Anda di halaman 1dari 51

MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Menjalankan Perintah Agama itu Mulia

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memiliki perilaku yang lebih
baik sesuai dengan kaidah ajaran agamanya

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
permasalahan dalam menjalankan perintah agama
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
menjalankan perintah agama dengan baik dan benar
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
menjalankan perintah agama
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
menjalankan perintah agama dengan baik dan benar

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
menjalankan perintah agama dengan baik dan benar

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu , Januari 2019


Pemeriksa
Waka kurikulum Guru BK/Konselor,

Rusli. S.Pd. M.M.Pd Mujarmin Hatuina


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs , M. Saleh Lestaluhu


Nip : 19633061622000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Menjalankan Perintah Agama itu Mulia


MENJALANKAN PERINTAH AGAMA ITU MULIA
Agama diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa itu hanya untuk manusia. Mengapa begitu? Karena
manusia itu makluk Tuhan yang diberi kelebihan berupa akal fikiran, ini yang membedakannya dengan
makluk lain, sehingga bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama.
Sementara makhluk yang lain seperti tumbuhan, hewan, air, udara, bulan bintang, bulan, matahari,
angin, api, pelangi, gunung, lautan, semuanya tidak ada yang punya pikiran,

Agar hidup manusia selaras, serasi dan seimbang


Agama itu berasal dari kata A yang artinya tidak dan Gama artinya kacau. Jadi diturunkannya
agama untuk manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa itu punya tujuan agar hidup manusia tidak kacau , atau
dengan kata lain agar hidup manusia itu selaras, serasi dan seimbang. Selaras, serasi,seimbang dalam
hubungannya dengan Tuhan sebagai pencipta alam semesta ini, maupun dengan selaras dengan alam
semesta sebagai ciptaan Tuhan.
Hubungan manusia dengan Tuhan (dalam agama Islam) sering disebut habluminalloh maupun
dalam hubungannya dengan sesama manusia yang disebut hablumminannas. Sementara agama lain, seperti
Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha mengajarkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan menurut
ajaran agamanya. Bahkan belakangan pemeluk Konghucu pun mendapatkan kesempatan untuk menerapkan
ajarannya menuju selaras serasi seimbang menurut ajarannya.

Menjalankan perintah agama dengan baik dan benar


Di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dimana sila pertamanya berbunyi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, Negara menjamin kemerdekaan setiap warga ( termasuk kita) untuk menjalankan ajaran agama secara
baik dan benar. Maka kita bisa melihat bagaimana rukunnya bangsa Indonesia ini yang walau berbeda agama
tetapi bisa hidup berdampingan satu dengan lainnya.
Ini didasari kesadaran bahwa jika urusan agama menjadi hak tiap-tiap warga untuk memeluknya dan
melaksanakan ajarannya. Tak ada paksaan dalam beragama. Semua diberi kebebasan untuk beribadah
menurut agamanya, bahkan itu dijamin dalam UUD ’45.
Kita sebagai siswa kelas VII Mts Al - Fatah semester ganjil yang beragama Islam misalnya sebagai
anak yang sholeh/solekhah pasti selalu berusaha keras sekuat tenaga agar dalam hidup sehari-hari bisa
menjalankan perannya secara baik dan seimbang antara habluminalloh dengan habluminannasnya. Jika
keduanya bisa berjalan secara seimbang maka hidup ini akan menjadi nikmat, membahagiakan dan
memuliakan martabat. Kok bisa begitu ? Uraian di bawah ini akan bisa menjelaskan jawabnya.
Dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sangat lengkap. Yang ditugaskan untuk mengelola
dunia seisinya itu adalah manusia. Sementara Tuhan juga memberi manusia itu dua sifat dasar yakni sifat
patuh kepada Tuhan dan sifat inkar pada Tuhan. Nah begitu banyaknya manusia maka berbeda-beda juga
sifatnya, ada yang patuh pada Tuhan ada yang inkar .
Yang patuh pada Tuhan, hatinya selalu dekat dengan Tuhan, selalu ingin menjalankan perintahnya,
rindu membaca kitab sucinya, tak pernah merasa berat untuk beribadah. Misalnya bagi yang beragama Islam
kalau waktunya mendengar adzan dikumandangkan, hatinya bergetar dan menghentikan bermain atau
belajarnya kemudian mengambil air wudlu berpakaian rapi, pakai sarung atau celana panjang, berbaju
muslim pakai kopiah, pakai minyak wangi, menyisir rambut secara rapi terus berjalan menuju masjid untuk
sholat jama’ah.
Sesampainya di masjid sholat sunnah dua raka’at, sambil menunuggu sholat wajib, hatinya terus
berdzikir dan saat sholat berjama’ah dilakukannya secara khusyu’ seolah-olah Tuhan ada di depannya
sehingga rasa rindu ingin bertemu, takut kalau salah dan harapan untuk selalu ditolong, dilindungi dan
dikabulkan do’anya, bercampur menjadi satu.
Jadi sholat itu terasa ni’mat sekali, nggak pakai rame atau guyon, apalagi main cubit kaki temannya,
atau ketawa- ketiwi yang nggak ada arti, malah bisa menghinakan diri dihadapan Illahi. Kalau sholatnya
tidak khusyu’ bisa mengganggu teman sebelahnya, sholatnya jadi tidak fokus. Padahal sholat itu sarana
komunikasi antara kita denganNYA.
Kita tahu bahwa setiap gerak gerik jiwa dan raga kita direkam oleh CCTV-nya Tuhan yang menyertai
kita, Jadi amat takut kalau sholatnya tak diterima oleh Tuhan. Hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa . Bagi anak yang patuh pada Tuhan , bayangan surga nanti di akhirat menjadi pemicu motivasi
untuk terus menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA.
Sementara anak yang inkar atau tidak patuh pada Tuhan Yang Maha Esa,( yang dalam agama Islam
Tuhan itu disebut Alloh, swt), tidak pernah mau sholat, apalagi membaca kitab suci, mempelajari dan
mengamalkan nya, menyentuh pun mungkin tidak mau dan tak tertarik. . Juga tidak mau puasa Romadlon.
Baginya Agama dianggap tak penting, yang penting senang-senang, menuruti kemauan, tak menghiraukan
perintahNYA.
Anak seperti ini mungkin belum begitu mengerti bahwa hidup itu ada tugas tertentu yakni mengabdi
kepada Tuhan dan Tuhan itu adil , maha sayang, maha pemurah maha pengasih. Jika kita menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya kita disebut sebagai orang yang bertaqwa, di dunia akan mendapat
kebahagiaan dan kemuliaan, dan nanti di akherat setelah mati akan dimasukkan surgaNYA. Sementara yang
tetap inkar sampai akhir hayatnya tak mau menjalankan perintah , larangnya dilanggar maka hidupnya di
dunia menjadi hina, tak bahagia, dan nanti di akherat masuk neraka mendapat siksa .

Jalankan Perintah Jauhi LaranganNYA


Setiap agama ada perintah dan larangan. Di Islam misalnya perintahNYA sudah jelas dan
laranganNYA pun sudah jelas. Semua ada dalam kitab suci. Dalam pelaksanaanya ada kategori hukumnya
wajib, sunah , mubah, makruh dan kharam. (Lebih jelasnya pelajari buku agamamu). Contoh perintah bagi
umat Islam misalnya yang ada pada rukun Islam yaitu, syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji( bagi yang
mampu).
Syahadat, sholat dan puasa itu masuk kategori habluminnalloh, karena murni hubungan kita dengan
Alloh. Apakah hati kita benar-benar syahadat, atau cuma pura-pura walaupun lisan kita telah
mengucapkannya, hanya antara kita dengan Alloh yang tahu.
Demikian juga apakah jiwa/hati/batin kita juga sholat sewaktu badan kita bergerak sholat sesuai
ketentuan, hanya antyara kita denganAlloh yang tahu.
Apakah kalau tidak ada orang kita tetap puasa atau tidak , apakah kita puasa itu karena menjalankan
perintahNYA semata dan mengharap ampunan dan pahala dariNYA, atau hanya bohong-bohongan, hanya
antara kita denganNYA yang tahu ( lain soal kalau kita member tahu teman kalau kita puasa bohong-
bohongan ).
Sementara zakat dan haji tergolong habluminalloh yang bercampur dengan habluminnas, karena
zakat itu memeberi kepada yang berhak menerima oleh pemberi yang wajib mengeluarkannya Niat zakat itu
untuk mensucikan diri, nah niat itu ditujukan kepada Alloh , sementara manfaat zakat untuk sesama manusia.
Sedangkan haji disamping berhubungan dengan Alloh dalam niat, wukuf, towaf dan sya’i, juga ada
yang berhubungan dengan manusia yakni dalam kewajiban membayar dam, berupa sembelihan seekor
domba yang dagingnya dibagikan kepada yang berhak menerima.
Demikian juga di luar itu, masih ada perintah lain misalnya diperintah untuk tolong menolong
dalam hal kebaikan dan taqwa seperti mengajari membaca kitab suci, memberi bagi yang kekuraangan,
menengok teman yang sakit, belajar ilmu dunia dan ilmu akhirat, berbakti kepada Ibu Bapak, menyumbang
anak yatim, membersihkan rumah dan kelas, dan sebagainya.
Sementara laranganNYA seperti mencuri, memfitnah, mengadu domba, minum minuman yang
memabukkan, memakan bangkai dan darah, riba dalam jual beli, korupsi, inkar janji, berkata/ berbicata kotor
(misuh: jw), mencela, membicarakan aib orang lain, berburuk sangka, putus asa, hingga membunuh tanpa
ada alas an yang dibolehkan oleh agama .
Jika kita bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangaNYA dengan tulus ikhlas sesuai dengan
kaidah agama kita maka kita akan mendapat kebahagian, pahala dan di hadapanNYa akan digolongkan
menjadi hambaNYA yang taqwa yang mulia di dunia di akherat masuk surga, Namun jika sebaliknya
melanggar larangNYA dan tidak menjalankan perintahNYA maka diancam dengan nerakaNYA.
Sekarang pilih yang mana kita? So pasti kita pilih surga bukan? Yuk kita laksanakan semua
perintahNYA jauhi laranganNYA sekuat tenaga kita, semoga kita selalu dalam lindungan, ridho dan
petunjukNYA. AGAR KITA MENDAPAT NIKMAT, BAHAGIA, MULIA DUNIA AKHIRAT.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjalankan perintah agama dengan baik dan benar?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menjalankan perintah agama
dengan baik dan benar?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menjalankan perintah agama dengan baik dan benar
MTs ,Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Perkembangan Remaja

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami perubahan fisik


dan psikis yang terjadi pada dirinya dan mampu
mengembangkannya secara maksimal.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
perkembangan remaja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
perkembangan remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
perkembangan remaja
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami perkembangan remaja

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami perkembangan remaja

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu , Januari 2019


Pemeriksa
Waka Kurikulum Guru BK/Konselor,

Rusli, S.Pd, M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengatahui
Kepala Madrasah

Drs, M, Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Perkembangan Remaja
PERKEMBANGAN REMAJA
Pada masa remaja disebut masa pubertas yaitu masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis dan kematangan seksualitasnya.Pada masa pubertas terjadi perubahan yang sangat mencolok dan
membutuhkan penyesuaian diri terhadan tuntutan sosial.
Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seksual sehingga alat
reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan serta perkembangan yang sedemikian rupa tanpa
disadari oleh remaja itu sendiri. Hormon yang ada pada wanita adalah estrogen dan progesterone sedang
untuk pria dipengaruhi oleh hormone testoteron.

1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah fase kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas
bagi perkembangan remaja itu berikutnya atau sampai dewasa nanti.
Perkembangan atau pertumbuhan fisik pada saat awal remaja terjadinya sangat pesat dan
terkadang tidak sesuai antara usia dan fisik yang dimiliki remaja. Berkaitan dengan fisik remaja,
perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas. Pada masa ini akan mempengaruhi perkembangan
pribadi seseorang selanjutnya, karena hal ini akan berdampak luas.
a. Ciri-ciri fisik pada remaja, antara lain :

 PUTRA
1. Tubuh bertambah berat dan tinggi
2. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
3. Tangan dan kaki bertambah besar
4. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
5. Otot menguat
6. Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil lagi
7. Tumbuh jakun
8. Tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka
9. Suara menjadi besar
10. Keringat bertambah banyak
11. Kulit dan rambut mulai berminyak

 PUTRI
1. Tubuh bertambah berat dan tinggi dengan bentuk tumbuh berlekuk
2. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
3. Tangan dan kaki bertambah besar
4. Tumbuh payudara
5. Pantat berkembang lebih besar
6. Tulang wajah memanjang dan membesar, tidak tampak seperti anak kecil lagi
7. Keringat bertambah banyak
8. Kulit dan rambut mulai berminyak
9. Tumbuh jerawat
10. Terkadang terjadi bau badan (kalau tidak pandai merawatnya)

2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak manusia ( kognitif ) mengalami perkembangan kesempurnaan pada seorang
anak usia 12-20 tahun. Secara fungsional mengalami pertumbuhan kognitif atau kemapuan berfikir
dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Secara intelektual, remaja mulai dapat berfikir logis.
b. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi
c. Munculnya nalar secara ilmiah.
d. Dapat berfikir untuk mrencanakan masa depan.
e. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinteraksi.
f. Berfikirnya semakin luas.
3. Perkembangan Emosi
Remaja memiliki puncak emosionalitas, perkembangan emosi tingkat tinggi, remaja yang
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif atau mendukung maka kematangan emosionalnya
akan terhambat, sehingga sering mengalami akses negatif berupa tingkah laku yang menyimpang,
misal:
a. Agresif ( bersifat melawan, keras kepala )
b. Lebih suka menyendiri, pendiam, melamun.
c. Mengambil kompensasi /pelarian yang negatif
Sedangkan lingkungan yang harmonis dan kondusif dapat membantu kematangan emosional remaja,
antara lain :
a. Emosinya stabil, ada cinta dan kasih sayang, simpati, suka menolong, dll.
b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar dan optimis.

4. Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi dalam masa remaja ini adalah masa berkembangnya identitas diri yang bakal
menjadi dasar pada saat perkembangan ke masa dewasa.
Faktor-faktor penting dalam perkembangan kepribadian di masa remaja antara lain :
a. Pertumbuhan fisik semakin dewasa
b. Kematangan seksual
c. Munculnya kesadaran terhadap diri dan cita-citanya.
d. Kebutuhan berinteraksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenisnya.
e. Memperhatikan etika dalam bergaul.
f. Mengembangkan sikap-sikap pribadi.

5. Perkembangan Kesadaran Beragama.


Kesadaran akan beragama mulai muncul dalam perkembangan remaja ini, mereka sudah
melakukan kewajiban yang diperintahkan agama sesuai yang diajarkan baik di sekolah maupun di
lingkungan keluarga. Mereka sudah mulai sadar dan tahu apa yang diperintahkan dan dilarang oleh
agama serta keyakinan yang dianutnya.
Nilai-nilai agama sudah menjadi kebutuhan dalam berinteraksi sosial sebagi penuntun dalam
berperilaku atau bergaul dengan sesama remaja. Untuk mengembangkan hal ini para remaja banyak
mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain :
a. Kajian-kajian keagamaan untuk menambah wawasan serta pendalaman agama.
b. Pelatihan-pelatihan cara mengerjakan sholat yang benar.
c. Kursus membca Al-Qur’an.
d. Kegiatan Istoqotsah, Yasin dan Tahlir.
e. Mengikuti Jamaah Diba’, Hadrah, dll.

