PENDAHULUAN
Vermiformis merupakan divertikulum sekum dan menandai awal dari usus besar
dan bertemu pada taenia. Apendiks melekat di posterior medial ke arah sekum,
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. EMBRIOLOGI
Caecum sendiri berkembang mulai dari minggu keenam(gambar 2). Pada awal
loop usus primer untuk herniasi ke umbilicus. Loop usus primer yang berherniasi
dari anterior. Dengan demikian, anggota gerak tubuh kranial bergerak secara
kaudal dan kanan dari embrio, dan anggota gerak tubuh caudal bergerak secara
kranial dan ke kiri embrio. Rotasi ini selesai pada awal minggu kedelapan.
Sementara itu, midgut terus berdiferensiasi. Jejunum dan ileum yang memanjang
dan bergerak dengan cepat ke dalam lipatan yang disebut loop jejunal-ileal, dan
2
Gambar 1. Herniasi dan rotasi usus. A dan B, Pada akhir minggu keenam, loop
usus utama herniates ke umbilikus, berputar melalui 90 derajat berlawanan arah
jarum jam (dalam tampilan depan). C, Usus kecil memanjang untuk membentuk
jejunal-ileal loop, sekum dan usus buntu tumbuh, dan pada akhir minggu
kesepuluh, loop usus primer memendek ke dalam rongga perut, memutar 180
derajat tambahan berlawanan arah jarum jam. D dan E, Selama minggu ke
sebelas, midgut yang menarik menyelesaikan rotasi ini karena sekum diposisikan
tepat di bawah hati. Sekum kemudian dipindahkan secara inferior, menarik ke
bawah hindgut proksimal untuk membentuk kolon asendens. Colon desendens
secara bersamaan dipasang pada sisi kiri dinding perut posterior. Jejunum, ileum,
kolon transversal, dan kolon sigmoid tetap tersuspensi oleh mesenterium.2
3
Gambar 2. Tahapan berturut-turut dalam pengembangan sekum dan apendiks. A,
Embrio 6 minggu. B, Embrio 8 minggu. C, Janin 12 minggu. D, Janin saat lahir.
Perhatikan bahwa apendiks relatif panjang dan kontinu dengan puncak sekum. E,
Anak. Perhatikan bahwa pembukaan apendiks terletak di sisi tengah sekum. Pada
sekitar 64% orang, apendiks terletak di posterior cecum (retrocecal). Teniae coli
adalah pita menebal dari otot longitudinal di dinding usus besar.1
terhadap organ-organ perut lainnya. Ketika loop usus masuk kembali ke perut, ia
berputar berlawanan arah jarum jam melalui 180 derajat sehingga sekarang kolon
yang ditarik telah berputar 270 derajat ke dinding posterior rongga perut. Sekum
4
berotasi ke posisi yang lebih rendah dari liver di daerah krista iliaka kanan.
Selama proses ini, ujung distal cecal membentuk divertikulum sempit, yaitu
apendiks adalah tabung yang relatif panjang yang timbul dari ujung distal sekum.
Setelah lahir, dinding sekum tumbuh tidak merata, sehingga apendix masuk ke
sisi medialnya.2,3
dapat melewati posterior ke sekum (apendiks retrosekal) atau usus besar (apendiks
B. ANATOMI
kira 10 cm (kisaran 3-15 cm) tetapi dapat bervariasi 0,3 sampai 33 cm. Diameter
5
Appendiks berhubungan dengan caecum disebelah kaudal peralihan
caecum. Caecum adalah bagian dari usus besar yang terletak di perbatasan ileum
dan usus besar. Appendiks ditutupi seluruhnya oleh peritoneum, yang melekat
saraf-saraf.4,5
kasus. Pada 30% kasus, ujung dari appendiks terletak mengarah ke pelvis, 65%
6
5. Pra-ileal: bagian distal dari apendiks terletak di posisi antero-superiorke
ascending.
Letak pangkal apendiks lebih dalam dari titik pada batas antara bagian
sepertiga lateral dan dua pertiga medial garis miring antara spina iliaca anterior
7
Gambar 5. Vaskularisasi Apendiks
ileocecal. Arteri ini adalah cabang dari arteri mesenterika superior, bersamaan
dengan asalnya sebagai turunan dari midgut. Saluran limfatik apendiks maupun
C. HISTOLOGI
Appendix terletak di bagian awal usus besar dan merupakan evaginasi dari
sekum. Appendiks ditandai denga lumen yang relatif kecil dan irreguler, kelenjar
tubuler yang lebih pendek dan kurang padat, dan tidak memiliki taeniae coli.
