Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH GUNUNG SEMERU

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. FERNANDO RACHMAN
2. AUGIE KIRYOMA
3. ENJEL TAMPI
4. SRIVENA M.PININI
5. DHEA C. M. KOWAAS
6. MARCE KUNALUNG
7. FANY Y. YERUBRA
8. LANI E. GOSAL
9.
10.
MENTOR KELOMPOK 5
1. MARLINE KILIKILY
2. SARAH ONDANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala karunia dan hikmatnya sehingga makalah yang berjudul
“Sejarah Gunung Karangetan” ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa ada halangan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok kami.

Pemilihan tema ini didasari atas keputusan bersama kelompok, Semoga dengan adanya makalah
ini kita dapat membuka pola fikir kita dan pembaca pada umumnya.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan
evaluasi.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya
tersebut
DAFTAR ISI
 

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………...i

KATA PENGANTAR……………………………………………...............ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………...1

1.3 Tujuan ……………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah ……………………………………………………5

2.2 Kisah Misteri Gunung Semeru..…………………………..7

PENUTUP…………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………17

.
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno abad 15, Pulau Jawa
dulunya mengambang di lautan luas dan terombang-ambing dipermainkan ombak. Pada suatu
saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau tersebut dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga
pulau tersebut dinamakan Jawa. Namun pulau tersebut masih terombang ambing tak menentu. 

Para Dewa lalu memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung
Meru di India di atas Pulau Jawa. Untuk memindahkan Gunung Meru tersebut, Dewa Wisnu
kemudian menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa dan menggendong gunung itu di
punggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan
tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut.

Kedua dewa tersebut lalu meletakkan gunung Meru di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat
gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Wisnu dan Brahma lalu
memotong Gunung Meru dan meletakkannya satu di ujung timur dan satu di barat.

Potongan gunung yang berada di sebelah barat membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang
dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, sekarang
dikenal dengan nama Gunung Semeru. Di gunung inilah diyakini para dewa bersemayam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Tertarik untuk mendaki Gunung Semeru dan melihat keindahan dari puncak Mahameru?

1.3 Tujuan

1. Yaitu untuk menunjukkan keindahan dan kekayaan alam yang ada.


BAB II
PEMBAHASAN

Gunung Semeru

Gunung Semeru hingga saat ini masih menjadi salah satu gunung yang favorit untuk didaki.
Film 5 Cm yang menggambarkan keindahan gunung ini membuat bahwa orang tertarik untuk
mengunjunginya.

Namun Semeru bukan sekadar gunung, selain menyandang gunung tertinggi di pulau Jawa
yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, Mahameru juga menyimpan banyak
mitos. Mahameru konon adalah tempat bersemayamnya para dewa. Benarkah?

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno abad 15, Pulau Jawa
dulunya mengambang di lautan luas dan terombang-ambing dipermainkan ombak. Pada suatu
saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau tersebut dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga
pulau tersebut dinamakan Jawa. Namun pulau tersebut masih terombang ambing tak menentu. 

Para Dewa lalu memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung
Meru di India di atas Pulau Jawa. Untuk memindahkan Gunung Meru tersebut, Dewa Wisnu
kemudian menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa dan menggendong gunung itu di
punggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan
tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut.

Kedua dewa tersebut lalu meletakkan gunung Meru di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat
gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Wisnu dan Brahma lalu
memotong Gunung Meru dan meletakkannya satu di ujung timur dan satu di barat.

Potongan gunung yang berada di sebelah barat membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang
dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, sekarang
dikenal dengan nama Gunung Semeru. Di gunung inilah diyakini para dewa bersemayam.

Dalam agama Hindu Gunung Meru dianggap sebagai rumah para dewa-dewa dan sebagai
sarana penghubung antara bumi (manusia) dan kayangan. Kalau manusia ingin mendengar
suara dewa mereka harus semedi di puncak Gunung Meru. Tak ayal, hingga saat ini banyak
masyarakat Jawa dan Bali masih menganggap gunung sebagai Semeru tempat kediaman
Dewa-Dewa atau mahluk halus. 

Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung. Upacara
sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru juga dilakukan oleh orang Bali. Betapapun
upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima
suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke
daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.

Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib.
Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan
orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh macam-macam hantu
yang mendiami daerah keliling gunungnya. Hantu-hantu tersebut biasanya adalah roh leluhur
yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.

Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Para
pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat hantu Ranu Kumbolo. Banyak
orang yang percaya bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru banyak didiami oleh hantu-hantu.

Meski demikian, hal itu tergantung dari sudut mana melihatnya, namun yang jelas, Mahameru
merupakan salah satu gunung dengan potensi yang luar biasa. Ketinggiannya, keindahan alam,
legenda dan misteri yang menyelimutinya merupakan aset yang perlu di jaga dan dilestarikan.

Ada misteri yang tak bisa dipecahkan manusia, dan kita cuma bisa belajar darinya. 
Gunung, satu tempat di bumi khususnya di Indonesia yang menyimpan banyak kisah misteri.
Kisah-kisah misteri ini terus turun-menurun sampai di telinga para pendaki. Ada yang percaya,
ada juga yang menganggapnya sebuah cerita khayalan.

Seperti misalnya kisah misteri yang tersimpan di balik megahnya Gunung Semeru. Beberapa di
antaranya:

#1 Kisah tentang Mbah Dipo, yang konon dulunya


adalah juru kunci Gunung Semeru

Semeru juga dijaga oleh juru kunci dulunya.  Sumber foto

Hampir semua gunung di Indonesia memiliki juru kunci. Konon mereka-mereka ini lah yang bisa
menerima pesan dari sang gunung, tentang apa yang akan terjadi di gunung, kapan akan
meletus atau bencana apa yang akan terjadi di gunung tersebut. 

Mbah Dipo adalah sosok yang sudah banyak dikenal kalangan pendaki Semeru. Mbah Dipo ini
dulunya juru kunci Semeru, namun kini telah meninggal dunia. Ada sebuah cerita yang
megisahkan kalau sampai Semeru meletus, maka pergilah ke arah sungai. Jangan pernah
menuju ke arah Gunung Sawur. Entah apakah itu benar atau tidak. 
#2 Misteri Arcopodo yang sering dikaitkan dengan
dua patung ghaib sang prajurit Kerajaan Majapahit

Menurut cerita ada patung tak kasat mata di Arcopodo.  Sumber foto

Kawasan Arcopodo ini sering dijadikan tempat istirahat pendaki karena memiliki dataran yang
cukup luas. Menurut cerita yang beredar, di area ini terdapat dua patung prajurit dari Kerajaan
Majapahit yang cuma bisa dilihat oleh orang yang punya mata batin. 

Kalau dilihat dari asal usul namanya, Arcopodo memang berarti dua arca atau dua penjaga.
Banyak pendaki yang mengaku pernah melihat dua patung ini, namun kebanyakan selalu
melihatnya dalam ukuran yang beda. Ada yang bilang seukuran anak kecil, ada juga yang
bilang seukuran raksasa. 
#3 Ikan Mas Ranu Kumbolo yang diyakini warga
setempat sebagai dewi penjaga 

Ada larangan yang bilang kalau pendaki tak boleh memancing di Ranu Kumbolo. Sumber foto

Ada larangan yang menyatakan bahwa setiap pendaki yang naik Gunung Semeru tidak boleh
memancing atau menangkap ikan mas yang ada di Danau Ranu Kumbolo. Sebab menurut
keyakinan para warga setempat, ikan mas ini adalah penjelmaan dari para dewi yang memang
ditugaskan untuk menjaga kawasan Ranu Kumbolo. 

Entah benar atau tidak, tapi masih banyak pendaki yang tetap memancing di sini. 
#4 Tentang mitos keberadaan Dewi Penunggu Ranu
Kumbolo, konon sering muncul penampakan dewi
dengan memakai kebaya kuning

Konon di Ranu Kumbolo kerap muncul penampakan wanita. Sumber foto

Mitos tentang ikan mas penunggu Ranu Kumbolo berlanjut dengan cerita penampakan sesosok
wanita yang kerap muncul di kawasan danau ini. Cerita yang beredar, wanita ini kerap muncul
dengan berpakaian kebaya warna kuning. Dan kemunculannya ditandai dengan adanya
kepulan asap saat bulan purnama datang.  
#5 Pendaki yang pernah mendaki Semeru pasti
pernah mendengar cerita tentang menyeramkannya
kawasan Kelik

Salah satu batu in memoriam di Kelik.  Sumber foto

Kelik adalah tempat di mana berada beberapa batu “in memoriam” yang menandakan adanya
orang yang meninggal di Gunung Semeru. Salah satunya adalah batu “in memoriam”  milik Soe
Hok Gie.

Hal yang menyeramkan dari tempat ini adalah, seringnya terjadi kesurupan di antara pendaki
yang sedang naik gunung Semeru. Konon para pendaki ini dirasuki oleh roh manusia atau juga
roh binatang. 
#6 Mitos Tanjakan Cinta di Ranu Kumbolo, kalau ini
sih pendaki maunya jadi kenyataan bukan cuma
mitos

Sudah buktikan mitos Tanjakan Cinta belum? Sumber foto

Tanjakan cinta merupakan jalur pendakian yang harus pendaki lewati saat menuju puncak dari
Ranu Kumbolo. Tanjakan ini sebetulnya tidak terlalu terjal, tapi memang panjang. 

Katanya, jika bisa melewati tanjakan ini tanpa istirahat dan tanpa menoleh maka permohonan
cintamu akan terwujud. Karena itu tanjakan ini lebih dikenal dengan sebutan Tanjakan Cinta. 
#7 Puncak Mahameru, dipercaya sebagai tempat
para bersemayamnya Para Dewa

Puncak Mahameru, puncaknya para dewa. Sumber foto

Puncak Mahameru adalah titik tertinggi di tanah Jawa. Keyakinan masyarakat kuno aalah
puncak gunung ini merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Makanya buat siapapun
yang ingin mendengarkan suara-suara dewa,mereka harus semedi dulu di puncak Gunung
Semeru.
#8 Ada cerita yang mengatakan bahwa Gunung
Semeru adalah Bapak Gunung Agung

Gua Widodaren tempat warga Bali mencari Tirta Suci. Sumber foto

Cerita dan keyakinan ini dipegang oleh masyarakat Bali. Sebagian dari masyarakat Bali
percaya bahwa Gunung Semeru merupakan Bapak Gunung Agung. Bahkan, masyarakat Bali
juga melakukan upacara sesaji kepada para dewa-dewa yang bersemayam di Gunung
Semeru. 

Upacara sesaji ini biasanya dilakoni setiap 8 – 12 tahun sekali, yaitu hanya pada saat
seseorang menerima suara ghaib dari dewa Gunung Semeru. Selain upacara sesaji ini,
masyarakat Bali juga sering datang ke Gua Widodaren di sekitaran Bromo untuk mendapatkan
Tirta Suci. 
#9 Menurut cerita masa lampau, Gunung Semeru
adalah pakunya Pulau Jawa

Konon dulu G. Semeru bagian dari G. Penanggungan. Sumber foto

Ada sebuah legenda yang konon tertulis di kitab kuno abad 15, bahwa Pulau Jawa dulunya
mengambang di lautan dan terombang ambing. Lalu para dewa memutuskan untuk memaku
Pulau Jawa dengan Gunung Meru. Gunung ini sendiri tadinya berada di India. Yang
membawanya ke Pulau Jawa adalah Dewa Wisnu dan Dewa Brahma.

Mulanya Gunung Meru ini diletakkan di ujung barat Jawa, tapi ini membuat posisi pulau Jawa
berat sebelah. Maka dibagi dualah gunung ini. Hingga menjadi Gunung Semeru yang diletakkan
di sisi timur Jawa Timur, dan Gunung Penanggungan di sisi barat Jawa.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung. Upacara
sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru juga dilakukan oleh orang Bali. Betapapun
upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima
suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke
daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.

Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib.
Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan
orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh macam-macam hantu
yang mendiami daerah keliling gunungnya. Hantu-hantu tersebut biasanya adalah roh leluhur
yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.

Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Para
pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat hantu Ranu Kumbolo. Banyak
orang yang percaya bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru banyak didiami oleh hantu-hantu.

Meski demikian, hal itu tergantung dari sudut mana melihatnya, namun yang jelas, Mahameru
merupakan salah satu gunung dengan potensi yang luar biasa. Ketinggiannya, keindahan alam,
legenda dan misteri yang menyelimutinya merupakan aset yang perlu di jaga dan dilestarikan.

PENUTUP

Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam penulisana makalah
ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas keritik teman-teman dan dosen
pembimbing mata kuliah perbandingan hukum kami ucapkan termakasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://phinemo.com/misteri-gunung-semeru/

https://www.merdeka.com/peristiwa/legenda-gunung-semeru-dan-paku-bumi-jawa.html

Anda mungkin juga menyukai