Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

D. Tekanan Osmotik / Sistem Osmotik

Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan


osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh suatu membran yang
dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut. Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan
yang diperlukan untuk menghentikan osmosis, yaitu gerakan molekul pelarut melewati membran
semipermeabel ke larutan yang lebih pekat. Tekanan osmotik merupakan salah satu sifat koligatif
larutan. (Chang, 2005)

E. Potensial Kimia Air

Potensial kimia air merupakan konsep yang sangat penting dalam fisiologi tumbuhan. Pada
tahun 1960, Ralph O Slatyer Canberra, Australia dan Sterling A Taylor di Utah State University,
Amerika Serikat mengusulkan agar potensial kimia air digunakan sebagai dasar untuk
menyatakan sifat air dalam sistem tumbuhan-tanah-udara. Menurut mereka, potensial air (ψ)
merupakan suatu sistem atau bagian sistem yang mengandung air, atau dapat mengandung air,
setara dengan potensial kimia air dalam sistem atau bagian sistem tersebut dibandingkan dengan
potensial kimia air murni, pada tekanan atmosfer dan pada suhu sama. Para ahli fisiologi
tumbuhan sudah sejak lama memakai satuan tekanan untuk membahas pergerakan air, termasuk
difusi. Penggunaan satuan energi untuk potensial air juga masih basah, tapi sebagian besar ahli
fisiologi tumbuhan dan ahli ilmu tanah kini menggunakan batasan potensial air seperti berikut:
Potensial air (psi) adalah potensial kimia air dalam suatu sistem atau bagian sistem, dinyatakan
dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air murni (juga dalam satuan
tekanan), pada tekanan atmosfer, dan pada suhu serta ketinggian yang sama; dan potensial
kimia air murni itu di tentukan sama dengan nol. Batasan ini dapat dinyatakan dengan hubungan
berikut (Salisbury, 1995):
ψ = (μw – μw’ vw)
dengan :
ψ : Potensial air
μw : Potensial kimia air dalam sistem
μw’: Potensial kimia air murni pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama dengan sistem
tersebut
vw : Volume molar parsial dari air (18cm3 mol-1)
Potensial air bukan saja menjadi penentu akhir dari proses pergerakan air secara difusi,tapi
juga menjadi penentu tak langsung perpindahan massa air yang terjadi karena adanya gradien
tekanan, sedangkan gradien tekanan timbul akibat pergerakan secara difusi. Pada metode
volume-jaringan sampel jaringan yang diinginkan dimasukkan ke dalam seri larutan dengan
ragam konsentrasi yang diketahui (biasanya sukrosa, sorbitol, manitol, atau lebih baik lagi
polietilen glikol). Linarut terbaik untuk pengukuran semacam ini adalah yang tidak mudah
melintasi membran atau yang tidak merusak jaringan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
larutan yang tidak mengubah volume jaringan, artinya tidak ada air yang masuk atau yang
hilang. Ini menandakan bahwa jaringan dan larutan sudah sejak semula berada dalam
kesetimbangan; potensial air jaringan sudah dan masih sama dengan potensial air larutan.
(Salisbury, 1995)

Dalam beberapa praktek, ada beberapa cara untuk mengetahui perubahan volume. Salah satu
caranya adalah dengan mengukur volume jaringan sebelum Jaringan itu dimasukkan ke dalam
larutan (biasanya digunakan juga volume baku), dan kemudian mengukur volume (atau hanya
mengukur panjangnya) setelah beberapa waktu lamanya yang diperkirakan cukup untuk
berlangsungnya pertukaran air. Perubahan volume ini dapat dirajahkan sebagai fungsi dari
konsentrasi larutan, yang menunjukkan penambahan volume pada larutan yang encer dan
pengurangan volume pada larutan yang lebih pekat. Pada perajahan demikian, titik tempat kurva
volume menyilang garis nol menunjukkan larutan yang mempunyai potensial air sama dengan
potensial air jaringan pada awal percobaan. (Salisbury, 1995).

Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air
tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah
kurangdari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di sekitar
sistem di tingkatkan atau di turunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun
sesuai dengan perubahan tekanan tersebut. (Fitter, 1981)
Pada fisiologi tanaman hal biasa untuk menunjukkan energi bebas yang di kandung di dalam
air adalah dalam bentuk potensial air (ψ). Definisi dari potensial air adalah energi per unit
volume air, potensial air berbanding lurus dengan suhunya (Fitter, 1981)

Besar jumlah potensial air pada tumbuhan dipengaruhi oelah 4 macam komponen potensial,
yaitu gravitasi, matriks, osmotic dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air didalam
daerah gravitasi, potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat penyerapan.
Potensial osmotik bergantung pada hidrostatik atau tekanan angin dalam air. (Fitter, 1981)

F. Komponen Potensial Air

Komponen potensial air ada dua: potensial tekanan, timbul karena adanya tambahan
tekanan dan sama dengan tekanan nyata di bagian sistem tertentu dan potensial osmotik (disebut
juga potensial linarut), yang terjadi karena adanya unsur terlarut. Karena potensial tekanan
merupakan tekanan nyata, untuk mudahnya kita sebut tekanan. Lambang untuk potensial
osmotik atau potensial linarut adalah ψs. (Salisbury, 1995).

Didalam suatu sel, potensial air memiliki komponen, yaitu potensial tekanan dan
potensial osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air. Sedangkan
potensial osmosis menunjukkan status larutan didalam sel tersebut. Dengan memasukkan suatu
jaringan tumbuhan kedalam seri larutan yang telah diketahui potensialairnya, maka potensial air
jaringan tumbuhan tersebut dapat diketahui. (Wahyu, 2014).

Dapus
Salisbury, Frank B. dan Clean W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti 2. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi (edisi ke-3).
Jakarta: Erlangga. hlm. 16.

Fitter, W.G. 1981. Fisiologi Lingkungan Tumbuhan. Gadjah mada University press : Yogykarta

Anda mungkin juga menyukai