Anda di halaman 1dari 20

METABOLISME

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
BIOLOGI UMUM
YANG DIBINA OLEH IBU SITI IMROATUL MASLIKAH, S.SI, M.SI

OLEH
ANINDYTA NUR RIZKYANA SAFITRI NIM 170321612596
MUHAMAD NAFI’ RIZALDI NIM 170321612559
NANDA MAS’ULA NIM 170321612566
SITI FATIMAH NIM 170321612523

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA
SEPTEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT, atas segala berkat,


rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Metabolisme”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Imroatul
Maslikah, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan
rekan-rekan mahasiswa Universitas Malang program studi S1 Pendidikan Fisika
yang selalu memberikan motivasi kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata kami selaku penulis
berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para
pembaca.

Malang, September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Metabolisme .............................................................................. 3
B. Metabolisme Karbohidrat.......................................................... 9
C. Metabolisme Lemak .................................................................. 10
D. Metabolisme Protein ................................................................. 12
E. Hubungan Metabolisme Karbohidrat, Protein, dan Lemak ....... 14
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 15
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Metabolisme
Setiap mahluk hidup pasti melakukan proses di dalam tubuhnya, salah
satunya adalah proses pencernaan makanan. Setiap mahluk hidup membutuhkan
makanan agar dapat berlangsung hidup sebagai sumber tenaga dan energi.
Makanan masuk kedalam tubuh mahluk hidup melalui organ pencernaan, dan
uraikan zat-zat nya yang terkandung menjadi sumber energi.
Sumber energi yang dihasilkan tersebut digunakan untuk melakukan aktivitas
kehidupan, seperti berjalan, berlari, dan aktivitas lainnya. Tidak dapat
dibayangkan jika zat-zat yang ada dalam makanan tidak diuraikan, pasti tidak ada
sumber energi yang dihasilkan dalam tubuh untuk melakukan aktivitas
kehidupan.
Ada tiga komponen penting yang menjadi sumber energi, yaitu karbohidrat,
lemak, dan protein. Golongan karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakar),
dari beberapa golongan ada yang menghasilkan serat-serat yang bermanfaat bagi
pencernaan manusia, karbohidrat berperan penting dalam menentukan sifat bahan
makanan seperti rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Lemak adalah sekelompok
ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur yang mempunyai sifat dapat larut
dalam zat pelarut tertentu lemak juga termasuk dalam sumber energi yang tidak
lepas dari makanan sehari-hari. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting
dan paling erat hubungannya dengan berbagai proses kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme?
2. Apa saja macam-macam proses metabolisme?
3. Apa peranan enzim dalam proses metabolisme?
4. Apa saja tahapan metabolisme karbohidrat?
5. Apa saja tahapan metabolisme lemak?
6. Apa saja tahapan metabolisme protein?
7. Apa hubungan antara metabolisme karbohidrat, lemak, & protein?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme
2. Untuk mengetahui macam-macam proses metabolisme
3. Untuk mengetahui peranan enzim dalam proses metabolisme
4. Untuk mengetahui apa saja tahapan metabolisme karbohidrat
5. Untuk mengetahui apa saja tahapan metabolisme lemak
6. Untuk mengetahui apa saja tahapan metabolisme protein
7. Untuk mengetahui hubungan metabolisme karbohidrat, lemak, & protein

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
mahluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses pembentukan dan penguraian zat
dalam sel mahluk hidup desertai adanya perubahan energi. Proses pembentukan
zat terjadi pada proses fotosintesis dan kemosintesis. Proses penguraian zat dapat
berupa respirasi sel dan fermentasi sel.
Reaksi pembentukan zat disebut proses anabolisme, dimana terjadi
pembentukan molekul-molekul kompleks dari molekul-molekul yang sederhana.
Reaksi ini memerlukan energi (reaksi endoterm). Reaksi penguraian zat disebut
proses katabolisme, dimana terjadi pemecahan molukul-molekul kompleks
menjadi molekul-molekul yang sederhana. Reaksi ini menghasilkan energi (reaksi
eksoterm).
Kedua proses tersebut melibatkan peran enzim. Enzim sangat diperlukan
sebagai katalisator (senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi
tanpa habis reaksi).

