Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan, terutama dalamperubahan
kurikulum demi tercapainya pendidikan yang lebih baik. Sebelumnyakurikulum yang
digunakan adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Perubahan kurikulum
dilakukan agar peserta didik mampu bersaing di masadepan. Kurikulum yang digunakan
sekarang adalah kurikulum 2013, terdapatperubahan mendasar dalam kurikulum 2013
khususnya bidang pembelajaranbahasa Indonesia. Perubahan dimaksud terjadi pada
penetapan suatu kebahasaanyang menjadi basis materi pembelajaran. Dengan
demikian,perubahan padamateri itulah yang membawa dampak pada perubahan metode
pembelajaran.Peran bahasa sebagai ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk dipelajari
tentubukan merupakan suatu kebetulan jika pembelajaran bahasa Indonesia dalamkurikulum
2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis teks.

Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang memiliki situasi dan


konteks, dalam belajar bahasa Indonesia tidak hanya sekadar memakai bahasa
Indonesia untuk menyampaikan materi belajar lainnya namun perlu juga dipelajari
tentang makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Teks adalah gabungan
huruf yang membentuk kata dan kalimat yang dirangkai dengan sistem tanda,
sehingga sebuah teks ketika dibaca bisa mengungkapkan makna yang
dikandungnya, oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia harus berbasis teks.

Keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa kelas 4sesuaikurikulum 2013


adalah keterampilan menulis teks prosedur, jenis kalimat, tekseksplanasi, struktur teks,
ceramah, pengayaan non fiksi, cerpen, proposal, danmenulis karya ilmiah. Teks prosedur
adalah jenis teks yang berisi langkahlangkah
yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkahlangkah
itu biasanya tidak dapat dibalik-balik dan harus dilakukan secara
berurutan untuk mencapai tujuan. Teks prosedur adalah jenis teks yang
menunjukan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau
mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan melalui langkah-langkah dan terdapat
keterangan pada setiap langkah. Pada sub langkah prosedur sering dijumpai
syarat-syarat atau pilihan-pilihan. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, langkahlangkah
berikutnya tidak dapat dilaksakan. Penyebutan teks prosedur didasarkan
keterangan yang terdapat pada setiap langkah. Keterangan itulah yang menjadikan
sebuah tulisan menjadi teks prosedur.
Menulis teks prosedur terdapat di dalam kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia, Kompetensi Inti 4 yaitu “Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan”. Kompetensi Dasar
4.1 yaitu Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur
dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis. Dalam kurikulum 2013 materi
ini diajarkan pada kelas XI semester 1.
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa IndonesiaDra. Sri
Gustinawati, diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, keterampilanmenulis siswa masih
rendah, terutama untuk menyusun teks
prosedur dengan tema yang sulit, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan.
Kedua, siswa kurang memahami struktur teks prosedur. Ketiga, siswa belum
memahami unsur kebahasaan teks prosedur. Hal ini terlihat dari tulisan siswa
dalam pembelajaran dikelas pada latihan yang ditugaskan guru.
Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas
XI. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi sebagai berikut.
Pertama, siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan teks tersebut
kedalam sebuah paragraf. Kedua, siswa juga membutuhkan waktu yang lama
untuk menulis teks prosedur tersebut, dengan alasan tema yang diberikan adalah
tema yang kurang dipahami oleh siswa dalam melakukan langkah-langkahnya.
Ketiga, siswa masih banyak yang tidak memahami teks prosedur tersebut.
sehingga siswa menjadi kurang berminat ketika menulis teks prosedur.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dipilih satu model pembelajaran
yang dapat memotivasi siswa. Salah satu model yang digunakan dalam proses
pembelajaran menulis teks prosedur adalah model discovery learning. Pemilihan
model pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam
model discovery learning siswa, dapat berfikir, memahami, dan menemukan
langkah-langkah yang harus ditempuh secara benar dalam menulis teks prosedur.
Untuk mengetahui keterampilan menulis teks prosedur dengan
menggunakan model tersebut, maka penting dilakukan penelitian dengan judul
4
“Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning terhadap Keterampilan
Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Padang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi dalam menulis teks prosedur sebagai berikut ini. Pertama,
rendahnya keterampilan menulis teks prosedur siswa terutama dengan tema yang
sulit. Kedua, siswa kurang memahami struktur teks prosedur. Ketiga, siswa masih
banyak yang belum memahami unsur kebahasaan teks prosedur.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi
pada pengaruh penggunaan model discovery learning terhadap keterampilan
menulis teks prosedur siswa kelas XI SMA Negeri 3 Padang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Pertama, bagaimanakah keterampilan
menulis teks prosedur sebelum menggunakan model discovery learning siswa
kelas XI SMA Negeri 3 Padang? Kedua, bagaimanakah keterampilan menulis
teks prosedur sesudah menggunakan model discovery learning siswa kelas XI
SMA Negeri 3 Padang? Ketiga, bagaimanakah pengaruh penggunaan model
discovery learning terhadap keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas XI
SMA Negeri 3 Padang?
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
sebagai berikut ini. Pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis teks
prosedur sebelum menggunakan model discovery learning siswa kelas XI SMA
Negeri 3 Padang. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks prosedur
sesudah menggunakan model discovery learning siswa kelas XI SMA Negeri 3
Padang. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan model discovery learning
terhadap keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas XI SMA Negeri 3
Padang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat
bagi pihak-pihak sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMA, khususnya siswa
SMA Negeri 3 Padang, untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan
meningkatkan motivasi belajar, khususnya dalam menulis teks prosedur. Kedua,
bagi guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Padang, sebagai masukan dalam
meningkatkan proses pembelajaran menulis teks prosedur siswa kelas XI. Ketiga,
bagi peneliti sendiri, untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran menulis
teks prosedur dan menambah pengalaman lapangan. Keempat, bagi peneliti lain,
sebagai rujukan atau pedoman dalam melakukan penelitian dan menambah
wawasan.
G. Definisi Operasional
Dalam memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, maka perlu
dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut ini. Pertama, pengaruh adalah efek atau
6
akibat yang ditimbulkan oleh suatu strategi, perlakuan efek atau akibat. Yang
dimaksud efek atau akibat adalah yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan
kepada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Padang dalam keterampilannya menulis
teks prosedur. Kedua, model discovery learning, merupakan model pembelajaran
yang dirancang supaya siswa bisa menemukan sendiri pemahamannya tentang
materi yang sedang dipelajari. Ketiga, keterampilan adalah kemampuan,
kecakapan atau kesanggupan terhadap suatu hal yang dimiliki seseorang.
Keempat, menulis yaitu menirukan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafis itu. Kelima, teks prosedur adalah teks yang lebih
menekankan aspek bagaimana melakukan sesuatu, yang salah satunya percobaan
pengamatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Landasan teori adalah teori-teori relevan yang digunakan untuk
menjelaskan variabel-variabel penelitian. Berkaitan dengan masalah penelitian
yang akan dibahas, maka teori yang akan diuraikan adalah sebagai berikut: (1)
hakikat menulis, (2) hakikat jenis teks dalam kurikulum 2013, (3) hakikat teks
prosedur, (4) hakikat model discovery learning.
1. Hakikat Menulis
Teori yang akan dijelaskan pada hakikat menulis adalah (a) pengertian
menulis, (b) tujuan menulis, dan (c) manfaat menulis.
a. Pengertian Menulis
Tarigan (2008:22), mengemukakan bahwa menulis merupakan menirukan
atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambanglambang
grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafis itu.
Berarti, dalam menulis terdapat lambang-lambang grafik yang bisa dipahami oleh
seseorang. Selain itu, Semi (2003:14), juga berpendapat bahwa menulis pada
hakikatnya merupakan pemindahan pikiran dan perasaan yang diungkapkan
secara lisan, maka dalam menulis bahasa lisan tersebut dipindahkan wujudnya
dalam bentuk tulisan.
Menurut Musaba (2012:24), menulis merupakan keterampilan berbahasa
biasanya paling aktif dikuasai oleh seseorang. Menulis berarti mengungkapkan
7
8
buah pikiran, perasaan, pengalaman, dan hal lain melalui tulisan. Rahardi (dalam
Kusumaningsih, dkk (2013:65), mengatakan menulis adalah kegiatan
menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan
pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki.
Menurut Rahardi (dalam Kusumaningsih dkk, 2013:65), mengatakan
menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui
tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang
dikehendaki. Selain itu, Dalman (2014:3), juga mengemukakan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi)
serta tertulis pada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Menulis juga proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa
tulis dalam tujuan, misalnya memberitahukan, menyakinkan atau menghibur.
Hasil dari proses kreatif ini bisa disebut dengan istilah karangan atau tulisan.
Jadi, pesan yang disampaikan merupakan bentuk komunikasi tertulis
dengan menggunakan alat atau media yang bertujaun untuk menyampaikan
sesuatu. Selanjutnya, Moeliono (dalam Kusumaningsih dkk, 2013:66) juga
berpendapat bahwa menulis sebagai suatu rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan melalui bahasa tulis kepada pembaca. Untuk dipahami tepat
seperti yang dimaksudkan oleh pengarang. Mengarang adalah menulis dan
menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
cara berkomunikasi tidak langsung dengan cara memindahkan bahasa lisan ke
dalam tulisan dengan menggunakan lambang grafik, alat, dan media. Kegiatan
9
menulis bertujuan untuk menyampaikan gagasan atau perasaan seorang penulis
kepada pembaca.
b. Tujuan Menulis
Pada dasarnya keterampilan menulis mempunyai banyak manfaat bagi
peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk berfikir secara logis, sistematis,
dan kritis, memperdalam daya tangkap atau persepsi, serta membantu
menjelaskan pemikiran-pemikiran peserta didik. Menurut Semi (2003:14), secara
umum tujuan orang menulis adalah: (1) untuk memberikan arahan, maksudnya
untuk memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu. (2)
untuk menjelaskan sesuatu, maksudnya memberi uraian atau penjelasan tentang
suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain. (3) untuk menceritakan kejadian,
maksudnya memberikan informasi tentang suatu hal yang berlangsung disuatu
tempat pada suatu waktu. (4) untuk meringkas, maksudnya membuat rangkuman
suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat. (5) untuk meyakinkan, maksudnya
tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat
dengannya.
Menurut Tarigan (2008:22) tujuan menulis, yaitu sebagai alat komunikasi
tidak langsung untuk memudahkan para pelajar berpikir secara kritis dan juga
dapat memudahkan seseorang merasakan, menikmati, dan memperdalam daya
tangkap atau persepsi mengenai sesuatu, menyelesaikan masalah yang akan
dihadapi dan dapat membantu pikiran-pikiran seseorang. Apapun jenis tulisan
hendak dihasilkan, satu hal yang harus diingat adalah tulisan itu mestilah
merupakan tulisan yang akurat, jelas, dan singkat (Semi, 2003:2).
10
Dari pendapat para ahli tentang tujuan menulis, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan menulis memiliki tujuan yang bermacam-macam, tetapi pada intinya
menulis bertujuan untuk menceritakan, memberitahukan, dan menginformasikan
sesuatu tentang apa yang dirasakan, diinginkan, atau diimpikan oleh sipenulis
kepada pembaca.
c. Manfaat Menulis
Morsey (dalam Tarigan, 2008:20), menjelaskan bahwa manfaat menulis
yaitu merekam, meyakinkan, serta mempengaruhi orang lain dengan maksud dan
tujuan agara dapat menyusun pikiran serta menyampaikan pesan dengan mudah
dipahami, kejelasan tersebut bergantung pada pikiran, organisasi, penggunaan
kata-kata dan struktur yang baik. Jadi, menulis ini bisa mempengaruhi orang lain
untuk menyampaikan pesan yang dapat dipahami orang lain. Selain itu, menurut
Tabroni (2007:50-51), manfaat menulis yaitu menggairahkan seseorang bisa
menularkan ide yang bermanfaat kepada khalayak luas serta dapat imbalan dari
apa yang ditulisnya. Menulis juga dapat memicu semangat berwirausaha dan
mendidik seseorang untuk mandiri, mempengaruhi orang lain dan sebagai sarana
untuk menyalurkan aspirasi dan unek-unek kepada pemerintah atau siapa saja
yang dapat membahayakan dan merugikan orang banyak.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam meningkatkan kemauan dalam diri
seseorang agar dapat terciptanya suatu kreativitas. Selain itu, menulis juga dapat
membantu meringankan beban pikiran dan gagasan disampaikan untuk para
pembaca.
11
2. Hakikat Jenis Teks dalam Kurikulum 2013
Pada bagian ini yang akan dijelaskan adalah (a) pengertian teks dan (b)
jenis serta struktur teks.
a. Pengertian Teks
Teks menurut Halliday (dalam Mahsun, 2014:1) yaitu bahasa yang
berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks
situasi. Batasan ini mengandung pengertian bahwa setiap pemakaian bahasa selalu
memiliki tujuan. Tujuan yang dimaksud disini tentu tujuan sosial, karena bahasa
tidak lain merupakan sarana untuk melaksanakan proses sosial. Jika kehidupan itu
hanya terdiri atas satu orang, tidak diperlukan interaksi sosial, maka bahasa tidak
diperlukan. Bahasa yang digunakan dengan tujuan sosial tertentu itulah yang
melahirkan teks.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Mahsun (2014:1-2) juga mengatakan
bahwa teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Dengan
demikian, untuk keperluan pembahasan serta tujuan pembelajaran bahasa, maka
teks didefinisikan sebagai suatu bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu
kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis dengan struktur berpikir yang
lengkap. Selain itu, kerena teks digunakan untuk pernyataan suatu kegiatan sosial
dengan struktur berpikir lengkap, maka setiap teks memiliki struktur tersendiri.
Sementara itu, tujuan sosial yang hendak dicapai manusia dalam kehidupan itu
beragam, maka muncul beragam jenis teks dan tentunya dengan struktur teks atau
struktur berpikir yang beragam pula.
12
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, teks merupakan jalan menuju
pemahaman tentang bahasa. Dengan demikian, untuk keperluan pembahasan serta
tujuan pembelajaran bahasa, maka teks didefinisikan sebagai suatu bahasa yang
digunakan sebagai ungkapan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulis
dengan struktur berpikir yang lengkap.
b. Jenis dan Struktur Teks
Mahsun (2014:15) mengatakan bahwa secara umum, teks dapat
diklasifikasi atas teks tunggal/genre mikro dan teks majemuk/genre makro. Istilah
tunggal dan majemuk disematkan pada konsep teks tunggal dan teks majemuk
beranalogi pada konsep tunggal dan majemuk dalam kalimat tunggal dan kalimat
majemuk. Untuk lebih jelas, kedua jenis teks di atas dipaparkan dalam berikut ini.
1) Teks Tunggal (Genre Mikro)
Meskipun harus disadari bahwa proses sosial tersebut ada yang langsung,
pihak yang terlibat hadir bersama, dan ada yang pelibatnya tidak nyata secara
kasat mata, misalnya komunikasi tulis atau komunikasi lisan melalui telepon.
Dalam menjalankan proses sosial utama yang dilakukan melalui tindakan
berbahasa dapat berupa penggambaran, penjelasan, perintah, penyajian, alasanalasan/
argumen, dan penceritaan.
Jenis-jenis teks berdasarkan genrenya. Pertama, genre sastra/penceritaan
terbagi atas naratif yaitu menceritakan kejadian dan non naratif mendeskripsikan
kejadian atau isu. Kedua, genre faktual terbagi atas laporan yaitu melaporkan
kejadian/isu atau melaporkan secara umum tentang berbagai kelas benda dan
arahan/prosedural yaitu mengarahkan atau mengajarkan tentang langkah-langkah
13
yang telah ditentukan. Ketiga, genre tanggapan, terbagi atas transaksional yaitu
menegosiasikan hubungan, informasi barang dan layanan. Selanjutnya ekspositori
yaitu menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau terjadinya sesuatu.
2) Teks Majemuk (Genre Makro)
Teks majemuk merupakan sebuah teks kompleks dengan struktur yang
lebih besar dan tersegmentasi ke dalam bagian-bagian yang dapat berupa bab,
subbab, atau seksi dan subseksi. Dalam teks semacam ini tergabung beberapa
jenis teks berkelanjutan atau teks tunggal yang digunakan untuk mengisi bagianbagian
dari struktur teks tersebut. Artinya, struktur teks pada teks majemuk
terpilah atas bagian-bagian (bab-bab atau seksi-seksi) yang seakan-akan terpisah,
padahal baik dari segi kohesi maupun koherensi menunjukan keterkaitan antar
satu sama lain. Dengan kata lain antara bagian satu dengan bagian yang lain
dalam teks majemuk terdapat kohesi dan koherensi sehingga membentuk sebuah
struktur teks majemuk yang padu.
Berdasarkan hal yang dikaji dalam proposal ini, teori di atas difokuskan
pada teks tunggal (genre mikro) faktual yang membahas tentang
arahan/prosedural. Arahan/prosedural yaitu mengarahkan atau mengajarkan
tentang langkah-langkah yang telah ditentukan. Jenis teks yang terdapat dalam
arahan/prosedural ini. Pertama, prosedur/arahan dengan tujuan bagaimana
melakukan percobaan atau pengamatan. Kedua, penceritaan prosedural dengan
tujuan bagaimana prosedur dilakukan. Ketiga, panduan. Keempat,
perintah/instruksi. Kelima, protokoler dengan tujuan apa yang boleh atau tidak
boleh dilakukan. Dan keenam, resep.
14
3. Hakikat Teks Prosedur
Teori yang dibahas dalam teks prosedur terdapat tiga hal sebagai berikut:
(a) pengertian teks prosedur, (b) struktur teks prosedur, (c) unsur kebahasaan teks
prosedur, (d) indikator penilaian teks prosedur.
a. Pengertian Teks Prosedur
Mahsun (2014:30) mengatakan bahwa teks prosedur/arahan merupakan
salah satu dari jenis teks yang termasuk genre faktual subgenre prosedural. Tujuan
sosial teks ini adalah mengarahkan atau mengajarkan tentang langkah-langkah
yang telah ditentukan. Dengan demikian teks jenis ini lebih menekankan aspek
bagaimana melakukan sesuatu, yang dapat berupa salah satu percobaan
pengamatan. Pemanfaatan konjungsi harus digunakan dalam menulis teks
prosedur. Hal ini dikemukakan Mahsun (2014:31) sebagai berikut.
Untuk mengikat semua struktur teks agar menjadi satu,
pemanfaatan konjungsi penghubung antar paragraf pengisi struktur
teks dimanfaatkan, misalnya: “…setelah…”,”…dari percobaan
tersebut…”, dan “…dengan demikian…” merupakan konjungsi
penghubung antar paragraf dalam struktur yang berbeda. Konjungsi
“…setelah…” digunakan untuk mengikat struktur “daftar” dengan
struktur “urutan tahapan pelaksanaan”, sedangkan konjungsi “…dari
percobaan tersebut…” digunakan untuk mengikat struktur urutan
“tahapan pelaksanaan” dengan struktur “pengamatan”, dan
konjungsi “…dengan demikian…” digunakan untuk mengikat
struktur “pengamatan” dengan struktur “simpulan”, dengan cara
demikian seluruh struktur teks menjadi satu kesatun yang kohesif.
Selain itu, menurut Darmawati (2014:15) teks prosedur adalah jenis teks
yang menunjukan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau
mengoperasikan sesuatu. Proses membuat atau mengoperasikan sesuatu
dikerjakan melalui langkah-langkah sistematis atau teratur. Langkah-langkah
dalam teks prosedur harus dilakukan agar suatu tindakan dapat terlaksana dengan
15
baik. Pada teks prosedur langkah-langkah itu merupakan urutan yang biasanya
tidak dapat diubah urutanya. Langkah awal penentu langkah berikutnya. Jadi,
dalam menulis teks prosedur langkah-langkah yang digunakan harus sistematis,
teratur dan berurutan yang tidak dapat diubah atau dibalik-balik, karena dari
langkah pertama itu penentu langkah-langkah berikutnya. Selanjutnya, Darmawati
(2014:20) juga mengatakan dalam menyusun teks prosedur harus dituliskan
berdasa rkan urutan yang sesuai. Pertama, dari penting menuju tidak penting.
Kedua, dari umum menuju khusus. Ketiga, dari tahap awal hingga akhir.
Menurut Mulyadi (2014:89), teks prosedur merupakan jenis teks yang
berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Langkah-langkah itu harus sistemastis, tidak dapat dibalik-balik,
tetapi apabila teks prosedur mengandung langkah yang dapat dibalik-balik disebut
dengan protokol. Teks prosedur merupakan teks yang berisi tujuan dan langkahlangkah
yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan (Kemendikbud,
2014:84). Didalam teks prosedur diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui
serangkaian langkah atau tindakan.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa teks prosedur
salah satu dari jenis teks yang termasuk genre faktual subgenre prosedural. teks
prosedur merupakan jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah itu harus sistemastis,
tidak dapat dibalik-balik. Tujuan sosial teks ini adalah mengarahkan atau
mengajarkan tentang langkah-langkah yang telah ditentukan. Selain itu, teks
prosedur adalah jenis teks yang menunjukan dan menjelaskan sebuah proses
16
dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu dan langkah awal dalam teks
prosedur menjadi penentu langkah berikutnya.
b. Struktur Teks Prosedur
Menurut Priyatni (2014:87), struktur isi teks prosedur 1) Judul. Judul ini
dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan, cara
melakukan/menggunakan sesuatu. 2) Pengantar yang menyatakan tujuan penulis
berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan dan paragraf pengantar
yang menyatakan tujuan penulisan. 3) Bahan atau alat untuk melakukan suatu
prosedur berupa daftar/rincian, paragraf, dan pada teks prosedur tertentu, misalnya
prosedur melakukan sesuatu, tidak diperlukan bahan/alat. 4) Prosedur/tahapan
dengan urutan yang benar berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran,
ditunjukan dengan kata yang menunjukan urutan waktu, dan tahapan dimulai
dengan kata yang menunjukan perintah.
Mahsun (2014:30), mengatakan teks ini memiliki struktur berpikir: judul,
tujuan, daftar bahan atau alat yang digunakan (yang diperlukan untuk mencapai
tujuan), urutan tahapan pelaksanaan, pengamatan, dan simpulan. Contohnya,
menulis teks prosedur dengan judul benda pengamatan listrik. Tujuannya yaitu
untuk menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik. Daftar bahan yang
diperlukan yaitu baterai, kabel, bohlam, benang, dan tali plastik. Kemudian urutan
tahapan pelaksanaannya. Ada pengamatan, dan terakhir kesimpulannya.
Menurut Darmawati (2014:16), teks prosedur ditata dengan struktur teks
tujuan dan langkah-langkah. Tujuan dalam teks prosedur adalah hasil akhir yang
akan dicapai. Sementara itu, langkah-langkah adalah cara yang ditempuh agar
17
tujuan tercapai. Pada teks prosedur, langkah-langkah tersebut merupakan urutan
yang biasanya tidak dapat diubah urutannya. Langkah awal menjadi penentu
langkah berikutnya. Tek prosedur pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Kedua jenis
yang dimaksud teks prosedur menggunakan materi/alat/bahan teks prosedur yang
tidak menggunakan alat/bahan.
1) Teks prosedur menggunakan materi berupa alat/bahan.
Darmawati (2014:16) mengatakan bahwa teks prosedur menggunakan
materi berupa alat. Materi terdiri atas bahan-bahan yang digunakan dalam
membuat sesuatu.
2) Teks prosedur tidak menggunakan materi berupa alat/bahan
Darmawati (2014:16) juga mengatakan bahwa teks prosedur tidak
menggunakan materi berupa alat. Ada tiga jenis teks prosedur tidak menggunakan
bagian materi. Pertama, teks prosedur yang menjelaskan cara sesuatu bekerja atau
cara melakukan instruksi secara manual, contohnya cara memainkan video game,
cara mengoperasikan computer, cara menyambungkan computer dengan internet,
cara menghidupkan tape recorder, atau menggunakan mesin cuci. Kedua, teks
prosedur yang menginstruksikan cara melakukan aktivitas tertentu sesuaidengan
peraturan.
Teks prosedur dibangun oleh struktur yang menjadikannya sebuah teks
yang baik. Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan, bahan dan alat, serta langkahlangkah
(Kemendikbud, 2014:87). Tujuan, bagian ini berisi tujuan kegiatan.
Pembaca teks segera mengetahui tujuan kegiatan pada awal teks. Bahan dan alat,
berisi bahan atau perlengkapan demi mencapai tujuan kegiatan berdasarkan

Anda mungkin juga menyukai