6. Tugas Perkembangan.
Setiap remaja diharapkan mampu berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang
dilaluinya yaitu antara lain :
a. Menerima keadaan fisik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
b. Mencapai kemandirian emosional tanpa tergantung kepada orang lain.
c. Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi antar pribadi dan belajar bergaul dengan orang
lain/teman sebaya.
d. Menemukan model atau tokoh yang dapat dijadikan idola sebagai rujukan dalam menjalankan
tugas perkembangan.
e. Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya.
f. Mampu mengontrol diri disesuaikan dengan nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat.
g. Meninggalkan sedikit demi sedikit sifat kekanak-kanakan yang kadang-kadang masih muncul.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghadapi perkembangan remaja yang terjadi pada diri
anda?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi perkembangan remaja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui perkembangan remaja
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Pengaruh Pergaulan Remaja

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik memiliki ketegasan sikap dalam


pergaulan sehari-hari

5. Fungsi Layanan : Pemeliharaan dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
pengaruh pergaulan remaja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
pengaruh pergaulan remaja
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
pengaruh pergaulan remaja
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami pengaruh pergaulan remaja

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami pengaruh pergaulan remaja

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu, Januari 2019


Mengetahui,
Wakakurikulum Guru BK/Konselor,

Rusli,S. Pd. M. M.Pd Mujarman Hatuina, S.Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengatahui
Kepala Madrasa

Drs, M. Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Pengaruh Pergaulan Remaja


PENGARUH PERGAULAN REMAJA
Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah “Tri Media Pendidikan” yang mana mengandung arti
bahwa manusia tidak lepas dari 3 (tiga) skup pendidikan selama hidupnya di dunia ini. Tiga ruang lingkup
pendidikan itu adalah:
1. Pendidkan Informal;
2. Pendidikan non formal;
3. Pendidikan formal.
Pendidikan informal adalah pendidikan di mana keluarga sebagai sumbernya, pendidikan non formal
adalah lingkungan (pergaulan) merupakan wahananya sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang
diperoleh di ruang lingkup sekolah. Ketiga ruang linkup pendidikan tersebut saling mempengaruhi
kehidupan manusia, yang mana seseorang bisa berhasil dengan baik karena pengaruh ketiga lingkup
pendidikan tersebut, sebaliknya juga tidak menutup kemungkinan seseorang akan gagal dalam hidupnya juga
karena pengaruh dari salah satu pendidikan tersebut yang kurang mendukung.
Remaja adalah suatu sosok manusia yang dinamis, penuh gejolak, emosional dan sebagainya yang mana
pada masa remaja tersebut terjadi perubahan yang drastis baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan
yang terjadi tersebut sangatlah besar pengaruhnya utamanya dalam pergaulan.
Mengingat masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, dinamis, masa yang labil dan masih mencari
identitas diri maka pengaruh- pengaruh dari pergaulan baik yang bersifat positif maupun negatif sangat besar
pengaruh dalam dirinya. Remaja yang menyadari tentang pengaruh-pengaruh dalam pergaulan utamanya
yang bersifat negatif dan berusaha untuk menjauhinya kemungkinan besar akan terhindar dari pola pergaulan
yang tidak baik.
Remaja diharapkan mempunyai kepribadian yang kuat agar tidak mudah terpengaruh untuk
melakukan hal-hal yang negatif. Dalam pergaulannya remaja akan mencari identitas diri mulai memilih
banyak teman dan melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Remaja juga harus
berhati-hati dalam pertemanan karena, dalam pertemanan itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan
belajarnya. Bahkan kadang-kadang dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh
hubungan dengan teman bisa mempengaruhi perilaku baik yang positif maupun yang negatif. Remaja
dalam pergaulannya untuk bisa diterima dalam pertemanan sering kali di tuntut untuk bisa melakukan
seperti apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Sehingga apabila tidak bisa melakukannya sering kali
berpengaruh pada tingkah laku dan kegiatan belajar remaja tersebut.
Oleh karena itu apabila seorang teman banyak memberikan pengaruh yang negatif lebih baik kita
menjauh dan menghindarinya. Dan mencari teman lain yang lebih baik dan bisa mendorong kita meraih
keberhasilan di sekolah.
Kalau kita amati Pergaulan remaja saat ini sangatlah luar biasa pesat perkembangannya, lebih-lebih pada
era kemajuan iptek sekarang ini. Pergaulan mereka didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir
semua remaja di seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam
pergaulan mereka. Memang diakui penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk
berbagi informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget (barang /peralatan yang berteknologi
tinggi) yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.
Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang ingin terpuaskan.
Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses
pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan
kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.
Orang tua yang bijak haruslah dapat menempatkan diri secara baik dihadapan anak, baik dalam arti bisa
menempatkan diri sebagai orang tua dan juga sekaligus sebagai teman untuk anaknya. Orang tua yang bijak
tidak menerapkan pendidikan dalam keluarga secara otoriter. Anak apalagi yang menginjak remaja, tidak
boleh terlalu dikekang dalam pergaulannya. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat
mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang anak yang menginjak remaja masih
mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat
tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari
apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.
Dengan demikian, besar harapan kita agar remaja mampu memilih apa yang baik dan tidak untuk
dilakukan. Tidak ada kata benar atau salah, tapi lebih tepat kepada yang baik atau bermanfaat dan
yang merugikan.
Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu kentalnya predikat
anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
kemandirian remaja saat ini sangatlah minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga
ikut campur orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa menilai dengan
cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu dengan maraknya penggunaan baby sitter
dan jasa pembantu rumah tangga lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja
untuk melakukan segala sesuatunya sehingga mereka tidak tumbuh sebagai individu dengan penuh
kemandirian.
Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia virtual. Permainan yang
terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini
sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi
dan bersaing untuk memenangkan permainan. Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara
mengkonsumsi internet atau playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs yang seharusnya tidak
untuk konsumsi para remaja atau terjadinya kecanduan playstation sehingga mereka membolos
menghabiskan waktu untuk bermain playstation.
Banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding pada masa-masa
sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan
tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu. Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan
kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap secara langsung, tanpa basa-basi seperti
halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah
atau pun ibunya. Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada
pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar
mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa
bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua, perilaku seperti ini sangat
mengejutkan dan membuat mereka merasa kuatir. Namun, apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan
kuatir yang mereka miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan
pertikaian antara orang tua dan anak yang menginjak remajapun tidak dapat lagi dihindari.
Ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui, bahwa pola pergaulan sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan maupun kegagalan bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa. Sehubungan dengan hal
tersebut, kita perlu ketahui segi positif maupun negatif dari pola pergaulan remaja sebagai berikut:
Pengaruh positif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Meningkatkan motivasi belajar sehingga bisa meraih prestasi belajar dengan baik;
2. Dapat meningkatkan pengembangan bakat pada remaja;
3. Dapat mengisi waktu pada kegiatan yang positif;
4. Dapat mengembangkan sikap yang berkarakter (ramah, sopan, suka. menolong, dll);
5. Dapat mencetak pribadi yang menyenangkan, sehingga disenangi banyak orang, misalnya: teman
sebaya, orang tua, maupun guru.
Pengaruh negatif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Sering melanggar tata tertib sekolah misalnya: membolos sekolah, pulang sekolah tanpa ijin;
2. Melakukan tindakan yang merusak milik orang lain atau fasilitas umum misalnya: mencoret-coret yang
bukan pada tempatnya dengan kata-kata yang tidak baik;
3. Membentuk gank atau perkumpulan teman sebaya yang cenderung melakukan kegiatan negatif misalnya:
sering pesta miras, kebut-kebutan dan lain-lain;
4. Melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Misalnya : mencuri, mencopet, menipu, dll.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghindari pengaruh negatif pergaulan remaja?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi pengaruh negatif pergaulan
remaja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui pengaruh pergaulan remaja
MTs N. 1 maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Sikap dalam Bekerja

2. Bidang Bimbingan : Karier

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu bertanggung jawab atas


suatu pekerjaan yang dilakukannya

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
sikap dalam bekerja
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap sikap
dalam bekerja
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
sikap dalam bekerja
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami sikap dalam bekerja

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami sikap dalam bekerja

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Ambon, Januari 2019


Pemeriksa
Waka Kurikulum Guru BK/Konselor,

Rusli, S.Pd. M.M. Pd Mujarmin Hatuina, S. Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengatahui
Kepala Madrasah

Drs, M, Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Sikap dalam Bekerja


SIKAP DALAM BEKERJA
Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di
mana pun dan kapan pun mereka berada. orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki
pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang
mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama
kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis.
Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk
membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki
pekerjaan akan lebih dihargai, dan lebih terhormat di masyarakat daripada orang yang menganggur/tidak
bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan
kompetensi diri, sehingga dapat menjadi wahana untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan menunjuk pada setiap kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang
ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup. Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan persiapan
dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu
dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan
pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Tahap-tahap Perkembangan Karier


Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap
pokok, yaitu:
- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin
menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran
(misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran
yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada
umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan
maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika
pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka
memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak
perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang
jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis
pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi
mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak
mengikat.
Pada perkembangan anak usia MTs (12-16 tahun), perkembangan karier berada pada tahap Tentatif, yang
perkembangannya dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni:
(1) sub tahap Minat (Interest);
(2) sub tahap Kapasitas (Capacity);
(3) sub tahap Nilai (Values) dan
(4) sub tahap Transisi (Transition).
Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu
sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih berminat di bidang olah raga.
Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga berbeda satu sama lain. Ada yang lebih
mampu dalam bidang matematika, sedang yang lain dalam bidang bahasa, atau lain lagi bidang olah raga.
Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan
hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja.
Sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada
kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya.
Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang
dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun)
anak sudah mampu memikirkan atau "merencanakan" karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan
nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.

Nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja


Terdapat beberapa nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja , adalah:
1. Jujur
Makna jujur, merupakan sebuah karakter atau nilai yang dapat membawa bangsa menjadi bangsa yang bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jujur dalam kamus Bahasa Indonesia dimaknai dengan lurus hati, tidak
curang. Dalam pandangan umum, jujur sering dimaknai adanya kesamaan antara realita dengan ucapan. Ciri
orang-orang jujur adalah:
a. Jika bertekad untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan kemaslahatan.
b. Jika berkata tidak berbohong (benar, apa adanya).
c. Jika ada kesamaan antara yang dikatakan hatinya, dengan apa yang dilakukan.
Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam persahabatan, bisnis, mitra
kerja, dsb. Jujur merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun
resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang dilakukan.
2. Kerja keras.
Kerja keras adalah suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan
pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Kerja keras bukan berarti bekerja sampai tuntas lalu
berhenti, tetapi mengarah pada visi besar yang harus dicapai untuk kebaikan/kemaslahatan manusia dan
lingkungannya.
3. Ikhlas
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ikhlas memiliki arti tulus hati; (dengan) hati yang bersih dan jujur.
Sedangkan ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita kerjakan semata-mata hanya karena
mengharapkan ridho Allah SWT.
Ciri-ciri orang ikhlas adalah:
a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.
b. Senantiasa beramal di jalan Allah SWT, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang lain, bukan
beramal bila dipuji dan semakin berkurang bila dicela.
c. Selalu menerima apa adanya, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda ketahui tentang sikap dalam bekerja?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam bersikap dalam bekerja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui sikap dalam bekerja
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Meraih Cita - cita

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Penempatan dan Penyaluran

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu menggambarkan cita-


citanya secara jelas

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
cita-cita masing2 anggota kelompok
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
meraih cita - cita
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan penempatan dan penyaluran
tentang cita - cita
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami cita - citanya

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami cita - citanya

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

tulehu, Januari 2019


Pemeriksa
Waka Kurikulum Guru BK/,

Rusli S.Pd. M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd.


NIP. 19750212200212102 NIP. 19720801 2005011 005
Mengatahui
Kepala Madrasa

Drs M. Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Meraih Cita - cita

MERAIH CITA - CITA

Cita-cita, itulah sepenggal kata yang sering dipertanyakan kepada anak-anak, semua orang tua pasti
pernah menanyakan kata itu kepada anak-anaknya. Banyak yang belum mengerti apa yang dimaksud
dengan cita-cita, tapi pada usia anak-anak kalau ditanya tentang cita-cita, pasti menjawab dengan
lugu dan tanpa mengerti apa yang disampaikan. Cita-citaku akan menjadi polisi, menjadi dokter,
menjadi pilot, menjadi astronot, menjadi Presiden dsb.

Berkaitan dengan masalah cita-cita yang dipertanyakan orangtua kepada anak-anaknya, dengan
mendengar jawaban yang keluar dari mulut polos anak-anak, orang tua pun akan senang dan berkata
mudah-mudahan cita-citamu akan tercapai dan biar bisa menjadi seorang polisi, dokter, pilot atau
presiden, kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh dan dibarengi dengan berdoa.

Itulah sedikit penggalan tentang cita-cita yang pernah dan selalu ditanyakan orang tua kepada anak-
anaknya pada waktu masih kecil. Bagaimanakah jawaban-jawaban polos yang keluar dari mulut
anak-anak itu, akankah ada jawaban yang sama ketika pertanyaan tentang cita-cita disampaikan
waktu anak sudah besar nanti? kadang juga tidak semua jawaban polos itu keluar dengan sendirinya,
dan sebagian memang ada anak-anak yang ketika ditanyakan tentang cita-citanya, dia menjelaskan
secara jelas apa cita-citanya. Dan ketika ia sudah besar, ia benar-benar serius untuk menggapai cita-
citanya itu sampai bisa mewujudkan, dan ia membuktikan kepada orang tuanya bahwa apa yang ia
ucapkan ketika ia kecil memang terbukti ia menjadi seorang yang sesuai dengan cita-citanya, tapi
banyak juga cita-cita yang ia sebutkan hanyalah kepolosan belaka yang ia sebutkan ketika ia kecil
tanpa mengerti apa yang ia sebutkan, dan banyak juga cita-cita yang terwujud tidak sesuai dengan
apa yang ia cita-cita sewaktu kecil dulu, atau dalam arti kata ia membelot dari apa yang diucapkan
ketika kecil dulu, dan tentunya itu semua dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi,
diantaranya karena semakin matangnya tingkat berfikir, semakin memahami terhadap potensinya,
dan semakin mengerti dengan yang diucapkan dengan berbagai macam pengalaman yang dia
laluinya. Anak bercita-cita untuk menjadi polisi, mungkin karena dulu yang ada didalam pikirannya
seorang polisi itu gagah, berani, kemana-mana membawa pistol dan seorang polisi pasti galak
ditakuti oleh siapapun, sehingga ia sangat bercita-cita untuk menjadi seorang polisi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semua anak berhak menyebutkan apa cita-citanya
terserah, semua sah dan berhak dimiliki. Seperti kata pepatah raihlah cita-cita setinggi lagit, artinya
kita boleh menginginkan cita-cita yang besar. Perlu digaris bawahi bahwa, semua cita-cita yang kita
inginkan adalah merupakan harapan yang harus digapai dan diraih dengan belajar dan kerja keras.
Perasaan bangga dan senang akan kita rasakan, apabila yang kita impikan tercapai, tetapi apabila
semua cita-cita kita tidak tergapai setelah kita melakukan usaha dan disertai berdoa maka kita harus
bisa mengendalikan diri, agar segala yang telah kita lakukan bermanfaat dan pasti dibalik kegagalan
terselip sebuah hikmah yang sangat besar yang bisa kita ambil, paling tidak sebagai
pengalaman.Jangan takut gagal dan pessimis terhadap masa depan, isilah diri anda dengan energy
positif yang bisa menyemangati diri untuk mencapai cita-cita. Semua orang/individu memiliki
potensi dan kelebihan yang perlu dikembangkan dan diwujudkan.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda ketahui tentang cita - cita?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam meraih cita – cita ?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui cara meraih cita - cita
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Remaja yang Berinteletual

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi dan Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat memahami dan mewujudkan


aspek – aspek sosial yang dipelajari di SMP

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
remaja yang berintelektual
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap remaja
yang berintelektual
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
remaja yang berintelektual
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami remaja yang berintelektual

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami remaja yang berintelektual

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu, Januari 2019

Pemeriksa Guru Bimbingan Konseling


Wakakurikulum

Rusli, S. Pd M. M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd.


Nip : 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengatahui
Kepala Madrasah

Drs M, Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Remaja yang Berinteletual

REMAJA YANG BERINTELEKTUAL


Jadilah siswa yang berimtag, berpengetahuan dan berprestasi
Apa yang dipelajari di SD tentunya ada perbedaan dengan apa yang yang dipelajari di MTs.
Berdasarkan kurikulum berbasis KTSP, struktur kurikulumnya adalah sebagai berikut :
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
B. Muatan lokal
Yaitu pelajaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan lingkungan, setiap sekolah berbeda sesuai
dengan lingkungan masing-masing.

C. Pengembangan Diri
Ada beberapa mata pelajaran yang merupakan hal baru bagi anak-anak yang baru masuk di bangku
MTs. Ada beberapa mata pelajaran yang sudah diberikan di SD, dan sekarang di lanjutkan di MTs.
Dari mata pelajaran tersebut diatas dikelompok-kelompokkan sesuai dengan ruang lingkupnya.
Kelompok mata pelajaran tersebut antara lain :
1. Agama dan Akhlak Mulia adalah kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian adalah kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah kelompok mata pelajaran ilmu epngetahuan dan teknologi
pada SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Kewarganegaraan dan Kepribadian adalah kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan keindahan dan harmoni.
5. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Pada jaman sekarang ini banyak remaja Indonesia yang menggunakan alat pendukung seperti komunikasi
yang berupa media online yang sangat mudah dan banyak pengetahuan di dalamnya.

REMAJA BERINTELEKTUAL DALAM KOMUNIKASI DAN INFORMASI


Intelektual adalah suatu kepandaian atau kemahiran di bidangnya masing-masing. Remaja Indonesia
yang pandai / mahir menggunakan komunikasi dan Informasi diharapkan dapat menjadi harapan dalam
membangun bangsa Indonesia di kedepannya. Bangsa Indonesia sudah makin dikenal dunia dengan
berbagai segi.
BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI REMAJA
A . Kutub Keluarga ( Rumah Tangga )
Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam
lingkungan social keluarga yang tidak baik/disharmonis keluarga, maka resiko anak untuk mengalami
gangguan kepribadian menjadi kepribadian antisocial dan berperilaku menyimpang lebih banyak
dibandungkan dengan anak / remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat/harmonis ( Sakinah )
Kriteria keluarga yang tidak sehat tersebut menurut para ahli antara lain :
 Keluarga tidak utuh
 Kesibukan orang tua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah
 Hubungan antarpersonal antara anggota keluarga ( ayah, ibu, anak ) yang tidak baik.
 Substitusi ungkapan kasih sayang orang tua kepada anakdalam bentuk materi dari pada kejiwaan (
Psikologis )

Rincian kondisi keluarga yang merupakan sumber stress pada anak / remaja
 Hubungan buruk atau dingin antara ayah dan ibu
 Terdapatnya gangguan fisik atau mental dalam keluarga
 Cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua, oleh kakek /nenek.
 Sikap orang tua yang dingin dan acuh tak acuh terhadap anak.
 Sikap orang tua yang kasar dank eras kepada anak.
 Campur tangan / perhatian yang berlebihan dari orang tua terhadap anak
 Orang tua yang jarang di rumah / terdapatnya istri lain
 Sikap /control yang tidak konsisten, control yang tidak cukup

B. Kutub Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik dapat mengganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada
gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anank didik berperilaku menyimpang.
Kondisi sekolah yang tidak baik tersebut antara lain :

 Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai


 Kualitas dan kuantitas kerja guru yang tidak memadai
 Kualitas dan kuantitas non guru yang tidak memadai
 Kesejahteraan guru yang tidak memadai
 Kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama / budi pekerti yang kurang
 Lokasi sekolah di daerah rawan
C. Kutub Kemasyarakatan ( Kondisi Lingkungan social )
Faktor kondisi lingkungan social yang tidak sehat / rawan dapat merupakan factor yang menyebabkan
anak/remaja untuk berperilaku menyimpang.
Faktor kutub masyarakat ini dapat di bagi menjadi 2 bagian :
1. Faktor Kerawanan masyarakat
2. Faktor daerah rawan ( gangguan kamtibmas )
Kriteria dari kedua factor tersebut antara lain :
a. Faktor kerawanan masyarakat / lingkungan
 Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan sampai dini hari.
 Peredaran alcohol, narkotika, obat-obatan terlarang.
 Pengangguran
 Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
 Wanita tuna susila/WTS
 Berbagai bacaan, tontonan, TV, majalah dll, yang sifatnya pornografi.
 Perumahan kumuh dan padat
 Kesenjangan social

b. Faktor daerah rawan ( gangguan kamtibmas )


 Penyalahgunaan alcohol, narkotika dan zat adiktif lainnya
 Perkelahian perorangan/kelompok
 Kebut-kebutan
 Pencurian, perampokan,
 Perkosaan
 Pembunuhan
 Dll

Ciri-ciri Remaja berintelektual :

 Mudah menangkap pelajaran


 Perbendaharaan kata luas
 Penalaran tajam ( berfikir logis, kritis, memahami sebab akibat )
 Daya konsentrasi baik ( perhatian tak mudah teralihkan )
 Menguasai banyak bahan tentang macam-macam topic
 Senang dan sering membaca
 Uangkapan diri lancer dan jelas
 Pengamat yang cermat, Senang mempelajari kamus dan peta dan eksiklopedia.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda persiapkan untuk menjadi remaja yang berintelektual?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam mempersiapkan diri anda untuk menjadi
remaja yang berintelektual?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengetahui remaja yang berintelektual
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Belajar Hidup Bertanggung Jawab

2. Bidang Bimbingan : Karier

3. Jenis Layanan : Informasi & Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik dapat menunjukkan perilaku


bertanggung jawab

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
tanggung jawab
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
tanggung jawab
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
tanggung jawab
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
belajar hidup bertanggung jawab

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
belajar hidup bertanggung jawab

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu, Januari 2019

Pemeriksa Wakakurikulum Guru Bimbingan Konseling

Rusli, S.Pd. M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs, M. Saleh Lestaluhu


Nip : 106306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Medi
Lampiran :1. Uraian Materi
A. Belajar Hidup Bertanggung Jawab
BELAJAR HIDUP BERTANGGUNG JAWAB

Hiduplah dengan penuh rasa tanggung jawab


Manusia adalah mahluk social yang hidup berkelompok, ia tidak boleh hidup menurut caranya
sendiri, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok. Peraturan adalah cara membangun
norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur, jika tidak manusia akan bertindak
sewenang-wenang, tanpa kendali dan sulit di atur.
Demikian pula dengan siswa selain sebagai mahluk individu siswa juga merupakan mahluk social.
Sebagai mahluk social siswa hidup di lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat terkecil adalah
keluarga. Peranan siswa dalam kehidupan masyarakat adalah :
1. Sebagai anak ( anggota keluarga )
2. Sebagai siswa ( anggota di lingkungan sekolah )
3. Sebagai warga ( anggota di lingkungan masyarakat )
Oleh karena itu siswa sebagai remaja harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Perubahan social menuntut pula kemampuan individu dalam mengikuti perubahan
tersebut. Tanpa kemampuan mengikuti perubahan yang demikian cepat, akan mengakibatkan timbulnya
masalah-masalah dan kesukaran-kesukaran yang bersifat pribadi dan social, khususnya dalam bentuk apa
yang sering diistilahkan dengan “ Salah suai “ atau “ Mal-adjusted “.

Macam - macam tanggung jawab remaja


1. Kita wajib sadar bahwa waktu remaja bukanlah untuk berhura-hura, tetapi waktu tersebut wajib di isi
dengan mencari ilmu pengetahuan dan menghayati agama, jadikan waktu tersebut sebagai persiapan
untuk menghadapi masa depan apabila semakin tua kelak.
2. Kita tidak mudah terpedaya dengan unsur-unsur negative, ambilah budaya yang baik dari siapapun
dalam mencari dan meningkatkan ilmu. Tetapi kekalkan ahklak dan cara kehidupan orang beragama,
kita akan menjadi orang yang paling di segani dan di hormati. Kelak kita mulia didunia dan akhirat,
Amin
3. Sebagai remaja janganlah menghabiskan masa berkhayal dengan perasaan cinta dan mencari
pasangan. Hal itu tidak membawa banyak hasil, marilah waktu kita yang berharga yang sepatutnya di
habiskan dengan mencari ilmu atau berbagi kepada masyarakat.
4. Hormatilah orang tua kita, walaupun pada pandangan kita mereka tidak memahami jiwa dan perasaan
kita. Sesungguhnya orang tua kita adalah pintu syurga. Sekiranya kita tidak sependapat dengan
mereka maka katakanlah dengan nada yang lembut dan sopan bukan dengan membentak dan
menunjukan marah.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat belajar hidup bertanggung jawab?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya belajar hidup bertanggung jawab?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk belajar


hidup bertanggung jawab
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Remaja Berprestasi

2. Bidang Bimbingan : Belajar

3. Jenis Layanan : Penguasaan Konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu mengembangkan prestasi


secara optimal sesuai dengan perkembangannya

5. Fungsi Layanan : Pengentasan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
remaja berprestasi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap remaja
berprestasi
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
remaja berprestasi
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
menjadi remaja berprestasi

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
menjadi remaja berprestasi

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu, Januari 2019


Pemeriksa Wkakurikulum
Guru Bimbingan Konseling

Rusli,S.Pd. M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 197208012005011005
Mengatahui
Kepala Madrasah

Drs, M. Saleh Lestaluhu


Nip : !96306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Remaja Berprestasi

REMAJA BERPRESTASI

Belajar tidak mengenal waktu


Seseorang yang melakukan kegiatan belajar supaya berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan maka
perlulah kiranya memperhatikan beberapa factor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar.
Adapun factor-faktor itu antara lain :
1. Faktor Internal
Adalah factor yang berasal dari diri anak itu sendiri, baik fisik maupun psikologis.
Faktor internal yang mempengaruhi kegiatan belajar meliputi :
- kesehatan
- cacat badan
- Intelegensi
- Bakat
- Minat, dll
2. Faktor Eksternal
Adalah factor yang berasal dari luar dari anak.
Faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan belajar meliputi :
- lingkungan keluarga
- lingkungan sekolah
- lingkungan masyarakat

Kedua factor tersebut di atas dapat mempengaruhi seseorang yang sedang belajar.
Dalam materi ini yang dibahas adalah pengaruh positif kemampuan, bakat dan minat terhadap
kegiatan belajar
1. Kemampuan
Kemampuan adalah salah satu factor internal dari siswa, dimana antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain mempunyai kemampuan yang berbeda, sehingga di dalam menerima pelajaranpun berbeda.
Bilamana kemampuan seseorang baik/tinggi maka dalam belajar akan berhasil.
2. Bakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang yang dilahirkan di dunia ini di lengkapi dengan bakat.
Bakat ini mulai nampak sejak anak bisa berbicara atau sesudah masuk SD. Bakat yang dimiliki
seseorang tidak sama.
Berkat usahanya dalam pengembangan bakat inilah membuat seseorang dapat berhasil dalam
studinya/belajarnya.
Secara umum Bakat adalah kemampuan/potensi yang dimiliki oleh seseorang/individu untuk
mencapai keberhasilan masa depan.
Ciri-ciri anak berbakat :
1) Dapat dengan mudah menangkap informasi yang disajikan
2) Memiliki ingatan yang baik
3) Memiliki penalaran yang tajam
4) Mampu berkonsentrasi dan senang mempelajarinya
Penyebab utama bakat-bakat tidak tampak/terpendam adalah :

 Ketidakpahaman orang tua terhadap bakat buah hatinya


 Tempat tinggal/lingkungan yang minim fasilitas penunjang
 Lemahnya/kurangnya pendidikan dan latihan

3. Minat
Pengertian minat adalah sustu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk
mencari/mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa
minat adalah adnya ketertarikan kuat atas sesuatu.
Minat akan mempengaruhi belajar seseorang. Pelajaran yang menarik minat anak maka akan dapat
dipelajari dengan sebaik-baiknya, karena mempunyai daya tarik baginya. Oleh karena itu dalam
kegiatan belajar diharapkan ada minat yang mendasari, kemudian di kembangkan secara maksimal,
supaya hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk mencapai prestasi belajar yang baik perlu adanya kesesuaian antara kemampuan, bakat
dan minat. Kesesuaian ini akan membuat orang merasa senang dalam belajar dan merasa puas terhadap
prestasi yang diperolehnya. Keberadaan minat merupakan factor utama bagi pengembangan bakat karena
tanpa minat, bakat tidak akan berdayaguna.
Orang cerdas adalah orang yang mampu memahami, mengembangdkan dan mendayagunakan bakatnya
untuk kepentinganan dan kebahagiaan hidupnya. Sedangkan orang sukses adalah orang yang mampu
membahagiakan hidupnya.
Ciri-ciri kreatifitas :
 Dorongan ingin tahunya tinggi
 Sering menggunakan pertanyaan yang baik
 Memberikan banyak gagasan/usul terhadap suatu masyarakat
 Bebas dalam mengutarakan pendapat
 Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkan sesuatu tidak mudah terpengaruh orang lain
 Rasa humor tingg
 Daya imajinasi kuat.
Ciri-ciri motivasi :
 Tekun terhadap tugas
 Ulet menghadapi kesulitan
 Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
 Selalu berusaha berprestasi
 Dll
CARA JITU MENJADI REMAJA BERPRESTASI
Ada 63 cara memperbaiki diri menjadi remaja berprestasi, antara lain :

 Senyum
 Humor
 Gembira
 Bersyukur
 Sedih
 Bersyukur lebih dari
 Rasa bersalah1
 Rasa bersalah 2
 Stress
 Kecemasan
 Memiliki tujuan hidup
 Rasa malu
 Berhenti membenarkan diri dan memaafkan kesalahan
 Berhenti membenarkan pandangan negative
 Menjadi diri apa adanya
 Disiplin
 Gigih
 Kerja giat
 Pro aktif
 Kreatif
 Jujur pada orang lain
 Mengilhami orang lain
 Lentur/fleksibel
 Berdo’a
 Berfikir
 Bermimpi
 Mengambil resiko
 Fokus
 Menolong
 Penuh rasa cinta
 Dll
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjadi remaja yang berprestasi?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menjadi remaja yang
berintelektual?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menjadi


remaja berprestasi
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Perilaku Mandiri

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi & Penguasaan konten

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik memiliki perilaku mandiri di rumah


maupun di sekolah

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan :

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat :

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
perilaku mandiri
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
perilaku mandiri
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
perilaku mandiri
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
bersikap mandiri

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
bersikap mandiri

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu, Januari 2019

Pemeriksa Wakaurikulum Guru Bimbingan Konseling

Rusli, S.Pd..M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 19760902 200501 2 2005
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs, M. Saleh Lestaluhu


Nip : 196306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Perilaku Mandiri
PERILAKU MANDIRI
Seringkali orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak enggan berangkat ke sekolah,
bahkan kadang menjadi pembolos. Hal itu seringkali disebabkan si anak tidak mampu mengungkapkan
perasaannya secara terus terang mengenai masalah yang dihadapi. Apalagi bila terjadi pada usia SMP/MTs,
tanpa alasan jelas tiba-tiba dia lebih tertarik ke tempat lain (mall, warnet, warung kopi dsb). Lalu apa yang
harus dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi kondisi anak membolos tanpa alasan? Ada banyak hal
yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mencari penyebab hal itu bisa terjadi, misalnya dengan bekerja
sama dengan pendidik untuk mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan anak. Salah satu penyebab anak
enggan ke sekolah adalah masalah kemandirian. Ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri dengan
pelajaran, dengan tugas-tugas sekolah, dengan teman-teman, atau dengan guru bisa jadi sebagai penyebab
utamanya. Anak memililih ke tempat lain (mall, warnet, atau warkop dll) karena ditempat seperti itu dia
merasa lebih bebas dan nyaman, bisa melakukan segala sesuatu sesuai kemauannya.

Definisi mandiri untuk remaja dan orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk bertanggung
jawab atas apa yang dilakukan tanpa membebani orang lain. Kemandirian anak, kemampuannya disesuaikan
dengan tugas perkembangan, apabila seorang anak telah mampu melakukan tugas perkembangan, ia telah
memenuhi syarat kemandirian. Untuk itu membentuk kemandirian, perlu dikembangkan sejak anak usia
dini. Peran orangtua atau lingkungan terhadap tumbuhnya kemandirian pada anak sejak usia dini merupakan
suatu hal yang penting, mengingat kemandirian pada anak tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Anak perlu
dukungan, seperti sikap positif dari orangtua dan latihan-latihan ketrampilan menuju kemandiriannya.

Dalam menanamkan kemandirian pada anak, hindarilah perintah dan ultimatum Karena dapat membuat
anak selalu merasa berada di bawah orangtua dan tidak mempunyai otoritas pribadi. Menanamkan disiplin
dan rasa hormat tetap dilatih tanpa harus bersikap galak pada anak. Mengarahkan, mengajar serta berdiskusi
dengan anak akan lebih efektif daripada memerintah, apalagi bila perintah tidak didasari dengan alasan yang
jelas. Lama kelamaan anak akan bergantung pada perintah atau larangan dalam melakukan segala sesuatu,
yang akhirnya anak tidak berani ambil keputusan sendiri, karena kurangnya kepercayaan diri. Orangtua harus
bersikap positif pada anak, seperti: memuji, memberi semangat sebagai bentuk dukungan terhadap usaha
mandiri yang dilakukan anak. Adanya penghargaan atas usaha anak untuk menjadi pribadi mandiri, terlepas
dari apakah pada saat itu ia berhasil atau tidak. Dengan tumbuhnya perasaan berharga, anak akan memiliki
kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Selain itu, untuk menjadi pribadi mandiri, seorang anak perlu mendapat kesempatan berlatih secara
konsisten mengerjakan sesuatu sendiri atau membiasakannya melakukan sendiri tugas-tugas yang sesuai
dengan tahapan usianya. Orangtua atau lingkungan tidak perlu bersikap terlalu cemas, terlalu melindungi,
terlalu membantu atau bahkan selalu mengambil alih tugas-tugas yang seharusnya dilakukan anak, karena
hal ini dapat menghambat proses pencapaian kemandirian anak. Kesempatan untuk belajar mandiri dapat
diberikan orangtua atau lingkungan dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan pada anak untuk
melakukan tugas-tugas perkembangannya. Namun demikian peran orangtua atau lingkungan dalam
mengawasi, membimbing, mengarahkan dan memberi contoh teladan tetap sangat diperlukan, agar anak
tetap berada dalam kondisi atau situasi yang tidak membahayakan keselamatannya. Kegiatan praktis sehari-
hari di rumah, seperti mencuci piring sendiri sehabis makan, mencuci pakaian sendiri, melatih anak untuk
membersihkan kamar tidurnya sendiri, membersihkan rumah, menata taman, menyajikan makanan dan
sebagainya, perlu dilakukan untuk membiasakan hidup mandiri.

Selain bersikap positif dan selalu mendukung anak, praktek kemandirian juga perlu diajarkan kepada
anak melalui materi ketrampilan hidup dengan konsep-konsep sederhana. Seperti: anak diajarkan untuk
mengerti bahwa semua barang miliknya (sepatu, pakaian, mainan, buku-buku, dan barang-barang lainnya)
diperoleh karena orangtua bekerja keras untuk mndapatkan penghasilan, supaya mampu membeli semua
kebutuhan keluarga. Karena itu, perlu adanya sikap tegas bahwa tidak semua yang dia inginkan harus
dipenuhi pada saat itu juga. Perlu waktu menunggu untuk menabung terlebih dahulu. Dengan konsep seperti
itu, dalam diri anak akan tertanam nilai untuk menghargai jerih payah orang tua sekaligus belajar menjadi
pribadi mandiri secara ekonomis.
Belajar Mandiri
Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya,
strategi belajarnya, merencanakan proses belajar, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya,
membuat keputusan dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar. Belajar mandiri
adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak
terikat dengan kehadiran guru, pertemuan/ tatap muka di kelas, atau dengan kehadiran teman sekolah.
Belajar mandiri merupakan belajar dalam pengembangan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri. Peran guru
sebagai fasilitator dan konsultan, guru bukan satu-satunya sumber ilmu, dan dapat menggunakan apa saja
sebagai sumber dan media untuk belajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan,
kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan.
Alvin Tovler, mengatakan”Siapa yang banyak menguasai informasi, maka dialah yang menguasai dunia.”
Belajar mandiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan untuk
mencapai tujuan, bukan bebas dari aturan-aturan, baik aturan agama, Negara, adat atau masyarakat.

Manfaat Belajar Mandiri


Belajar mandiri memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi dan psikhomotor siswa,
yaitu:
1. Memupuk tanggung jaawab.
2. Meningkatkan ketrampilan.
3. Memecahkan masalah.
4. Mengambil keputusan.
5. Berfikir kreatif, banyak ide.
6. Berfikir kritis,
7. Percaya diri yang kuat.
8. Menjadi guru bagi dirinya sendiri.
Manfaat belajar mandiri akan semakin terasa bila siswa aktif membaca buku sumber, melakukan
pengamatan, penelitian, analisa dan memecahkan masalah. Pengalaman yang mereka peroleh semakin
menambah wawasan, dan semakin kaya dengan ilmu pengetahuan. Apalagi bila mereka belajar mandiri
dalam kelompok, disini mereka akan belajar kerja sama, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Belajar
mandiri akan menjadikan siswa untuk berani memilih sendiri apa yang dilakukan dengan penuh tanggung
jawab. Kemandirian adalah memerlukan tanggung jawab, berinisiatif, memilki keberanian, dan sanggup
menerima resiko serta mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri, dengan demikian pada akhirnya siswa akan
menikmati arti hidup sebenarnya dari pada terbelenggu dan selalu diatur oleh orang lain.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menjadi pribadi yang
mandiri?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menjadi


pribadi mandiri
MTs Negeri 1 Maluku Tengah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Mengenal Norma Kehidupan

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar peserta didik mampu berperilaku sesuai dengan


norma kehidupan yang ada

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5 Menit
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Peserta didik mengamati tayangan materi melalui media
Kegiatan inti 30 Menit
power point
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi yang ditayangkan
dalam kelompok kecil.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
norma kehidupan
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5 Menit
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

15. Rencana Penilaian :


- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap norma
kehidupan
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang norma
kehidupan

(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta


didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
berperilaku sesuai norma yang ada

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
berperilaku sesuai norma yang ada

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Tulehu , Januari 2019


Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Bimbingan Konseling

Rusli ,S.Pd. M.M.Pd Mujarmin Hatuina, S.Pd


NIP. 19750212200212102 NIP. 19720802005011005
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs, M. Saleh Lestaluhu


Nip : !96306162000121001

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Mengenal Norma Kehidupan


MENGENAL NORMA-NORMA KEHIDUPAN
Kita sebagai manusia tak hidup sendirian. Sebagai makhluk sosial kita selalu butuh berhubungan
dengan orang lain untuk kelangsungan hidup, seperti bermain dengan teman, berhubungan dengan guru,
dengan orang tua, dengan pedagang di pasar, dengan pak sopir di lyn bemo, pak tukang parker, pak tukang
sampah, bu pijat dan sebagainya. Nah untuk kelancaran hubungan itu kita perlu memahami norma-norma
yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan kita maupun orang lain .

Macam-macam Norma Dalam Kehidupan


Norma artinya tata ukuran atau aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi segala tingkah laku
manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan setiap orang yang terlibat di dalamnya bisa terjamin
dan terpelihara dengan baik, semua mendapatkan hak sesuai yang seharusnya didapatkannya yang bermuara
pada rasa aman, tentram, damai tanpa gangguan dan tekanan.
Menurut isinya norma itu terdiri dari perintah dan larangan. Perintah adalah kewajiban bagi setiap
orang yang berada di dalamnya untuk berbuat sesuatu karena akibatnya- akibatnya dipandang membawa
kebaikan bagi semuanya. Sedangkan larangan adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang yang berada di
dalam lingkungan masyarakat setempat untuk tidak melanggar sesuatu yang jika dilanggar akan berakibat
tidak baik/tidak menguntungkan bagi semuanya.
Dalam kehidupan kita mengenal beberapa macam norma . Setidakny7a ada empat macam norma
dalam kehidupan kita antara lain :
1. Norma Agama :
Yakni seperangkat aturan/ tatanan hidup yang wajib diterima oleh orang yang
memeluk agama teretentu yang didalamnya ada seperangkat perintah dan larangan yang kem
udian menjadi sumber ajaran agama itu dan mengikat para pemeluknya. Perintah dan larangan
itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang diturunkan kepada utusannya bisanya
diwujudkan dalam bentuk wahyu dan kemudian dikumpulkan dalam kitab suci. Seperti untuk
agama Islam kitab sucinya Al-Qur’an.
Perintah dan larangan itu mengandung konsekwensi / tanggung jawab moral bagi
pemeluknya. Perintah yang dilaksanakan oleh pemeluk agama itu akan mendapat pahala,
sementara jika diabaikan akan berdosa. Demikian juga sebaliknya jika larangan itu diterjang
atau dilanggar akan mendapat dosa namun jika dihindari akan mendapat pahala. Dan
balasannya bukan hanya di dunia namun juga di akherat nanti yakni jika dalam hidupnya di
dunia taat pada perintaNYA dan selalu menjauhi laranganNYA maka disediakan sorga
baginya. Demikian juga jika sebaliknya akan mendapat neraka .
Beberapa contoh norma agama misalnya :
a. “Seseorang tak boleh mencuri”
b. “Orang Islam wajib sholat lima waktu”
c. “Anak wajib berbakti kepada orang tua”
d. “ Menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan”
e. “ Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan jangan tolong menolong dalam
hal kejahatan, dosa dan permusuhan”
f. “Berdagang itu khalal , riba itu haram”
g. “ Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan”
2. Norma Hukum:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh
lembaga kekuasaan negara, dimana isinya mengikat setiap orang dalam negara itu. Pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan tetap mempertahankannya lewat praktek paksaan oleh alat-alat negara.
Norma hukum ini bersumber dari peraturan perundang-
Undangan, yurisprodensi, agama, doktrin dan kebiasaan.
Dibandingkan dengan norma lainnya norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,
sanksinya berupa ancaman hukuman, Sanksi dan penataan terhadap pelanggaran peraturan –peraturan
hukum itu bisa bersifat memaksa, dipaksakan oleh kekuatan dari luar yakni kekuasaan negara
bersangkutan.
Biasanya hokum dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis , atau disebut dengan
perundang-undangan. Perundang-undangan ada yang bersifat nasional ada yang daerah, semuanya
dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya.
Beberapa contoh norma hukum misalnya :
a. “Barang siapa membuang sampah dengan sengaja di tempat umum didenda Rp.
50.000 atau hukuman sekurang-kurangnya satu tahun”
b. “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa/ jiwa orang lain , dihukum
karena membunuh dengan hukuman setin ggi-tingginya 15 tahun
c. “ Dilarang membunyikan petasan, jika dilanggar didenda Rp. 100.000
atau hukuman kurungan dua tahun penjara”
d. “ Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan suatu Ciptaan atau
memberikan izin untuk itu, dipidana dengan hukuman penjara paling sedikit
1(satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000(satu juta rupiah) atau
pidana paling lama 7(tujuh)tahun dan atau denda paling banyak
Rp.5.000.000.000,00(lima miliar rupiah).”

3. Norma Kesopanan:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh masyarakat setempat
untuk mengatur pergaulan antar anggota mereka dengan tujuan satiap anggota masyarakat saling
menghormati satu dengan lainnya semuanya mendapatkan hak sesuai dengan yang harus didapatkan.
Jika norma kesopanan dijalankan maka kita akan dikenal sebagai orang yang sopan dan bisa
diterima di masyarakat itu. Demikian juga sebaliknya jika ternyata kita melanggar norma kesopanan
kita akan dicela (dipaido:jw), digunjingkan, dan semacamnya.
Norma kesopanan itu berbicara soal patut atau tidak, pantas atau tidak, biasa berlaku di
masyarakat setempat atau tidak .
Norma ini juga bersifat kedaerahan, tidak mendunia, satu daerah dengan daerah lainnya
berbeda. Sesuatu yang di daerah lain dianggap kurang sopan , mungkin di tempat lain dianggap
sangat sopan . Contoh norma kesopanan yang bersifat kedaerahan ini misalnya:
Di daerah Nganjuk, Madiun sampai ke Jogja anak yang mengatakan : “ Mangga
menawi Bapak Sare kula adus rumiyin”( Silakan Bapak tidur saya tak mandi dulu). Ini
sangat sopan
Namun ternyata di Surabaya dan sekitarnya ternyata bahasa itu menjadi:
” Mangga menawi Bapak tilem kula siram rumiyin” ini yang sopan. Jadi terbalik.
Demikianlah masih banyak lagi contoh daerah satu dengan lainnya yang berbeda. Di
Kalimantan itu kalau ada tamu disuguhi kepala ikan sebagai bentuk penghormatan, itu sopan
sekali, tetapi kalau di Jawa menyuguhi kepala ikan dianggap tidak sopan. Di Jepang orang
member pengormatan dengan membungkuk itu sopan.
Jadi kita memang harus belajar tentang norma kesopanan ini. Walaupun bersifat
kedaerahan namun kesopanan secara umum juga bisa kita lihat antara lain contohnya :
a. “Memberi dengan tangan kanan ini lebih sopan dibandingkan dengan tangan kiri”
b. “ Orang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati yang tua.”
c. “ Bersikap ramahlah ketika bertemu dengan orang lain”
d. “ Jangan memotong pembicaraan orang”
e. “ Tidak makan sambil berbicara”
f. Dsb

4. Norma Kesusilaan :
Yakni seperasngkat peraturan hidup bermasyarakat yang berasal dari suara hati nurani
manusia. Jika kita bisa menerapkan norma kesusilaan dalam kehidupan kita akan nyaman
berada di tengah masyarakat itu .
Namun jika sebaliknya, kita gagal menerapklannya maka akan berakibat penyesalan
yang mendalam . Norma kesusilaan ini bersifat universal, bisa diterima oleh seluruh umat
manusia di dunia.
Beberapa contoh norma Kesuliaan anatara lain misalnya :
a. “ Kita tidak boleh membohongi orang lain “
b. “ Kita harus menolong orang yang kesusahan”
c. “ Jangan sombong kepada orang tua”
d. “ Berlaku jujurt itu mulia”
e. “ Tepatilan janjimu, Jangan berkhianat”
Nah itulah empat norma yang ada dalam kehidupan , semuanya harus kita fahami agar kita bisa
mencapai kehidupan yang sukses , selaras, serasi dan seimbang, akhirnya akan menjadi masnusia yang
bermartabat dan mulia dunia maupun akherat.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat berperilaku sesuai dengan norma kehidupan?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya berperilaku sesuai dengan
norma kehidupan?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian


LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


berperilaku sesuai dengan norma kehidupan

Anda mungkin juga menyukai