Anda di halaman 1dari 4

Prosedur Pemeriksaan dan Pemeliharaan Preventive Sphygmomanometer Air Raksa dan Aneroid

No.Prosedur : Revisi ke : Tanggal : Halaman ke :


PM – 2015-1001 0 21 Mei 2015 1 dari 4

1. Lingkup :
Prosedur ini digunakan pada peralatan sphygmomanometer air raksa dan sphygmomanometer aneroid,
termasuk di dalamnya manometer, cuff/manset (kantong yang dapat mengembang), bulb/balon elastis
yang dapat dipompa dan selang-selang/pipa elastis.
Prosedur ini tidak berlaku untuk peralatan pengukur tekanan darah otomatis baik langsung atau tidak
langsung.

2. Lev el Re siko : Resiko Rendah

3. Nama L ain : Tensimeter air raksa dan Tensimeter aneroid

4. Penggunaan : Di semua sarana/unit pelayanan kesehatan

5. Pengantar :
Sphygmomanometer air raksa dan aneroid merupakan peralatan kesehatan yang berfungsi untuk
mengukur tekanan darah tubuh secara tidak langsung (non-invasive).
Sphygmomanometer terdiri dari selang-selang elastis, cuff/manset (kantong yang dapat mengembang),
bulb/balon elastis yang dapat dipompa dan manometer (meter penunjuk tekanan). Manometer (meter
penunjuk tekanan) dapat berupa tipe air raksa atau aneroid (tanpa cairan).
Pada sphygmomanometer jenis air raksa terdapat bidang datar vertical yang dilengkapi dengan pipa
kapiler berskala yang terhubung dengan wadah penampung air raksa. Wadah penampung air raksa ini
terhubung dengan selang-selang-manset serta bulb/balon yang dilengkapi dengan regulator tekanan.
Yang membedakan sphygmomanometer jenis air raksa dan aneroid adalah hanya meter penunjuk
tekanannya saja. Untuk jenis aneroid penunjuk tekanan berupa pressure gauge jenis bourdon tube.
Perhatian :
a. Untuk sphygmomanometer jenis air raksa, hati-hati dalam penyimpanan, karena air
raksa bersifat racun maka pastikan air raksa sudah masuk semua ke dalam wadahnya
dan kunci wadahnya sebelum alkes ini disimpan.
b. Hindari kontak langsung dengan kulit yang terluka atau terhirup. Gunakan pelindung
saat pemeriksaan dan pemeliharaan seperti : sarung tangan dan masker.
c. Sebelum melakukan pemeliharaan, baca buku petunjuk penggunaan dan
pemeliharaan/service alat dari pabrik.

6. Alat Ukur dan Bah an Pemeli haraan


a. Pressure Meter (resolusi 0,5 mmHg) b. Stop Watch/Timer (detik)
c. Toolset d. Air Raksa / Pressure Gauge
e. Manset dan Bulb f. Selang/pipa kecil elastis
g. Kapas h. Mangkuk plastic
i. Spuit (10 cc) j. Batang kecil pendorong
k. Filter l. Cairan pembersih & Kain Lap

7. Pe m e rik s a a n Ku a litas Per a l a t a n (Qualitative Task)


a. Chasis/Selungkup
 Periksa kebersihan dan kondisi peralatan secara umum.
 Pastikan semua konektor terhubung dengan baik dan kencang
 Periksa/pastikan tidak ada tanda retak pada pipa kaca kapiler.
 Periksa dan pastikan tidak ada tanda/bekas tumpahan/bocor dari air raksa.

by Arif Joko Wuryanto, ST


Prosedur Pemeriksaan dan Pemeliharaan Preventive Sphygmomanometer Air Raksa dan Aneroid
No.Prosedur : Revisi ke : Tanggal : Halaman ke :
PM – 2015-1001 0 21 Mei 2015 2 dari 4

 Periksa selungkup pressure gauge, pastikan tidak ada yang kendur/bocor.

b. Sistem Pengunci
 Untuk alat yang dilekatkan di tiang yang bergerak, periksa kondisi baut penguncinya.
 Untuk alat yang dilekatkan di dinding atau wadah, periksa kondisi keamanan perekatnya.

c. Sistem Pergerakan & Pengereman


 Untuk peralatan yang bergerak, periksa kondisi baut pengunci roda.
 Periksa sistem pergerakan roda. Pastikan roda dapat bergerak dan berputar dengan baik.
 Periksa sistem pengunci untuk pengaturan tinggi tiang penyangga alat berfungsi baik.

d. Selang/Pipa/Balon pemompa (bulb)


 Periksa kondisi selang-selang, pipa dan balon pemompa (bulb).
 Pastikan kondisinya bersih, lentur,tidak ada bocor dan tidak pecah.
 Ganti bagian yang rusak dengan yang baik.

e. Penjepit /Konektor
 Periksa dan pastikan kondisi semua penjepit dan konektor berfungsi baik.

f. Filter
 Periksa kondisi filter pada pipa kapiler air raksa dan wadah penampung air raksa.
 Ganti filternya jika sudah kotor atau rusak.

g. Katup Pengatur Tekanan/Regulator


 Periksa akurasi katup pengatur tekanan berfungsi baik ( 2 mmHg – 3 mmHg/detik).
 Tutup katup, beri tekanan dengan memompa bulb perhatikan penurunan tekanannya
tidak lebih dari 3 mmHg/detik. Jika katup ini rusak, maka sulit untuk mengatur
penurunan tekanannya (tekanan akan turun dengan cepat).

h. Indikator/Penunjuk Tekanan
 Meter dan skalanya harus bersih/jelas dan mudah dibaca.
 Pastikan posisi meter/skalanya sesuai.

i. Pengaturan Titik Nol


 Tanpa adanya tekanan pada cuff/manset, perhatikan posisi permukaan air raksa dan
pressure gauge pada posisi nol ( ± 1 mmHg).
 Jika posisi air raksa tidak nol tambahkan atau kurangi air raksa secara hati-hati.
 Buang/ganti pressure gauge aneroid jika penunjukkannya tidak dapat kembali ke
posisi semula( ± 1 mmHg).

j. Manset
 Pastikan manset yang digunakan sesuai dengan umur pasien (dewasa, anak/bayi).
 Periksa manset dapat mengembang dan tidak bocor.
 Periksa sistem perekatnya masih baik.

k. Pressure Gauge/Pipa Kapiler


 Periksa kondisi jarum penunjuk pada pressure gauge baik (tidak melengkung) dan
jarum bergerak secara perlahan dan halus kenaikannya jika ada tekanan.

by Arif Joko Wuryanto, ST


Prosedur Pemeriksaan dan Pemeliharaan Preventive Sphygmomanometer Air Raksa dan Aneroid
No.Prosedur : Revisi ke : Tanggal : Halaman ke :
PM – 2015-1001 0 21 Mei 2015 3 dari 4

 Untuk manometer air raksa, pipa kaca kapiler dan air raksanya harus bersih dan tidak
ada gelembung udaranya.
 Periksa pergerakan air raksa pada pipa kaca kapiler akan naik/turun secara
perlahan/halus jika pipa kaca dan air raksa bersih. Jika sebaliknya maka dapat dipastikan
pipa kaca, air raksa dan filter kotor.
 Bersihkan pipa kaca dengan mendorong kapas sepanjang pipa kaca.
 Bersihkan air raksa dengan menuangkannya dari wadah air raksa ke mangkuk
plastik.Gunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan air raksa dengan memutar-
mutar air raksa dengan kapas dalam manguk plastik.

l. Label/Penandaan Alat
 Periksa semua label/penandaan identitas alat.
 Periksa ketersediaan petunjuk penggunaan alat.
 Periksa ketersediaan kartu catatan pemeliharaan alat.

8. Pemeriksaan Kinerja Peralatan ( Quantitative


Task )
a. Pemeriksaan Bocor Tekanan ( ≤ 15 mmHg/1menit)
 Lakukan pemasangan seperti pada gambar.
 Lekatkan manset melingkar pada botol secara kuat.
 Tutup katup regulator pada balon pemompa.
 Pompa sampai tekanan 250 mmHg.
 Tunggu sampai 1 menit.
 Periksa bocor tekanan setelah 1 menit tidak boleh lebih dari 15 mmHg.

Gambar Pemeriksaan Kinerja Spygmomanometer

by Arif Joko Wuryanto, ST


Prosedur Pemeriksaan dan Pemeliharaan Preventive Sphygmomanometer Air Raksa dan Aneroid
No.Prosedur : Revisi ke : Tanggal : Halaman ke :
PM – 2015-1001 0 21 Mei 2015 4 dari 4

b. Pemeriksaan Akurasi Tekanan (≤ 3 mmHg dari nilai sebenarnya)


 Lakukan pemasangan seperti gambar.
 Lekatkan manset melingkar pada botol secara kuat.
 Tutup katup regulator pada balon pemompa.
 Atur tekanan dari titik 0 , 50, 100, 150, 200, 250 mmHg.
 Lakukan pengukuran 2 kali.
 Lakukan analisa hasil pengukuran dengan menghitung nilai rata-rata dan nilai koreksinya.
 Nilai koreksi = rata-rata pada standar – titik setting

9. Pemeliharaan Berkala/Preventive
 Bersihkan seluruh permukaan luar alat.
 Bersihkan pipa kaca kapiler alat dan air raksa jika diperlukan
 Beri pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak dan roda.
 Ganti filter-filter dan air raksa jika kotor.
 Periksa kembali alat, pastikan tidak ada air raksa yang tumpah/keluar dari alat dan
manset, selang-selang dan balon pompa sudah terhubung dengan baik.

10. Referensi/Acuan :
 Emergency Healthcare Research Institute (ECRI) 424-20010301
 OIML R-16-1

by Arif Joko Wuryanto, ST

Anda mungkin juga menyukai