Anda di halaman 1dari 4

EVAKUASI CAIRAN PLEURA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05.02.4 01 1/4

Ditetapkan :
Tanggal terbit DIREKTUR RUMAH SAKIT PARU
PROVINSI JAWA BARAT,
3 Agustus 2017
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. HADRI PRAMONO, MARS
Pembina
NIP.19670212 200211 1 001

Tindakan mengaspirasi cairan pleura atau udara, dilakukan


PENGERTIAN
untuk menghilangkan tekanan, nyeri atau dispnea.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk evakuasi


TUJUAN
cairan pleura.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa


KEBIJAKAN Barat Nomor 445/1349.1/TU.1/RSP tentang Pelayanan
anestesi dan bedah di Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat.

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Spuit 5 ml, 20 ml, dan 50 ml.


2. Jarum no 16, 14 (jika perlu)
3. Threeway/stopcock panjang
4. Blood set
5. Cairan antiseptik (alkohol 70% dan betadin 10%)
6. Anestesi lokal (lidocain amp 2%)
7. Tempat/botol penampung sampel cairan untuk
pemeriksaan kultur/citologi cairan pleura
8. Kasa steril.
9. Sarung tangan steril.
10. Bak instrumen steril berisi duk, klem, com kecil dan kasa
yg dibungkus dengan kain
11. Perlak
12. Plester dan gunting
13. Lampu tindakan
EVAKUASI CAIRAN PLEURA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05.02.4 01 1/4

14. Botol/tempat penampung cairan pleura


15. Scort/ celemek
16. Klem duk

P Persiapan pasien :

1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tindakan


2. Meminta klien untuk menandatangani informed concent.
3. Membantu klien untuk membuka pakaian pada bagian
atas.
4. Menjaga kebutuhan privasi klien.

Pelaksanaan :

1. Dokter dan perawat mencuci tangan dan memasang


sarung tangan steril
2. Membantu klien mengatur posisi, area yang akan di funksi
menghadap ke arah dokter / membelakangi dokter
3. Selama dokter melakukan prosedur, memberikan
dukungan emosional dan fisik pada klien dan siapkan klien
terhadap hal-hal yang akan terjadi :
a. Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak,
dan tidak batuk selama dilakukan funksi, bila akan batuk
harus memberitahu lebih dahulu
b. Memberitahukan kepada klien saat obat anestesi
lokalnya akan disuntikkan.
4. Mengatur pencahayaan, gunakan lampu tindakan bila
perlu.
5. Mengatur perlak di bagian bawah area yang akan di punksi
6. Meletakkan botol/tempat penampung cairan pleura
7. Menyiapkan alat-alat didekat klien.
8. Buka ikatan kain pembungkus instrumen, buka tutup bak
instrumen
9. Buka blood set, threeway/stopcock, spuit 20 cc / 50 cc,
spuit 5 cc, letakkan di area dekat bak instrumen
10. Dokter mengambil klem dan kasa untuk dilakukan
disinfeksi pada tempat penusukan jarum punksi dan area
kulit sekitarnya
11. Memberikan betadin 10% dan alkohol 70% pada dokter
EVAKUASI CAIRAN PLEURA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05.02.4 01 1/4

12. Dokter melakukan anestesi lokal dengan menyuntikkan


lidocain amp
13. Dokter mengambil duk lubang steril, menempatkan lubang
duk tepat diarea yang akan di punksi, ujung-ujung duk
bagian atas disatukan/diikatkan dengan klem duk
14. Dokter menghubungkan antara bloodset,
threeway/stopcock, spuit 20 cc / 50cc, jarum punksi,
kemudian menusukkan jarum di area yang sudah
ditentukan dan melakukan evakuasi cairan pleura
15. Berikan tempat/botol sampel untuk menampung cairan jika
diperlukan pemeriksaan kultur/Sitologi cairan pleura
16. Selama proses pengambilan cairan pleura observasi
keadaan umum pasien, tekankan agar pasien tidak batuk
selama proses pengambilan cairan pleura dan anjurkan
untuk secepatnya memberitahu petugas apabila ingin
batuk
17. Bila proses pengambilan cairan pleura telah selesai, jarum
dicabut, memberikan tekanan pada area punksi dan
tempat penusukan ditutup dengan kasa steril dan diplester
18. Memastikan kepada dokter apakah diperlukan
pemeriksaan rontgen kembali.
19. Memberitahu pasien bahwa prosedur telah selesai, pasien
dirapikan dan kembali ke ruang rawat inap
20. Alat-alat dibereskan, jika perlu perlak dan duk dibersihkan
dan dicuci
21. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

Evaluasi :

1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum,


selama, dan sesudah prosedur.
2. Mengevaluasi adanya keluhan pening, rasa sesak
didada, batuk, sputum dengan bercampur serat darah,
takikardi, dan sianosis.
3. Mengevaluasi karakteristik cairan yang keluar : jumlah,
konsistensi, dan warnanya.
4. Mengobservasi tanda-tanda vital paska prosedur secara
periodik.
EVAKUASI CAIRAN PLEURA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05.02.4 01 1/4

Dokumentasi :

1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur.


2. Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
3. Mencatat bila ada keluhan pening, rasa sesak didada,
batuk, sputum dengan bercampur serat darah, takikardi,
dan sianosis.
4. Mencatat karakteristik cairan yang keluar: jumlah,
konsistensi, dan warnanya.
5. Mencatat hasil observasi tanda-tanda vital paska prosedur

Unit Terkait Ruang Tindakan Medis Paru

Anda mungkin juga menyukai