1. Anabolisme
Proses anabolisme membutuhkan energi bebas dari lingkungannya, baik
berupa energi cahaya maupun energi kimia. Energi tersebut mengikat
molekul-molekul yang sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks,
sehingga energi yang diperlukan tidak hilang, namun tersimpan dalam bentuk
molekul-molekul baru.
Reaksi yang termasuk reaksi anabolisme yaitu forosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis membutuhkan energi cahaya, dan kemosintesis membutuhkan energi
kimia.
a. Fotosintesis
Fotosintesis adalah pengubahan zat-zat organik nH2O dan nCO2 oleh
klorofil menjadi zat organik nO2 dan (CH2O)n. Pigmen yang disebut klorofil
menangkap cahaya untuk digunakan dalam fotosintesis. Klorofil merupakan

3
sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Reaksi fotosintesis terbagi menjadi dua bagian utama. Yang pertama
reaksi terang dan reaksi gelap.
1) Reaksi terang
Sesuai namanya, reaksi terang membutuhkan dan hanya terjadi jia
ada cahaya. Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid, membran
tersebut tersusun atas pigmen-pigmen seperti klorofil a, klorofil b, dan
karotenoid. Terdapat dua jenis fotosistem yang terlibat dalam fotosintesis,
Fotosistem I mengandung klorofil yang menyerap kuat energi cahaya
dengan panjang gelombang 700 nm. Fotosistem II mengandung klorofil
yang menyerap kuat energi cahaya dengan panjang gelombang 680nm.
Pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap energi cahaya.
Ada dua macam aliran elektron, yaitu:
a) Jalur Elektron Siklik
Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I diterima oleh
transport elektron, dan kemudian diteruskan menuju sistem
feredoksin (Fd) dan selanjutnya diteruskan menuju kompleks
sitokrom dan akhirnya kembali ke fotosistem I. Reaksi ini
menghasilkan ATP.
b) Jalur Elektron Nonsiklik
Reaksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap energi cahaya.
Energi tersebut ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air
(fotolisis). Elektron yang dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskna
menuju akseptor elektron ke sistem transport elektron. Dalam proses
ini terbentuk ATP. Pada akhirnya eletron tersebut akan diterima oleh
fotosistem I. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I menyerap energi
cahaya dan juga melepaskan eletron. Elektron tersebut diteruskan
menuju akseptor elektron ks istem transport elektron (feredoksin).
Pada akhirnya, elektron tersebut akan ditangkap oleh NADP+, ion H+
hasil fotosintesis akan diikat oleh NADP+ membentuk NADPH2.
2) Reaksi gelap (siklus calvin)
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan energi

4
cahaya. Reaksi ini memiliki tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi dan
regenerasi.
a) Tahap Fiksasi
Pada tahap ini CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP)
membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan
enzim RuBP karboksilase (rubikso).
b) Tahap Reduksi
Pada tahap ini PGA dirubah menjadi DPGA (1,3-difosfogliserat)
melalui penambahan gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya, NADPH
mereduksi DPGA menjadi fosfogliseraldehid (PGAL).
c) Tahap Regenerasi
Pada tahap ini molekul PGAL disusun ulang menjadi 3 molekul
RuBP. Untuk menyelesaikna proses ini, siklus membutuhkan 3 ATP.
Adapun PGAL yang lain digunakan untuk membentuk glukosa.
b. Kemosintesis
Proses penyusunan bahan organik dari H2O dan CO2 menggunakan energi
kimia disebut kemosintesis. Kemosisntesis terjadi pada berbagai kelompok
bakteri. Pelakunya disebut sebagai organisme kemosintetik atau
kemoautotrof, misalnya bakteri nitrifikasi, bakteri belerang, bakteri besi,
bakteri hidrogen, dan bakteri metana.

2. Katabolisme
Katabolisme bertujuan untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
molekul sumber. Proses pembongkaran ini dibedakan menjadi dua yaitu respirasi
aerob, dan respirasi anaerob.
a. Respirasi Aerob
Respirasi ini membutuhkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi
sebagai penerima (akseptor) elektron/hidrogen terakhir. Respirasi secara
aerob berlangsung melalu empat tahap, yaitu:
1) Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul glukosa menjadi
asam piruvat menghasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di sitosol.

