Anda di halaman 1dari 6

ANTIGEN

A. Pengertian Antigen
Antigen adalah suatu zat dimana tubuh menganggapnya sebagai zat asing dan akan memicu
respon oleh sistem kekebalan tubuh., terutama dalam menghasilkan antibodi. Permukaan
bakteri dan virus mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen. Didalam
antigen terdapat bagian yang dapat membangkitkan respon imunitas (menginduksi
pembentukan antibodi) yang disebut epitop.
Antigen biasanya protein dan biasanya ditemukan pada permukaan organisme menular
(termasuk beberapa bakteri dan virus), sel-sel darah yang ditransfusikan, dan transplantasi organ,
termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-pembawa atau carrier.
Kehadiran antigen memicu produksi antibodi, yang bereaksi secara spesifik dengan
antigen dan baik akan menetralkan itu, menyebabkannya kehancuran dirinya sendiri, atau
menarik leukosit untuk melaksanakan penghancuran.

Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi
terhadap itu. Antibodi selalu berbentuk Y. Hal ini seperti pertempuran dengan tentara (antibodi)
dari penyerang (antigen).

Jenis sel darah putih yang disebut limfosit yang mengenali antigen sebagai benda asing dan
menghasilkan antibodi yang spesifik untuk antigen itu. Setiap antibodi memiliki situs pengikatan
dengan bentuk yang unik yang mengunci ke bentuk spesifik antigen.

Antibodi menghancurkan antigen (patogen) yang kemudian ditelan dan dicerna oleh
makrofag. Sel darah putih juga dapat menghasilkan zat kimia yang disebut antitoksin yang
menghancurkan toksin (racun) beberapa bakteri menghasilkan ketika mereka telah menyerang
tubuh.

Tetanus, difteri dan demam scarlet adalah semua penyakit di mana bakteri mengeluarkan
racun. Setelah mikroba penyerang telah dihancurkan respon imun akhirnya mereda.
 Fungsi Antigen

Mekanisme antigen memicu munculnya antibodi digunakan sebagai dasar imunisasi. Pada
proses imunisasi, kuman yang dimatikan atau dilemahkan sengaja disuntikkan ke dalam tubuh
sehingga tubuh membentuk antibodi.

Jika suatu ketika ada kuman liar yang mempunyai karakteristik sama masuk ke dalam tubuh,
akan segera dinetralkan oleh antibodi yang telah terbentuk sebelumnya.
 Interaksi Antigen-Antibodi

Antaran antigen dan antibodi mempunyai beberapa macam interaksi, seperti :

1. Netralisasi, yaitu antibodi yang menghalangi antigen untuk berikatan dengan sel lain sehingga
tidak menimbulkan efek yang merugikan.
2. Aglutinasi, yaitu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat lalu membentuk gumpalan.
Terjadi apabila antigen bersifat karier, contohnya eritrosit.
3. Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang mengendap ketika bertemu. Hal ini dapat terjadi
jika antigen bersifat larut air.

 Pembagian Antigen

Berdasarkan sifat-sifatnya antigen dapat dibagi menjadi:

1. Determinan

 unideterminan univalen
 unideterminant multivalen
 multideterminant univalen
 multideterminant multivalen

2. Spesifisitas

 Heteroantigen,dimiliki oleh banyak spesies


 Xenoantigen,hanya dimiliki spesies tertentu
 Alloantigen,spesifik untuk individu dalam satu spesies
 antigen organ spesifik,hanya dimiliki organ antigen
 Autoantigen,dimiliki oleh tubuh sendiri

3. Sifat Kimia

 Polisakarida(karbohidrat)
 Lipid
 Asam nukleat
 Protein
 Glikoprotein

4. Genetik

 Antigen histokompabilitas, Menimbulkan Transplantasi Jaringan


 Autoantigen, Yang Dimiliki Seseorang Menimbulkan Antibodi
 Isoantigen, antigen menentukan golongan darah
 Alloantigen

5. Sel T

 T-dependen

Golongan protein

 T-independen

Gol.polisakarida : Lipopolisakarida

Ficoll

Dekstran

Levan

Flagelin polimerik
B. Proses Pembentukan Antigen
Di dalam tubuh manusia, antibodi dihasilkan oleh organ limfoid sentral yang terdiri atas
sumsum tulang dan kelenjar timus, terutama oleh sel-sel limfosit. Ada dua macam sel limfosit,
yaitu sel limfosit B dan sel limfosit T. Kedua sel ini bekerja sama untuk menghasilkan antibodi
dalam tubuh. Baik antibodi maupun antigen keduanya mempunyai hubungan spesifi k yang sangat
khas. Keadaan ini terlihat sewaktu antigen masuk ke dalam tubuh. Saat itu, dengan seketika sel
limfosit T mendeteksi karakteristik dan jenis antigen. Kemudian sel limfosit T bereaksi cepat
dengan cara mengikat antigen tersebut melalui permukaan reseptornya. Setelah itu, sel limfosit T
membelah dan membentuk klon. Sementara pada permukaan membrannya menghasilkan
immunoglobulin monomerik.
Berikutnya, molekul antigen dan molekul antibodi saling berikat an dan ikatan kedua
molekul ini ditempatkan pada makrofaga. Secara berurutan, makrofaga menghadirkan antigen
pada sel limfosit B. Lantas, sel limfosit B berpoliferasi dan menjadi dewasa, sehingga mampu
membentuk antibodi untuk masing-masing antigen. Akan lebih jelas kalian simak gambar berikut.
 Respon Tubuh Terhadap Antigen
Pada pemaparan antigen yang masuk kedalam tubuh pertama kali, akan direspon oleh sel
makrofag yang berfungsi sebagai sel penyaji antigen. Makrofag akan memberikan antigen
kepada sel T helper untuk di bentuk respon pertahanan tubuh terhadap antigen tersebut. Sel T
helper akan mengaktivasi sel B dan sel T sitotoksik. Kedua proses aktivasi tersebut memiliki
respon yang berbeda terhadap antigen tadi. Sel B sebagai kekebalan humoral akan menghasilkan
antibodi dalam plasma darah dan limfa (ekstraseluler). Sel T sitotoksik akan melawan antigen
secara intraseluler yaitu dengan melisiskan sel-sel yang sudah terinfeksi antigen.
Saat pengaktivasian sel B, sel tersebut memperbanyak diri dengan tujuan sebagian sel
akan digunakan sebagai sel memori (respon imunitas sekunder) dan sebagian yang lain akan
menyerang antigen. Sehingga pada pemaparan antigen yang sama pada waktu yang akan datang
akan langsung direspon oleh sel B memori dan langsung memproduksi antibodi untuk melawan
antigen tersebut.
ANTIGEN DAN PROSES PEMBENTUKANNYA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : 1. ADE BANIS
2. ALDA LAXMI
3. DENOVA H.NADAPDAP
4. ULFA ZAHRA NASUTION
5. VEFI OKTAVIANI YESA
6. YOHANA SARA
7. ZASKIA WIDYA IRAWAN
KELAS : II A
DOSEN PEMBIMBING: HILDA S,S.FARM,M.SI

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN JURUSAN FARMASI


T.A 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai