KEWIRAUSAHAAN
“CHARCOAL WAFFEL WITH MOZZARELLA CHEESE”
DISUSUN OLEH:
NIM : 2224170062
KELAS : 5C
Analisis Ekonomi
1. BEP (BreakEvenPoint)
Investasi Rata-rata biaya/bulan
Kebutuhan Produk Rp. 6.250.000 Biaya Listrik Rp. 114.530
Peralatan Penunjang Rp. 3.750.000 Biaya Air Rp. 8.100
Operasional + Biaya Komunikasi Rp. 5.000
Kebutuhan Administrasi Rp. 2.484.580 Biaya Perjalanan Rp. 247.000
Biaya Pemasaran Rp. 25.000
Biaya Bahan Rp. 1.250.000
Biaya Pengemasa Rp. 64.800
Total Investasi Rp. 12.484.580 Total Biaya/bulan Rp. 1.714.430
Rata-rata pendapatan / bulan
( Rp. 9.000 x 216 buah x 30 hari ) Rp. 1.944.000
Keuntungan bersih per bulan Rp. 229.570
BEP = total investasi/keuntungan 12.484.580/229.570 = 54,38 bulan
Keterangan:
Diasumsikan peralatan pendukung memiliki umur ekonomis selama tiga tahun,
dengan menggunakan menggunakan metode garis lurus dan diperkirakan nilai residu
peralatan atau nilai sisanya adalah Rp. 0.00
Maka penyusutan peralatan tiap bulan =
Peralatan – Nilai Residu / umur ekonomis = 3.750.000 x 0.00 / 36 = 104.166,67
4. Perkiraan Penjualan
Tabel perkiraan penjualan
Bulan ke I II III IV V
Produksi unit 50 100 200 350 380
Modal kerja untuk 5 bulan pertama 1080 x @ 8.414,27162 = 9.087.413,35
Penjualan (unit) 50 100 200 350 380
Penjualan selama 5 bulan pertama 750 x @ 9.000 = 9.720.000
Laba usaha selama 5 bulan pertama Rp.632.586,65
Laba usaha per bulan (632.586,65 : 5) Rp.126.517,33
Keterangan
1. Harga setiap bungkus Charcoal Waffel with Mozzarella Cheese yang dijual adalah
Rp. 9.000 per unit
2. Produk diproduksi 50 bungkus dan meningkat sebanyak 50 bungkus bulan kedua,
100 bungkus pada bulan ketiga, 150 bungkus pada bulan keempat dan 30 bungkus
pada bulan ke lima.
3. Persentase laba setiap unit charcoal waffel yang dijual yaitu : HJ – HB / HB x
100% - Rp. 9.000 x Rp. 8.414.27162 / Rp. 8.414,27162 x 100% - 6,96%
4. Pada produksi bulan dipekirakan akan memperoleh keuntungan yang lebih karena
sudah memiliki pelanggan (konsumen tetap) dan masyarakat sudah mulai
mengenal charcoal waffel serta tidak membutuhkan biaya pembelian peralatan
sampai 36 bulan berikutnya
Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strength)
Rasa percaya bahwa produk akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,
karena produk yang dibuat mempunyai kualitas yang baik, higienis dan menggunakan
bahan baku yang sehat.
2. Kelemahan (Weakness)
Produk yang mudah ditiru dan harga bahan baku yang tidak stabil.
3. Peluang (Oportunity)
Masyarakat yang mulai sadar dengan pola hidup sehat terutama kalangan
muda dan minimnya wirausaha waffel di daerah tersebut, ini memungkinkan peluang
usaha yang cukup besar.
4. Ancama (Treath)
Rasa bosan dari pembeli, bahan baku yang tidak stabil dan persaingan yang
tidak sehat.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pembuatan produk dan persiapan alat
Charcoal waffle with mozzarella cheese
Bahan-bahan
8 porsi
1. 2 gelas tepung terigu = 4000
2. 2 sdm maizena = 2000
3. 2 btr telur (pisah kuning dan putihnya) = 3000
4. 1 sdt baking soda = 1000
5. 250 susu cair = 6000
6. 80 ml minyak sayur = 5000
7. 2 sdm gula = 3000
8. 2 sdm pasta coklat = 5000
9. 1 sdt vanili bubuk = 10000
10. 2 sdm activated charcoal powder (food grade) = 10000
11. 100 gr keju mozarela
Langkah
1. Campur tepung, maizena, baking podwer ayak dan powder charcoal.
2. Campur susu, minyak dan kuning telur dan pasta coklat dan gula Aduk dengan whisk
3. Tuang adonan cair ke dalam tepung aduk rata.
4. Di tempat terpisah mixer putih telur sampai kaku (soft peak).
5. Tuangkan adonan putih telur bertahap ke dalam adonan tepung. Aduk rata
6. Panaskan cetakan. Olesi dengn minyak sayur atau margarin.
7. Tuang adonan, tambahkan salah satu isian kedalam adonan
8. Tutup cetakan panggang sampai matang.
Alat
1. Cetakan waffle
3.2 Publikasi dan Pemasaran
Membuat publikasi produk dalam berbagai bentuk media cetak maupun media
elektronik, untuk mengenalkan produk chorcoal waffel with mozzarella cheese ini agar dapat
diketahui oleh masyarakat dikarenakan produk ini masih belum banyak diketahui oleh
masyarakat umum.
3.3 Penjualan
Setelah melalui beberapa tahap sebelumnya selanjutnya adalah tahap penjualan,
strategi penjualan menjadi point penting bagi tahapan ini mulai dari lokasi yang strategis,
promo-promo yang diadakan dan masih banyak lagi nah, unutk menunjang tahapan penjualan
agar prodak ini dapat menjadi lebih baik lagi dan bisa semakin berkembang.
Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan makadilakukan beberapa langkah
kegiatan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah survey konsumen, pembuatan brand
atau logo promosi, pelaksanaan program dan evaluasi kegiatan.
BAB 4
ANGGARAN BIAYA
Anggaran Biaya
Tabel Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang (20-30%) 3.750.000
2 Bahan habis pakai (40-50%) 6.250.000
3 Perjalanan (10%) 1.235.000
4 Lain-lain (10%) 1.249.000
Total Biaya 12.484.580
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
No Uraian Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi dengan
Dosen pendamping
1
dan persiapan
kegiatan
Proses pembuatan
2 produk dan persiapan
alat
3 Promosi Produk
4 Penjualan Produk
5 Evaluasi Kegiatan
6 Mentoring
7 Pelaporan
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Charcoal Waffel With Mozzarella Cheese merupakan brand produk yang diciptakan
atas dasar survey yang dilakukan terlebih dahulu untuk mencari peluang bisnis yang baik dan
bermanfaat oleh masyarakat, dan sangat diharapkan produk ini dapat diterima dan dapat
disenangi oleh para konsumen.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini. Semoga kegiatan usaha ini dapat berjalan dengan baik dan penulis berharap
mengembangkan kreatifitas yang dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat.
PENTINGNYA MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
PADA MAHASISWA
Zaman sekarang tak ada jaminan bagi lulusan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak bahkan tak sedikit juga banyak lulusan sarjana yang pengangguran. Hal ini
disebabkan salah satunya karena minimnya lapangan pekerjaan yang tak seimbang dengan
pencari kerja. Minimnya lapangan pekerjaan ini tak diimbangi dengan kesiapan para
penyandang gelar sarjana dengan kemampuan bersaing di dunia kerja, maka faktor internal
ini cukup menjadi penghambat bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu
mental para sarjana yang hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada dan tidak berpikir
untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dengan menjadi entrepreneur merupakan salah satu
kendala juga. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa juga harus memikirkan untuk
kedepannya jika lapangan pekerjaan sudah susah didapat. Dengan minimnya kemampuan
berwirausaha di kalangan lulusan sarjana saat ini, terlebih bagi kami para mahasiswa
pendidikan biologi yang sangat kurangnya dasar tentang berwirausaha maka sangat penting
untuk menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship. Hal utama yang dapat
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa ialah dari dirinya sendiri,
yaitu dengan bermodal kemauan dan tekad.
Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaaan yang bebas. Wirausaha di berbagai industri membantu perekonomian
dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam
negeri maupun di luar negeri. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata
secara kreatif. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dan
menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausahawan adalah mereka yang memiliki
jiwa wirausaha yang tinggi dan dapat merealisasikan pengertian kewirausahaan dalam
hidupnya untuk memperoleh keuntungan.
Untuk menjadi wiraussahawan/entrepreneur yg sukses kita sebagai mahasiswa harus
mempunyai langkah-langkah yang pas untuk melancarkan usaha kita.
Pertama, kita harus memiliki kemauan maksudnya adalah dalam berwirausaha harus
memiliki rasa kemauan, memang dalam berwirausaha kita harus mulai dari yang
sederhana kecuali jika kita memang memiliki modal besar. Terkadang orang berpikir
para usahawan adalah orang yang sudah mapan dan memiliki banyak dana untuk
menjalankan usahanya. Tapi apakah memang selalu seperti itu keadaanya? Tentu saja
tidak. Dunia wirausaha kini tidak hanya menjadi dunia bagi orang yang mapan dan
memiliki banyak modal akan tetapi berwirausaha saat ini dapat juga dilakukan orang-
orang kecil bahkan mahasiswa pun bisa melakukannya.
Kedua, memiliki visi atau tujuan, seeorang wirausaha yang memiliki visi tidak akan
takut gagal. Ia sadar akan risiko yang akan dihadapinya tetapi ia tidak mudah
menyerah.
Ketiga, Memiliki motivasi yang tinggi, salah satu sumber keberhasilan seorang
wirausaha terletak pada adanya motivasi dalam dirinya untuk tetap maju.
Keempat, hal yang juga sangat utama dalam berwirausaha adalah sikap terhadap
uang. Seorang wirausaha tidak hanya tertantang untuk mendapat uang, tetapi harus
bisa memutar bahkan mengumpulkan uang.
Sebaiknya kita mahasiswa sebagai generasi muda yang berpendidikan, menyiapkan
dan memiliki mental kewirausahaan dan dapat mempraktekan langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak hanya itu, kita harus memperoleh pengetahuan tentang berwirausaha
dengan mengikuti berbagai pelatihan, seminar, lomba dan lain-lain.
Dengan demikian, di tahun yang mendatang kita telah memiliki pengalaman dalam membuat
sebuah usaha yang menyerap banyak pekerja. Dan pada akhirnya dapat membantu
pemerintan untuk mengurangi pengangguran dan mensejahterakan negara.