5
Dalam glikolisis, satu molekul glukosa akan dihasilkan 2 asam piruvat, 2
NADH, dan 2 ATP.
2) Dekarbosilasi Oksidatif Asam Piruvat
Pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Ko-A dengan
menghasilkan NADH dan melepaskan CO2. Pada organisme eukariotik,
dekarboksilasi oksidatif berlangsung dalam matriks mitokondria. Pada
organisme prokariotik, tahap berlangsung dalam sitosol (cairan
sitoplasma)
3) Siklus Krebs/Siklus Asam Sitrat/Siklus Asam Trikarboksilat
Siklus kreb menghasilkan energi dan berbagai molekul antara yang
akan digunakan untuk sintesis molekul lain. Tahap ini berlangsung
didalam matriks mitokondria. Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus akan
menghasilkan 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2.
4) Transfer Elektron
Setiap transpor elektron berfungsi mengoksidasi NADH dan FADH2
dari tahap sebelumnya. Tahap ini berlangsung dimembran dalam
mitokondria. Elektron dan nitrogen dari senyawa yang bergabung dalam
NADH dan FADH2 dialirkan melalui senyawa penerima elektron seperti
NAD, FAD, koenzim, dan sitokrom. Oksigen berfungsi sebagai penerima
elektron terakhir pada proses tersebut. Selanjutnya, oksigen bergabung
dengan H+ membentuk H2O. Setiap perpindahan elektron yang terjadi,
energi yang terlepas dignakan untuk membentuk ATP.
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui
reaksi fosforilasi oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3 ATP,
oksidasi 1 FADH menghasilkan 2 ATP.
Jumlah ATP yang dihasilkan oleh organisme eukariotik dan prokriotik
tidaklah sama, pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2
terjadi dalam membran mitokondria. Namun, NADH hasil glikolisis
dibentuk didalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan
kedalam mitokondria. Pemindahan 2NADH hasil glikolisis tersebut
memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total ATP yang dihasilkan
sebanyak 36.

6
Pada organisme prokariotik tidak memilik mitokondria, sehingga
tidak terjadi pengurangan ATP untuk pemindahan NADH kedalam
mitokondria. Jumlah total ATP yang dihasilkan sebanyak 38.
b. Resirasi Anaerob
Respirasi ini tdak membutuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima
elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawasenyawa tertentu selain
oksigen sepert sulfat (SO42-), karbonat (CO32-), piruvat, asetaldehid.
Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme tertentu, misal
bakteri. Respirasi anaerob merupakan reaksi fermentasi, reaksi dimana terjadi
proses penguraian karbohidrat menjadi senyawa lain tanpa bantuan oksigen.
Fermentasi terdiri dari 2 tahap, yaitu glikolisis dan pembentuka NAD+. Pada
proses ini asam piruvat hasil glikolisis tidak diubah menjadi asetil Co-A tetapi
direduksi menjadi senyawa lain dengan bantuan NADH. Contoh fermentasi
ialah, fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.

3. Peran Enzim Dalam Metabolisme


Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi katalitik sehingga mampu
mengubah substrat menjadi produk tertentu. Enzim berperan sebagai
biokatalisator dan dapat mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi, sehingga tidak
mempengaruhi keseimbangan reaksi dan produk yang diubah.
a. Komponen Enzim
1) Enzim sederhana, hanya terdiri atas protein.
2) Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim), terdiri atas
komponen-komponen yaitu komponen protein (apoenzim) dan komponen
non protein (gugus prostetik).
b. Sifat-sifat Enzim
1) Dipengaruhi oleh suhu dan pH.
2) Bekerja secara spesifik
3) Bekerja secara bolak-balik (reversible)
4) Diperlukan dalam jumlah sedikit
5) Dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
6) Berupa koloid

7
7) Dapat digunakan berulangkali
c. Mekanisme Kerja Enzim
Enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi. Energi aktivasi adalah energi awal untuk memulai suatu reaksi.
Enzim bekerja dengan membentuk kompleks enzim-substrat. Mula-mula
enzim berikatan dengan substratnya, membentuk kompleks
enzim-substrat. Pada saat enzim dan substrat berikatan maka akan
menghasilkan produk. Beberapa teori yang menjelaskan kerja enzim:
1) Lock and Key Theory ( Teori Gembok dan Kunci)
Teori ini menjelskan bahwa enzim diumpamakan sebagai gembok
karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan
substrat. Bagian ini disebut sisi aktif. Sementara itu, substrat
diumpamakan sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan
sisi aktif enzim.
2) Induced Fit Theoty (Teori Ketepatan Induksi)
Teori ini menjelaskan bahwa sisi aktif enzim dapat berubah bentuk
sesuai dengan substratnya.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1) Suhu (Temperatur)
Setiap enzim mempunyai suhu optimal yang spesifik. Enzim pada
suhu 0º atau dibawahnya bersifat nonaktif, enzim pada suhu tersebut tidak
rusak. Kenaikan suhu dapat meningkatkan kerja enzim. Namun, jika suhu
melebihi batas optimum, enzim dapat mengalami denaturasi (kerusakan).
2) Perubahan pH
Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah sehingga dapat
menghalangi teriatnya substrat pada sisi aktif enzim.
3) Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan keceatan reaksi.
Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai
kecepatan konstan yakni jika semua substrat sudah terikat oleh enzim.
4) Konsentrasi Substrat
Bertambahnya konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan

8
meningkatkan kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi
tersebut tetap. Peningkatan kecepata reaksi akan terus bertambah
hingga tercapai kecepatan konstan, yakni jika semua enzim mengikat
substrat.
5) Aktivator
Zat-zat yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat reaksi
enzim disebut aktivator. Contohnya, garam-garam dari logam alkali
dalam kondisi encer (2%-5%), dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn,
dan Cl.
6) Inhibitor
a) Inhibitor Kompetitif
Inhibitor yang berikatan secara kuat pada sisi aktif enzim disebut
inhibitor kompetitif (inhibitor ireversible). Inhibitor kompetitif ini
dapat dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat.
b) Inhibirot Non-kompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosterik enzim (selain sisi ektif
enzim) disebut inhibitor non-kompetitif. Inhibitor ini mengakibatkan
sisi aktif enzim berubah sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan
sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan walaupun dengan
menambahkan substrat.

B. Metabolisme Karbohidrat

1. Glikolisis
Glikolisis adalah katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol
semua sel, menjadi:
a. Asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
b. Asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)

2. Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis)
menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya

9
asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus krebs untuk dikatabolisir menjadi
energi.

3. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi.
Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga
tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh.

C. Metabolisme Lemak

1. Transpor Lemak
Pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus terjadi dengan bantuan enzim
hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang
mencerna fosfolipid. Kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada
triasilgliserol akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Dalam darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel
lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.
Kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena
kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa dan segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol yang kemudian ditransportasikan menuju sel-sel
untuk dioksidasi menjadi energi.

2. Pengangkutan Asam Lemak dan Kolestrol


Pengangkutan asam lemak dan kolesterol dapat dibedakan menjadi 2 jalur:
Tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari usus ke hati dalam bentuk
kilomikron (eksogenus) dan tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari
hati ke seluruh tubuh dalam bentuk lipoprotein (endogenus).

3. Oksidasi Asam Lemak


Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria di mana asam lemak sebelum

10
memasuki mitokondria mengalami aktivasi . Adenosin trifosfat ( ATP ) memacu
pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan gugus
sulfhidril pada KoA. Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, proses
oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang
tidak dapat melintasi membran mitokondria, sehingga diperlukan suatu
mekanisme transport khusus. Asam lemak rantai panjang aktif melintasi membran
dalam mitokondria dengan cara bergabung dengan karnitin, suatu senyawa yang
terbentuk dari lisin. Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus
hidroksil pada karnitin dan membentuk asil karnitin. Sedangkan molekul asil
KoA dari sedang dan rantai pendek dapat menembus mitokondria tanpa adanya
karnitin.

4. Pembentukan dan Metabolisme Senyawa Keton


Asetil koenzim A yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi asam lemak dapat ikut
dalam siklus krebs apabila penguraian lemak dan karbohidrat seimbang. Apabila
penguraian lemak terdapat dalam keadaan berlebihan terbentuk senyawa keton
yang berasal dari asetil koenzim A.

5. Sintesis Asam Lemak


Sintesis asam lemak diawali dengan karboksilasi asetil KoA menjadi malonil
KoA. Sintesis malonil KoA dikatalisis oleh asetil KoA karboksilse yang
mengandung gugus prosterik biotin. Gugus karboksil biotin berikatan kovalen
dengan gugus amino pada residu lisin. Sistem enzim yang mengkatalisis asam
lemak jenuh rantai panjang dari asetil KoA, malonil KoA, dan NADH disebut
sintase asam lemak.

6. Biosintesis Triasilgliserol
Gliserol diesterifikasi dengan satu, dua, atau tiga asam lemak membentuk
monoasill-, diasil dan triasilgliserol. Biosintesis triasilgliserol dicapai dalam
urutan tiga langkah dari 2-monoasilgliserol dan asam lemak. Pertama, asam
lemak diaktifkan oleh asil-KoA sintetase katalis konversi ke thioester asil lemak
dengan koenzim A yang sesuai. lemak asil-KoA kemudian digabungkan dengan

11
monoacylglycerol 2-oleh aksi katalitik dari sebuah monoasilgliserol transferase
untuk menghasilkan suatu diasilgliserol. Triasilgliserol akhir diperoleh dengan
sambungan lemak asil-KoA dengan diasilgliserol melalui jalur diasilgliserol
transferase. Fosfatidat (diasilgliserol 3-fosfat) merupakan suatu zat yang umum
pada sintesis triasilgliserol dan fosfogliserida. Jalur sintesisnya dimulai dari
gliserol 3-fosfat yang dibentuk melalui reduksi dehidroksiaseton fosfat dan
sebagian kecil dari fosforilasi gliserol. Gliserol3-fosfat mengalami asilasi oleh
asil KoA dan membentuk lisofosfatidat yang selanjutnya mengalami asilasi
dengan asil KoA menghasilkan fosfatidat.

7. Biosintesis Kolesterol
Kolesterol suatu komponen steroid pada membran-membran eukariot dan
prekusor berbagai hormon steroid, dibentuk dari asetil KoA. Langkah yang
menentukan pada sintesisnya adalah pembentukan mevalonat dari
3-hidroksi-3-metilglutaril KoA(diperoleh dari asetil KoA). Movalonat akan
diubah menjadi isopentil pirofosfat (C5) yang berkondensasi dengan isomernya
yaitu dimetil pirofosfat (C5) untuk membentuk geranil pirofosfat (C10).
Penambahan satu lagi molekul isopentil pirofosfat menghasilkan farnesil
pirofosfat (C15) yang berkondensasi dengan molekulnya sendiri membentuk
skualen (C30). Zat antara ini kemudian mengalami siklisasi menjadi lanosterol
(C30), dan selanjutnya dimodifikasi menjadi kolesterol (C27).
Dari kolesterol terbentuk lima kelas hormon steroid utama yakni progestagen,
glukokortikoid, mineralkortikoid, androgen, dan estrogen. Proses hidroksilasi
oleh P450-monoksigenase yang menggunakan NADPH dan O2 memegang
peranan penting pada sintesis hormon steroid dan garam-garam empedu dari
kolesterol.

D. Metabolisme Protein

1. Absorpsi dan Transportasi


Asam amino yang diabsorpsi menuju ke sirkulasi darah melalui vena porta
dan dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati, dan sebagian

12
melalui sirkulasi darah di bawa ke sel-sel jaringan. Sebagian besar asam amino
telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai di ujung usus halus. Hanya 1%
protein yang ditemukan dalam feses. Protein endogen yang berasal sekresi
saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga dicerna dan diabsorpsi.

2. Katabolisme Protein
Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di
hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap
asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
a. Deaminasi Asam Amino
Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama, melibatkan
pelepasan satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia
(NH3). Amonia yang bersifat racun akan masuk ke peredaran darah dan
dibawa ke hati. Hati akan mengubah amonia menjadi ureum yang sifat
racunnya lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum
dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam
amino bebas didalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan
protein jaringan tubuh.
b. Oksidasi asam amino terdeaminasi
Bagian asam amino nonitrogen yang tersisa disebut produk asam keto
yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam nitrat. Beberapa jenis
asam keto dapat diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak
(lipogenesis) dan disimpan didalam tubuh.

3. Anabolisme Protein
a. Sintesis Protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang
ditentukan berdasarkan pengaturan gen. Sintesis protein meliputi
pembentukan rantai panjang asam amino yang dinamakan rantai peptida.
Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino dinamakan ikatan peptida.
Ikatan ini terjadi karena satu hidrogen (H) dari gugus amino suatu asam

13
amino bersatu dengan hidroksil (OH) dari gugus asam karboksil asam amino
lain. Proses ini menghasilkan satu molekul air, sedangkan CO dan NH yang
tersisa akan membentuk ikatan peptida . sebaliknya, ikatan peptida ini dapat
dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim pencernaan dengan
penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan hidrolisis.
b. Transaminasi
Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino
nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya.
Proses ini melibatkan pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam
amino menjadi satu asam keto sehingga terbentuk satu asam amino dan satu
asam keto baru.

