Disusun oleh :
OKTOBER 2017
Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan
Indonesia. Tokoh berikut ini dikenal sebagai pelopor
pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika
masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Mengenai
profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan
nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian
kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau sendiri lahir
di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Hari
kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa
Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri
terlahir dari keluarga Bangsawan, ia merupakan anak dari
GPH Soerjaningrat, yang merupakan cucu dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan
maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan.
Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih tertarik dalam dunia jurnalistik atau tulis-menulis, hal
ini dibuktikan dengan bekerja sebagai wartawan dibeberapa surat kabar pada masa itu, antara
lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer,
dan Poesara. Gaya penulisan Ki Hadjar Dewantara pun cenderung tajam mencerminkan
semangat anti kolonial. Seperti yang ia tuliskan berikut ini dalam surat kabar De Expres
pimpinan Douwes Dekker : ..Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan
menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri
kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak
pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide
untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk
pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang
Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah
kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada
kepentingan sedikit pun baginya.
Tulisan tersebut kemudian menyulut kemarahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda kala itu
yang mengakibatkan Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan kemudian ia diasingkan ke pulau
Bangka dimana pengasingannya atas permintaannya sendiri. Pengasingan itu juga mendapat
protes dari rekan-rekan organisasinya yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo
yang kini ketiganya dikenal sebagai 'Tiga Serangkai'. Ketiganya kemudian diasingkan di
Belanda oleh pemerintah Kolonial.
Masuk Organisasi Budi Utomo
Berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai organisasi sosial dan politik kemudian mendorong
Ki Hadjar Dewantara untuk bergabung didalamnya, Di Budi Utomo ia berperan sebagai
propaganda dalam menyadarkan masyarakat pribumi tentang pentingnya semangat
kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia. Munculnya Douwes Dekker yang
kemudian mengajak Ki Hadjar Dewantara untuk mendirikan organisasi yang bernama
Indische Partij yang terkenal.
Pada tahun 1913, Ki Hadjar Dewantara kemudian mempersunting seorang wanita keturunan
bangsawan yang bernama Raden Ajeng Sutartinah yang merupakan putri paku alaman,
Yogyakarta. Dari pernikahannya dengan R.A Sutartinah, Ki Hadjar Dewantara kemudian
dikaruniai dua orang anak bernama Ni Sutapi Asti dan Ki Subroto Haryomataram. Selama di
pengasingannya, istrinya selalu mendampingi dan membantu segala kegiatan suaminya
terutama dalam hal pendidikan.
Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia
maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu.
Sumber: http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-ki-hajar-dewantara.html
1. Kebakuan kata
Dari teks diatas, terdapat kata yang tidak baku. Selain itu, juga terdapat penulisan
tanda baca yang salah. Selain itu juga terdapat kata yang seharusnya tidak ditulis.
2. Jenis Paragraf
Teks diatas termasuk dalam paragraf deskriptif, karena dalam teks diatas menjelaskan
tentang biografi dari Ki Hadjar Dewantara. Paragraf deskriptif disini menjelaskan
secara detail tentang kehidupan Ki Hadjar Dewantara.
3. Tujuan dari penulisan teks adalah supaya pembaca dapat memahami biografi Ki
Hadjar Dewantara dan dapat memahami jasa jasa beliau untuk indonesia. Pembaca
dapat memahami organisasi yang beliau dirikan dan manfaatnya untuk Bangsa
Indonesia.
PEMBETULAN:
Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia. Tokoh ini dikenal sebagai pelopor
pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan
Kolonial Belanda. Mengenai profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau lahir dengan nama
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara.
Beliau lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889. Hari kelahirannya kemudian
diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau
terlahir dari keluarga Bangsawan, beliau merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, yang
merupakan cucu dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak
memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan.
Tulisan tersebut menyulut kemarahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda kala itu yang
mengakibatkan Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan kemudian beliau diasingkan ke pulau
Bangka dimana pengasingannya atas permintaannya sendiri. Pengasingan itu juga mendapat
protes dari rekan-rekan organisasinya yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo
yang kini ketiganya dikenal sebagai 'Tiga Serangkai'. Ketiganya kemudian diasingkan di
Belanda oleh pemerintah Kolonial.
Pada tahun 1913, Ki Hadjar Dewantara kemudian mempersunting seorang wanita keturunan
bangsawan yang bernama Raden Ajeng Sutartinah yang merupakan putri paku alaman,
Yogyakarta. Dari pernikahannya dengan R.A Sutartinah, Ki Hadjar Dewantara kemudian
dikaruniai dua orang anak bernama Ni Sutapi Asti dan Ki Subroto Haryomataram. Selama di
pengasingannya, istrinya selalu mendampingi dan membantu segala kegiatan suaminya
terutama dalam hal pendidikan.
Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia
maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu.
Selain itu beliau juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan juga sebagai
Pahlawan Nasional oleh presiden Soekarno ketika itu atas jasa-jasanya dalam merintis
pendidikan bangsa Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menetapkan tanggal kelahiran
beliau yakni tanggal 2 Mei diperingati setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki
Hadjar Dewantara Wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di
Taman Wijaya Brata. Wajah beliau diabadikan pemerintah kedalam uang pecahan sebesar
20.000 rupiah