Anda di halaman 1dari 5

Histologi Ileum

Ileum memiliki karakteristik yaitu agregasi dari nodul limfatik yang disebut payer’s
patch. Setiap payer’s patch adalah agregasi dari beberapa nodul limfatik yang berada pada
inding ileum berlawanan dengan penempelan mesenterium. Sebagian besar dari nodul limfatik
menampilkan sentrum germinativum. Nodul limfatik umumnya bersatu dan batas antara
keduanya menjadi sukar dibedakan. Nodul limfatik berasal dari jaringan limfatik pada lamina
propia. Payer’s patch mengandung banyak limfosit B, beberapa limfosit T, makrofag dan sel
plasma. Tidak terdapat vili pada area lumen usus halus dimana nodul mencapai permukaan
mukosa.

Ileum memiliki karakteristik:

1. payer’s patch, folikel limfoid (nodul) ditemukan pada mukosa dan merupakan bagian dari
submukosa.

2. tidak terdapat glandula Brunner.

3. vilinya menyerupai jari tangan, tetapi lebih pendek dibandingkan jejunum.

4. sel Paneth dapat ditemukan pada dasar kripte Lieberkuhn


Hati
Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel makrofag yang
disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara
radier dalam lobulus hati dan membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata.
Lempeng sel ini mengarah dari tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas
membentuk struktur seperti labirin dan busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini mengandung
kapiler yang disebut sinusoid hati
Sinusoid hati adalah saluran yang berliku–liku dan melebar, diameternya tidak teratur,
dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh. Sinusoid dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel
endotel (mayoritas) dengan inti pipih gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel
stelat atau sel Ito atau liposit hepatik yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan
memproduksi matriks ekstraseluler serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang
terminal vena portal dan arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan
dan juga kaya oksigen dari jantung.
Traktus portal terletak di sudut-sudut heksagonal. Pada traktus portal, darah yang berasal
dari vena portal dan arteri hepatik dialirkan ke vena sentralis. Traktus portal terdiri dari 3 struktur
utama yang disebut trias portal. Struktur yang paling besar adalah venula portal terminal yang
dibatasi oleh sel endotel pipih. Kemudian terdapat arteriola dengan dinding yang tebal yang
merupakan cabang terminal dari arteri hepatik. Dan yang ketiga adalah duktus biliaris yang
mengalirkan empedu. Selain ketiga struktur itu, ditemukan juga limfatik.
Aliran darah di hati dibagi dalam unit struktural yang disebut asinus hepatik. Asinus
hepatik berbentuk seperti buah berry, terletak di traktus portal. Asinus ini terletak di antara 2
atau lebih venula hepatic terminal, dimana darah mengalir dari traktus portalis ke sinusoid, lalu
ke venula tersebut. Asinus ini terbagi menjadi 3 zona, dengan zona 1 terletak paling dekat dengan
traktus portal sehingga paling banyak menerima darah kaya oksigen, sedangkan zona 3 terletak
paling jauh dan hanya menerima sedikit oksigen. Zona 2 atau zona intermediet berada diantara
zona 1 dan 3. Zona 3 ini paling mudah terkena jejas iskemik.
Kandung Empedu
Kandung empedu berbentuk buah alpukat, berujung buntu dan merupakan divertikulum
dari duktus heptikus komunis yang dihubungkan duktus sistikus. Kandung empedu mempunyai
3 lapisan dari dalam keluar yaitu, tunika mukosa, tunika submukosa dan tunika
muskularis. Pada penampang histologis, pada tunika muskularis terdapat tiga macam otot yaitu
sirkuler,longitudinal dan oblique. Akan tetapi lapisan oblique kadang terlihat samar atau bahkan
tidak terlihat sama sekali.

Limfonodus
Limfonodus terdiri dari masa agregasi limfosit padat yang terdapat bersama-
sama dengan sinus limfe yang berdilatasi, yang mengandung limfe dan ditunjang oleh kerangka
serat retikular halus. Sebuah limfonodus terbagi menjadi 2 bagian untuk memperlihatkan
korteks sebelah luar berwarna gelap dan medula di sebelah dalam berwarna terang.
Limfonodus dikelilingi oleh jaringan lemak perikapsularis yang mengandung banyak
pembuluh darah (arteriol dan venula). Kapsul jaringan ikat padat membungkus limfonodus. Dari
kapsul, jaringan ikat trabekula masuk ke dalam nodus, awalnya berada di antara nodulus limfoid,
dan kemudian bercabang-cabang ke seluruh medula dengan jarak bervariasi. Jaringan
ikat trabekula juga mengandung pembuluh darah utama limfonodus.

Di kapsul jaringan ikat limfonodus terdapat pembuluh limfe aferen dengan katup dan
pada interval tertentu, menembus kapsul untuk masuk ke ruangan sempit yaitu sinus
subkapsularis. Dari sini, sinus berjalan di sepanjang trabekula untuk masuk ke dalam sinus
medularis.

Korteks limfonodus mengandung banyak agregasi limfosit yang disebut nodulus


limfoid. Bila nodulus limfoid terpotong melalui bagian tengah maka akan terlihat bagian
yang berwarna lebih terang. Bagian berwarna lebih terang ini adalah pusat germinal nodulus
limfoid dan menunjukkan bagian aktif proliferasi limfosit.

Di medula limfonodus, limfosit tersusun dalam untaian jaringan limfe yang tidak
teratur yaitu korda medularis. Korda medularis mengandung makrofag, sel plasma,
dan limfosit kecil. Sinus medularis yang berdilatasi mengalirkan limfe dari bagian korteks
limfonodus dan berjalan diantara kedua medula menuju hilus organ.

Bagian cekung pada limfonodus menunjukkan hilus. Saraf, pembuluh darah, dan vena
menyuplai dan mengaliri limfonodus yang terletak di hilus. Pembuluh limfe eferen
mengalirkan limfe dari sinus medularis dan keluar dari limfonodus di hilus.

Jaringan ikat dan


lemak perikapsular
Arteriola
kapsul

Pembuluh limfatik eferen


Jaringan Limfatik

Simpai dan pembuluh limfatik aferen Hilus

Jaringan Limfatik Sinus-sinus medular

Korda medularis
Medula
Trabekula di dalam medula
dengan pembuluh darah
Trabekula
Limfonoduli

Pembuluh darah Sinus marginal


dalam trabekula (subkapsularis)
Pusat
germinal
Sinus marginal Vena
(subkapsularis)

Anda mungkin juga menyukai