkinkan pakai nomor terbesar
b. Air hangat, susu, the, putih telur mentah.
c. Alat klisma, jika perlu

2. Obat-obatan
a. Cairan norit.
b. Natrium bicarbonate (bicnat) 5%
c. Antacid
d. Oksigen

PROSEDUR 1. Pasien
Pasien/ keluarga diberi tahu tentag rencana tindakan yang akan
dilakukan.

Pelaksanaan…….

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company
RUMAH SAKIT PERTAMINA - BINTANG AMIN
LAMPUNG

PENANGANAN PASIEN KERACUNAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IGD/002/008 00 2 dari 3

PROSEDUR 2. Pelaksanaan
a. Cari penyebab racun yang mengenainya.
b. Pakai sarung tangan, masker dan schort
c. Bersihkan saluran napas dari kotoran, sekresi dan mutahan
d. Berikan bantuan napas jika terjadi henti napas secara
langsung, hindari aspirasi gas racun dari pasien.
e. Cegah penyerapan racun dan keluarkan racun dengan cara,
sebagai berikut :

1) Apabila racun ditelan


a) Encerkan racun yang ada dilambung dan halangi
penyerapannya dengan susu dan/ atau putih telur
mentah atau air matang 200cc + norit atau berikan
universal antidotum (2 bagian norit + 1 bagian the pekat
+ bagian antasida).
b) Kosongkan lambung (efektif bila dilakukan 4 jam
pertama setelah racun ditelan) dengan tindakan
emesis, yaitu dengan cara :
i) Mekanik : rangsang dinding faring dengan jari
ii) Obat-obatan :air garam dan sirup pekat, CuSO4,
atau ZnSO4.
c) Lakukan bilas lambung dengan cara :
i) Pasien telungkup dengan kepala dan bahu lebih
rendah (setelah pasien terpasang Guedel dengan
nomor besar)
ii) Masukan universal antidotum
iii) Bilas dengan cairan pembilas hangat sekitar 250cc
setiap kali, sampai kurang lebih 20 kali dengan
bilasan terakhir ditinggalkan dilambung.
iv) Bila perlu bilas usus besar dengan pencahar atau
klisma dengan sabun/ gliseril per rectal.
d) Tidak dilakukan apabila keracunan disebabkan oleh zat
korosif (asam/ basa kuat), keracunan senyawa
hidrokarbon (minyak tanah, bensin) dan adanya
penurunan kesadaran.

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company
RUMAH SAKIT PERTAMINA - BINTANG AMIN
LAMPUNG

PENANGANAN PASIEN KERACUNAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SOP-IGD/002/008 00 3 dari 3

PROSEDUR 2) Apabila racun melalui kulit/ mata


a) Pakaian yang terkena kontaminasi dilepas.
b) Cuci atau bilas bagian yang terkena dengan air dan
sabun atau jika terkontaminasi asam kuat dapat dibilas
dengan larutan Natrium Bicarbonat dan jika terkena
basa kuat dapat dibilas dengan asam cuka encer.

3) Apabila racun melalui inhalasi


a) Pindahkan pasien ke tempat yang aman.
b) Lakukan pernapasan buatan untuk mengeluarkan
racun yang terhisap, jangan lakukan dari mulut ke
mulut.

4) Apabila racun melalui suntikan


a) Pasang tourniquet pada bagian proximal tempat
suntikan, jaga agar denyut nadi di bagian distal masih
teraba. Lepaskan 1 menit setetiap 15 menit sekali.
b) Beri kompres dingin/ es ditempat suntikan.
c) Beri efinefrin 1/1000 dengan dosis 0,3-0,4 mg/cc
diberikan IM.

Hal yang perlu diperhatikan :


1. Perhatikan tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital selama dan
setelah tindakan dilakukan.
2. Amankan fungsi pernapasan dan sirkulasi
3. Segera lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan force
dieresis atau kebutuhan terapi lainnya.

DOKUMEN AK-IGD/2012/002 ; Pengelolaan Pasien Gawat Darurat


TERKAIT

UNIT TERKAIT Semua unit kerja yang mengelola pasien keracunan, terutama IGD

This document belongs to RS Pertamina-Bintang Amin Lampung and must not be reproduced without the formal authorization of the company

Anda mungkin juga menyukai