8
penting sebagai MALT (Mucosa-Associated Lymphoid Tissue), dengan sejumlah
muskularis eksterna, dan serosa. Mukosa appendiks terdiri dari selapis epitel
dipermukaan. Pada epitel ini terdapat sel-sel absortif, sel goblet, sel neuro
endokrin, dan sel panethlamina propia dari mukosa adalah lapisan selular dengan
limfoid dapat merubah kontur lumen dari appendiks. Lapisan terluar mukosa
Lapisan submukosa tersusun longgar oleh jaringan serat kolagen dan elastin, serta
9
fibrobla. Lapisan submukosa juga mengandung sel-sel migratori seperti makrofag,
sel-sel limfoid, sel-sel plasma, serta sel mast. Pembuluh darah dan limfe
terletak didasar dari folikel limfoid. Dilapisan ini juga terdapat struktur neural
berupa pleksus meissner yang terdiri dari ganglia, sel-sel ganglion, dan sel
menjadi 2 bagian, yakni lapisan sirkular dibagian dalam dan lapisan longitudinal
dibagian luar. Diantara dua lapisan otot terdapat pleksus Myenterik atau dikenal
pleksus Auerbach’s yag serupa secara morfologi dan fungsi pleksus Meissner di
10
lapisan submukosa. Pembuluh darah dan pembuluh limfatik juga terdapat di
Lapisan terluar apendiks adalah lapisan serosa, diantara lapisan serosa dan
penyambung longgar, pebukuh darah, limfe, dan saraf. Lapisan serosa merupakan
selapis sel-sel mesotelial kuboidal, yang terdapat pada lapisan tipis jaringan
D. FISIOLOGI
Mirip dengan dinding usus kolon, dinding appendiks terdiri dari mukosa,
bagaimanapun, keberadaan, kuantitas dan fungsi sel berbeda antara usus buntu
dan usus besar, terutama oleh adanya folikel limfoid di submukosa dan lamina
a) Mukosa
Mukosa terdiri dari epitel kolumnar dengan enterosit dan sel goblet,
11
terdiri dari sel kecil CD8+ T regulator (Treg), sebanding dengan yang ada di
epitel usus besar. Dalam epitel kubah, juga dikenal sebagai epitel follicle-
associated, yang terletak di atas folikel limfoid, jumlah LEI ini meningkat
ke seluruh epitel usus buntu appendiceal dan kolon. Sebagian hanya sel Treg
spekulasi bahwa LEI dapat atau setidaknya sebagian, berasal dari folikel ini.
Mirip dengan usus besar Kripte Liberkhun ada dalam apendiks,. Sel-sel
paneth, biasanya ditemukan di usus kecil, sel ini juga ditemukan di bagian
utama mereka.7,9
b) Submukosa
Submukosa terdiri dari jaringan ikat dan ditandai oleh adanya banyak
Zona mantel dari jaringan limfoid ini, yang terlokalisasi terutama yang
paling jauh dari lumen. Zona ini berisi makrofag dan centroblas, sel B yang
12
cahaya bersama dengan sel dendritik folikuler (FDC). FDC mengaktifkan
sel B memori. Di antara epitel kubah dan folikel limfoid, ditemukan area sel
imun yang berbeda: zona sel campuran, terdiri dari makrofag dan limfosit, B
serta sel T. Di bagian bawah folikel limfoid terdapat area sel T, yang
mengandung makrofag dan sel T, dengan CD41 delapan kali lipat lebih
sel T CD31 (limfosit T NK), yang dapat menghasilkan sitokin dan kemokin
dengan cepat setelah aktivasi. Juga kehadiran sel T B2 20+ CD3+, sel T yang
hadir pada permukaan luminal venula endotel tinggi dan pada sel endotel
bening.9
13
BAB III
KESIMPULAN
Apendiks awalnya berupa tonjolan atau kantung dari caecum. Caecum sendiri
berkembang mulai dari minggu keenam. . Caecum adalah bagian dari usus besar
yang terletak di perbatasan ileum dan usus besar. Apendiks vermiformis memiliki
Appendiks ditandai denga lumen yang relatif kecil dan irreguler, kelenjar tubuler
yang lebih pendek dan kurang padat, dan tidak memiliki taeniae coli. Appendiks
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.4, Vol.3. Jakarta: EGC. 2010. Hlm 776-7
8. Kooij I.A. Sahami S, Buskens C.J, te Velde A.A. The Immunology of The
15
Study of 377 Cases and Literature Riview. Article. Jounal of Coloproctology.
2015;35(4):212-214
10. Uly Ervinaria. The prevalence of the Location and the Depth of Inflammation
Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital between the Year of 2005 and 2007.
11. Eroschenko VP. Sistem Pencernaan : Usus Halus dan Usus Besar. Atlas
16