Anda di halaman 1dari 4

Data Pengamatan

Variasi Carrier (mL/L) *L *a *b


0,5 55,416 10,439 -13,791
1 55,032 10,352 -13,921
1,5 54,922 9,936 -14,038
2 54,851 9,733 -14,523
2,5 54,513 9,716 -14,801
Pembahasan

a) Kondisi Proses

Pada praktikum ini, proses pencelupan dilakukan dengan metode HTHP 2 bath – 2
stage, artinya pencelupan ini dilakukan dalam suasana suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam
mesin HTHP. Metode 2 bath – 2 stage yaitu zat warna direk (Solophenyl Scarlet BNLE) dan zat
warna disperse (ZW Dispersi Carrier BLUE) dibuat dalam masing-masing bak (terpisah) dan
fiksasinya dilakukan secara terpisah. Pencelupan yang dilakukan terlebih dahulu adalah zat
warna dispersi. Hal ini dilakukan karena zat warna disperse membutuhkan suhu fiksasi yang
lebih tinggi dibandingkan zat warna direk. Jika dilakukan pencelupan zat warna direk terlebih
dahulu, dikhawatirkan pada proses fiksasi zat warna disperse, zat warna direk akan mengalami
desorpsi sehingga menurunkan penyerapan zat warna pada kain.

Untuk larutan pencelupan polyester dengan zat warna disperse, larutan zat warna dibuat
dalam kondisi pH 6. Hal ini disebabkan karena dalam kondisi alkali akan menyebabkan
terjadinya hidrolisis pada polimer dari poliester yang dapat menurunkan derajat polimerisasi dari
polyester tersebut. Zat pembantu yang digunakan pada praktikum ini yaitu zat pendispersi,
carrier, zat pembasah, dan elektrolit. Zat pendispersi berfungsi untuk mendispersikan zat warna
disperse ke larutan secara monomolekuler, ditambahkan sebanyak 1 mL/L. Carrier berguna
untuk menggembungkan antar rantai molekul serat poliester sehingga zat warna disperse dapat
berdifusi masuk, ditambahkan sesuai variasi, 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 , 2,5 mL/L. Zat pembasah dan
elektrolit ditambahkan saat fiksasi zat warna direk. Zat pembasah berfungsi untuk mempercepat
pembasahan pada kain, ditambahkan sebanyak 1 mL/L. Elekrolit (NaCl) berfungsi untuk
menambah penyerapan zat warna direk, ditambahkan sebanyak 20 g/L. Untuk pencelupan zat
warna disperse, dilakukan pada suhu 100oC selama 30 menit sedangkan pencelupan zat warna
direk dilakukan pada suhu 100oC selama 30 menit.

b) Mekanisme Pencelupan
Mekanisme pencelupan serat poliester yaitu carrier akan menggembungkan serat
poliester sehingga terbentuk rongga antar rantai molekul serat poliester. Zat warna disperse
yang sudah didispersikan secara monomolekuler oleh zat pendispersi akan berdifusi ke antara
rongga tersebut sehingga serat poliester dapat terwarnai. Sedangkan untuk mekanisme
pencelupan serat kapas yaitu terjadi ikatan hydrogen antara gugus hidroksil dalam molekul
serat kapas dengan gugusan amina pada zat warna direk. Penambahan NaCl juga umumnya
dilakukan untuk mengurangi keelektronegatifan serat kapas yang menyebabkan kenaikan
afinitas antara serat kapas dengan zat warna direk sehingga zat warna lebih mudah menyerap.

c) Mekanisme Pencucian

Sesudah pencelupan polyester dengan zat warna dispersi, dilakukan cuci reduksi. Zat
yang digunakan yaitu kostik soda dan natrium hidrosulfit yang akan menghasilkan Hn yang
berfungsi untuk mereduksi zat warna yang menempel pada permukaan serat. Kostik soda
berfungsi untuk mengaktifkan natrium hidrosulfi agar menghasilkan Hn. Prosesnya dilakukan
pada suhu 70oC selama 10 menit. Reaksinya yaitu:

Untuk pencucian setelah pencelupan kapas dengan zat warna direk, dilakukan cuci
sabun panas, menggunakan teepol dan Na2CO3. Teepol berfungsi untuk penyabunan dalam
larutan cuci dan Na2CO3 berfungsi untuk memberikan suasana alkali pada larutan cuci.
Mekanisme cuci sabun panas yaitu menghilangkan zat warna yang hanya menempel di
permukaan serat. Cuci sabun panas ini dilakukan pada suhu 70oC selama 10 menit.

d) Hasil Evaluasi Spektrofotometri

Pada evaluasi ini, dilakukan pengukuran warna dengan sistem ruang warna CIE L*a*b
1976. Sistem ruang warna CIE L*a*b disusun dalam satu bentuk kubus. Nilai axis L*
ditunjukkan pada arah vertical dari atas ke bawah, dengan nilai maksimum di posisi 100 dan
nilai minimum 0 di posisi terbawah. Nilai a* dan b* menunjukkan kecenderungan arah warna.
Nilai a* (+) menunjukkan warna merah, a* (-) hijau, b* (+) kuning, dan b* (-) biru.
Variasi Carrier (mL/L) *L *a *b
0,5 55,416 10,439 -13,791
1 55,032 10,352 -13,921
1,5 54,922 9,936 -14,038
2 54,851 9,733 -14,523
2,5 54,513 9,716 -14,801
Pada data table diatas, menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi carrier yang digunakan
dalam pencelupan zat warna disperse direk pada kain T/C dengan metode 2 batch – 2 stage,
maka kecerahan warnanya semakin menurun. Hal ini disebabkan dengan semakin besar
konsentrasi carrier yang digunakan, maka pori-pori zat warna semakin banyak yang membesar
yang menyebabkan jarak antar polimer pada poliester semakin besar sehingga semakin banyak
zat warna disperse yang berdifusi ke dalam serat poliester pada proses difusi zat warna
disperse pada serat poliester dan menyebabkan penyerapan zat warna disperse semakin
banyak. Dengan penyerapan zat warna disperse yang semakin banyak, maka semakin banyak
zat warna disperse berada pada serat poliester sehingga kecerahan warnanya menurun.

Pada nilai arah warna, menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi carrier yang digunakan
maka arah warnanya cenderung kea rah biru. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya
carrier yang digunakan, maka penyerapan zat warna disperse (ZW Dispersi Carrier BLUE) pada
poliester juga semakin banyak. Karena zat warna disperse yang digunakan berwarna biru,
maka arah warnanya cenderung kea rah biru seiring penggunaan konsentrasi carrier yang
semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai arah warna pada table.
Pada grafik diatas, menujukkan bahwa semakin besar konsentrasi carrier yang digunakan,
maka ketuaan warnanya semakin meningkat. Hal ini disebabkan dengan semakin tingginya
konsentrasi carrier yang digunakan, maka penyerapan zat warna disperse pada poliester
semakin meningkat, sehingga semakin banyak zat warna disperse pada serat poliester,
sehingga ketuaan warnanya semakin meningkat. Namun peningkatan ketuaan warna tersebut
kurang signifikan karena penyerapan zat warna disperse tergolong sangat baik dimana
penyerapan zat warnanya hampir 100% sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang
signifikan.

Anda mungkin juga menyukai