Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PKMD

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELAURGA DI DESA


BOGARES KIDUL KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

Oleh :
NINING SAGITA
NIM : 15.431

AKADEMI KEBIDANAN SITI FATIMAH


DUKUHWARU-SLAWI-TEGAL
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga Tn ”A” dengan Masalah Kurangnya


pemahaman tentang ASI eksklusif di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal.

Telah diperiksa dan disaahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Mahasiswi

(Nining sagita)

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Adeyle Darna K, S.ST, MPH ) ( Susi Susanti,S.siT,M.kes )


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat
dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Asuhan
Kebidanan Komunitas pada keluarga Tn ” A ” dengan masalah kurangnya
pemahaman tentang ASI Eksklusif di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal.
Pada ksempatan ini dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak H.Djuwani S.H, M.Kes selaku direktur Akbid Siti fatimah
2. Ibu Adeyle Datna K, S.ST,MPH selaku dosen pembimbing akademik
3. Ibu Susi Susanti S.siT,M.kes selaku pembimbing praktek PKMD
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu – satu
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharap saran dan kritik yang
konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
bagi semua

Slawi, Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan msyarakat. Namun program-
program tersebut belum berjalan secara optimal. hal ini dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satunya seperti rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan, terutama pada masyarakat desa yang jarang terpapar
dengan tenaga kesehatan. Oleh karena itu saat ini pemerintah lebih
memfokuskan perhatiannya kepada peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa terhadap kesehatan.bSehingga pemerintah membuat
program-program yang dapat mengembangkan potensi masyarakat dengan
menciptakan masyarakat desa yang berperilaku sehat secara mandiri. Adapun
program yang dijalankan pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat desa melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
adalah pembangunan kesehatan msyarakat desa (PKMD).
Dalam hal ini desa bogares kidul merupakan salah satu desa yang perlu
diadakannya program PKMD. Desa bogares kidul terletak di kecamatan
Pangkah kabupaten tegal. Desa bogares kidul mempunyai batas wilayah
sebelah Utara desa bogares lor, sebelah timur desa Karanganyar, sebelah
selatan desa Depok, dan sebelah barat desa pangkah.
Dari Hasil Survey di Desa Bogares kidul banyak ditemukan
Masyarakat yang mempunyai bayi 0-6 bulan yang tidak memberikan Asi sejak
lahir. Selain masalah kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif masalah
yang lain adalah mengenai kesehatan lingkungan. untuk itu penulis tertarik
mengambil/mengangkat masalah kurangnya pengetahuan tentang Asi
eksklusif yang ada di desa Bogares kidul. ASI eksklusif adalah bayi dari lahir
hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan apapun sampai usia 6
bulan. ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi, dan asi juga bisa
berfungsi sebagai zat kekebalan.
praktek lapangan (PKL) merupakan bentuk pembelajaran klinik dengan
menerapkan materi yang telah didapat dibangku kuliah terutama mata kuliah
kebidanan kemunitas pada keluarga, dimana mahasiswa mendapatkan
pengalaman nyata tentang peran dan fungsi bidan di masyarakat dan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja dengan individu,
keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kebidanan serta dapat
mengembangkan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga dengan
menggunakan manajemen kebidanan dan pengorganisasisan masyarakat.
Dengan adanya PKMD diharapkan adanya peningkatan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada
dan menjdikan desa bogares kidul sebagai desa yang sehat dan mandiri.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
membantu memandirikan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatannya
khususnya masalah ASI eksklusif
2.Tujuan khusus
a. mahasiswa dan keluarga mampu mengkaji masalah kesehatan kebidanan
komunitas pada keluarga
b. mahasiswa mampu memprioritaskan masalah kesehatan kebidanan
komunitas pada keluarga
c. mahasiswa mampu menyusun perencanaan sesuai dengan masalah
kesehatan pada keluarga.
d. mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan dan tindak lanjut pada rencana berikutnya,mengidentifikasi
faktor penghambat dan penunjang dalam melaksanakan kegiatan.
C. Manfaat Penulisan
1. bagi dinas kesehatan
a. dinas kesehatan memperoleh sumber terbaru tentang permasalahan yang
ada di desa bogares kidul
b. dinas kesehatan memperoleh gambaran rencana tindak lanjut
permasalahan yang ada
2. bagi puskesmas
a. puskesmas memperoleh gambaran permasalahan yang ada di wilayah
kerjanya.
b. puskesmas dapat melakukan kerjasama secara sektoral dengan pihak
terkait dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Bagi lahan praktek/masyarakat
Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui masalah
kesehatan yang ada pada masyarakat
4. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dan bahan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan komunitas di dalam praktek kerja lapangan yang telah di dapat
diperkuliahkan
5. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai bahan asuhan dan tambahan kepustakaan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan
6. Bagi klien
Menambah pengetahuan tentang pentingnya pemberian Asi Eksklusif dan
usia 0-6 bulan dan masalah kesehatan pada keluarganya

D. Metode Penulisan
Asuhan Kebidanan komunitas ini disusun setelah penulis melakukan
penulisan secara deskriptif dalam bentuk studi kasus yang dibuat berdasarkan
keadaan dan dalam situasi yang nyata. Dan tertuju pada pemecahan masalah
dengan menggunakan metode :
1. Studi kepustakaan
Mengumpulkan data melalui bahan ilmiah dengan cara membaca yang terkait
dengan pemberian Asi Eksklusif dan kesehatan Masyarakat
2. Wawancara dan observasi
Mengumpulkan data melalui tanya jawab secara langsung pada pasien,
keluarga maupun tim kesehatan yang terkait
3. Pemeriksaan fisik
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perfusi untuk mendapatkan data obyektif
4. Dokumentasi
Suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat catatan medik keluarga
dan lain – lain

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kebidanan Komunitas


1. Pengertian
Bidan komunitas adalah seorang bidan yang bekerja melayani
keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu(Walyani,2014).
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan
yang telah diakui pemerintah setempat yang telah menyelesaikan
pendidikan dan lulus serta terdaftar/ mendapat ijin melakukan praktek
kebidanan yang melayani keluarga atau masyarakat di wilayah tertinggal
(Meilani,2009).
2. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah komuniti didalam
komuniti terdapat kumpulan individu yang membantu keluarga atau
kelompok dalam suatu mayarakat.
Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak
dalam keluarga
Ibu : Calon ibu/masa pranikah, ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu meneteki, ibu masa interval,
menopause
Anak : Bayi, balita, masa sekolah
Keluarga berencana: Nucler familly (suami, istri, anak), extended familly
(keluarga besar, kakek, nenek)
Masyarakat : masyarakat desa kelurahan dalam batas wewenang
kerja(Meilani,2009).
3. Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas
Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas yang dilakukan oleh Bidan
meliputi :

a. Penyuluhan kesehatan
b. Pemeliharaan kesehatan ibu dan balita
c. Konsep keluarga berencana
d. Imunisasi gizi Keluarga Berencana
e. Memberikan pelayanan kesehatan ibu di rumah
f. Membina dan membimbing kader dan dukun bayi
g. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan
h. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral
i. Melakukan rujukan medik
j. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakai
kontrasepsi(Meilani,2009).
4. metode prioritas masalah dalam kebidanan komunitas
masalah yang telah di identifikasi perlu ditentukan menurut urutan
atau prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. metode yang
dapat digunakan dalam menetapkan urutan prioritas masalah, pada umumnya
dibagi atas tekhnik skorsing dan tekhnik non skorsing,sebagai berikut:
tekhnik skoring dapat digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau
data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam angka yang cukup dan
lengkap. yang termasuk tekhnik skoring dalam penentuan prioritas masalah
yakni:
a. metode USG (Urgency, seriousness, and growth)
b. metode MCUA ( Multi Criteria Utility Assesment)
c. metode CARL ( capability, accessability, readiness, Leverage)
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai
suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan sebagainay. Tetapi
tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan dan ikatan – ikatan lain.
Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya di bawah
asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk(Walyani,
2014).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di dalam
peranannya masing – masing dalam keadaan saling ketergantungan (Walyani,
2014).
2. Struktur keluarga
menurut Karwati (2011) Struktur keluarga ada bermacam – macam
diantaranya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama sedarah ayah
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga adanya
hubungan dengan suatu atau istri
3. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan fungsi dan tugasnya masing
– masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing – masing
4. Tipe/bentuk keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak – anak
b. Keluarga Besar (Extended Family) : keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai (Serial Family) : keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan satu kaluarga inti
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family) : keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian
e. Keluarga berkomposisi (Composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama
f. Keluarga Kabitas (Kahabitation) : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga
5. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi 1 situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Sebagai suami, ayah, pencari kerja, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman sebagai kepala keluarga sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh pendidik anak – anaknya, pelindung serta berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
c. Peranan anak
Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
6. Fungsi keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarganya
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan
1) Memelihara dan memebsarkan anak
2) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
3) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan keluarga
perkembangan anak
3) Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
4) Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga dimana
yang akan datang misalnya pendidikan angka – angka, jaminan hari
tua dan sebaginya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinyad
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat – tingkat
perkembangannya(Walyani, 2014).
C. Konsep Dasar ASI Eksklusif
1. Pengertian
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu sebagai makanan utama bagi bayi(Siregar,2004).
ASI ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6
bulan tanpa makanan pendamping ASI(Siregar,2004).
2. Komposisi air susu ibu
a. Protein
Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil
dan laktal globulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi
b. Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang
sama kadarnya, yang dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah
daripada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar
kolesterol alebih tinggi dari pada susu sapi
c. Karbohidrat
Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air
susu sapi. Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu
yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama
masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunilogisnya sendiri.
Perlu diulangi disini bahwa :
1) Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang
terus menerus, paling tidak selama 4 bulan, merupakan
perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap
penyakit
2) Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat
menyebabkan kerusakan faktor pelindung alami
d. Garam mineral
Natrium  dalam kadar yang ideal untuk bayi manusia
Kalsium, fosfor, magnesium  kadarnya dalam air susu ibu lebih
cocok untuk bayi dibandingkan kadarnya yang lebih tinggi pada air
susu sapi
e. Zat besi
Kadar zat besi yang rendah tidak mengurangi sifat anti infeksi dan
laktofenin
f. Vitamin
Kadar vitamin Asphixia, B, C, D dan E lebih tinggi dibandingkan
kadarnya dalam air susu sapi, tetapi terdapat lebih sedikit vitamin K
dalam air
g. Faktor pelindung
Terdapat di dalam air susu ibu maupun di dalam kolostrum
1) Imunoglobin protektif
2) Laktofenin
3) Lisosom
4) Faktor antitripsin
5) Faktor bifidus
3. Keuntungan ASI bagi bayi
a. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena :
b. Mudah dicarna dan diserap
c. Selalu bersih dan segar
d. Aman
e. Menyempurnakan pertumbuhan bayi menjadi lebih sehat
f. ASI mengandung zat kekebalan, melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi
g. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat sesuai dengan kebutuhan
h. Untuk menjalani hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain :
a. Perubahan sosial budaya
bekerja atau kesibukan sosial lainnya
Meniru teman, tetangga yang memberikan susu botol
b. Faktor psikologis
takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
Tekanan batin
c. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb
4. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
a. Makanan ibu
makan secara teratur dan cukup gizi, selain itu dianjurkan minum lebih
banyak, kira-kira 8 – 12 gelas sehari, misal susu, air, kacang hijau, air
buah
b. Ketenangan jiwa dan pikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu selalu dalam
kondisi tenang. Apabila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang
percaya diri dan ketegangan emosional akan menurunkan produksi ASI
c. Frekuensi menyusui
d. Istirahat yang cukup
e. Perawatan payudara yang teratur(Siregar,2004).

