Tugas Pak Haris Farmako Vet 2 FINISH
Tugas Pak Haris Farmako Vet 2 FINISH
FARMAKOLOGI DESINFEKTANSIA
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Karunia-Nya lah penulis mampu menyelesaikan tugas paper makalah yang
berjudul “Farmakologi Desinfektansia“ dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Bapak drh.
Abdul Haris, M.P. yang telah memberikan penulis kesempatan dalam membuat
tugas paper makalah ini.
Penulis begitu sadar bahwasanya dalam penyusunan paper ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan paper ini. Penulis pun berharap
semoga paper ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. ...... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... ...... 1
C. Tujuan Pembahasan ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
A. Pengertian Desinfektan dan Desinfeksi.................................... ......... 2
B. Kriteria Desinfektan....................................................................... 3
C. Klasifikasi Desinfektan............................................................... ......... 3
D. Faktor Efektivitas Desinfektan....................................................... 4
E. Aplikasi Desinfektan Pada Kedokteran Hewan............................... 5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
DESINFEKTAN
B. KRITERIA DESINFEKTAN
Desinfektan kimiawi
1. Alkohol
Berbentuk etil alkohol dengan konsentrasi 60 – 90% dapat bekerja sebagai
bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, dan virusidal, tetapi tidak membunuh
spora bakteri. Cara kerja alkohol adalah denaturasi protein. Alkohol efektif
untuk desinfeksi termometer oral maupun rektal dan serat optik endoskopi.
3. Formaldehyde
Formaldehyde dijual dalam bentuk cair yang dikenal dengan formalin.
Formaldehyde berfungsi sebagai bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, dan
virusidal, serta sporasidal, tetapi bersifat karsinogenik shingga jarang
digunakanlagi. Cara kerja formaldehyde adalah melalui alkilasi asam amino
atau protein.
4. Glutaraldehyde
Cara kerja glutaraldehyde adalah merusak DNA, RNA, menghambat sintesis
mikroorganisme yang rentan terhadap glutaraldehyde pada konsentrasi 2% dan
pH 7,5 – 8,5 meliputi bakteri vegetatif, M. tuberculosa, fungi, berbagai virus,
spora Bacillus dan Clostridium spp, Oocyt cryptosporridium. Banyak
digunakan untuk DTT alat medis seperti endoskopi, pipa spirometer, alat
dialisis, transduser, peralatan anestesi, dan terapi respirator.
5. H2O2
Bekerja dengan cara memproduksi radikal hidroksil bebas merusak selubung
lipid sel, DNA dan unsur sel yang esensial. Di pasar tersedia H2O2 3% yang
cukup stabil dan efektif sebagai desinfektan. H2O2 3 – 6% dapat digunakan
sebagai desinfeksi lensa kontak, tonometer biprisma, dan ventilator.
6. Asam parasetat
Asam parasetat atau asam peroksiasetat mempunyai kemampuan membunuh
kuman secara cepat termasuk spora dalam konsentrasi rendah.
Mikroorganisme yang rentan adalah bakteri gram positif dan gram negatif,
fungi dan yeast, virus, spora.
7. Fenol
Nama lainnya adalah lisol atau karbol. Fenol konsentrasi tinggi bekerja
sebagai zat racun yang menembus protoplasma, merusak dinding sel dan
menggumpalkan protein sel. Kombinasi turunan fenol dengan deterjen
digunakan untuk dekontaminasi lingkungan rumah sakit, termasuk permukaan
meja, lantai laboratorium, dan alat kesehatan risiko rendah. Fenol tidak
digunakan untuk alat kesehatan risiko tinggi dan sedang karena meninggalkan
residu.
Desinfeksi fisik
1. Radiasi dengan ultraviolet (UV)
UV dapat merusak DNA, efektivitas dalam membunuh mikroorganisme
dipengaruhi oleh panjang gelombangnya, bahan organik, jenis media, suhu,
jenis mikroorganisme, dan intensitas sinar UV.
2. Pasteurisasi
Bertujuan merusak mikroorganisme patogen yang mungkin ada tanpa merusak
spora bakteri. Digunakan desinfeksi kimiawi alat terapi pernapasan anestesi.
3. Mesin desinfektor
Mesin pencuci yang dirancang untuk bekerja otomatis dan tertutup untuk
membersihkan pispot, waskom, alat kesehatan bedah, dan pipa
anestesi(Kurniawati dan Nursalam, 2007).
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
DTT merupakan alternatif penatalaksanaan alat kesehatan bila sterelisasi tidak
tersedia atau tidak mungkin terlaksana. DTT dapatmembunuh semua
mikroorganisme, tetapi tidak dapat membunuh endospora dengan sempurna
seperti tetanus atau gas gangren. Cara melakukan DTT antara lain : 1) Merebus
dalam air mendidih selama 20 menit, 2) rendam dalam desinfektan kimiawi
seperti glutaraldehyde dan formaldehyde 8%, 3) steamer (Kurniawati dan
Nursalam, 2007).
A. KESIMPULAN