Bab Ii
Bab Ii
METODE PENELITIAN
1. Bahan Penelitian
a. Bahan Simplisia
Daun sawo durian (Chrysophyllum cainito L.) dipanen dari Desa
larutan NaCl 0,9 % (Brataco) dan larutan standar Mc. Farland I (108
CFU/ml).
2. Alat Penelitian
penyerbuk.
22
23
(Heidolph).
(Mitutoyo).
B. Jalannya Penelitian
Bawen, Salatiga, Jawa Tengah. Daun yang dipanen adalah daun yang masih
segar dan tidak berpenyakit seperti memiliki bercak-bercak pada bagian daun
2. Determinasi Tanaman
determinasi dari tanaman sawo durian yang ada dalam buku Flora of Java
disortasi basah, dipilih daun yang masih segar dan bebas hama. Daun sawo
dilakukan dengan oven pada suhu 50°C. Daun yang sudah kering diperoleh
kadar airnya menggunakan moisture balance. Syarat kadar air untuk simplisia
tidak lebih dari 10% (Depkes RI, 2000). Rendemen serbuk yang diperoleh
sebesar 44,96 %.
jumlah serbuk sebanyak 250 gram dalam setiap toplesnya. Tahap yang
25
(75 %) ke dalam setiap toples yang sudah berisi serbuk daun sawo durian
3 kali sehari dan prosesnya membutuhkan waktu selama 3 hari. Setelah 3 hari
diaduk perlahan dan proses ini dilakukan selama 2 hari. Setelah proses
Skema proses ekstraksi daun sawo durian dapat dilihat pada Gambar 4.
Maserasi
5 hari
Diserkai
Maserat 1 Ampas
+ etanol 70 %
sampai volume 5 L
Remaserasi
2 hari
Diserkai
Maserat 2 Ampas
Dibuang
Pemekatan menggunakan
rotary evaporator pada suhu
500 C
Rendemen
Gambar 4. Skema Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sawo Durian
melarutkan 20 gram ekstrak etanol daun sawo durian dengan 200 mL akuades
27
evaporator pada suhu 500C dengan kecepatan 60 rpm sampai diperoleh fraksi
Fraksi n-heksan
kental
Gambar 5. Skema Pembuatan Fraksi n-heksan Ekstrak Etanol Daun Sawo Durian
a. Sterilisasi Alat
disterilkan. Alat-alat gelas dan media disterilkan dalam autoklaf pada suhu
1210C selama 15-20 menit sedangkan kawat ose dan pinset disterilisasikan
28
dengan cara dibakar diatas api langsung menggunakan lampu bunsen hingga
b. Pembuatan Media
Komposisi media Nutrient Agar (NA) yaitu Pepton from meat 5 gram,
Yeast extract 2 gram, agar-agar 15 gram. Nutrient Agar (NA) dibuat dengan
didinginkan pada suhu kamar. Simpan media yang sudah siap pada suhu
Komposisi media Nutrient Broth (NB) yaitu Pepton from meat 5 gram,
Yeast extract 2 gram. Media Nutrient Broth (NB) dibuat dengan cara
agak dingin media disimpan dalam suhu dibawah 250C (Oxoid, 2006).
c. Peremajaan Bakteri
cawan petri yang berisi media Nutrient Agar (NA) steril. Isolat bakteri
3 ose bakteri uji dari Nutrient Agar (NA) kemudian disuspensikan dalam
5 mL media Nutrient Broth (NB). Media uji diinkubasi pada suhu 370C
larutan NaCl 0,9 % b/v hingga diperoleh kekeruhan yang sama dengan
al., 2012). Kekeruhan ini dipakai sebagai standar kekeruhan suspensi bakteri
Durian
Larutan stok fraksi n-heksan ekstrak etanol daun sawo durian dibuat
etanol daun sawo durian sebanyak 4,9 gram kemudian diencerkan dengan
agar fraksi n-heksan ekstrak etanol daun sawo durian dapat larut secara
sempurna.
Fraksi n-heksan ekstrak etanol daun sawo durian dibuat dengan seri
dari larutan stok fraksi n-heksan ekstrak etanol daun sawo durian kemudian
dalam erlenmayer steril yang sudah berisi 100 µl suspensi bakteri. Campuran
Fraksi n-heksan ekstrak etanol daun sawo durian dilarutkan dengan DMSO.
papper disk dan dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 370C selama
al., 2016).
32
Penyerbukan
Analisis Data
C. Analisis Data
coli dan Staphylococcus aureus. Data DDH dari seri konsentrasi sampel uji
dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Data DDH terhadap
menunjukkan hasil yang sama pada seluruh konsentrasi, sedangkan data DDH
18. Data DDH diuji menggunakan Shapiro Wilk. Hasil uji yang diperoleh tidak
terdistribusi normal dan tidak homogen maka dilanjutkan uji non parametrik
coli (P< 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Man-Whitney dengan taraf kepercayaan