Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI SALURAN KEMIH

440/UKP /
Nomor
: 103/SOP/426.102.04
Dokomen
/2019
SOP No. Revisi : 1
Tgl. Terbit : 28 Februari 2019

Halaman : 1/2

Puskesmas dr.H.Achmad Hanafi.M,Si


Bantaran NIP.19670315 200012 1 003

1. Definisi Prosedur penanganan penyakit akibat peradangan di saluran kemih


yang meliputi sistitis akut, sistitis kronik dan uretritis
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk menangani penyakit
Infeksi Saluran Kemih
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Bantaran Nomor : 440/ADM/001/SK/
426.102.04 / 2019 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 05 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1) Anamnesa
2) Pemeriksaan fisik
3) Penegakan diagnosa: Penanganan Infeksi Saluran Kemih
4) Tatalaksana :
a. Minum air putih minimal 2 liter/hari bila fungsi ginjal
normal.
b. Menjaga higienitas genitalia eksterna.
c. Pemberian antibiotik golongan flurokuinolon dengan
durasi 7-10 hari pada perempuan dan 10-14 hari pada laki-laki.
d. Merujuk pasien bila ditemukan tanda komplikasi
(pielonefritis)

5) Konseling dan Edukasi


a. Pasien dan keluarga diberikan pemahaman tentang infeksi
saluran kemih dan hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
b. Edukasi tentang penyebab dan faktor risiko penyakit
infeksi saluran kemih. Penyebab infeksi saluran kemih yang
paling sering adalah karena masuknya flora anus ke kandung
kemih melalui perilaku/higiene pribadi yang kurang baik.
c. Pada saat pengobatan infeksi saluran kemih, diharapkan
tidak berhubungan seks.
d. Waspada terhadap tanda-tanda infeksi saluran kemih
bagian atas (nyeri pinggang) dan pentingnya untuk kontrol
Halaman 1 dari 3
kembali.
e. Patuh dalam pengobatan antibiotik yang telah
direncanakan.
f. Menjaga kesehatan pribadi-lingkungan dan higiene pribadi

6. Diagram Alir

Anamnesa

Pemeriksaan fisik

Penegakan diagnosa: Penanganan Infeksi


Saluran Kemih

Tata laksana :
a. Minum air putih minimal 2 liter/hari
bila fungsi ginjal normal.
b. Menjaga higienitas genitalia
eksterna.
c. Pemberian antibiotik golongan
flurokuinolon dengan durasi 7-10 hari pada
perempuan dan 10-14 hari pada laki-laki.
d. Merujuk pasien bila ditemukan tanda
komplikasi (pielonefritis)

Konseling dan edukasi

7. Unit Terkait 1 Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis


2 Pelayanan dan Pemeriksaan Umum
3 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4 Pelayanan Ibu dan Anak ( KIA )
5 Pelayanan Persalinan 24 Jam
6 Pelayanan Gawat Darurat.
7 Pelayanan Rawat Inap
8 Pelayanan Gizi dan Konselor ASI
9 Pelayanan Farmasi dan Obat
10 Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
Halaman 2 dari 3
11 Pelayanan Laboratorium
12 Pelayanan Sanitasi
13 Pelayanan TB Paru
14 Pelayanan Kusta

8. Rekaman Historis Perubahan :


Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Bentuk SOP Mengikuti pedoman Tata Naskah 2019 28 Februari 2019

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai