Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi

Kamis, 29 November 2012


Diposkan oleh ikhwan arif di 11.31.00

Pengetahuan bukan merupakan ilmu. Terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi bagi suatu pengetahuan yang
kredibel, atau memenuhi syarat-syarat ilmiah antara lain harus bersifat empiris, verivikatif, non-normatif,
transmissible, general, dan explanotory. Ilmu Komunikasi merupakan Ilmu yang mempelajari usaha manusia
dalam menyampaikan isi pernyataanya kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian
yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Manusia bukan saja
menyampaikan isi pernyataan kepada manusia tetapi juga kepada yang bukan manusia sepertibinatang,
tumbuhan-tumbuhan dan benda-benda.

Hanya makhluk yang punya akal budi saja yang mampu memahami hasil penggunaan akal dan budi manusia
sebagaimana adanya.Dengan menggunakan akal dan budinya ini manusia dapat memberikan jawaban kepada
manusia lain yang menyampaikannya. Pengertian lain, Ilmu komunikasi merupakan ilmu terapan dari
kelompok ilmu sosial. Sebab, menurut ilmuwan, ilmu ini bersifat indisipliner karena objek materialnya sama
dengan ilmu-ilmu yang lain, terutama yang masuk ilmu sosial.
Ilmu komunikasi adalah salah satu disiplin yang masuk dalam kelompok ilmu komunikasi dapat menjadi 4
(empat) periode diantaranya :
1. "Tradisi retorika" yang dimulai sejak zaman yunani kuno
2. Periode antara tahun 1900-PD ke II yang dapat disebut sebagai periode Pertumbuhan
Ilmu Komunikasi.
3. Periode setelah PD ke II sampai tahun 1960an. Periode ini biasanya disebut periode
Konsolidasi.
4. Periode Teknologi Komunikasi yang dimulai dari tahun 1960an sampai sekarang

1. Perkembangan Ilmu Komunikasi di zaman kuno


Komunikasi adalah konteks arti yang berlaku sekarang ini memeng belum dikenel saat itu. Istilahnya yang
berlaku pada zaman tersebut adalah "Retorika". Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan mesir kuno telah
ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah- Hotep. Namun demikian tradisi retorika sebagai upaya
yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani kuno dengan perintisnya Aristoteles
(Golden, 1978). Lebih lanjut Aristoteles menyatakan bahwa retorika mencangkup 3 unsur yakni:
• ethos (kredibilitas sumber),
• pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan
• logos (hal yang menyangkut fakta).
Pokok-pokok pikiran Aristoteles dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian mereka menyusun aturan retorika
yang menyangkut 5 unsur:
• Inventio (urutan argumentasi)
• Dispesitio (pengaturan ide)
• Eloqutio (gaya bahasa)
• Memoria (ingatan), serta
• Pronunciatio (cara penyampaian pesan).
Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman
Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan
komunikasi pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman
Romawi kuno. Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa ditemukannya mesin cetak oleh
Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu
komunikasi yang awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan sejarah
komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh. Sehingga sejarah perkembangan
ilmu komunikasi itu sendiri terputus kira-kira 1400 tahun. Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas
retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman
pertengahan (masa persebaran agama). Sehingga menimbulkan asumsi bahwa perkembangan komunikasi itu
menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak ada mata rantai sejarah yang hilang pada
perkembangan komunikasi. Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung antara
rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga
zaman pertengahan menjadi jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman
renaissance, modern, dan kontemporer.

Perkembangan Ilmu Komunikasi di zaman Modern


1. PERIODE PERTUMBUHAN: 1900 – PERANG DUNIA KE II
Pada awal abad ke-19, sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi. Pertama, adalah telepon,
telegrap, radio, TV, dan lain-lain. Kedua, pecahnya Perang Dunia I dan II memberi bentuk dan arah pada
bidang kajian ilmu komunikasi yang terjadi di masa ini. Aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan
teknologi baru dalam pendidikan formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi instruksional, serta
reading dan listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan terhadap khalayak
serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut industri media mulai berkembang sejalan dengan tumbuhnya
industri periklanan dan penyiaran (broadcasting). Jerman dan Perancis, merupakan pusat intelektual
terkemuka di dunia

2. PERIODE KONSOLIDASI : PD II – 1960an


Periode setelah Perang Dunia II sampai tahun 1960an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger
dan Chaffee, 1987). Karena pada masa ini konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagai suatu ilmu
pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi Ilmu
Komunikasi ditandai oleh 2 hal :
Adanya adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam. Munculnya buku-buku yang
membahas tentang pengertian komunikasi telah menjadi suatu pendekatan yang lintas disipliner dalam arti
mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya. Sedikitnya ada 7 pokok diantaranya : Claude E. Shannon, Norbert
Wiener, Harold Lasswell. Institute of communication Research yang didirikan Schramm di Illinois pada tahun
1947, merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi yang pertama di Amerika Serikat. Sementara
itu dua tokoh lainnya yakni : Claude E. Shannon dan Norbert Wiener disebut sebagai insinyur-insinyur
komunikasi. Istilah Mass Communication (Komunikasi Masa) dan Communication Research (Penelitian
Komunikasi) mulai banyak dipergunakan. Cakupan bidang studi komunikasi mulai diperjelas dan dibagi dalam
empat bidang tataran : komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan
organisasi, dan komunikasi macro-sosial serta komunikasi massa.

3. PERIODE TEKNOLOGI KOMUNIKASI : 1960an – Sekarang


Sejak tahun 1960an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada
spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah mulai
memasuki periode take off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Periode masa sekarang juga disebut sebagai
periode teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor sebagai berikut:
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer, VCR, TV Cable parabola. Tumbuhan industri
media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global. Ketergantungan terhadap
situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periperhy. Semakin
gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara. Semakin meluasnya proses demokratisasi
ekonomi dan politik.

Arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global (misalnya transborder data flow), aspek-aspek
politik dan ekonomi informasi, kompetisi antar industri media, dampak sosial dari teknologi interaktif seperti
komputer, komunikasi manusia mesin, dampak telekomunikasi terhadap hubungan antar budaya, serta aspek-
aspek yang menyangkut manajemen informasi. Pendekatan disiplin ekonomi mulai diterapkan, karena disadari
bahwa informasi dimasa sekarang ini merupakan yang mempunyai nilai tambah.
Referensi :
1. Effendi, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya bakri. Hal.
2-7.
2. Prajarto, Nunung. (2002). Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Komunikasi, Akar Sejarah dan Buah Tradisi
Keilmuan. Yogyakarta: ……..?
3. http://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-komunikasi.htm
4. http://abdiaghoenk.multiply.com/journal/item/21/sejarah_ilmu_komunikasi.html
5. http://www.winkplace.com/2011/03/pengetahuan-bukan-merupakan-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai