Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga panduan praktik profesi ners mata kuliah Keperawatan Gerontik
dan Komunitas pada program Studi D IV Keperawatan Palu Tahun Ajaran 2019/2020 ini
telah berhasil diterbitkan.
Buku panduan praktik Keperawatan Gerontik ini disusun untuk membantu peserta
didik (preceptee) mencapai kompetensi klinik yang telah ditetapkan sehingga diharapkan
mahasiswa (preceptee) memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menerapkan
asuhan Keperawatan Gerontik sesuai aspek legal dan etis.
Panduan praktik Keperawatan Gerontik ini merupakan panduan standar sebagai
arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan Gerontik. Panduan ini berisi informasi
tentang keadaan umum, materi, area kompetensi praktik, lampiran Format pengkajian
penilaian, dan format pembuatan laporan praktik keperawatan Gerontik.
Buku panduan ini juga diperuntukkan bagi preceptor klinik maupun preceptor
institusi sebagai pedoman selama pelaksanaan praktik keperawatan. Masukan dari
berbagai pihak terkait dalam pencapaian kompetensi dan evaluasi proses pembelajaran
sangat kami harapkan sehingga akan lebih menyempurnakan panduan ini selanjutnya.

Palu, 02 Desember 2020


Mengetahui Koordinator
Ketua Program Studi D IV Keperawatan Palu Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Iwan.S.Kep.Ns.SH, M.Kes Drs. Junaidi, M.Kes


NIP. 197703268031004 NIP.19610201985011001

1
BAB I
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Deskripsi Mata Kuliah
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memamfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada bidang dalam menyelesaikan masalah serta mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapinya. Fokus praktek keperawatan Gerontik Pendidikan kesehatan
keluarga resiko tinggi, Pemberdayaan keluarga, Model praktek keperawatan Gerontik,
Home care, Asuhan Keperawatan Gerontik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Gerontik, Fokus mata ajar ini membahas tentang penerapan konsep dasar, teori-teori
terkait dengan Keperawatan Gerontik dan ajaran Islam yang mendasari mata ajar tersebut
serta bagaimana integrasi di dalamnya. Penerapan konsep, teori diberikan pada
kelompok usia tertentu yang ada di suatu wilayah ditatanan masyarakat dengan masalah
kesehatan aktual, risiko dan potensial yang mempengaruhi kebutuhan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual. Adapun fokus pelayanan dan asuhan keperawatan pada
pencegahan primer, sekunder dan tersier, sehingga mengutamakan tindakan promotif dan
preventif dengan tidak melepaskan aspek kuratif dan rehabilitatif. Diharapkan
pengalaman belajar klinik dapat mengembangkan kemampuan dalam memberi
pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan tatanan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan.

B. Capaian Pembelajaran
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dalam asuhan keperawatan medikal
bedah, anak, maternitas, jiwa, komunitas dan kedaruratan secara mahir dengan
menggunakan proses keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosis (individukepera,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada pasien (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) secara komprehensif yang meliputi : bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual
pada setiap tahapan manusia dalam rentang sehat-sakit dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yang meliputi pemenuhan kebutuhan oksigen, cairan, darah
dan elektrlit, nutrisi, eliminasi, mobilisasi dan transfortasi aman dan nyaman, istirahat
dan tidur, belajar,dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri secara etis, legal
dan bertanggung jawab dengan menggunakan metode pengumpulan data, berpikir kritis
sesuai kode etik,standr profesi, standar, Standar operasional prosedur, metode SOAPIER,
dan mendokumentasikannya secara tepat serta dapat memamfaatkan teknologi peralatan
kesehatn
C. Kriteria Peserta Didik

2
Mahasiswa/mahasiswi yang akan mengikuti praktek keperawatan Gerontik adalah
mahasiswa yang telah mendapatkan materi dan lulus mata kuliah keperawatan Gerontik

BAB II
SASARAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah menyelesaikan praktek keperawatan Gerontik, mahasiswa mampu menerapkan
asuhan keperawatan pada kasus gerontik dengan pendekatan proses asuhan keperawatan.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data kesehatan gerontik.
2. Mahasiswa mampu menganalisa data, merumuskan diagnosa keperawatan, dan
menyusun prioritas masalah keperawatan gerontik.
3. Mahasiswa dapat membuat perencanaan keperawatan gerontik sesuai dengan sumber
daya keluarga.

3
4. Mahasiswa dapat menggali sumber daya baik di dalam maupun di luar
keluarga.
5. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan pada keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan atau gerontik rawan terhadap masalah kesehatan.
6. Mahasiswa mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik.
7. Mahasiswa mendokumentasikan asuhan keperawatan gerontik
8. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan/penyuluhan pada gerontik baik
sehat maupun sakit.
9. Mahasiswa mampu melakukan home care pada keluarga mempunyai masalah
kesehatan atau gerontik rawan terhadap masalah kesehatan

C. Kompetensi Kegiatan
1. Mengidentifikasi data kesehatan keluarga dan gerontik melalui observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik
2. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan
3. Penetapan prioritas masalah keperawatan
4. Menyusun perencanaan pemecahan masalah meliputi penetapan tujuan, sasaran,
kriteria evaluasi dan intervensi keperawatan
5. Melaksanakan tindakan keperawatan
6. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
7. Menyusun dokumentasi keperawatan
8. Melaksanakan home care pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
9. Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga dan gerontik baik sakit maupun sehat

4
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Persiapan
1. Persiapan untuk kegiatan sebelum kunjungan dan pada waktu kunjungan :
a. Buat kontrak praktik dengan koordinator praktik untuk konfirmasi klien yang akan
dirawat sesuai dengan arahan dari koordinator praktik.
b. Kumpulkan informasi tentang keluarga resiko tinggi kesehatan dari
catatan (status/family folder), formulir rujukan, dan sumber-sumber lain.
c. Antisipasi kebutuhan dan sumber-sumber kesehatan keluarga yang mungkin
didiskusikan.
d. Tentukan tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan.
e. Kumpulkan informasi dan material yang akan dipakai selama kunjungan rumah,
misalnya alat-alat (nursing Kit), bahan, protokol rujukan, instrument pengkajian,
dll.
2. Aktivitas selama kunjungan
a. Pembukaan (memperkenalkan diri)
b. Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan dan pelayanan keperawatan yang akan
diberikan.
c. Buat perjanjian dan kunjungan saudara dengan keluarga.
3. Pengkajian :

5
a. Siapa (who) menetapkan komposisi keluarga pada setiap orang.
Hubungannya dengan kepala keluarga, umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, aktivitas utama setiap harinya.
b. Apa (what) : apa faktor-faktor resiko, apa sumber-sumber atau kekuatan keluarga,
observasi faktor-faktor yang berhubungan dengan status kesehatan keluarga,
status sosial ekonomi keluarga, kondisi rumah dan lingkungan.
c. Kaji interaksi dan komunikasi di dalam keluarga : bagaimana pengambilan
keputusan, struktur kekuatan keluarga, dan peran masing-masing anggota
keluarga.
d. Kaji kesehatan dan riwayat kesehatan setiap anggota keluarga Setiap minggu
(setelah selesai pengkajian dan diagnosa) menyerahkan minimal dua kasus pada
pembimbing.
e. Kaji pelaksanaan fungsi keluarga
f. Identifikasi prioritas kesehatan
4. Perencanaan
Kontak dengan keluarga dengan persetujuan kedua belah pihak untuk
mencapai goal dan objektif.
5. Implementasi dari intervensi keperawatan
Dengan memakai metoda pengajaran yang tepat seperti partisipasi keluarga, teknik
pemecahan masalah, demonstrasi, dan pemakaian alat bantu.
6. Evaluasi
a. Saling tukar persepsi tentang hasil yang dicapai dengan keluarga.
b. Menyimpulkan area kemajuan yang dicapai.
c. Bersama-sama menentukan rencana lanjutan yang memerlukan tindakan.
7. Aktivitas setelah kunjungan rumah
a. Catatan kunjungan : tulis semua informasi yang didapat melalui observasi,
tindakan keperawatan, respon keluarga, dan perencanaan.
b. Komunikasikan pada disiplin lain yang berkepentingan dan interest
terhadap keluarga.
c. Kaji sumber-sumber di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Lakukan proses rujukan, bila diperlukan.
B. Kegiatan Mahasiswa
1. Setiap mahasiswa mengidentifikasi keluarga yang memiliki kasus gerontik di wilayah
yang menjadi tanggung jawabnya (RT masing-masing) dan melaporkannya kepada
preceptor klinik dan preceptor institusi.
2. Setiap mahasiswa memilih dan menentukan satu kasus gerontik dalam keluarga
rawan/resiko tinggi kesehatan sesuai masing-masing tahapan perkembangan
keluarga (Duvall) atas persetujuan preceptor institusi dan preceptor klinik.
3. Setiap mahasiswa membuat asuhan keperawatan gerontik lengkap.
4. Setiap mahasiswa melakukan home care selama 3 hari pada kasus gerontik yang
ditangani.

6
5. Mulai minggu ke dua akan dilakukan ujian oleh preceptor klinik dan preceptor
institusi dengan mengunjungi keluarga yang dilakukan home care.
6. Setiap mahasiswa wajib mengikuti ujian kasus dan responsi keluarga di
lapangan.

C. Petunjuk Ujian Kasus Keluarga


1. Pada tanggal yang telah ditentukan, setiap mahasiswa akan diberikan satu kasus
gerontik yang berasal dari hasil identifikasi kasus keluarga rawan/resti di masing-
masing wilayah RT yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Mahasiswa membuat asuhan keperawatan gerontik sesuai dengan kasus masing-
masing.
3. Pada akhir praktik (waktu yang ditentukan) setiap mahasiswa menyerahkan laporan
ujian kasus gerontik, dan langsung dilakukan responsi
4. Responsi dilaksanakan sesuai kesepakatan preceptor klinik dan preceptor institusi

7
BAB IV
METODE BIMBINGAN, TATA TERTIB DAN LAHAN PRAKTIK

A. Kehadiran/Presensi
1. Setiap preseptee diwajibkan, berada dilokasi yang telah ditentukan yaitu.
2. Setiap preseptee wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk hari libur nasional.
3. Preseptee tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik, tanpa seizin pembimbing.
4. Preseptee wajib melakukan kegiatan yang berhubungan dengan program praktik
keperawatan.
5. Preseptee wajib berkonsultasi dengan preceptor klinik dan preceptor institusi dalam
membuat dan asuhan Keluarga.
6. Preseptee wajib saling menghargai dan menghormati tata aturan yang berlaku di
lahan praktik keperawatan.
7. Setiap mahasiswa wajib membuat laporan sesuai keterampilan keperawatan dan
tingkat pencapaian.
8. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari
dokter dan diserahkan kepada preseptor akademik atau kepada preseptor klinik
rumah sakit/lapangan (sakit ringan tanpa keterangan dokter dianggap sebagai
keterangan ijin). Yang bersangkutan wajib mengganti praktik sejumlah hari yang
ditinggalkan.
9. Preseptee yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan alasan apa
pun kecuali sakit dan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, dinyatakan tidak
lulus.
10. Preseptee diwajibkan menggunakan seragam dan atribut lengkap pada waktu
melakukan kegiatan praktek keperawatan keluarga.
11. Preseptee wajib melakukan kegiatan yang berhubungan dengan program praktek
keperawatan keluarga 8 jam sehari.
12. Preseptee wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam kegiatan
praktek keperawatan keluarga.

8
13. Preseptee wajib saling menghargai dan menghormati tata aturan yang berlaku di
desa.
14. Setiap preseptee wajib membuat laporan pendahuluan, laporan kasus, serta ADL
sesuai dengan masalah di RT/RW masing-masing dan selanjutnya dibuatkan laporan
akhir Praktik Keperawatan keluarga sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan laporan
tertulis kepada aparat pemerintah terkait kegiatan yang telah dilaksanakan Keluarga.
15. Setiap preseptee melakukan salah 1 (satu) implementasi yang harus dilihat oleh
preceptor klinik dan preceptor institusi saat implementasi dan melakukan kontrak
dengan pembimbing 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan.
B. Seragam
1. Seragam yang dikenakan adalah seragam kampus dan jaz almamater
2. Selama praktik preseptee tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam bentuk
apapun, kecuali bros sederhana.
3. Rambut rapi bagi preseptee putra.
4. Preseptee yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti
praktik dan dinyatakan tidak hadir.
C. Peralatan Klinik
1. Setiap preseptee dianjurkan membawa perlengkapan klinik (nursing kit) yang
menunjang pelaksanaan praktik, minimal peralatan TTV antara lain : Stetoskop,
Tensimeter, Termometer, jam digital atau dengan jarum detik, masker dan sarung
tangan.
2. Preseptee yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik dengan seijin
preseptor akademik atau preseptor klinik/lapangan diberikan waktu untuk
mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan.
3. Waktu yang dipergunakan untuk mengambil alat praktik wajib diganti dan
ditambahkan pada akhir jam praktik.
D. Pelaksanaan Praktek
1. Preseptee wajib mengikuti kegiatan pembukaan dan penutupan praktik keperawatan
gerontik yang telah dijadwalkan oleh institusi.
2. Preseptee wajib absen setiap hari.
3. Preseptee wajib mengikuti jadwal yang sudah disusun oleh preceptor klinik
E. Evaluasi
1. Preseptee dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan kehadiran
100% di masing-masing bagian.
2. Ujian klinik/lapangan dilakukan pada minggu kedua pelaksanaan kegiatan praktek.
9
3. Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian.
4. Preseptee yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki /mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan kesepakatan
dengan penguji
5. Preseptee yang tidak mengikuti ujian dinyatakan tidak lulus.

10
BAB V
EVALUASI
Evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran praktik klinik keperawatan
gerontik dilakukan pada komponen penampilan harian, kinerja pendidikan kesehata pada
keluarga dan penyajian kasus, laporan pendahuluan, dan laporan asuhan keperawatan
keluarga.
A. Cakupan Penilaian dan Bobot Evaluasi
1. Kognitif (30 %)
Laporan penugasan (Laporan Pendahuluan, Askep)
2. Afektif (20 %)
a. Kehadiran
b. Kedisiplinan
c. Sikap
3. Psikomotor (25 %)
a. Kinerja praktek/Pencapaian Kompetensi
b. Penyuluhan
4. Ujian Kasus (25 %)
a. Askep
b. Tindakan
c. Responsif
B. Kriteria Kelulusan
Keempat unsur penilaian tersebut dibuat dengan rentang nilai 0 s/d 100,
kemudian dilakukan penghitungan nilai dengan rumus

Standar pembakuan nilai akhir menjadi nilai dalam bentuk huruf mengacu pada sistem
PAP yang berlaku sebagai berikut :
Mutu Bobot Nilai Keterangan
A = 80 - 100 Sangat Baik Lulus
B = 70 - 79 Baik Lulus
C = 56 - 69 Cukup Mengulang Ujian
D = 40 - 55 Tidak Lulus
Kelulusan :
Mahasiswa dinyatakan lulus bila telah mencapai nilai minimal 70 (B). Penilaian
mahasiswa dilakukan oleh preceptor klinik dan preceptor institusi, apabila setelah
dilakukan perhitungan nilai akhir terdapat :
1. Nilai 56 - 69 (C) Maka Mahasiswa harus Mengulang Ujian.

11
2. Nilai 40 – 55 (D) Maka Mahasiswa di nyatakan tidak lulus.

DAFTAR NAMA PRECEPTOR INSTITUSI


1. Nasrul, SKM, M.Kes 16. Fitria Masulili, M.Kep, Ns, Sp. Kep.
2. Drs Junaidi, M.Kes

12
3. Zainul, SKM, M.Kes An
4. Andi Nurhani Hamid, SKM, M.Kes 17. Supriadi Abd Malik, SKM, M.Kes
5. Bernadeth Rante, SST, M.Kes 18. Ismunandar, S.Kep, Ns, M.Kes
6. Selvi Alfrida Mangundap,S.Kp,M.Si 19. Mohamad Fadli Dg Patompo, SH, MH
7. Metrys Ndama, S.SiT, M.Kes 20. Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep Ns,
8. Dr. Jurana, S.Kep, Ners, M.Kes
M.Kep Sp KMB
9. Rina Tampake, S.Pd, S.Kep, Ns,
21. Supirno, S.Kep Ns, M.Kep
M.Med.Ed 22. Helena Pagaribuan, S.Kep Ns, M.Kep
10. Amyadin, SKM, M.Si 23. Aminudin, S.Kep, Ners, M.Kes
11. I Ketut Putra, SKM, M.Si 24. Azizah Saleh, SKM, MM
12. Yulianus Sudarman H.M, S.Kep, Ners, 25. Iwan, S.Kep, Ners, SH, M.Kes
26. Nurlailah Umar, S.Kep, Ns, M.Kes
M.Med.Ed
27. Linda Nursipatu, S.Kep Ns, MM
13. I Wayan Supetran, S.Kep, Ners, M.Kes
28. Arifuddin, SST, M.Kes
14. Masudin, SST, M.Kes
29. Linda Nursipatu, S.Kep Ns, MM
15. Firdaus H Jahja Kunoli, SKM, M.Kes

DAFTAR NAMA MAHASISWA D IV KEPERAWATAN TINGKAT IV

1. Cindy Tresna Purwanti 21. Hayuseptiadi


2. Ahmad Anugrah 22. Hendra Adnyana
3. Aisiyah Mu’amanah 23. Hermawan
4. Anita Sari 24. Irawati
5. Annisar 25. Moh Fahri
6. Apriani 26. Moh. Fadil

13
7. Arisatyawan 27. Ni Luh Eva Melayanti
8. Arum Pranasti 28. Nur Afni
9. Asih Dwi Shafira Doho 29. Nurcholis Abdurrahman
10. Aulia Rahmi 30. Nurfadila
11. Awalita Sari 31. Puspawati Usman
12. Awaluddin Waris 32. Rifka Ainun
13. Devy Salmawati Siahaan 33. Rizky Apriansyah S. Labana
14. Emilisa 34. Siti Mahra
15. Fani Safitri 35. Sry Wulandary
16. Firdayanti Sambayang 36. Tri Novita
17. Fitafatmawati D. Mukmin 37. Ulfa Al Amri
18. Frans Rinaldi Padaga 38. Wardiman
19. Friskah Apriliyani 39. Zaenab
20. Hardiyanti A.R

DAFTAR NAMA MAHASISWA D IV KEPERAWATAN TINGKAT III


1. Aditya pratama 23. Miftah
2. Agnes sawita dewa 24. Mohammad rizki
3. Agung oktavian 25. Ni luh nila savitri
4. Agung saputra 26. Ni nyoman ayu priskila
5. Akbar hidayatullah 27. Nining
6. Aldi 28. Nur fitri rahmayanti
7. Andi nur fahrul aditya 29. Nur indah
8. Ayu lestari 30. Nur izlah s. Makkulau
9. Dhini nursafira ndeo 31. Nur zahra
10. Djulfahru polontalo 32. Nurhafifah
11. Dzul adhan ghifari 33. Putri ulul azmi
12. Hamartya utami chandra 34. Rahayu
13. Hany oktaviani pakaya 35. Rarasinta lotu
14. Herlina mahmud 36. Rini hardianti
15. Indri 37. Ririn farhana
16. Indriani 38. Rizki

14
17. Indrit fitriani 39. Salsabillah bajamal
18. Intan aprilia 40. Siti rahma
19. Liana ros 41. Syahrul ramadhan
20. Lisa angraini 42. Ulvia kurniawati
21. Megafini 43. Yeni oktafianti
22. Merlin julfiani 44. Yunita s.ali

15

Anda mungkin juga menyukai