1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan penunjang status gizi lainnya dengan foto rontgen, CT scan, MRI
dan USG. Pemeriksaan radiologis juga perlu dilakukan untuk menemukan adanya
kelainan pada paru.
3. Diagnosa kerja pada kelainan nutrisi yaitu Status Gizi Antropometrik :
obesitas,pre-obes,marasmus, kwarshiorkor, chronic energy deficiency.
Berat badan
Penilaian:
5-10% kehilangan BB ringan
15-25% kehilangan BB sedang
> 25% kehilangan BB berat
Tinggi badan
Rasio BB/TB sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status gizi karena
mencerminkan proporsi tubuh serta dapat membedakan antara wasting dan stunting
atau perawakan pendek. Indeks pada anak perempuan hanya sampai 135 cm dan
anak laki-laki sampai TB 145 cm dan setelah itu rasio BB/TB tidak begitu banyak
berarti karena adanya percepatan tumbuh. Indeks ini tidak memerlukan faktor
umur.
Interpretasi:
Pemeriksaan ini digunakan pada anak 1-5 tahun, dan sudah dapat
menunjukkan status gizi anak. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri, pertengahan
akromion dan olekranon, menggunakan pita pengukur yang tidak melar atau pita
khusus (WHO/CARE) yang diberi warna hijau (> 12,5 cm), kuning (11,5-12,5 cm)
dan merah (<11,5 cm).
Interpretasi:
Interpretasi LLA/U:
85-10% Gizi baik/normal
70-85% Gizi kurang
< 70% Gizi buruk
Lingkaran kepala
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan.
Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak. Pengukuran dilakukan dengan pita
pengukur yang tidak melar, tepat diatas supra orbita pada bagian yang paling
menonjol dan melalui oksiput sehingga didapat nilai lingkar kepala yang maksimal.
Interpretasi:
4. Tinja rutin
Kwashiorkor dan marasmus : Untuk mengetahui mikroorganisme
penyebab ascaris,ancylostoma dan entamoeba)
Disentri : - Basil dalam tinja, Leukosit > 10 LPB
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan
fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Penilaian antropometris yang penting dilakukan ialah penimbangan berat dan
pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps. Pemeriksaan ini
penting, terutama pada anak yang berkelas ekonomi dan sosial rendah. Pengamatan
anak dipusatkan terutama pada percepatan tumbuh.
Berat badan
Penilaian:
5-10% kehilangan BB ringan
15-25% kehilangan BB sedang
> 25% kehilangan BB berat
Tinggi badan
Rasio BB/TB sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status gizi karena
mencerminkan proporsi tubuh serta dapat membedakan antara wasting dan stunting
atau perawakan pendek. Indeks pada anak perempuan hanya sampai 135 cm dan
anak laki-laki sampai TB 145 cm dan setelah itu rasio BB/TB tidak begitu banyak
berarti karena adanya percepatan tumbuh. Indeks ini tidak memerlukan faktor
umur.
Interpretasi:
Pemeriksaan ini digunakan pada anak 1-5 tahun, dan sudah dapat
menunjukkan status gizi anak. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri, pertengahan
akromion dan olekranon, menggunakan pita pengukur yang tidak melar atau pita
khusus (WHO/CARE) yang diberi warna hijau (> 12,5 cm), kuning (11,5-12,5 cm)
dan merah (<11,5 cm).
Interpretasi:
Interpretasi LLA/U:
85-10% Gizi baik/normal
70-85% Gizi kurang
< 70% Gizi buruk
Lingkaran kepala
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan.
Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak. Pengukuran dilakukan dengan pita
pengukur yang tidak melar, tepat diatas supra orbita pada bagian yang paling
menonjol dan melalui oksiput sehingga didapat nilai lingkar kepala yang maksimal.
Interpretasi:
Pudjiadi S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi ke-14. FKUI. Jakarta. 2015;
104-36.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak. Jilid I. FKUI. Jakarta.; 360-66.