• Pigmen tak larut dalam air (secara umum berbasis
ANTRAKUINON dan INDIGO) •Tahan luntur sangat baik •Tiga tahap utama dalam pencelupannya: 1) Reduksi pigmen yang tak larut menjadi leuco yang larut (vatting/pembejanaan) 2) Absorpsi senyawa leuco (pencelupan) 3) Oksidasi senyawa leuco yang sudah terserap bahan (membentuk kembali pigmen zw bejana) Zat warna bejana kuinon • Fine powder, grains, pasta, dispersi (e.g. sodium lignosulfonat) • Partikel semakin kecil, reduksi semakin mudah • Bentuk padatan: dispersing agent semakinbanyak • Ukuran partikel ~ metoda pigmentasi atau pembejanaan pigmen konvensional Reduksi pigmen zw bejana dengan senyawahidro- (dihidrat sodium ditionit atau hidrosulfit)
• Harus dengan reduktor kuat
•Dalam kondisi alkali kuat, karena:* reduksi kuinon (QO2 ) menjadi leuko (QO22-) , dan oksidasi hidro dengan oksigen, membutuhkan alkali (LIHAT skema)* Menghindari terbentuknya endapan vat acid (asam zw bejana) yangtidak larut* hidro- tidak stabil pada kondisi asam dan netral, serta suhu tinggi(dekomposisi eksoterm–cool, dry storage) •Hidro alkalis stabil selama tidak ada oksigen di sekitar •Reduktor yang lebih stabil: sodium sulfoksilat formaldehid (HOCH2SO2Na),tiourea dioksida dan turunan glukosa (environmentally friendly reductor) Traditional vatting (pembejanaan tradisional)
•Suhu lebih tinggi dari suhu pencelupan
(untukmenghindari dekomposisi reduktor DAN menghindari resiko over-reduksi pada senyawa polikuinon seperti indantron ---- menyebabkan yield dan shade warna jelek ----- REDUCTOR INHIBITOR (seperti sodium nitrit atau glukosa) • Pigmen bejana polisklik memiliki warna leuco yang intesif dan sering berbeda, contoh flavantron (pigmen yellow, leuko biru tua) ----untuk mendeteksi kelebihan reduktor (hidro) Berbagai kondisi pembejanaan zw bejana kuinon:
• NaOH pekat, suhu tinggi (60oC)
• NaOH dan suhu sedang (50oC) • NaOH encer dan suhu rendah (30-40oC) Substantivitas dan karakteristik proses pencelupannya
dengan sabun. •Klasifikasi berdasarkan The German InteressenGemeinschaft Fur Farbenindustrie (IG) untuk zw indantren:- IN (indanthrene normal) –NaOH pekat, pembejanaan dan pencelupan suhu tinggi (60oC), tidak perlu garam(substantif/afinitas tinggi)- IW (indanthrene warm)–konsentrasi NaOH sedang dan suhu pembejanaan dan pencelupan lebih rendah (50oC),perlu sedikit garam untuk membantu penyerapan.- IK– konsentrasi NaOH rendah, pembejanaan suhu rendah(40oC), pencelupan suhu rendah (20oC), substantifitas rendah (banyak garam). Substantivitas leuko zat warna bejana • Ikatan H pada gugus hidroksil selulosa dengan gugus ion fenolat, atau substituen amino, atau amida pada leuko zat warna •Bergantung pada posisi aktual gugus fenolatdalam struktur leuko •Luas permukaan molekul leuko (yg cenderung lbh besar) semakin besar, substantifitas semakin besar --- interaksi Van der Waals Pencelupan katun dengan leuko zw bejana
•Leuko yang sangat substantif
biasanya digunakan untuk pencelupan warna tua •LR 1:10 – 1:20 Masalah pada zw bejana antrakuinon(secara kimia) •Multipel reduksi pada senyawa polikuinon •Pembentukan isomer senyawa leuko (menjadi oxantron) •Hidrolisa gugus amida •Over-oksidasi setelah pencelupan •Dehalogenasi beberapa jenis zat warna Contoh kasus: CI Vat Blue 4 Aftertreatment of dyeing •Pencucian (menghilangkan zw yangtidak terfiksasi ke dalam bahan) --- untuk warna tua, mungkinperlu ditambahkan pencucian reduktif dengan dilute alkaline hydros. •Oksidasi untuk mengembalikan pada bentuk pigmen zw bejana dengan H2O2dan asam asetat •Pencucian sabun pada suhu mendekati titik didih •Netralisasi dengan asam asetat •Pembilasan akhir Oksidasi - Oksidator memiliki nilai potensial redoks lebih positif dari zat yang dioksidasi - ZW bejana kuinon secara umum SULIT DIREDUKSI dan MUDAH DIOKSIDASI(sebaliknya terjadi pada zat warna belerang) - Typical potensial redoks zw bejana: - 0.8 V - Typical oksidator utk zw bejana utk mengoksidasi sempurna zw bejanakuinon : lebih positif dari -0.5 V Oksidasi dengan udara: lebih lama (sekitar 30-40 menit) dan menurunkan warna (off-shade), sehingga oksidasi kimia lebih dipilih (lebih cepat dan lebihseragam)- - Sodium dikromat, hidrogen peroksida, dan sodium perborat atauperkarbonat, dapat digunakan untuk oksidasi hingga suhu 40oC. - Sebaiknya oksidasi dikerjakan pada pH alkali, untuk menghindariterbentuknya asam leuko. Proses semi kontinyu Padding pigmen zw, dilanjutkan dengan proses pembejanaan di dalam bak celup (misal, jigger). Kemungkinan masalah: pigmen zat warna keluar di dalam larutan pembejanaan. Solusi:-menambahkan leuko zw ke dalam bak celup sebelum proses pembejanaan- dilakukan proses intremediate drying pada bahan yangsudah di-pad pigmen zw bejananya, untuk mengurangikeluarnya kembali pigmen zw di dalam larutan. Proses kontinyu (pad-steam) • Merupakan proses yang penting, mencakup 5 tahap:- padding dispersi pigmen zw bejana (juga mengandung zat pembasah dan anti migrasi)- pengeringan dan pendinginan- padding reduktor dan alkali- steaming (air-free, uap jenuh30-60 detik pada suhu sekitar 102-105o C- pencucian, oksidasi, pencucian dengan sabun •Bentuk likuid zw lebih baik karena dapat mengurangi resiko migrasi saat pengeringan •Pengeringan sebelum reduksi (pre-drying dan drying–harus homogen) untukmeningkatkan penyerapan reduktor •Anti migrasi (mis. Sodium alginat): flokulasi dan agregasi zw, shg sukar bermigrasi, beberapa juga dapat menigkatkan viskositas pigmen zw. •Hindari kondensasi pada permukaan kain, mencegah spotting •WET-ON-WET processing, untuk bahan seperti corduroy, pick-up sekitar 70%hingga 120-150% Fastness properties •High degree of overall colour fastness •Excellent fastness to washing, chlorine bleaching, alkali boiling, and light •The only dyes for cellulosic materials that do not give shade changes on application of topical reactive finishes, such as flame retardant •Minor problem: photochemical catalytic fading or cotton tendering by a small group of vat dyes, mainly yellow and orange vat dyes (that a rephotosentise, as in drappery fabrics) PENCELUPAN DENGAN ZAT WARNABEJANA INDIGO DAN INDIGOID •Ketahanan luntur lebih rendah dari zw bejana antrakuinon •Dimanfaatkan untuk pemudaran warna pada pencelupan warna denim dgn indigo •Efek pemudaran diperkuat dengan proses basah seperti stone wash •Pada umumnya tercelup di permukaan serat (juga salahsatu alasan rendahnya ketahanan lunturnya) ---- low substantivity (small molecular size) •15 min, 20-25oC, squeezed before air oxidation •For deep shades: repeated dipping –too concentrated: poor rubbing fastness •Salt to aid exhaustion, and soaped well.