Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh


kuman Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut juga dikenal dengan Bakteri
Tahan Asam (BTA).1 Gejala utama dari pasien dengan TBC paru yaitu batuk
berdahak selama 2 minggu atau lebih, dapat diikuti oleh batuh berdarah, sesak
nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam, dan demam meriang lebih dari 1 bulan.1
Tuberkulosis masih menempati peringkat ke-10 penyebab kematian
tertinggi di dunia.1,2,3 Tercatat 1,7 miliar orang terinfeksi tuberkulosis dan sekitar
1,5 juta orang meninggal akibat TB pada tahun 2018.2,3 Menurut data World
Health Organization secara global diperkirakan pada tahun 2018 terdapat 10 juta
penderita TB baru dan 1,1 juta merupakan anak-anak.2 TB pada anak dan remaja
sering terabaikan oleh penyedia layanan kesehatan dan sulit terdiagnosis dan
diobati.2
Tuberkulosis muncul diberbagai belahan dunia, jumlah kasus TB baru
terbanyak ditemukan di Asia Tenggara dengan 44% dari kasus baru yang
ditemukan, diikuti dengan Afrika (24%), dan wilayah Pasifik Barat (18%).2
Prevalensi TB di Indonesia, terdapat 420.994 kasus baru pada tahun 2018.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 prevalensi
penderita TB meningkat dengan meningkatnya usia.1 Prevalensi TB di Provinsi
Sumatera Barat pada tahun 2017, insiden sebesar 131.65 dari 100.000 penduduk
dengan kasus baru sebanyak 5.258.4 Prevalensi TB di Kota Padang cenderung
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, setelah mengalami penurunan
pada tahun 2016 (1.557 Kasus) menjadi 2.029 pada tahun 2017.5 Merujuk dari
laporan tahunan Puskesmas Ambacang tahun 2018, ditemukan sekitar 555 kasus
TB di wilayah kerja Puskesmas Ambacang. Berdasarkan kelurahan, kejadian di

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1


Pasar Ambacang sebanyak 150 kasus, Anduring 140 kasus, Lubuk Lintah 135
kasus, Ampang 116 kasus dan luar wilayah 14 kasus.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati.2
Tuberkulosis menular dari satu orang ke orang lainnya melalui udara, ketika
penderita TB paru batuk, bersin, atau meludah , mereka mengeluarkan bakteri TB
ke udara, seseorang hanya perlu menghirup beberapa bakteri tersebut agar
terinfeksi TB.2 Diperkirakan seperempat dari penduduk dunia menderita TB laten,
yang berarti orang tersebut telah terinfeksi TB namun belum menunjukkan gejala
penyakit dan tidak bisa menyebarkan penyakit tersebut.2
Pelayanan kesehatan orang dengan tuberkulosis (TB) merupakan salah
satu dari duabelas standar pelayanan minimal di bidang kesehatan yang mana
setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.6 Berdasarkan
laporan di Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2018 target TB yang ditetapkan
DKK sebanyak 2400 target, namun hanya 555 pencapaian penemuan kasus TB
paru baru.
Program terkait penemuan dan penjaringan tuberkulosis di wilayah kerja
puskesmas belum mencapai target. Upaya penemuan ini sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya penyebaran dan meningkatnya angka kejadian TB paru di
wilayah kerja Puskesmas Ambacang.. Maka dari itu, sosialisasi dan pemicuan
terkait pentingnya pengendalian TB dapat menginisiasi masyarakat dalam
pentingnya pengobatan dan mencegah penularan TB, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan angka temuan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Ambacang

Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja penyebab tingginya kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang
1.2.2 Bagaimana penanggulangan masalah tersebut yang memungkinkan
dapat dilakukan oleh Puskesmas Ambacang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2


Melakukan upaya penanggulangan diare di wilayah Puskesmas Ambacang
tahun 2019
1.3.2.Tujuan khusus
1. Mengetahui penyebab tingginya diare di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang
2. Mengetahui cara penanggulangan masalah yang memungkinkan dapat
dilakukan oleh Puskesmas Ambacang
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Puskesmas
1. Sebagai salah satu bahan masukan dan inovasi untuk puskesmas ambacang
dalam pelaksanaan program-program
2. Memberikan gambaran informasi yang ada di wilayah kerja puskesmas
ambacang tentang keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat individu,
sehingga dalam pelayanan lebih baik.
1.4.2 Masyarakat
1. Memberikan jamban percontohan untuk masyarakat diwilayah kerja
puskesmas ambacang
2. Masyarakat sadar hidup sehat
3. Masyarakat berperan aktif dalam mencegah penyakit khususnya penyakit
berbasis lingkungan.

1.4.3 Penulis
1. Memperoleh pengalaman dalam mengidentifikasi masalah kesehatan,
menentukan prioritas masalah serta mencarikan solusi dan pencegahan yang dapat
diterapkan diwilayah puskesmas ambacang
2. Mengetahui masalah-masalah beserta penyebab yang berkaitan denan
kesehatan masyarakat dipuskesmas.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3


Daftar pustaka
1. Depkes RI(2018). Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI
(InfoDATIN). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
https://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infod
atin%20tuberkulosis%202018.pdf Diakses Desember 2019.
2.WHO(2019). Tuberculosis. World Health Organization
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis Diakses
Desember 2019.
3. CDC(2019). Tuberculosis (TB). Center for Disease Control and Prevention.
https://www.cdc.gov/globalhealth/newsroom/topics/tb/index.html Diakses
Desember 2019.
4. Dinkesprov Sumbar (2018). Profil Dinas Kesehatan Tahun 2017. Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
https://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI
_2017/03_Sumbar_2017.pdf Diakses Desember 2019.
5. Dinkes Kota Padang (2018). Profil Kesehatan Kota Padang. Dinas Kesehatan
Kota Padang. https://www.cdc.gov/globalhealth/newsroom/topics/tb/index.html
Diakses Desember 2019.
6. Depkes RI. Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal dibidang Kesehatan. Jakarta. 2016

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

Anda mungkin juga menyukai