E. Hubungan Antara
Metabolisme Kabohidrat,
Lemak, dan Protein
Karbohidrat, lemak dan protein bertemu dalam proses metabolisme, yaitu di
dalam siklus Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu
gerbang utama siklus Krebs yaitu koenzim A. Akibatnya, ketiga zat tersebut dapat
saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Karbohidrat dapat
disintesis dari lemak dan protein. Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan
protein. Protein dapat disintesis dari lemak dan karbohidrat.
Sintesis lemak dari karbohidrat dimulai saat karbohidrat berupa glukosa
diuraikan menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan diubah menjadi gliserol.
Selain diubah menjadi asam piruvat, sebagian glukosa juga diubah menjadi gula
fosfat yang selanjutnya akan menjadi asetil koenzim A. Asetil koenzim A akan
menjadi asam lemak. Gliserol dan asam lemak akan menjadi lemak.
Sintesis lemak dari protein dimulai saat protein diuraikan menjadi asam
amino oleh enzim protease. Asam amino yang terbentuk akan mengalami
deaminasi. Selanjutnya masuk ke dalam siklus Krebs menjadi asam piruvat yang
akhirnya menjadi asetil koenzim A. Asetil koenzim A akan diubah menjadi asam
lemak. Beberapa jenis asam amino seperti serin, alanine dan leusin dapat
diuraikan menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan diubah menjadi gliserol.

14
Gliserol dan asam lemak akan membentuk lemak.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi proses pembentukan
(anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme).
Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik
sedehana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun
energi kimia. Proses anabolisme yang memerlukan energi cahaya disebut
fotosintesis, dan yang memerlukan energy kimia disebut kemosintesis.
Katabolisme ialah proses metabolisme yang melakukan pembongkaran
senyawa kimia kompleks yang banyak mengandung energi tinggi menjadi
senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuanya adalah
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Dalam proses
katabolisme ada dua proses yaitu respirasi dan fermentasi. Respirasi ialah proses
pembongkaran suatu zat yang membutuhkan oksigen yang cukup (aerob).
Sedangkan fermentasi ialah proses katabolisme yang di lingkunganya tidak
terdapat oksigen atau kangdungan oksigen kurang memadai (anaerob).
Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses
metabolisme emzim bertugas sebagai katalisator yaitu senyawa yang dapat
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim bekerja
dengan cara menempel pada permukaan molekul zat – zat yang bereaksi.
Metabolisme karbohidrat yang terjadi di dalam tubuh meliputi 3 tahap, yaitu
glikolisis, glikogenesis dan gluconeogenesis. Metabolisme lemak juga ada 3
tahap, meliputi oksidasi asam lemak, siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif.
Sedangkan metabolisme protein melibatkan DNA dan RNA. Pemecahan protein
ini melibatkan 2 proses, yaitu deaminasi dan transmisi. Ketiga metabolisme
tersebut saling berkaitan dan bertemu dalam siklus krebs pada organ hati. Dari
keterkaitan ketiganya juga bisa dilakukan sintesis masing-masing, yaitu sintesis

15
karbohidrat dari lemak dan protein, sintesis lemak dari karbohidrat dan protein,
juga sintesis protein dari karbohidrat dan lemak.
DAFTAR RUJUKAN

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Fessenden, Ralp J. and Fessenden, Joan S. 1986. Organic Chemistry, Third Edition.
University Of Montana Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002,
Massachuset: USA.
Girindra, A. 1986. Biokimia 1. PT. Gramedia Jakarta.
Kusumawati, Rohana. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.
Lehninger, A.L. 1997. Dasar-dasar Biokimia, Jilid 1, diterjemahkan oleh M.
Thenawidjaja. Jakarta: Erlangga
Morrison, Robert Thornton.1983.Organic Chemistry Fourth Edition. New York.
Martoharsono, S. 1988. Biokimia Jilid II. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Montgomery, R. 1993. Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper
Edisi 27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)
Philip, W.K. and Gregory, B. R. 2006. Schaum’s Easy Outlines Biokimia. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia Press.
Jakarta
Rusdiana, 2004. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Digitized by USU digital library
Setiowati, Tetty., Furqonita, Deswaty. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press
Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran (EGC)
Smith and Wood. 1992. Biosynthesis. Molecular and Cell Biochemistry. Chapman
& Hall. Hongkong
Stryer, L. 2000. Biokimia Vol 2 Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.

16
Wohlgemuth, R. 2010. Lipid Metabolism. Biofilesonline Sigma life Science. Vol 5.

17

Anda mungkin juga menyukai