A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan masyarakat
dapat mengerti, memahami tentang arti dari ASI eksklusif itu sendiri, manfaat ASI bagi
ibu dan anak, serta langkah-langkah keberhasilan ASI eksklusif.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan masyarakat
akan dapat :
a. Memahami dan mengerti arti dari ASI eksklusif.
b. Mengerti komposisi ASI.
c. Mengerti manfaat ASI eksklusif.
d. Mengerti cara menyimpan ASI.
B. POKOK BAHASAN
Asi eksklusif (Terlampir).
D. KEGIATAN PENYULUHAN
2. Komposisi ASI.
3. Manfaat ASI
eksklusif.
4. Cara menyimpan
ASI.
E. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan
a. : Asisten penyaji
b. : Penyaji
c. : Audiens
F. EVALUASI
1. Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kelas.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
d. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai.
2. Proses
a. Masing – masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam
penyuluhan 50 % dari yang hadir.
3. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :
a. Mengetahui tentang ASI eksklusif dan manfaatnya serta bagaimana cara menyusui
yang benar.
b. Bersedia untuk melaksanakan ASI eksklusif, dan
c. Mampu menerapkan cara menyusui yang benar.
Antisipasi Masalah :
a. Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan ) fasilitator dapat
menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi
yang sedang diberikan.
b. Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya
dilakukan konfirmasi pada anggota pengorganisasian lainnya.
REFERENSI
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di
Puskesmas.
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29.Jakarta : Puspa Swar.
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65.Jakarta : EGC.
Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan.Hal 8.Jakarta : EGC.
LAMPIRAN
2. Komposisi ASI
Komposisi ASI adalah sebagai berikut:
a. Protein dalam ASI
ASI mengandung protein lebih rendah dari Air Susu Sapi (ASS), tetapi protein
ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah dicerna). Keistimewaan dari
protein ASI ini adalah :
1. Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan ASS yang rasionya 20
: 80.
2. ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan air susu sapi mengandung juga
betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi.
3. ASI mengandung asam amino esensial taurin ynag tinggi, yang penting untuk
pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4. Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi, sedangkan sisitin lebih
tinggi.
5. Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat menguntungkan karena pada
bayi prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
otak.
b. Karbohidrat dalam ASI
1. ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan dengan air susu sapi
(6,5 gram%).
2. Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi
ini sangat menguntungkan karena fermentasi akan diubah menjadi asam laktat.
c. Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama. Merupakan sumber kalori
yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan
sumber asam lemak yang esensial, namun tetap ada keistimewaannya yaitu, bentuk
emulsi lebih sempurna, kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air susu sapi.
Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar yang tinggi yang terpenting adalah :
rasio asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak rantai panjang (arachidonic dan
docadexaenoic) yang berperan dalam perkembangan otak. Kolesterol yang diperlukan
untuk mielinisasi susunan saraf pusat, dan asam palmitat.