D. konsep dasar diabetes mellitus


1. definisi
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron(Nugroho,2000).
2. tipe diabetes
Tipe I : diabetes melitus tergantung insulin (insulin-dependentdiabetes
melitus [IDDM]).
Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent
diabetes melitus [NIDDM])(Nugroho,2000).
3. Etiologi
Insulin Dependen Diabetik Melitus (IDDM) atau Diabetes Mellitus
Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel beta, Sedangkan
Non insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) Disebabkan kegagalan
relative sel beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya
kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak
mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi
defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya
sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan
glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel beta
pancreas mengalami desensititas terhadap glukosa(Nugroho,2000).
4. faktor resiko
a. Usia di atas 40 tahun
b. Kegemukan ( Obesitas )
c. Hipertensi ( TD : >140/90 mmhg )
d. Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
e. Riwayat kadar gula abnormal
f. Riwayat penyakit jantung koroner
5. manifestasi klinis
Diagnosa DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas
berupa polifagia, poliuria, polidipsi, lemas, dan berat badan turun.
Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal,
mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada
wanita(Nugroho,2000).
6. manajemen diabetes
a. Rencana diet, Dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan
karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari.
b. Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan
jasmani teratur 3-4x tiap minggu selama ±0.5 jam yang sifatnya
sesuai CRIPE (Continous, Rhytmical, Interval, Progressive,
Endurance training). Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah
jalan kala, jogging, lari, renang, bersepeda, dan mendayung
c. Batasi gula dalam setiap makanan
d. Utamakan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal (kacang-
kacangan, alpukat), cegah dislipidemia
e. Batasi makanan tingi purin (asam urat)
f. Stop merokok
g. Cegah kegemukan: IMT <25
h. min 6 jam sehari
i. Stop minum alkohol
j. Check up teratur terutama untuk usia >40 tahun
k. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko
menimbulkan luka ulkus
l. Pengawasan glukosa di rumah
m. Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Diabetes
adalah penyakit kronik dan pasien perlu menguasai pengobatan
dan belajar bagaimana menyesuaikan agar tercapai kontrol
metabolik yang optimal(Nugroho,2000).

Anda mungkin juga menyukai