Anda di halaman 1dari 31

BAB I

A. KONSTRUKSI RANGKA BATANG

Konstruksi rangka batang atau vakwerk adalah konstruksi


batang yang terdiri dari susunan batang-batang lurus
yang ujung-ujungnya dihubungkan satu sama lain
sehingga berbentuk konstruksi segitiga-segitiga.

Sambungan dari ujung-ujung tadi dinamakan titik buhul


dan sambungan tersebut dihubungkan dengan
perantaraan pelat buhul,seperti terlihat pada gambar 1.

C 7 D
Pelat Buhul
3 4 5 6
A, B, C, D, E = Titik Buhul
A 1 2 B
E

Gambar 1

Untuk menghitung suatu rangka batang didasari oleh keadaan-


keadaan sebagai berikut:
a. Pengaruh gaya luar.
Gaya luar atau beban bekerja di titik buhul.
b. Titik buhul bersifat sebagai sendi bebas tanpa gesekan.
Supaya konstruksi rangka batang stabil maka harus dipenuhi:
S = 2 k-r
Dimana : S = jumlah batang = 7
K = jumlah titik buhul = 5
R = jumlah reaksi,karena sendi rol = 3
7 = 2.5-3 Jadi konstruksi rangka batang stabil

1
Untuk menyelesaikan konstruksi rangka batang statis tertentu
dapat diselesaikan dengan beberapa metode diantaranya :
1. Cara Grafis :
Cremona dan Garis Pengaruh
2. Cara Analitis :
Keseimbangan Titik Buhul dan Ritter

2
BAB II

A. Penyelesaian Konstruksi rangka batang


1. Metode Cremona
Metode cremona adalah metode penyelesaian
gaya-gaya batang dengan cara grafis. Dalam metode ini
yang perlu kita kuasai ialah pemahaman konsep
perhitungannya. Dimana, agar nantinya tidak
membingungkan kita sendiri jika kita berjumpa dengan
model kontruksi yang lebih sulit lagi .
Jadi, prinsip terpenting dalam perhitungan metode ini
yaitu sebagai berikut :
a. Hitung terlebih dahulu reaksi-reaksi tumpuan.
b. Namai tiap batang dan tiap titik buhul agar mudah
dikenali dalam perhitungan nantinya.
c. Buat tanda pada tiap batang apakah batang tersebut
merupakan batang tekan atau batang tarik, dengan
melihat lendutan akibat pembebanan yang diberikan.
d. Dan terlebih dahulu jangan lupa membuat skala
penggambarannya, agar tidak membingungkan
nantinya dalam menentukan arah penggambaran
yang selanjutnya akan kita lakukan.
e. Mulailah melukiskan gaya batang, dimulai dari titik
buhul yang maksimum besar gaya batangnya hanya 2
batang yang tidak diketahui, yang biasanya kita mulai
dari titik perletakan.
f. Urutan dalam melukiskan gaya batang itu searah
jarum jam.
g. Dan dalam menentukan besarnya gaya batang itu
berprinsip bahwa, resultan seluruh gaya luar dan gaya
dalam=0.
h. Dalam melukisan arah gaya batang harus sejajar
batang yang dihitung gayanya.
i. Terakhir buatkan dalam tabel besarnya gaya tiap
batang agar kita bisa menarik kesimpulan dalam
perhitungan tersebut

3
CONTOH SOAL
1. Hitunglah besar dan jenis gaya batang tersebut dengan cara
ceremona ?

dalam konstruksi ini besarnya reaksi dapat dihitung terakhir. Urutan


lukisan kutub Titik C : (1kN) – 1 - 2 Titik D : (1) – (1 kN) – 4 – 3 Titik E : (2)
– (3) – (5) –(6) Titik F : (5) – (4) – (1kN) – (8) – (7) Titik G : (6) – (7) –(9) –
(10) Titik A : (10) – (11) – (AH) Titik B : (11) – (9) – (8) – (RB) – (BV) – (BH)

Penyelesaian
Jadi untuk menentutkan batang tarik atau tekan kita bisa
melihat lendutan yang terjadi karena beban rangka batang
tersebut

Kemudian kita namai tiap titik buhul, untuk memper mudah


pengerjaan.

4
Baru kita tentukan urutan pengerjaan penggambaran yang
akan kita lakukan.

Baru kita kerjakan sesuai urutan yang telah kita buat.

a. Penggambaran kita mulai dari titik C, karena di titik C hanya 2


batang yang belum diketahui yaitu S1 dan S2 . kita mulai
penggambaran dari P1 sampai tertutup kembali searah jarum
jam penggambaran.

b. Kemudian kita ambil titik D, karena batang S1 sudah diketahui


dari titik C, hanya tinggal batang S3 dan S4. Jadi, kita mulai
penggambaran dari batang S1 sampai menutup kembali
searah jarum jam penggambaran.

5
c. Kemudian ke titik E, seperti konsep awal dimulai searah jarum
jam urutan penggambaran nya sampai tertutup kembali ke
titik start. Untuk memperoleh batang S6 dan S5.

d. Kemudian ke titik A untuk memperoleh batang S10. Dimana


disini kita dapatkan bahwa batang S11=0 , karena di titik A tidak
ada komponen gaya vertikalnya, hanya S11 saja.

e. Kemudian ketitik G unutk memperoleh batang S9 dan S7

f. Kemudian ke titik B untul memperoleh S8.

6
g. Kemudian kita ke titik F

h. Setelah setiap titik kita sudah bisa menyelesaikannya. Maka


secara keseluruhan pun kitaakan paham dalam
penyelesaiannya juga. Yang paling penting di ingat dalam
penggambaran itu hanya 2 batang yang tidak diketahui dan
penggambarannya searah jarum jam.

2. Misal diketahui Rangka Batang berikut, tentukan gaya


batangnya dengan metode Cremona

Langkah pertama mencari reaksi tumpuan

Shortcut aja karena geometrinya simetris dan bebannya tipikal

7
RA = RB = 6P : 2

RA = RB = 600 kg

Beri notasi pada setiap batang dan simpul

Langkah kedua tentukan skala penggambaran, misal diambil 1 :


100 ( 1 cm pada gambar mewakili 100 kg gaya )

Langkah ketiga, simpul yang hanya memiliki maksimal Dua batang


yang belum diketahui

Adalah simpul A dan B, gambar dimulai dari simpul A.

Langkah ke empat inventarisir gaya2 pada simpul A (dimulai dari


gaya yang paling awal diketahui)

Urutan penggambaran RA – ½ P – a1 – b1

8
Terakhir batang b1, ingat gambar diagram harus polygon tertutup

9
Hapus gambar-gambar yang tidak dibutuhkan

Bagaimana menentukan gaya tarik atau tekan?

Plotkan arah gerak vektor pada diagram ke simpul A

Terlihat gaya batang a1 mendekati simpul, berarti gaya tekan ( – )

Gaya batang b1 menjauhi simpul, berarti gaya tarik ( + )

Simpul A udah, beralih ke simpul berikutnya dengan syarat hanya


ada maksimal Dua Batang yang belum diketahui.

Di Simpul C ;

a1 , P ( sudah diketahui )

10
a2 , d1 , t1 ( belum diketahui) = Tiga Batang

Simpul C belum bisa dikerjakan

Simpul D

b1 ( sudah diketahui )

t1 , b2 ( belum diketahui ) = Dua Batang

Simpul D bisa dikerjakan

Sebelumnya, batang b1 sudah diketahui (+) maka b1 digambarkan


menjauhi Simpul D

Urutan penggambaran ; b1 – t1 – b2

11
Terakhir batang b2, b2 harus menutup diawal mulai menggambar

Terlihat semua garis b2 tidak bisa menutup

Bagaimana agar b2 bisa menutup, maka t1 harus nol ( tidak ada


gaya yang bekerja di batang t1 ) sehingga batang b2 bisa balik ke
belakang menutup diawal penggambaran ( b2 berhimpit dengan

b1 ).

Plotkan arah vector b2 di Simpul D

b2 menjauhi Simpul D = gaya tarik (+)

b1 (+) = b2 (+)

12
Sekarang Simpul C sudah bisa dikerjakan

t1 = 0

a1 = tekan (-) , P = 200kg

a2 dan d1 belum diketahui

urutan penggambaran = t1 – a1 – P – a2 – d1

13
14
Plotkan arah vector a2 dan d1 ke Simpul C

a2 mendekati simpul = gaya tekan (-)

d1 mendekati simpul = gaya tekan (-)

Ke simpul berikutnya

Simpul F

15
a2 telah diketahui (-)

P = 200kg

a3 dan t2 belum diketahui

urutan penggambaran = a2 – P – a3 – t2

Simpul E

Batang yang belum diketahui d2 dan b3

Urutan penggambaran

b2 – d1 – t2 – d2 – b3

16
Simpul H

t3 dan b4 belum diketahui

urutan penggambaran b3 – t3 – b4

17
Udah setengah jalan Ya!

Gambar selanjutnya hanya kebalikan dari diagram (beban tipikal


dan struktur simetris), jika menggunakan Autocad tinggal di mirror.

Tidak berlaku jika strukturnya seperti ini

Lanjutkan Ya!

18
Simpul G

Batang yang belum diketahui a4 dan d3

Urutan penggambaran = t3 – d2 – a3 – P – a4 – d3

Simpul J

Batang yang belum diketahui a5 dan t4

Urutan penggambaran = a4 – P – a5 – t4

19
Simpul I

d4, dan b5 belum diketahui

Urutan penggambaran = b4 – d3 – t4 – d4 – b5

20
Simpul L

Simpul K

21
FINAL RESULT

22
Terakhir buat tabel gaya batang, ukur panjang tiap batang
kemudian dikalikan factor skala

Gaya Batang
(kg)
Batang
Tarik Tekan
(+) (-)
a1 1000
a2 800
a3 800
a4 800
a5 800
a6 1000
b1 866.03
b2 866.03
b3 519.62
b4 519.62
b5 866.03
b6 866.03
t1 - -
t2 200
t3 - -
t4 200
t5 - -
d1 200
d2 346.41
d3 346.41
d4 200

23
B. MENGHITUNG GAYA BATANG MENGGUNAKAN METODE
CREMONA
A. Rencana Rangka Kuda-kuda

Penentuan reaksi tumpuan

∑ MH = 0
 (RA x 6 m) - (P/2 x 6 m) - (P x 4,5 m) - (P x 3 m) - (P x 1,5 m) -
(P/2 x 0) = 0
 (RA x 6 m) - (100 kg/2 x 6 m) - (100 kg x 4,5 m) - (100 kg x 3 m) -
(100 kg x 1,5 m) - (100 kg/2 x 0) = 0
 (RA x 6 m) - 300 kgm - 450 kgm - 300 kgm - 150 kgm - 0 = 0
 (RA x 6 m) - 1200 kgm = 0
 RA x 6 m = 1200 kgm
 RA = 1200 kgm/ 6 m
 RA = 200 kg
∑ MA = 0
 (RH x 6 m) - (P/2 x 6 m) - (P x 4,5 m) - (P x 3 m) - (P x 1,5 m) -
(P/2 x 0) = 0
 (RH x 6 m) - (100 kg/2 x 6 m) - (100 kg x 4,5 m) - (100 kg x 3 m) -
(100 kg x 1,5 m) - (100 kg/2 x 0) = 0
 (RH x 6 m) - 300 kgm - 450 kgm - 300 kgm - 150 kgm - 0 = 0
 (RH x 6 m) - 1200 kgm = 0
 RH x 6 m = 1200 kgm
 RH = 1200 kgm/ 6 m
 RH = 200 kg
Reaksi tumpuan A dan H sudah diketahui.

24
Selanjutnya memulai perhitungan dari simpul yang batangnya
tidak diketahui harus 2 batang. Jadi perhitungan dimulai dari titik
simpul A , kemudian titik simpul B, titik simpul C dan seterusnya.

`
Gaya batang A1 = - 300 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak
panah menuju simpul)
Gaya batang B1 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak
panah meninggalkan simpul)

Gaya batang B1 = B2 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak


panah meninggalkan simpul)
Gaya batang V1 = 0

25
Gaya batang A2 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak
panah menuju simpul)
Gaya batang D1 = -100 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak
panah menuju simpul)

Gaya batang A3 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak


panah menuju simpul)
Gaya batang V2 = +100 kg. Batang tarik bertanda positif (anak
panah meninggalkan simpul)

26
Gaya batang D2 = -100 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak
panah menuju simpul)
Gaya batang B3 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak
panah meninggalkan simpul)

Gaya batang A3 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak


panah menuju simpul)
Gaya batang A4 = -300 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak
panah menuju simpul)
Gaya batang V3 = 0

27
Gaya batang B4 = B3 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak
panah meninggalkan simpul)

Gambar Cremona

28
NOMOR PROGRAM MANUAL
PERSENTASE KESALAHAN
BATANG SAP CREMONA

A1 -300,3 kg -300 kg 0,001 persen

A2 -200,2 kg -200 kg 0,010 persen

A2 -200,2 kg -200 kg 0,010 persen

A4 -300,3 kg -300 kg 0,010 persen

B1 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B2 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B3 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B4 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

D1 -100,1 kg -100 kg 0,010 persen

D2 -100,1 kg -100 kg 0,010 persen

V1 0 kg 0 kg 0 persen

V2 100 kg 100 kg 0 persen

V1 0 kg 0 kg 0 Persen

29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konstruksi rangka batang atau vakwerk adalah konstruksi

batang yang terdiri dari susunan batang-batang lurus yang

ujung-ujungnya dihubungkan satu sama lain sehingga berbentuk

konstruksi segitiga-segitiga.

Salah satu cara Penyelesaian Konstruksi rangka batang

iyalah dengan menggunakan Metode Cremona. Metode

cremona adalah metode penyelesaian gaya-gaya batang

dengan cara grafis. Dalam metode ini yang perlu kita kuasai

ialah pemahaman konsep perhitungannya. Dimana, agar

nantinya tidak membingungkan kita sendiri jika kita berjumpa

dengan model kontruksi yang lebih sulit lagi .

30
DAFTAR PUSTAKA

F. P. Beer and E. R. Johnston Jr., 2007. Vector Mechanics for


Engineers: Statics, SI Metric Edition, Mcgraw-hill, 3rd Edition. R. C.
Hibbeler, 2009. Engineering Mechanics, 7th - 10th Edition, Person
Prentice-Hall. R. C. Hibbeler, 2009 Mechanics of Material, 3th Edition,
Person Prentice-Hall. Suparman. 2009. Mekanika Teknik II. Universitas
Negeri Yogyakarta Soelarso. 2011. Modul Analisis Struktur I.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

31

Anda mungkin juga menyukai