Anda di halaman 1dari 2

LESTARIKAN PERMAINAN TRADISIONAL

(Main jaran)

PRESENTER 1 : YUDA

PRESENTER 2 : NANDA

REPORTER : tegar

Narasumber 1 : artha (pengunjung)

Narasumber 2 : Dian (panitia)

Narasumber 3 : rizky (pemilik kuda)

Yuda : Selamat siang pemirsa kembali lagi bersama kami, saya yuda eka saputra dan rekan saya.

Nanda : Nanda jini novila w.

Yuda : Di only one net. Sebuah program yang akan mengajak anda berjalan-jalan keliling Indonesia untuk
melihat berbagai hal unik dan juga budaya nusantara yang tentunya akan membuat anda semakin
mencintai Indonesia

Nanda : Benar sekali Yuda. Apalagi di daerah Sumbawa yang terkenal dengan wisata dan makanan
khasnya seperti susu kuda liar. Tapi juga terkenal dengan permainan tradisionalnya

Yuda : ada yang unik juga pastinya nanda. salah satu permainan tradisionalnya adalah pacuan kuda yang
dikendarai oleh joki kecil yang begitu lincah tanpa ada sekolah khusus.

Nanda : penasarankan. untuk informasi selengkapnya akan disampaikan oleh rekan kami Tegar Bentar
Prayoga yang sudah berada di tempat balapan kuda. Baiklah saudara tegar silahkan menyampaikan
informasi yang anda dapat.

Tegar : Terimakasih rekan saya yang di studio, pemirsa sekarang saya sudah berada di lapangan pacuan
kuda di desa penyaring kabupaten sumbawa besar provinsi nusa tenggara barat. Pemirsa bisa melihat
sendiri betapa antusiasnya masyarakat sumbawa dan daerah lainnya dalam menyaksikan festival pacuan
kuda. Disini saya sudah berada bersama mas Artha adi nugraha.

Tegar : halo mas artha, apa yang membuat anda tertarik untuk ikut menyaksikan festival pacuan kuda
ini?

Artha : karena festival pacuan kuda ini bisa menghibur saya dan mengingatkan kembali saya dengan
permainan tradisional sumbawa.
Tegar: kalau untuk biaya tiket masuknya tadi berapa mas?

Artha : untuk biaya masuknya itu gratis mas, sehingga masyarakat siapa saja dan darimana saja boleh
ikut menyaksikan pacuan kuda ini. Apalagi sekarang mas banyak anak muda yang tidak mengenal
kebudayaannya sendiri karena kebudayaan itu sendiripun sudah sangat jarang ditemui akibat terkikis
oleh zaman. Saya sendiri sih tidak mau menjadi anak bangsa yang lupa kebudayaan sendiri, saya juga
ingin suatu saat nanti bisa memperkenalkan kebudayaan daerah saya sampai ke mancanegara.

.........

Tegar : ini kudanya namanya apa mas?

Iky : Angin Telisu mampis rungan

Tegar : kenapa diberi nama itu?

Iky: kalau angin telisu itu bahasa sumbawa yang artinya sama seperti angin puting beliung yang
gerakannya begitu cepat dengan harapan mampis rungan yang artinya bisa memberikan kabar yang baik
kepada saya pemilik kuda.

Tegar : apakah kuda ini pernah ikut bertanding sebelumnya?

Iky : pernah, Baru 2 kali dengan ini dan alhamdulillah kemaren mendapat juara 2.

Tegar : bagaimana respon anda terhadap festival pacuan kuda ini?

Iky : saya sangat senang apalagi ini merupakan salah satu ajang bergengsi untuk memperlihatkan
kecepatan kuda dalam lapangan dan juga bisa menjalin silaturrahmi dengan para pemilik kuda yang
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai