Disusun Oleh :
ALVIN FITRI HENDIKA
(195070209111025)
Perilaku kekerasan adalah atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Marah tidak memiliki tujuan khusus, tapi lebih merujuk pada
suatu perangkat perasaan- perasaan tertentu yang biasanya disebut dengan perasaan marah.
2. Etiologi
Perilaku kekerasan
2.Stimulus lingkungan
3.Konflik interpersonal
5.Putus asa
6.Penyalahgunaan zat/alkohol.
a. Fisik: tatapan mata tajam, tangan menggenggam, rahang mengatup, wajah merah dan terlihat
tegang, serta postur tubuh kaku.
b. Verbal: memberi ancaman, mengumpat atau berkata-kata kotor, nada bicara keras dan kasar.
c. Perilaku: menyerang atau memberi perlawanan kepada orang lain, melukai diri / orang lain,
merusak lingkungan, mengamuk/ agresif.
d. Emosi: labil, tidak merasa aman dan nyaman, merasa terganggu, mempunyai dendam, merasa
jengkel, merasa tidak berdaya, merasa semua orang adalah musuh, mengamuk, berkelahi,
meyalahkan dan menuntut orang lain.
e. Intelektual: tidak bisa disela atau dikalahkan saat berbicara , berdebat, meremehkan orang lain,
dan sering mengeluarkan kata- kata kasar.
f. Spiritual: merasa berkuasa, merasa benar, terkadang ragu- ragu, tidak bermoral, dan kreativitas
terhambat.
g. Sosial: isolasi diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan sindiran.
h. Perhatian: bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual.
4. Pathway
Stres
Cemas
Marah
Rentang Respon
Perilaku kekerasan dianggap suatu akibat yang ekstrem dari marah. Perilaku agresif dan perilaku
kekerasan sering di pandang sebagai rentang di mana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan di
sisi yang lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, frustasi, dan marah. Hal ini akan mempengaruhi
perilaku seseorang. Berdasarkan keadaan emosi secara mendalam tersebut terkadang perilaku agresif atau
melukai karena menggunakan koping yang tidak baik.
Keterangan:
1. Asertif: individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan
kenyamanan
2. Frustasi: individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat menemukan
alternatif
3. Pasif: individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya.
4. Agresif : perilaku yang menyertai marahdan bermusuhan yang kuat serta hilangnya kontrol
5. Amuk : suatu bentuk kerusakan yang menimbulkan kerusuhan
5. Pengkajian Keperawatan
Faktor predisposisi
a. Spikoanalitik : perilaku agresif berasal dari insting
b. Psikologis : agresivitas timbul akibat dari frustasi yang berkepanjangan
c. Biologis :
bagian-bagian otak seperti sistem limbik sebagai pengaturan dorongan dasar dan
ekpresi emosi, lobus terporal sebagai penyimpanan memori dan interprestasi
pendengaran, lobus frontal sebagai pemikiran logis, pengolahan emosi dan
berpikir, neurotranmitter yang menghasilkan serotinin (5-HT) , norepinepin,
dopamin, GABA, dan acetylcholine.
d. Perilaku :
1. kegagalan berespon positif terhadap frustasi akibat kerusakan organ otak,
gangguan belajar dan RM.
2. Penemakan emosi berlebih pada anak, godaan orang tua akan kepercayaan
diri
3. perilaku kekerasan di usia muda
e. Sosial kultural :
1. norma adalah kontrol sosial masyarakat pada kekerasan
2. budaya asersif membantu individu berespon positif terhadap marah
faktor sosial yang menyebabkan agresivitas adalah :
a. tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup
b. status dalam perkawinan
c. hasil dari orangtua tunggal
d. pengangguran
e. tidak mampu mempertahankan hubungan interpersonal dan struktur
keluarga dalam sosial kultural
Faktor presipitasi
a. internal
1. rasa percaya menurun
2. kelemahan
3. takut sakit
4. hilang kontrol
b. ekternal
1. kritik
2. penganiayaan fisik
3. kehilangan orang yang dicintai
Daftar pustaka
TimPokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Dermawan, R., & Rusdi. (2013).Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati.2015.Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa.Jakarta: Salemba Medika
Muhith, A (2015).Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:Andi off Set
Keliat, B.A. (2016).Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.Diterbitkan di Indonesia :
Elsevier Singapore Pte Ltd
Azizah, Lilik Ma’rifah dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi
Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka