Anda di halaman 1dari 2

JURNAL HARIAN AKUNTABILITAS

Akuntabilitas mengarah pada kewajiban seseorang, kelompok atau badan/institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi yang diberikan. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup: 1) akuntabilitas sebagai sebuah hubungan dimana terdapat pemberi kewenangan
dan pelaksanaan kewenangan tersebut. Disini terdapat hubungan dua arah yang mana satu
pihak sebagai pemberi wewenang dapat memberikan arahan bimbingan dana alokasi serta
apa yang dibutuhkan pelaksana agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan
satu pihak lainnya sebagai pelaksana diharapkan mampu melaksanakan kewajibannya dengan
baik,contoh nyata dalam pekerjaan sya sebagai cpns adalah hubungan antara UPTD
Puskesmas dengan dinas kesehatan,puskesmas sebagai pelaksana sementara dinas kesehatan
sebagai pemberi wewenang dan arahan. 2) akuntabilitas yang berorientasi pada hasil
mengarah pada seseorang dituntut untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya,
seperti misalnya saya sebagai serorang dokter harus dapat menjadi inovatif dan inspiratif,
mencetuskan ide-ide baru yang mana dapat mengembangkan unit tempat saya bekerja
menjadi lebih baik lagi. 3) akuntabilitas memerlukan adanya laporan, contohnya disetiap
program yang dilaksanakan di puskesmas seperti promosi kesehatan, program imunisasi,
program kesehatan langsung dimana saat turun lansung kelapangan akan dibutuhkan dan
dihasilkan sebuah laporan pertanggung jawaban tugas 4) akuntabilitas memerlukan
konsekuensi (reward and punishment) penerapannya dalam puskesamas saya seperti saat jam
masuk kerja yang menggunakan finger print, bagi orang yang tepat waktu akan bertambah
jasa pelayanannya, sedangkan bagi yang terlambat akan dipotong jasa pelayanannya,serta 5)
manfaat akuntabilitas untuk memperbaiki kinerja hal ini merupakan generalisasi dari
keseluruhannya dimana jika dapat melakukan semua aspek sebelumnya otomatis akan
erdapat perbaikan kinerja.

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu 1) akuntabilitas


personaldimana seseorang mengamalkan nilai-nilai yang ada pada dirinya seperti kejujuran,
integritas, moral dan etika, 2)akuntabilitas individu yang mengarah pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya, 3)akuntabilitas kelompok yang mengutamakan kerjasama
dalam kelompok,4)akuntabilitas organisasi mengarah pada lporan kinerja yang dicapai, dan
5)akuntabilitas stakeholder yang mana merupakan respon balik masyarakat terhadap
kinerjanya. Tiga fungsi utama akuntabilitas publik 1)menyediakan kontrol demokaratis 2)
mencegah korupsi 3) meningkatkan efisiensi dan keefektivitasan. Akuntabilitas publik terdiri
atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi), dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban kepada masyarakat)

Keberhasilan pembangunan suatu etika perilaku dan kultur organisasi yang anti kecurangan
dapat mendukung secara efektif penerapan nilai-nilai budaya kerja, yang sangat erat
hubungannya dengan hal-hal atau faktor-faktor penentu keberhasilannya yang saling terkait
antara satu dengan yang lainnya, yaitu : 1) Komitmen dari Top Manajemen Dalam
Organisasi; 2) Membangun Lingkungan Organisasi Yang Kondusif: 3) Perekrutan dan
Promosi Pegawai; 4)Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-standar
pelaksanaan ; 5) Menciptakan Saluran Komunikasi yang Efektif; dan 6) Penegakan
kedisiplinan.

Tiga fungsi utama akuntabilitas publik 1)menyediakan kontrol demokaratis 2)


mencegah korupsi 3) meningkatkan efisiensi dan keefektivitasan. Akuntabilitas publik terdiri
atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi),contohnya di Puskesmas pmegang program sebagai bawahan akan melporkan laporan
pertanggung jawaban kepada kepala puskesmas sebagai atasan. dan akuntabilitas horizontal
(pertanggungjawaban kepada masyarakat) contohnya perintaah yang diturunkan dari dinas
kepada pemegang program baik itu untuk penyuluhan sosialisasi, pemeriksaan kesehatan
harus dilakukan seluruh unit puskesmas karena sudah menjadi kewajiban.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan kepemimpinan (lead


by example), transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan dan
keseimbangan, kejelasan dan konsistensi. Menurut saya sikap sikap tersebut memanglah
harus tercermin dalam pribadi sesorang jika ingin menjadi pribadi atau instansi akuntabel.

Anda mungkin juga menyukai